Jkmr
^v
M. Dzikron A, M.
U5 S p<"
" i al Law
Tragedi Tsunami
Di Aceh
8 SPERSONALPRnPFRr^ Ll^
.7W\
<S> * CMfTlON lH £E]
No cammrt»nt af tliiE pMS**si(*i rwy b* <*i lfun
no prior Jtt|Liescence ffW* ihe uthonud
prcpnstnr. Ali n#itt i*e**rv*d.
M. Dzikron A.M.
Tragedi Tsunami
Di Aceh
Bencana Alam Atau Rekayasa
MT*P
Tragedi Tsunami Di Aceh
Bencana Alam atau Rekayasa
Penulis l M. Dzikron A. M.
Desain Cover: M. Dzikron A.M.
Penata Aksara: Dwi Agus M
Cetakan I: April 2006
Penerbit
( MT & P ) LAW FIRM
Muhammad Taufiq & Partners
Advocafes & Counsellors ot Low
JI.Dr. Ra|iman289Soio
Te!p/Foks: 62-27 1- 72 9924
Email: yaumil@solonet,co,id
KATA PENGANTAR
Ndom sia dikenal sebagai negeri yang mempunyai poten-
si gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Iro-
nisnya, h a n y a a d a beb e ra p a ora n g pa k a r sa j a y a n g me ne k uni
dalam bidang tersebut, mereka antara lain Prof. J A Katili,
Prof- Snmpurno, Dr, Fauzi, Dr. Dani Ililman Natawjjaya, Dr.
Yusuf Djajadiharja dan lain-lain.
Gempa dan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam
(N A D) setahun yang lalu (26 Desember 2004), menggugah
para peneliti geoteknik di seluruh dunia termasuk Indonesia,
berusaha memberikan penjelasan dan argumentasi agar dapat
memberikan pemahaman kepada masyarakat. Di samping itu,
masyarakat sebagai saksi hidup juga menjelaskan apa yang
mereka lihat dan rasakan, melalui media dan lembaga-lem-
baga terkait yang berguna bagi institusi tertentu, baik lem-
baga penelitian maupun para pengambil kebijakan.
Sehubungan dengan itu, maka penjelasan-penjelasan il-
miah yang dilandasi oleh kebenaran sangat dibutuhkan, agar
masyarakat dapat menyikapinya lebih dewasa, rasional, dan
tidak mudah putus asa.
Di samping itu, dialektika perlu dibangun untuk menguji
kembali teori-teori dan analisis yang berkembang, agar fakta
dan fenomena yang ada mampu mengukuhkan ke arah kebe-
naran.
Buku ini mendorong dan membangun pemikiran kritis
tentang penalaran teori gempa dan tsunami di N AD pada 26
Desember 2004, Sehingga saya mendukung terjadinya dia-
lektika ilmu untuk menguji teori terhadap fakta-fakta di N AD.
Saya mengajak kepada pembaca untuk menyimak buku
ini dengan sikap yang kritis.*
Dr. Ir. Rakhmat Ceha, M. Eng.
vl
UCAPAN TERIMA KASIH
Buku ini ditulis untuk menjawab berbagai kebimbangan
di masyarakat ketika mereka mendapati tragedy tsunami te-
lah menghancurkan wilayah Aceh layaknya sebuah bencana
kemanusiaan yang sangat dahsyat. Kebimbangan menyelimuti
berbagai kalangan dalam mensikapi apakah tragedy ini se-
bagai hukuman azab, sebagai musibah bencana biasa atau se-
bagai ujian? Bila dianggap sebagai azab mengapa harus terjadi
di Aceh sementara ditempat lam mungkin memiliki tingkat
maksiat yang lebih besar. Seorang tokoh agama menulis "Aceh:
Mengapa Harus Dihukum?".
Upaya mencari jawaban atas tragedy tanggal 26 Desem-
ber 2004 membawa kepada alur pemetaan masalah antara
fakta gempa dan fenomena tsunami- Fakta dan fenomena di-
kaji secara ilmiah dengan mengelompokkan bahasan antara
fakta gempa yang tidak menghancurkan bumi Aceh diban-
ding fenomena tsunami yang dahsyat. Titik terang mulai ter-
ungkap ketika tsunami yang melanda 12 negara di Asia dan
vii
Afrika ternyata sumber gelombangnya berada sejauh 1000
km dari pusat gempa (atau jarak sepanjang Pulau Jawa).
Dengan didorong oleh semangat untuk mencari kebenar-
an ilmiah atas fenomena n la m serta didukung peran dan ban*
tuan berbagai pihak maka buku "Tragedi Tsunami Di Aceh; Ben-
cmrn Alam atau Rekayasa?" akhirnya dapat selesai untuk diha-
dirkan kepada pembaca, buku ini disusun dalam formal baha-
sa yang dapat dibaca oleh berbagai kalangan baik pelajar,
mahasiswa, peneliti serta masyarakat umum yang berminat
untuk mempersaksikan kebenaran alam.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa syukur
atas semua karunia Allah SW'I serta mengucapkan rasa terima
kasih dan penghargaan kepada:
• Keluarga tercinta: Istriku Noviana, anakku Dipo dan Se-
kar, saudara-saudaraku M. Taufik, SH. M. H, d r.
Romdhon yang selalu mendukung.
• Teman, sejawab Ir. Teguh Sasono, Sadar YR, Dudi R, Catur
WD, Yuliadi, Yunus Azhari, Reza Nasrullah, lyan Bahtiar,
Jamaludin dan lain-lain.
• Teman-teman diskusi: I r. Made Sudana, Ir. Bambang Su-
lasmoro, Snlikhin, Hari Wibowo, Wiwit G D, Mu n i f, Sub-
h an , N a f i s , Chand r a , Su ta n , M b a k A rbai v ah Sn tri a n i se r ta
Unit Kebudayaan Aceh ITB dan Kamaba Bandung.
• Dr. I r, Rakhmat Ceha, dekan di Fakultas Teknik Unisba
beserta jajarannya yang telah membantu membuka wa-
cana ilmiah d a ia m diskusi panel tsunami.
• 1 )r. Ir. Danny Hilman Natawijaya, ahli gempa I.1P3 atas dis-
kusi dan tanggapannya terhadap materi draf t buku ini.
nrlfl
• Teman-teman anggota tim survei pasca tsunami Aceh
yang turut memberikan informasi dan kesaksian dalam
melengkapi buku mi.
• Para penulis artikel di berbagai buku atau media yang
turut memberikan sumbangan informasi.
• Serta semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu
dalam membantu dan memberi perhatian kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini membutuhkan pe-
nyempurnaan, dan penulis bersedia menerima kritik, komen-
tar dan pandangan lain yang akan melengkapi buku ini.
Berkenaan dengan momentum "Refleksi satu tahun Tsu-
nami" semoga buku ini mampu menjawab kebimbangan atas
tragedi tsunami di Aceh serta mampu memberi manfaat dalam
memajukan pemikiran kritis bagi penyelenggaraan pemba-
ngunan bangsa Indonesia tercinta secara lebih baik/
Bandung, Desember 2005
M. Dzikron AM.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar — v
Ucapan Terima Kasih — vii
TRAGEDI TSUNAMI DI ACEH
"Bencana Alam atau Rekayasa?" — 1
Bab. 1
TERMINOLOGI DAN METODE ANALISIS
1 .1 Gempa Bumi — 5
1.2 Tsunami — 11
13 Metode Analisis — 12
1 A Pendekatan Lain: Bencana menurut Tafsir Agama — 15
Bab. 2
CAMBARAN PERISTIWA
2.1 Peta Orientasi Aceh — 19
2.2 Pusat Gempa dan Pengukuran Skala Richter — 21
2.3 Proses Tsunami Alamiah ■ — 25
2.4 Arah Perjalanan Gelombang Tsunami — 28
Bab. 3
FAKTA GEMPA DAN FENOMENA TSUNAMI
3.1 Pengukur a n Kekuatan Gempa dan Dampak
Kerusakan -37
3.2 Rangkaian Gempa Sebelum dan Sesudah
Tsunami — 45
3.3 Hasil Perbandingan dan Kondisi Pengecualian 51
3.4 Gempa besar mustahil berulang dalam siklus yang
pendek — 53
3.5 Tafsir Dampak Gempa oleh U5G5 — 57
3.6 Tsunami Warning System Tidak Berfungsi — 63
Bab. 4
FENOMENA NON ALAMIAH DALAM TSUNAMI
DI ACEH
4.1 Korban Hangus di Lautan — 75
4.2 Sampah Nuklir setelah Tsunami Aceh — 79
4.3 Senjata dan Rekayasa Bencana — 83
Bab. 5
PERAN STRATEGIS ACEH
5.1 Peta Aceh Selayang Pandang — 98
5.2 Kilas balik Aceh dan Samudra Pasai — 100
5.3 Aceh sebagai Pintu Gerbang Selat Malaka — 102
5.4 Ekonomi; Industri Aceh Kini — 104
Lkib. 6
PENANGANAN PASCA TRAGEDI TSUNAMI
h. i Penduduk dan Jumlah Korban — 108
h 2 jumlah Riil Korban tidak jelas — 109
IS.3 Penanganan Korban Pasca Tsunami — 123
h A Aktivitas Penyebaran Misionaris Agama — 215
h 5 Organisasi Pasca Bencana untuk Rekonstruksi
Aceh— 119
b . 6 Perl uny a Sika p Kri t i 5 d a lam Mema hami Pe rm a sa lali a n
Bangsa — 230
Bab. 7
RANGKUMAN
7.1 Kriteria alamiah — 133
72 Rangkuman — 145
7.3 Momen Refleksi Berbangsa — 149
Daftar Pustaka — 153
Riwayat penulis — 155
Lampiran — 157
mIII
TRAGEDI TSUNAMI DI ACEH
"Bencana Alam atau Rekayasa?"
