Saut Situmorang adalah sastrawan berlidah belati. Ia juga penulis esei. Lebih dari itu ia adalah penggebuk di dunia maya. Musuh-musuhnya dalam politik sastra digebukinya terus-menerus: ditanggapi atau tidak. Kali ini, Saut, si penyair bir ini, tak sedang menggebuk. Ia berbagi tentang ihwal Studi pascakolonial dalam sebuah rekaman pada bulan Mei 2011 saat mengulas buku Asep Sambodja di acara Apresiasi Sastra yang berlangsung di Yogyakarta.