Pengantar
Trau-iji tsunami 26 Desember 2004 telah menyentak per-
hatian dunia. Luasnya jangkauan tsunami melanda 12 negara
di dua benua, Asia dan Afrika; menelan 280.000 korban jiwa
dengan korban terbesar 81,4% adalah warga di satu propinsi
Indonesia yaitu Nanggroe Aceh Darussalam (N AD). N AD
dikenal sebagai Daerah Istimewa Aceb atau "Serambi Mekah"
adalah propinsi khusus dengan mayoritas penduduk muslim,
dimana mereka berupaya memberlakukan Hukum Islam di
wilayahnya.
Berbagai sikap yang kemudian muncul mempertanyakan
mengapa tragedi terjadi di Aceh? Dan sebagian orang mene-
rimanya sebagai musibah, sebagai takdir, ujian, atau sebagai
azab. Namun manusia yang sehat perlu mengasah pemikiran
dan menajamkan mata hati untuk mengambil pelajaran atas
apa yang terjadi.
Topik "Tsunami di Aceh: Bencana Alam atau Rekayasa? 1 "
kita tulis karena beberapa alasan berikut;
1. Adakah fenomena tsunami ini terarah khususnya
kepada wilayah Aceh? Mengingat pusat gempa
(epicentrum) berada di dekat P. Simeulue - P. Nias
mampu menerjang wilayah Barat Aceh, Utara Aceh,
Timur Aceh bahkan sampai ke Afrika, namun tak
hendak melanda Sibolga ataupun Kepulauan di Sumatra
Barat yang berjarak sangat dekat serta tak juga merusak
industri raksasa Exxon Mobil di Lhokseumawe.
2. Adakah fenomena pasca tsunami menjadi momen
penguatan hegemoni Barat? Seperti masuknya kapal
induk USS Abraham Lincoln dan USS Bonhomme
Richard dengan 16.500 pasukan tempurnya (sementara
pasukan TNI hanya diturunkan 5.074 personil), sebagai
pintu masuk para misionaris Nasrani serta kembalinya
perangkat ekonomi International Monetan/ Fund (IMF) .
3. Bilakahpen anganan peristiwayangdinyatakansebagai
Darurat Nasional ditangani secara tak terkoordinasi
sehingga muncul bencana lain yang lebih besar seperti
rusaknya perilaku beragama, kesenjangan wilayah dan
korupsi bantuan kemanusiaan? Ditambah pula bahwa
ditengah majunya teknologi dan ilmu manajemen
logistik sebuah target evakuasi mayat telah gagal, hak-
1 Topik: " Tsunami di Aceh ; Bencana Alam Atau Rekayasa ?"
dibahas dalam diskusi panel, Fakultas Teknik UNISB A, 4 Februari
2005, Bandung.
hak mayat untuk mendapatkan sekedar kain kafan atau
bahkan kantong plastik tak dapat ia peroleh.
Menyikapi fenomena diatas, penulisan buku ini bertujuan
mencari kebenaran atas peristiwa gempa dan tragedi tsunami
beserta berbagai implikasi penanganan pasca bencana untuk
mengambil pelajaran serta memperkecil kerugian bangsa di
kemudian hari.»
BABI
TERMINOLOGI
DAN METODE ANALISIS
1. Terminologi
1.1 Gempa bumi
Gempa bumi (enrthqunke) adalah peristiwa pergeseran
lapisan batuan didalam bumi yang menyebabkan permukaan
bumi terbelah {ground cracking). Gempa terjadi apabila
timbunan energi yang terkandung dalam formasi batuan bumi
tiba-tiba terlepas- Pelepasan timbunan energi yang besar
menyebabkan gempa bumi berkekuatan besar niscaya
meruntuhkan bangunan rumah, gedung-gedung serta
permukaan tanah terbelah.
Gempa bumi dalam pengertian ilmiah adalah getaran
(grmtnd. shnking) akibat pelepasan energi secara tiba-tiba pada
patahnya lapisan batuan di bumi, getaran gempa dipancarkan
d.ilam bentuk gelombang seismik (dari bahasa Yunani:
5
seismos, berarti menguncang). Dalam peristiwa gempa
dikenali adanya focus (hypocenter) yaitu lokasi di dalam bumi
yang mengalami rekahan /patah dan disinilah gempa berasal
(rupture start), sedang epicenter adalah lokasi permukaan
bumi yang berada tepat di atas focus.
Dikenal dua kategori gempa yaitu: Gempa vulkanik,
getaran yang terjadi akibat desakan cairan panas {magma)
yang keluar melalui mekanisme letusan gunung. Getaran
gempa akibat aktivitas magma yang bergerak keatas melalui
kawah sehingga menyebabkan pergeseran formasi batuan di
sekitarnya. Saat magma bergerak ke permukaan gunung, ia
memecahkan batu-batuan yang mengakibatkan getaran bumi
terus menerus yang berlangsung selama beberapa jam hingga
beberapa hari. Akibat guncangan gempa vulkanik permukaan
bumi terbelah dan menggeser formasi batuan sehingga
pondasi bangunan atau gedung-gedung dalam radius jarak
tertentu mengalami kehancuran atau runtuh.
Gempa tektonik, getaran yang terjadi akibat pelepasan
energi tiba-tiba pada zona tumbukan lempeng dimana salah
sahi lempeng tertekan dan kemudian patah 2 . Menurut Teori
Pengapungan Benua (Alfi-ed Wagener, 1912) bumi tersusun atas
inti yang berisi cairan magma panas yang dilapisi oleh batuan
lempeng yaitu lempeng samudra dan lempeng benua,
3 The El a stic Rebound Model states that at a geological fault
between two moving plates, stress occurs and deforms the rocks.
Most earthquakes are caused by the release of elastlc strain
accompanving sudden displacements on faults (Yeats 60-61).
lempeng-lempeng tersebut seperti kumpulan mosaik dalam
ukuran yang sangat besar y masing-masing lempeng dapat
bergeser dengan kecepatan sekitar 5-10 cm per tahun. Akibat
pergeseran lempeng tercipta kondisi saling bertumbukan
(sitterfuctionzonc) dimann lempeng yang satu menu jam lempeng
lainnva sehingga melampaui balas tegangan dan akhirnya
patah diikuti getaran gempa bumi 3 .
Area terjadinya patahan lempeng disebut Focus (bentuk
jamaknya - Foci) dapat dibedakan berdasar tingkat kedalaman
dari permukaan bumi. Gempa dangkal (U - 70 km), gempa
s-edang (70 - 300 km)-dan gempa dalam (300 - 700 km). Gempa
vang umumnya terjadi adalah gempa dangkal, biasanya
muncul sebagai gempa besar vang menelan banyak korban.
Gelombang seismik adalah gelombang energi yang dile-
paskan oleh suatu lokus gempa bumi. Dikenal ada dua jenis
gelombang seismik: gelombang permukaan (surface vmves)
yaitu gelombang yang berjalan di permukaan tanah dan
gelombang tubuh (/Wi/ waves) yaitu gelombang yang meram-
bat didalam bumi. Boih/ umves berdasar kecepatan dan arah
getarannya, dibagi dua:
• Gelombang P (primer) getarannya sejajar dengan arah
datangnya sumber gempa. Kecepatan gelombang ini ber-
kisar 4-6 km per detik, bergantung pada jenis batuan
yang dilewatinya, pada jenis bn tuan padat yang solid
3 Tiga tipe pergerakan lempeng yaitu: Saling bergeseran/
li.mstorm (San l-'rancisco); Pemisahan/ Divergen (Mid Oceanic)
il\n Pefuijaman/Convergen (Indonesia).
kecepatannya lebih tinggi.
• Gelombang S (sekunder atau gelombang geser) bergetar
tegak lurus dengan arah datangnya gelombang, mirip
gelombang pada seutas tali yang diayun dari ujung satu
ke ujung lain yang terikat di tiang. Kecepatan gelombang
ini berkisar 3-4 km per detik.
Getaran/ goncangan gempa yang mengakibatkan bencana
bergantung pada kekuatan gempa (magnitude) serta
jangkauan /jarak penjalaran gelombang terhadap lokasi yang
dimaksud. Kekuatan gempa yang kecil menyebabkan getaran
tanah yang kecil sehingga kerusakanpun kecil, kekuatan
gempa besar menyebabkan getaran besar yang menggeser
formasi batuan tanah sehingga menimbulkan kerusakan besar
di permukaan bumi.
suriace waves
_j seismograph
earlhquake station
tocatton
Gambar 1 .1 Arah gelombang yang mengikuti suatu gempa
Gambar 1.2. Ilustrasi ideal, gelombang yang tertangkap oleh
seismograf. Untuk menentukan jarak dari epicenter, dibutuhkan
perhitungan beda waktu tempuh dari gelombang P dan S
terhadap seismograf (sekitar 14 detik). Besaran gempa berkaitan
dengan besaran amplitudo gelombang S
S-wave arrival
10 20 30
-20
-time (ae ronde) -
Getaran gempa sebagai gelombang di permukaan bumi
sering mengakibatkan tergesernya pondasi bangunan, se-
hingga gedung-gedung bertingkat segera runtuh. Pengukuran
kekuatan gempa dilakukan melalui instrumen pembaca
getaran dalam bilangan logaritma ditemukan oleh Charles F.
Richter pada tahun 1935. Kekuatan gempa bumi diukur dalam
skala satu (gempa terkecil: < 2,0) hingga skala sembilan
(gempa terbesar: 3 9,0). Skala Richter adalah skala logaritmik
basis 10 dimana peningkatan satu magnitude terkait dengan
naiknya kelipatan sepuluh dalam amplitudo getaran bumi.
Satu satuan skala mencerminkan kekuatan 10 kali lipat
^oncangan bumi {ground shaking) dibanding satu satuan di-
bawahinya. Sedang perbedaan 3/10 satuan (0,3 Richter) dalam
selisih antara dua jarak goncangan berpengaruh terhadap
seberapa besar lapisan tanah bergeser. Perbedaan 0,3 skala
Richter berarti kekuatan gempa dua kali dari angka sebe-
lumnya. Peningkatan satu satuan skala (1,0 R) berarti ke-
kuatan energi yang dilepaskannya (energi/ release) meningkat
31 kali lipat. Sebagai contoh gempa berkekuatan 7 skala Richter
memiliki kekuatan getaran 10 x serta melepaskan energi 31 x
dibanding gempa skala 6. Atau menghasikan 100 x lipat ge-
taran serta melepaskan 961 x energi dibanding gempa skala 5.
Faktor kekuatan gempa terkait dengan besarnya ampli-
tudo yang terbaca pada stasiun seismograf terhadap jarak
tempuh, kedalaman fokus dan periode gelombang (dislance,
depth und wavc period). Sedang pusat gempa ditentukan ber-
dasarkan perbedaan waktu tempuh antara gelombang P dan
gelombang S yang diukur dari seismometer di tiga lokasi
yang berbeda.
Gempa bumi terjadi setiap hari, tetapi kebanyakan hanya
gempa kecil (£ 4,5 R) yang tidak menyebabkan kerusakan.
Sedang gempa bumi yang besar menyebabkan kerusakan dan
korban nyawa yang besar terjadi akibat retaknya permukaan
tanah ffiiult ntpture). Masyarakat Indonesia terbiasa merasa-
kan gempa sehingga bila terjadi getaran gempa orang-orang
segera berlari keluar rumah agar tidak tertimpa reruntuhan
bangunan . Sebagaimana diketahui Indonesia berada pada jalur
tektonik sekaligus jalur vulkanik aktif sehingga masyarakat
mengalami gempa bumi beberapa kali dalam satu tahun.
10
1.2 Tsunami
Tsunami adalah istilah dalam bahasa Jepang (tsu; pela-
buhan dan namv, gelombang) yang berarti gelombang laut
vang melanda pelabuhan. Gelombang tsunami alamiah terjadi
karena pergerakan arus air yang besar {dishtrbancc) di laut
dalam yang diakibatkan oleh naiknya dasar laut secara tiba-
tiba sehingga membentuk kolom air raksasa {water column).
1 lentakan akibat munculnya kolom air raksasa yang naik tiba-
liba atau turun segera membentuk formasi gelombang
Isunami. (Jerakan kolom air raksasa menuju ke permukaan
asal adalah mekanisme fluida yang tidak membawa material
dari dasar laut. Tsunami di laut dalam tidak menimbulkan
kerusakan yang berarti,
Karakteristik tsunami adalah rangkaian gelombang (seras
oj wdves) yang melintas di lautan dengan panjang gelombang
■.,ihy;atbesar (lebih dari 100 mil; dimana 1 mil @ 1,6 km) tinggi
gcl< Miibang di lautan < 1 meter, melaju dalam kecepatan sekitar
500 mil per jam. Rangkaian gelombang ketika membentur
dasar pantai kecepatannya segera melambat dan ketinggian
meningkat menjadi belasan meter, tepat saat menyentuh
I untai momentumnya terkumpul bersama lapisan tanah dan
bot ubah menjadi aliran massa yang besar menerjang
membanjiri daratan. Gelombang tsunami di pantai hanya
memuat air laut dan lapisan tanah/lumpur disekitar pantai.
Fenomena tsunami pada umumnya diakibatkan oleh
mekanisme seismik di la u t dalam yai tu a kibat pergeseran naik
lijju turunnya dasar tanah dibawah laut atau didekat lautan,
< iernkan seismik dapat memindahkan volume air keatas atau
1 1
kebawah permukaan. Saat munculnya gerakan air laut naik
ataupun turun terhadap permukaan asalnya menandai mun-
culnya gelombang tsunami.
Saat tsunami mencapai batas daratan dampak yang tim-
bul tergantung pada dua aspek, yaitu: topografi dasar pantai
dan bentuk garis pantai. Topografi dasar pantai yang landai
akan mengakumulasi dampak benturan gelombang terhadap
daratan, sedang bentuk garis pantai yang melebar juga
memperparah dampak benturan, sehingga cukup logis bila
di sekitar pantai terdapat gugusan besar batu karang atau
bangunan pemecah ombak atau hutan mangrove yang mampu
meredam benturan gelombang laut
Peristiwa tsunami tidak berkaitan dengan kondisi cuaca
sebagaimana gelombang pasang air laut akibat gaya grafitasi
bulan atau matahari, sehingga perlu di bedakan antara
Tsunami dengan gelombang pasang air laut {tidal wave).
Gelombang tsunami juga diakibatkan oleh aktivitas vulkanik
letusan gunung api dan longsornya lapisan tanah dari atas
atau di bawah permukaan laut, namun tipe tsunami ini memi-
liki energi yang jauh lebih kecil dibanding patahan di bawah
laut. Fenomena tsunami dapat pula diakibatkan oleh per-
cobaan senjata nuklir, dan sejak Perang Dunia II model gelom-
bang tsunami telah dipergunakan sebagai senjata penghancur.
1.3 Metode Analisis
Penulisan buku ini mengunakan metode analisis konstruk
atas rangkaian logis suatu peristiwa, dipertegas dengan
analisis konten untuk membahas rangkaian aspek sosial-
T2
ekonomi dalam rentang waktu sebelum maupun sesudah
tsunami.
Untuk membahas topik "apakah sua t u bencana berciri alamiah
atmt bitntnn?" kita merujuk sifat dasar alam semesta, sebagai-
mana perilaku Matahari, Bumi, Bulan, Gunung, Lautan beserta
mahluk didalarnnya yang hidup sejak jutaan tahun lalu- Uji
Validitas konstnik diterapkan pada alur kejadian alamiah yang
memiliki empat karakter dasar;
1. Tatanan alam berlangsung dalam pola interaksi yang
disebut sebagai keteraturan alam semesta. Dalam konsep
system 4 : semua interaksi-perilaku alam tunduk kepada
saru supra system, yaitu Sang Pencipta Alam Semesta. Inter-
aksi alam terjadi dalam pola keteraturan yang memiliki
kadar kejadian atau proporsi yang tertentu.
2. Peristiwa alam memiliki periode atau siklus kejadian
tertentu, Perubahan alam terjadi dalam suatu rentang
waktu, tidak terjadi tiba-tiba.
3. Semua kejadian alam bersifat pasti, tidak ada kebenaran
lain dari sifat alam tersebut^. Manusia mengkategorikan
karakter alam seperti fisika, biologi, kimia dan lam-lam
sebagai ilmu pasti alam (IPA/ exacta).
4. Segera setelah terjadi bencana alam tercipta keseimbang-
an berupa lahirnya generasi baru menurut kehendak
yang alamiah.
4 Teori Hirarki Sistem (Dalam Islam: semua mahluk atau unsur
alam semesta tunduk kepada Sang pencipta, Allah SWT.)
? Dalam model statistik (deterministic) peluang sifat alamiah
adalah satu atau sempurna atau pasti.
13
Berdasar karakter alam maka ilmu pengetahuan berkem-
bang seperti: ilmu perbintangan, ilmu bumi, ilmu fisika, bio-
logi, iimu kimia dan lain-lain. Kini manusia mampu mengukur
kapan sebuah komet "Htilley" akan melintasi bumi dalam hi-
tungan tanggal, jam, menit sampai detik. Demikian pula sifat
kimia unsur yang terdiri jumlah proton, netron dalam suaru
bilangan atom yang pasti. Pada ha kekalnya semua ilmu ditu-
runkan berdasar sifat alam dalam siklus kejadian yang pasti.
Dengan demikian bencana alam dipahami sebagai peris-
tiwa yang terjadi tiba-tiba karena manusia tidak menyadari
atau tidak mampu membaca sinyal-sinyal alami. Sebelum
bencana besar terjadi seolah-olah ada kekuatan lain yang
menahan sampai kekuatan tersebut tiba-tiba runtuh meng-
hadapi akumulasi tekanan alam. Oleh karena itu ilmu
manajemen modem dibuat untuk menyesuaikan diri dengan
pola perubahan alam, dan bukan merekayasa perubahan alam.
Sesuai karakteristik alamiah: pasca bencana alam tercipta
keseimbangan menuju tatanan baru untuk berseminya tunas-
tunas generasi baru. Pasca meletusnya gunung berapi muncul
tatanan alur sungai, mata air, lapisan batuan-batuan baru serta
area pertanian yang subur. Demikian pula perilaku badai di
lautan, setelah badai reda lautan menjadi bersih, semua
sampah, kayu, manusia, kotoran didamparkan ke daratan,
dan ombak laut menjadi tenang. Lautan memiliki karakter
yang tidak pernah menyimpan mayat (baik mayat manusia
atau hewan), semua mayat didamparkan ke pantai.
14
1.4 Pendekatan Lain: Bencana Alam menurut Tafsir
Agama
Bencana alam dikenal oleh kalangan beragama Islam,
Nasrani atau Yahudi sebagaimana peristiwa gempa bumi
pada kaum Nabi Shaleh (Kaum Tsamud), terbelahnya lautan
pada kaum Nabi Musa (Nasrani: Moses) serta banjir bandang
pada kaum Nabi Nuh (Nasrani: Noah). Segera setelah gempa,
badai lautan atau banjir tercipta generasi baru dalam tatanan
alami. Hal ini karena generasi yang zalim, yang suka berbuat
kerusakan telah dibinasakan dan diganti dengan generasi
haru yang lebih baik.
Sehubungan dengan kemampuan membaca tanda-tanda
alam, Ulama Pendiri Muhammadiyah (KH. Ahmad Dahlan)
i n ember ikan ilustrasi tentang perlunya memahami falsafah
kebenaran. Penjabaran falsafah ini diterapkan dalam
mensikapi tragedi tsunami di Aceh, pesan beliau terangkum
sebagai berikut:
Beda Orang l'intar dan Bodoh
Antara pintar dan bodoh sesungguhnya adalah
sesuatu yang bertentangan dan berbeda, akan tetapi
kebanyakan manusia sama saja d ion tara pintar dan
bodoh.
Keduanya selalu senang kepada apa saja yang
disetujuinya, dan membenci kepada yang tidak
disetujuinya.
15
Dan sebenarnya apa saja yang dapat diputuskan
oleh orang pandai dan pintar, dapat pula diputuskan
o!eh orang yang bodoh.
Maka orang vang sempurna akalnya haruslah dapat
membedakan antara pintar dan bodoh tersebut-
Sesungguhnya, antara pintar dan bodoh tidak ada
bedanya kecuali jika diperbandingkan dengan yang
"benar" dan yang "salah".
Disana akan terlihat kemantapan sikap orang yang
pintar dan goyahnya sikap orang yang bodoh.
Perbedaan antara pintar dan bodoh sesungguhnya
ialah: Orang yang pintar itu mengerti sesuatu yang
mendatangkan senang dan susah, sedang orang yang
bodoh itu tidak mengerti.
Orang yang pintar akan selalu berikhtiar dan ber-
usaha mencari jalan yang mengantarkan kepada kese-
nangan dan menghindarkan diri dari sesuatu lingkungan
yang mengarah kepada kesusahan dan penderitaan.
Akan tetapi sesungguhnya orang yang pintar, tetapi
melalaikan petunjuk Allah, dan tidak takut kepada Allah
secara perlahan akan terjerumus kepada kesusahan dan
kealpaan.
(sumber: "Tali Pengikct Hidup", Hct Bcstuur Taman
Pustaka Muhammadiyah, Yogyakarta, 1923)
Tanggapan atas tragedi tsunami membawa pada peng-
ujian apakah kita termasuk kategori pintar atau bodoh dalam
membaca kebenaran Alam. Sampai saat ini penduduk Indonesia
umumnya menganut sangkaan: "Bahwa alam semesta yang
16
indah ini sebagai Azab yang menyebabkan bencana di
Aceh" ,
Sebagaimana pesan dalam perbedaan Pintar dan Bodoh,
kita dituntut untuk membaca kebenaran a tas apa yang terjadi.
Kemampuan untuk mencari kebenaran, membawa kita pada
sikap bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah
salah. Pemihakan kepada yang benar harus dilakukan supaya
J i kemudian hari kita terhindar dari segala kesusahan akibat
kebodohan diri sendiri. •
17
R AB2
GAMBARAN PERISTIWA
( Iambaran peristiwa membekali kepada pembaca untuk
mengikuti rangkaian tagedi tsunami sesuai orientasi wilayah
dengan pendekatan geografis, geologis, waktu kejadian serta
i Umpak yang ditimbulkan.
2.1 Peta Orientasi
Peristiwa gempa tektonik di pulau Sumatra terkait
dengan pergerakan lempeng samudra Indo_ Australia yang
membujur sebagai palung laut di sebelah barat Sumatra.
fVrisliwa "Gempa Aceh" serta rangkaian tragedi tsunami perlu
dipahami dalam peta orientasi sebagai berikut:
19
TECTONIC MAP OH INDONESIA
\^r~
■ TJ T'T'--r ■-' — •■ ■ r — " n r
; EL'RASIA
'A< fTR-l. ■:
♦ i "r*U*- ■"•*
"-- *
INDO-AIMRAI IA
Mi *s * m c n^*> jh>>. iih iift>. i;:> iVt- r-ft> i*4> <**> *ytt
Gambar 2.1 Posisi lempeng dan jaringan stasiun seismic BMG.
Lempeng IndoAustralia adalah istilah geologi untuk
lapisan kulit bumi yang membujur di sebelah barat Pulau
Sumatra, berlanjut ke selatan Pulau Jawa, Bali sampai Nusa
Tenggara, Irian Jaya, Maluku Sulawesi, dan bertemu dengan
dasarsamudra Australia. Lempeng E urasia adalah istilah untuk
lapisan kulit bumi yang menghubungkan pulau-pulau Sumatra,
Jawa, Kalimantan, Indonesia, Malaysia sampai daratan besar
Asia dan Eropa,
Lempeng Indo_Australia bergerak dengan kecepatan
rata-rata 6,0 cm per tahun menujam lempeng Eurasia sehingga
tercipta zona subdtiksi (zona tumbukan). Akumulasi tum-
bukan selama ratusan tahun telah menghimpun energi yang
sangat besar sehingga melampaui batas tegangan yang
mengakibatkan batuan lempeng tersebut patah (chstic
rehound), mekanisme patah diikuti dengan pelepasan energi
yang sangat besar dan terjadilah gempa bumi.
20
Sumber getaran gempa berasal dari zona tumbukan yang
mengalami patah, pusat patahan disebut focus. Fokus terletak
didalam bumi dengan kedalaman puluhan kilo meter. Titik
geografis yang berada tepat diatas fokus disebut epicenter.
Epicenter terukur sebagai gempa dengan goncangan bumi
tertinggi, yang disebut sebagai pusat gempa.
2.2 Pusat Gempa dan Pengukuran Skala Richter
Peristiwa gempa-tsunnmi di Aceh pada 26 Desember 2005
dilaporkan oleh USGS 1 sebagai disebabkan oleh gempa bumi
berkekuatan 9,0 skala Richter dengan epicenter disekitar
Pulau Simeulue, pada kedalaman 30 km.
Badan Meteorologi dan Geofisika Indonesia (BMG)
melaporkan 2 pada hari Minggu tanggal 26 Desember 2004
jam 07.58 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) terjadi gempa
k'ktonik berkekuatan 6,87 skala Richter akibat tumbukan
antara lempeng samudra Indo-Australia dengan Lempeng
benua Eurasia dengan epicentrum 149 Km di selatan kota
Meulaboh.
Sementara itu media massa melaporkan: Getaran gempa
Aceh dirasa tidak begitu kuat, sebagaimana gedung-gedung
letap kokoh berdiri, jalan raya utuh tidak terbelah, akses
1 date-time 2004/12/26 00:58:53 GMT, locations off the west
nust of northern Sumatra, at 3.3° N, 95.96^ E, magnitude 9.0 R,
tii'pth 30 km. (USGS, National Earthquake Information Center)
3 B Lidi Waluyo, Kepala Subbagian Informasi Gempa Bumi
KMG; epicenter sama, magnitude berbeda (Republika, 3 Januari
?(M)5).
21
telepon serta aliran listrik tetap berfungsi . Kondisi dj pulau
terdekat yaitu di Pulau Simeulue dan Pulau Nias yang berada
dia tas fokus tidak terjadi kerusakan vang berarti. Korban
meninggal di akibat terjangan tsunami yang muncul setelah
gempa dan bukan akibat gempa itu sendiri.
6 n LU
96° &r
9S U BT
■«■
V ^ J »—J
f
C-/
\c'
4° LU
fpicenter
2" LU
■mciii* i>noktuik
Gambar 2.2 Eptcenter gempa 26 Desember 2005
22
Ukuran Kekuatan Gempa Berbeda
Perbedaan pengukuran kekuatan gempa antara BMG dan
USGS sangat besar (6,87 R berbanding 9,0 R) sementara
seismograf adalah alat yang bekerja secara mekanis 1 dan oto-
matis merekam semua goncangan bumi, Masmg-masing alat
1rr kalibrasi akurat dan BMG menjadi rujukan Indonesia untuk
semua kejadian gempa sebelum dan sesudah Tsunami,
Dalam hal akurasi seismograf BMG telah menggunakan
teknologi maju Broadband sejak tahun 1992. Pada tahun 1997-
2001 terjalin kerjasama sistem pemantauan seismic antara
ftpangdan Indonesia (JISNET) dengan memasang seismograf
broadband pada 23 stasiun amatan diseJuruh Indonesia,
kerjasama antara Jepang (NIED) dengan Indonesia (BMG)
tersebut telah dilanjutkan hingga periode 2001-2006.
Pengukuran kekuatan gempa yang terekam di stasiun
m 'ismngraf secara otomatis mengakomodasi keseluruhan aspek
goncangan bumi yang meliputi dislance, depfh aud wnveperiod.
Vhingga nilai akhir skala Richter mencerminkan ukuran ke-
) ualan goncangan bumi yang terekam di stasiun seismometer.
Berikut catatan gempa di Indonesia 4 berdasar publikasi
^empa oleh Bidang Gempa fkimi - BMG termasuk rekaman
gempa di sekitar lempeng Sumatra:
3 Prinsip kerja seismograf; alat stasioner sejenis paku tulis
t la n meja landa san, paku tulis bergerak mengikuti arah dan
kekuatan gnncangan bumi.
1 (lempa lainnya menurut BMG: gempa Nabire 6,4 R {24-11-
n J ), ^empa Nias 8,7 R (28 -3-05), gempa Padang 6,7 R (10-4-05).
23
Tabel 2.1 Klasifikasi Gempa BMC
Gempa yang dirasakan
•
2,5 <M ? 4,5
*
4,5 <M? 5,5
#
5,5 <M ? 9,5
Tabel 2.2 Rekaman Pencatatan Gempa (Contoh):
*
•
Magnitude
5.10 SR
Magnitude
5.60 SR
Depth
33.00 Km
Depth
33,00 Km
Tanggal
16/06/2005
Tanggal
17/06/2005
Jam
19:18:00 WIB
Jam
09:37:37 WIB
Lokasi
2.10 LU - 98-80 BT
Lokasi
5-60 LU- 94.60 BT
Intensitas-
Maks
2MMI
Intensitas-
Maks
3 MMI
Sumber: publikasi www. b mg.go .i d , BMG, Juni 2005
Tabel 2.3 Daftar Gempa Dirasakan per tanggal 26 September 2005
Date/Time
(WIB)
Lat
Lon
Depth
(Km)
Mag
(SR)
Keterangan
2B«*2B05 I5r5Sj2SJ
-.17
I2H.4
«ft
4.1
F'USJI £(5ttl()> lKTjJj.tll l.LUl 24 1.111 TilILUJ .\ 1 1 bl"H -1 1
ismasmai-maua
] 5
I2h.5
n
1.6
Pu^jl ueiiiju IwrjJi di L_tul iMi knt ["iivur M.iruJi»
2QAWaXIS £J:5#i5UI
i^
P4.7G
M
4. S
PumiI gmpl IVrjLhdi 1ju[ III kiri IuilU djv.i
lUnJ.i "V'fh
IWtjy/:iW5fit,:?.lrl7.0
N.fi
1115
il
5 5
PiimjI ^"fiir-T IhtulIjl ai htu i il km hiinn dsyn
M.ibiij!
|]nj ( J/:iX)<i l L J l'MJ-KI
- L J 1
IIS4
if
<i
Itism j. r ciTip.L k.-mlj ih Lm| 'i! km FVn]Tj)Mm
iJt-npjvar
IMWf*)? 23;S7:53JJ
5.4
95
ii
5. S
Pu'nil p:mpa bcnijdj Ji \jm\ 14 km BjijI Djvj
BuniJ.L Aceh
lUftW\WiHA'>-\< JT
1 S.i
l >fi S J
HJ
52
l*u.<i;it ccnipii hcr.kiiidi Sairunicr;* ImlnncM.i Il+h h
kuning l Jl km .tnh H.inii 1 jhi (airani: Si mli
1JXflP«2rKtS 21 1MH.K
1 fiS
ii ; h*i
+n
4 S
1'ijKjt ycmpj U'^hIj lJi 1 .uji 1(i liin 1 1 1111:3- Lili t
l 'rummu Siloli
llJirt»V20O5 ll:L0:O4..1
i!.X L J
i ih..i i
S2
S. 2
Pif>jt jvrnp.i h:rjJ:i Ji I.lliI 1 T^ km lurj[ Tertimi-
WflSGHpS I8SH135J
5(i
%il2
Jl >
5.07
rusai .uL'iiifiu iviLiJ.Liit Ijui iw Km h.ii.ii Uumtng
lIV/Ij , ?,^[MI? U M 59.1]
y?i
1 1 5 07
i?
5 1
IV ,11 i.i. L i ipj K'nul.i tl> l.iur 95 V111 ■*'!,« in IVupj^jr
ii/;nw;<H)i 1 1 j.i:>jh.a
fv.4
'M y
vt
s 2
l'us.il pL'mp.i KthlI.uIi km! 1(15 km tvr.it lini
Bunda 'V-ch
HMowana u s*a&
o!
127.5
l i >
4')
Pu-jI «eisipii Ivili J:i 1I1 J Jii! i"l km H,irj]|l.i>j
AulKm
si5KM/2iH)5iKi.5K 13 .i
}M
121 II
4.1W1
*- Z
Pu^i gi'Tnp.1 htfjjdj J IjuI 200 km hjfiii liitu
Manado
24
Date/TTme
(WIB)
Lat
Lon
Dcpth
(Km)
M*g
(SR)
Keterangan
Hl</lW2lX)5 2!.23:4l
M
12(1.8
*1
J v
PliiM pcinpu hoj>Ld!i Lu t 21X1 km [imur Mjrcjdn
i H ji)D/2fK)5 23:56^)2 I
j i
nr i
K
55
f'u^iil fnTipj ScmJj di Lu[ 52 km irliLW flcnEiulu
ttli[t<V2im 1 5:03:5.1
- 2
<m i
M
5.G
FuSal ^eiH|til Iwutij Jl d-UJt T J km hara* Ijul
Siholgii Suiniil
IH/lWSOttf 23:J2.J7 25
5 Ih
VI 71
K h
5
PhmiI jscmjTii k'iiiJ.i di Lu L 183 km haial Bjnda
Atch
il/iHV2fK)5 2J:S3:tJIM
7 17
106 35
SI»
5.5
Phmii jjcinjw k L r,ii(-i <h Lu i -J-W ktn twat da>j
i'duhttlun kuiu
;i;iW2M5 N :<j mj
S 1
45.7
.13
5
F'uvjl i^ulfM lwad:l di duiat 5(5 klli [e litani BjiiJj
V eh
ii IW2W5 II l"):tl
0.1 II
123 'J]
JJ
5 1
('u vii jjciTipj hcrsib «di Ijui \ ]f> km tf npjiJira
ikmihLikl
in]S/2imsrii).[>t t 'J
(1 \
V7tt
11
5A
l'utii pcmju hcrjiL di laut ITW klli sct.iliin
('pttllMUP^ItuIl
h W2fX>5 2 1 Ifi IV (t
4 1
vs;
111
5
I'iisjI jernpu tvmLdi bu r N 5 km ll.irjl l>,iv.i
■Krtiw:ixi^ 1 1 ji 1511
5.7-1
vi ia
(1
55
! b uval yernpj Scnidj di Lul H 2 km ll.br Jl Ljut
ILmia ALth
MlhOMS |X 5K J} "»
II S?
IBjGS
w
5.1
J'usiH Kinpji Scrniki di <IJrj1 J 2^ kiTt HjcjI tl-iya
MjiijiJii
'ii/fJS/KKJS 12 11 M 5
1 7
i :t> >
Mh
5 1
f'uvil jjtmjiki hcr.iJj di l.iul I M km 1 nitui M-uiikki
>(*rtW2<><]5 11:5 1: 1.1
-: 5
1-1*15
lll
-IV
Pusjt tsciiip:L heriiub di tlai.N 21 kir» kirjl laul
Jayapura
MSSHKS £J7: 17:00.0
67
V5 1
53
53
PlujC jsemp.i beru Ju di kuil 1 10 km uUu ILrvdj
Adili
dun^?f)(j5 f)7-_17-00
h.7
45 1
11
SI
Pitiji wnipii h*r,nL Ji Lini 1 111 km mara UarwJa
Aceh
nW2(Hl5 21:(J*j-5V-iH
i u>
W-l-l
11
5.1
Puut p^mpj Hcr.kLi Ji Liul 1 16 km urjihi Hnrji
EjjtilLi Aceh
Sumber: Bidang Gempa Bumi BMG, 2005
Tabel diatas memperlihatkan bahwa lembaga BMG
mampu mendeteksi semua kejadian gempa di seluruh wilayah
Indonesia. Perlu dicatat bahwa setiap peristiwa gempa sung-
guhpun terjadi gempa awalan atau gempa susulan tidak ber-
arti mengakumulasi kekuatan getaran. Demikian pula pada
tragedi di Aceh, sungguhpun terdapat gempa susulan baik
krarah Andaman maupun yang ke arah Sumatra Utara tidak
berlaku adanya akumulasi getaran gempa.
2*3 Proses Tsunami Alamiah
Untuk memahami proses terjadinya tsunami alamiah
ln'rikut diberikan skema yang terjadinya tsunami akibat
i;empa bumi didasar laut.
25
Tsunami yang
ditimbulkan oleh
gempa bumi
Gempa besar
(M>7.5)
Gempa dangkal -
di dekat dasar laut
(<50 km) Daerah
subduksi
Pergeseran tiba-
tiba dasar kolom
air yang
menimbulkan
tsunami
Gambar 23 Mekanisme tsunami alamiah (Sumber publikasi 17 Juni
2005 / www.b mg . go.id )
Pergerakan lempeng samudra yang menujam lempeng
benua menyebabkan batas tegangan terlampaui sehingga ba-
tuan bumi menjadi patah. Tepat pada area yang patah dise-
but focus/hypocenter. Selanjutnya, pelepasan energi yang
mengikuti patahan lempeng menimbulkan gempa bumi diikuti
gerakan naiknya dasar laut sehingga berpotensi menimbulkan
gelombang tsunami berupa terbentuknya kolom air {umter
column).
Menurut skema BMG serta referensi Highcr Praisc Chrislian
Cenier, 1999 mekanisme tsunami alamiah kemungkinan muncul
26
bila terjadi gempa besar (tektonik) berkekuatan lebih dari
7,5 Richter. Sementara itu tsunami yang lain masih mungkin
terjadi pada gempa berkekuatan dibawah 7,5 Richter yaitu
sebagai tsunami yang berkekuatan kecil.
TSUNAMI WAVE
132mfej
213 km
2 5 rn-les
14 rtiiles
23 km
fS4fl
60 in
33 n
22mph
velodty Wavplengih
I
Dupth
Wavelength
4,4
5B6
175
2,5
443
132
1.2
313
94
635 ft
99
30
164 ft
49
14
33 fl
22
6.6
As it enters shallow water,
tsunami wave speed stows
and its height increases,
c re a ti n g destructive,
fife-threa tening waves.
Gambar 2.4 Karakteristik gelombang tsunami
Dalam mekanisme tsunami alamiah akibat dasar laut
naik tidak menyebabkan fenomena air laut surut, karena
justru terjadi penambahan volume air menuju daratan pantai
terdekat (gambar 2.4). Dasar laut yang naik mendesak volume
<ii r bergerak permukaan laut sehingga membentuk kolom air
raksasa, dan proses naik- turunnya kolom air kembali ke
| 'rnmikaan semula menandai munculnya gelombang tsunami.
I rnmnena air laut surut hanya terjadi bila dasar laut turun
M'hingga permukaan air bergerak mengisi ruang kosong
27
menuju dasar samudra yang turun tersebut.
Tsunami di laut dalam dicirikan sebagai rangkaian
gelombang dengan tinggi sekitar 60 cm dengan panjang ge-
lombang mencapai 200 km dan berkecepatan sekitar 700 km/
jam, dan kecepatan gelombang seketika turun menjadi 30 km/
jam akibat terhadang dasar pantai sehingga membentuk
gelombang tsunami raksasa yang menghantam daratan.
Dalam peristiwa tsunami materi gelombang setinggi 60 cm
tersebut hanya berisi air laut dan tidak membawa material
dari dasar laut.
2.4 Arah Perjalanan Gelombang Tsunami
Alur pembahasan gelombang tsunami terkait dengan
sumber getaran gempa. Maka dalam peristiwa ''gempa Aceh"
kondisi logisnya gelombang tsunami berasal dari lautan
didekat epicenter (Simeulue) atau area diatas zona tumbukan^.
Dengan demikian daerah-daerah seperti Sigli, Bireun,
Lhokseumawe di wilayah timur secara teoritis tidak terjang-
kau tsunami karena terlindungi dibalik Pulau Sumatra. Sebalik-
nya daerah perairan Sibolga, Mentawai di sebelah barat
Sumatra adalah wilayah yang paling mungkin diterjang
tsunami.
Namun kembali kepada terminologi tsunami: pada
prinsipnya sesuatu gerakan (distitrbancc) di dasar laut yang
s Getaran gempa berasal zona batuan yang patah (ruphtre
start), sedang epicenter adalah permukaan bumi yang berada tepat
diatas area patah.
28
\
mampu memindahkan volume air dalam jumlah yang sangat
besar akan menghasilkan gelombang tsunami* sebesar energi
pemindahannya dan semakin cepat pemindahan airnya
m Tiiiiki n besar pula energi kinctis yang dihasilkan.
Sekitar 30 menit dari saat terjadinya gempa (7.58 WIB)
yaitu .m Lara jam 8.30-9.00 WIB muncul gelombang tsunami
\ .u i r, menghancurkan hampir seluruh wilayah kota-kota pantai
di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (N A D) dan beberapa
kerusakan di Pulau Nias serta belasan negara di Asia dan
Alrika, Untuk memahami arah gelombang tsunami perlu
«lili liat peta orientasi berikut:
I**HB1H
INDIA
M*U
INDONESIA
Gambar 2.5 (sumber en.wikipedia-urg, data 19-10-05)
* Teknik untuk memindahkan volume air telah diterapkan
Jalani perang dunia 11, yaitu ketika bendungan Raksasa Mohne
I Mm ( 1943) dihancurkan oleh bom yang meledak didasar air.
lf
Proyeksi arah gelombang tsunami dalam gerak relatif
akibat gempa yang berpusat di Simeulue ditunjukkan pada
gambar 2.5
Media
Quaki •
flicemer
USS Abraiiam Lmcoln
fmai Hong Kong!
im 8.9 FHchtorScils
WHY??
Tsunami
Started at:
0758 Hours
26 Dec 2004
Gambar 2.6 Orientasi gempa dan wilayah terjangan tsunami
(sumber: vtalls.com, April 2005)
Peta orientasi berguna untuk memahami arah perjalanan
tsunami. Sampai penulisan buku ini, laporan yang ada tidak
menyebut arah gelombang tsunami berasal? Namun secara
alamiah dapat dijelaskan keterkaitan antara tumbukan
lempeng, daerah patahan, pusat gempa dan sumber gelom-
bang. Perlunya informasi tentang koordinat asal tsunami
berguna untuk menjelaskan mengapa gempa yang terjadi di
barat daya mampu menghantam wilayah utara serta timur
Aceh yang secara geografis tersembunyi di balik pulau besar
Sumatra.
30
Skema perjalanan - wilayah yang diterjang tsunami
(Kondisi faktual tanpa pertimbangan arah sumber gelombang)
Tsunami warning
8.14 wib
tidak berfungsi
Gempa
7.58 wib
it
km
Pirat Patahan
Tanpa korban
akibat gempa
Tsunami
Penang,
India, Srilanka
Tanzania,
Aceh
Phuket
11.00-1L30
Somalia
830-9.00 wit
9.00-9.30 wib
wib
18.00 wib
200
600
2000
7000 km
Korban tsunami ± 300.000 jrwa (korban di Aceh: 81,4%),
146.000 jiwa hilang di laut tanpa warning kepada Markonis
Navigasi kapal sela f u memantau siaran cuaca di lautan
Gambar 2,7 Kronologi penjalaran gelombang
Dari mana gelombang tsunami berasal?
Getaran gempa berada disebelah barat pulau Sumatra
dengan pusat gempa di Pulau Simeulue. Dari pusat gempa
kondisi logisnya gelombang tsunami menyebar ke segala arah
dalam jangkauan yang relatif lurus layaknya gelombang air.
Sementara itu daerah-daerah yang diterjang gelombang
tsunami meliputi: Meulaboh, Calang (pantai barat), Banda
Aceh (pantai utara), Sigli, Bireun dan Lhokseumawe (pantai
Umur). Tampak "gdombnttg tenun mi berkeliling" menyusuri
pantai: mulai pantat barat, pantai utara dan pantai timur?
VI wan gelombang tidak jelas terhadap lokasi pusat patahan
lempeng tetapi berkeliling di wilayah Aceh.
Secara geografis posisi Banda Aceh sampai Lhokseumawe
tersembunyi di balik pulau besar Sumatra dan jauh dari pusat
41
Sumatra. Namun tsunami yang sama tidak menerjang pantai
Hara t Sumatra yang hanya berjarak 2D0 ~ 300 km dari pusat
gempa.
i Mimbar 2.7 Peta
oiit'nlasj Indonesia dan
|.inj;kauan tsunami di
Dunia
^«r-
r
Simulasi, Animasi Tsunami
Simulasi gelombang tsunami dipaparkan dalam forum
diskusi panel 4 Februari 2005. Analisis pada simulasi tersebut
l u la k menjawab "Mengapa sumber gempa yang berpusat di
Simeulue tetapi Tsunami muncul di tempat lain yang sangat
j.mh? Dalam simulasi tersebut ia memiliki sumber gelombang
dengan tiga pusat tsunami yang berbeda disekitar Kepulauan
Andaman-Nicobar yang berjarak sejauh ± 1000 km dari pusat
gempa.
33
Sebagai sebuah animasi 7 , simulasi tersebut tidak didu-
kung fakta. Ia tidak memuat bukti primer tentang struktur
patahan yang mungkin membangkitkan gelombang. Simulasi
tsunami muncul beberapa hari setelah tragedy Aceh dengan
memanfaatkan info ketinggian gelombang serta dampak
kerusakan di beberapa tempat di dunia. Sementara kondisi
tektonik penyebab tsunami berupa: koordinat lokasi, luasan
dan volume patahan didasar laut baru akan diteliti mulai
akhir Februari sampai 25 Maret 2005 oleh tim ekspedisi Kapal
Natsuhima )rt/?rtn Agena/for Mnrine-Earth Science and Teclitwfogy
(Jamstec Jepang) bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT). Has i i penelitian yang dipubli-
kasikan oleh BPPT 28 Maret 2005 menyatakan: "Permukaan
dasar laut terangkat naik membentuk tebing setinggi 800 m
sepanjang 1600 km di lokasi bawah permukaan dasar laut
dari perairan Mentawai memanjang ke arah kepulauan
Andaman",
Hasil penelitian BPPT menyangkal rekayasa simulasi
tsunami dimana semestinya pusat gelombang tsunami berada
tepat di area pusat gempa dan bukan di Andaman, India.
Dalam hal ini perlu diingat bahwa selama dua bulan penuh
sejak tsunami, wilayah perairan Sumatra berada dibawah
" Model simulasi tanpa bukti data primer vang dibahas pada
diskusi 4 februari 2005 dipaparkan kembali kepada penulis 21
Desember 2005 karya pakar tsunami nasional dalam skema yang
hampir sama dengan Animation of the tsunami caused by the
earthquakeFrom NOAA/PMEL.
34
koordinasi Kapal Induk USS Abraham Lincoln beserta
berbagai Kapal Perang lainnya. Dengan demikian tidak masuk
akal bahwa produk animasi tsunami yany muncul sebelum
dimulainya penelitian Jamstec-BPPT telah dipakai sebagai
acuan justifikasi atas tragedy tsunami di Aceh. *
35
I
\
I1AB3
FAKTA GEMPA
DAN FENOMENA TSUNAMI
Fakta dan fenomena menjelaskan rangkaian peristiwa
U i d asar kronologis gempa, pusat gempa, tsunami dan dampak
yang terjadi. Bahasan ini juga mengungkap fenomena tsunami
Van^ bertentangan dengan laporan kesaksian korban.
3 1 Pengukuran Kekuatan Gempa dan Dampak
Kerusakan
Sejak diperkenalkan metode pengukuran kekuatan
gempa oleh Charles F, Richter, selanjutnya Skala Richter
dipakai secara luas termasuk oleh lembaga Badan Meteorologi
dan Geofisika (BMC) Indonesia dan United States of
Oologycal Survey (USGS) Amerika Serikat. Pada awalnya
skala Richter bukan untuk mengukur dampak suatu gempa,
namun dalam implementasinya telah dipakai untuk menaksir
37
kondisi kerusakan akibat gempa. Tabel 3.1 memuat eki valensi
kekuatan gempa terhadap kerusakan. Skala Richter disusun
berdasar parameter distancc, depth and iimve period yang terekam
oleh seismograf.
Skala Richter diukur dari skala terkecil satu (< 2,0)
kategori gempa mikro sampai terbesar sembilan ( 3 9,0)
kategori gempa sangat besar. Angka 9,0 skala Richter
meskipun bukan angka mutlak ia mewakili kekuatan gempa
tertinggi yang mengakibatkan kehancuran di bumi- Pada jarak
jangkau dari epicenter sampai radius sekitar 300 km akan
terjadi kerusakan bangunan dan gedung-gedung seketika
hancur akibat gempa. Secara periodik gempa rigan {£ 4,5 R)
terjadi setiap hari, namun ia tidak menimbulkan kerusakan.
Dan gempa sangat besar 9,0 R terjadi 20 tahun sekali, sedang
kategori gempa besar (8 R) akan berulang pada tempat yang
sama dalam 200-300 tahun kemudian.
Dalam menaksir kerusakan gempa, dikenal pula metode
Modified Mercalli Intensi ty Scaie (MMI). Namun metode MM1
bersifat subyektif bergantung apa yang dirasakan oleh warga
setempat yang masih selamat.
Perbandingan kedua metode ditunjukkan daiain tabel
berikut:
36
l,i bel 3,1. Earthquake Magnitudo And Intensity ScaJes Co m pare
['n liter
M.Hjnitude
Equivalent
energy In
weight of
TNT 1
Equivalent
energy in
Hiroshima
size atomic
bombs
Merca N intensity
near epicenter
Witnessed
observations
; 'l
15 tons
1/100
II - III
Feefs like
vibrations of
nearby truck
i [ i
480 tons
3/100
IV -V
Smalf object
upset, sfeepers
awaken
5-6
15,000 tons
1
VI -VII
Difficuit to
stard, damage
to masonry
5 7
475,000
tons
37
VII - VIII
General pan re,
some walls fail
/ 8
15,000,000
tons
1160
IX -XI
Wholesale
destruetion
8 9
475,000,000
tons
36,700
XI - XII
Total damage,
waves seen o n
ground surface
Sumber: USGSAVikipedia, 2005
' l kuran kekuatan gempa diperkenalkan tahun 1935 oleh Ahli Fisika,
( Iuri es F. Richter dari California Institute of Technology, AS.
1 -Persamaan SteeJ (1995) mengukur keterkaitan kekuatan
ggmpa skala Richter terhadap energi yang dikeluarkan dalam
k i 'setaraan dengan satuan kilo ton TNT.
I
39
Tabel 3.2 Modified Mercalli Intensity Scale (MMI)
Index
II
Efek gempa terh ada p manusia dan bangunan
Tidak dirasakan orang, kecuali keadaan luar biasa oleh beberapa
orang.
Dirasakan oleh orang yang sedang beristirahat/diam pada
bangunan lantai atas (tertinggi).
III
Mungkin dirasakan oleh banyak orang di dalam ruangan.
Getarannya mirip den gan jika ada truk melintas.
IV
Dirasakan oleh banyak orang dalam ruangan, sedikit orang di luar
ruangan. Barang pecah belah, pintu dan jendela bergetar; bunyi
dinding retak. Rasanya seperti truk berat dan alat berat me lintas.
VI
Hampir dirasakan oleh semua orang; beberapa orang kaget dan
keluar. Alat-alat dapur mungkin pecah, kaca jendela retak. Benda-
benda ya ng tidak stabil roboh.
Dirasakan oleh semua orang; beberapa ketakutan. Benda-benda
furmture bergeser; tampak kerusakan ringan di sana-sini.
VII
Kerusakan ringan - sedang pada beberapa struktur bangunan;
yang mengalami kerusakan terutama pada bangunan yang
konstruksinya buruk.
VIII
Kerusakan ringan terjadi pada bangunan yang sudah dirancang
tahan gempa; bangunan lainnya rusak berat. Beberapa dinding
mungkin roboh.
IX
Bangunan dengan struktur bagus mungkin rusak berat. Bangunan
berlantai tinggi sebagian collapse (runtuh). Pondasi bangunan
bergeser.
Benyak bangunan berstruktur kayu hancur; bangunan berstruktur
beton han cur berikut pondasinya.
XI
Hanya sedikit bangunan beton tersisa (berdiri). Jembatan jebol
dan rel kereta api terbengkokkan.
Seluruh ban gunan hancur total, b enda-be n da terlempar ke udara.
XII
(Sumber: Tarbuck, 1996)
Gempa Aceh pada hari minggu jam 07.58 WIB, 26
Desember 2005 dilaporkan oleh USGS sebagai 9,0 skala Richter
atau setara dengan skala XI - XII Mercalli dan ekivalen dengan
36700 x ledakan bom nuklir Hiroshima sehingga dapat
mengakibatkan;
Bangunan berstruktur bagus dan berlantai tinggi runtuh,
hanya sedikit bangunan bersisa akibat gempa
40
Jembatan beton runtuh dan rel kereta api bengkok
Seluruh bangunan hancur total, benda-benda terlempar
ke udara
Skala Richter sebagai Sumber Rujukan
Pada umumnya gempa berkekuatan 6-7 skala Richter,
mampu merusak bangunan tembok/beton dalam radius 15{)
K m dart pusat gempa. Dengan demikian sesuai diskripsi table
logikanya kondisi bangunan tembok, rumah-rumah, gedung
di Pulau Simeulue, Pulau Nias, kota Meulaboh dan Jembatan
di Banda Aceh segera hancur oleh getaran gempa. Handbook
l ISGS tentang diskripsi kerusakan dalam tabel Richter
menyebutkan: gempa berkekuatan 8-9 skala Richter
herdampak kepada terjadinya kerusakan sangat serius pada
$ns. radius ratusan kilometer.
Namun menurut Badan Meteorologi dan Geofisika
Indonesia (BMG) gempa Aceh berkategori gempa kuat
berukuran 6,87 Richter. Sehingga fasilitas infrastruktur seperti
},il.in raya, listrik, telepon maupun gedung-gedung di wilayah
\coh hanya mengalami sedikit kerusakan. Laporan BMG
weuai diskripsi table Emthquake Magnitude And I n tensi ty Scales
t ompare hanya berciri: general panic, some wallsfali.
Sebagai perbandingan dampak kerusakan akibat gempa
Ivsar dan gempa sangat besar {9,0 R) dapat dilihat tabel
dikiwah.
41
Tabel 3.3
Gempa berkekuatan sekitar 8,0 skala Richter yang pernah terjadi 2 :
Tahun
Skala Richter
Lokasi
Korban tewas
1556
9,0 possibly
Prov. Shaanxi, China
830,000
1906
8,3
San Francisco, AS
1950
8,6
Northeast India
i
1964
8,0
Alaska, AS
l
1976
7,8
Kota Tangshan, China
Ratusan ribu '
1985
8,1
Mexico
1999 Sept
7,6
Taiwan
2.400
2001 Jan
7,9
India
15.000
Sumber; artikel, Tlie Richter seal e: what i t is and what i t mcasures,
Bi/ Chuence Fernandez, SINGAFORE (Reuters) 28 Januari 2001.
Meskipun dampak gempa bersifat relatif terhadap jumlah
korban tewas, namun pada umumnya gempa mayor atau'
gempa besar diatas 7 skala Richter menimbulkan korban jiwa
dengan kehancuran secara nyata akibat gempa. Kondisi
jumlah korban juga dipengaruhi oleh struktur batuan-tanah,
konstruksi bangunan dan tingkat kepadatan penduduk.
Gempa Aceh menurut laporan USGS berkekuatan 9,0
skala Richter ternyata tidak mengakibatkan korban jiwa.
Kondisi korban tewas adalah akibat gelombang tsunami yang
muncul setengah jam setelah gempa. Gambar-gambar berikut
memperlihatkan bahwa gempa Aceh tidak menimbulkan
kerusakan yang berarti.
: Tidak termasuk Gempa Kobe di Jepang, 17 Januari 1995 akibat
gempa tektonik berkekuatan sekitar 6,8 - 7,2 Richter dengan
epicenter di Awaji-shima (dekat kota Kobe) dan kedalaman focus
20 km.
41
tambar 3.1
terlihat kondisi bangun-
an yang tetap tegak,
korban tewas karena
k- rj angan air laut
(sumber: Rakyat
Merdeka, 30 Desember
2004)
Gambar 32
Kota Meulaboh pasca tragedi: gedung-gedung tegak, jalanan utuh,
dan korban jiwa karena hantaman gelombang laut yang menerjang
daratan (sumber: RcpubJika, 4 Januari 2005)
43
Dampak gempa sebagaimana bukti fisik jalan dan
bangunan tidak mengalami kerusakan akibat gempa sangat
besar yang dilaporkan USGS sebagai 9,0 R. Pada situasi bin
keretakan tanah berukuran sedang 'sotne walis falV dapat
terjadi akibat gempa kuat berukuran 6,87 R (BMG).
Gambar 33 atas: Kota Meulaboh tidak hancur karena gempa.
Secara umum bumi Aceh tidak hancur akibat gempa, dan
publikasi rekaman video amatir oleh Cut Putri di Banda Aceh 1
tepat saat terjadinya gempa sampai sebelum tsunami mem-
perlihatkan kondisi bangunan yang utuh bahkan dia sempat
3 Kesaksian ini ditayangkan berulang-ulang uleh berbagai
stasiun TV swasta di Indonesia.
44
mengabadikan rumah-rumah tetangganya serta mengucap
inlam maaf perpisahan. Saat gempa aliran listrik dan telepon
normal, telepon dan listrik padam setelah terjangan tsunami
dan bukan akibat gempa itu sendiri.
tambar 3.4 : Pantai Selatan Aceh, garis pantai tetap normal pasca
Istinami. (sumber: publikasi Tim Survei Gempa Bumi dan Tsunami
Aceh - BMG, 2005)
3*2 Rangkaian Gempa Sebelum dan Sesudah Tsunami
Gempa adalah mekanisme umum dari dinamika kulit
h u mi yang selalu bergeser. Pelepasan energi dalam pergeseran
kulit bumi yang patah menyebabkan getaran gempa yang
menjalar ke permukaan bumi. Secara ilmiah frekwensi
kejadian gempa berkekuatan f>-7 Kichter terjadi 120 kali dalam
setahun, sedang kejadian gempa berkekuatan 8,0-8,9 R terjadi
45
hanya sekali dalam setahun dan gempa berkekuatan 9,0 R
terjadi hanya sekali dalam dua puluh tahun. Dan pada tempat
yang sama atau relatif sama dengan lokasi semula, gempa
besar (± 8 R) hanya berulang dalam rentang waktu 200-300
tahun kemudian.
Besarnya kekuatan gempa juga dikenali dari dampak di
permukaan bumi. Dalam peristiwa gempa kali ini terdapat
perbandingan atas gempa lain yang terjadi sebelum dan
sesudah tsunami. Informasi gempa ini sebagai pembanding
terhadap fakta gempa di Aceh.
1. Gempa Nabire
Menurut BMG pada tanggal 24 Nopember 2UU4 terjadi
gempa tektonik di Nabire (Irian Jaya /Papua) berkekuatan
6,4 Richter, kategori gempa kuat. Pusat gempa berada di dasar
laut dengan epkenter sangat dekat (17 km) dari kota Nabire
dan dilaporkan terjadi: general panic, some imlh fail didapati
berbagai bangunan dan gedung runtuh serta 24 orang tewas
akibat gempa.
2. Gempa Nias
Gempa terjadi Senin 28 Maret 2005 jam 23.00 WIB dengan
epicenter 2.06" LU 97.01" BT pada kedalaman 30 km,
berkekuatan 8,7 skala Richter versi USGS {BMG 8,2 R) kate-
gori gempa besar, dikenal sebagai "Gempa Nias". Pusat gempa
berada di utara Pulau Nias pada zona patahan lempeng yang
berdekatan dengan koordinat gempa Aceh 26 Desember 2004.
46
Gambar 3.5 Gempa 28 Maret
2005 bangunan hancur serta
tanah terbelah di Gunung
Sitoli. Gempa berkekuatan
8,7 Richter USGS (BMG 8,2
R).
Gambar 3.6 Kondisi bangunan Ji Fu!?d \ f a*; \ ang benar-benar runtuh
.i k i ha t gempa berkekuatan S, 7 R dan ti *ak terjadi tsunami, (sumber
Ki*l>nMika 31 Maret 2005J
47
Gambar 3.7
Kerusakan di Nias
(sumber: vialls.com ,
25 April 2005)
Dampak gempa Nias berbagai fasilitas infrastruktur jalan
raya, bangunan gedung-gedung hancur, akses listrik dan
telepon seketika padam, terdapat 651 orang tewas di Nias
dan 33 orang tewas di Simeulue. Getaran gempa Nias juga
dirasakan oleh masyarakat di Jakarta, Kuala Lumpur serta
Bangkok Thailand.
Peristiwa gempa Nias dilaporkan berkekuatan 8,7 Richter,
kategori gempa besar dan karakteristiknya menurut tabel
Earthquake Magnitude And Intensity Scales Compare
berciri Total damage, ivaves seeti on ground surface.
Kerusakan akibat gempa Nias sangat nyata, permukaan
tanah terbelah, jalan dan bangunan seketika hancur serta
muncul Pulau baru di sebelah barat Nias, Formasi dasar laut
antara Pulau Nias (SUMUT) sampai daratan Singkil (N AD)
tenggelam, rumah-rumah di pinggir pantai juga tenggelam
sampai tiga meter. Kerusakan ini menimbulkan kepanikan
warga, sehingga puluhan ribu penduduk Nias berbondong-
bondong mengungsi ke Sumatra Utara karena takut pulau
48
Nias tenggelam. Terbukti bahwa gempa besar Nias yang lebih
koci! dari laporan gempa sangat besar Aceh ternyata menye-
babkan kehancuran yang lebih dahsyat 1 .
Gambar 3.8 Pulau Baru yang muncul setelah gempa Nias
Tampak Pulau baru serta kondisi permukaan tanah yang
terangkat naik. Dan meski terjadi daratan naik secara nyata
tsunami tidak terjadi di Nias. (sumber: Tim Survei PT. POS
Indonesia, April 2005)
4 Berdasar teori: perbedaan <kAi 0,3 antara gempa Aceh (9,0
K i dengan Nias (8,7 R) berimplikasi bahwa goncangan gempa Aceh
2 \ lebih besar dari gempa Nias.
49
*M-
Gam bar 3.9 Gempa mengangkat da ra tan di pa nta i barat seh i ngga kapal
menjadi jauh dibawah dermaga. Dalam posisi normal lambung Kapal
sejajar dermaga (Foto diambil 7 April 2005).
3. Gempa Padang
Menurut BMG, pada hari Minggu 10 April 2005 jam 1 7.29
WIB kota Padang dan sekitarnya di guncang gempa tektonik
berkekuatan 6,7 Richter, kategori gempa kuat. Pusat gempa
pada koordinat 175" LS dan 997 [1 BT yang berjarak 120 km
arah barat daya kota Padang, pada fokus kedalaman 30 km
dibawah laut.
Kerusakan akibat gempa Padang; Akses listrik putus di
Kota Padang, hubungan telepon terganggu, beberapa dinding
bangunan tembok retak, jalanan utuh, tidak dilaporkan
adanya korban jiwa yang signifikan akibat gempa tersebut.
Dalam hal ini dampak gempa sesuai paparan tabel 3.1 berciri
general pan k, somc walhfnU.
50
r
4. Gempa Bengkulu 1&33
Sebagai perbandingan lain: berdasar catatan Pemerintah
Kolonial Belanda terjadi gempa tektonik tahun 1833 dikenal
sebagai "gempa Bengkulu", berkekuatan setara 9,0 Richter
lelah mengangkat dasar laut sehingga muncul pulau Sipora
dan pulau Pagai. Menurut laporan dalam peristiwa ini juga
terjadi tsunami setinggi 10 meter.
Paparan informasi gempa-gempa tersebut berfungsi
sebagai pembanding atas gempa Aceh 26 Desember 2005.
Istilah gempa "Nias" atau gempa "Aceh" mewakili sebutan
■itas jatuhnya korban terbesar di wilayah tersebut, sehingga
istilah Nias, Nabirc, Padang atau Aosh tidak mewakili koordinat
sumber gempa atau epicenter.
3,3 Hasil perbandingan dan kondisi pengecualian
Perbandingan sistem alamiah berlaku pada semua kasus
tanpa kecuali. Dari empat peristiwa gempa: Nabi re, Aceh,
Nias dan Padang terlihat keterkaitan antara ukuran
seismograf BMG dan dampak ditimbulkan sesuai paparan
Label 3.1 Earthquake Magnitude And Intensity Scales
(ompare. Keempat peristiwa terjadi di dasar laut akibat
pergeseran lempeng Indo Australia, Pengecualian hanya
terjadi akibat laporan USGS yang menyebut gempa Aceh
sebagai 9,0 Richter, sementara diskripsi table 3.1 menunjukkan
peristiwa Aceh hanya berkekuatan 6-7 skala Richter.
51
Pengecualian ini akan batal, bila kelak terbukti bahwa
laporan USGS adalah palsu".
Gempa tektonik di sepanjang Sumatra disebabkan oleh
pergeseran lempeng Indo- Australia, fokus gempa berada di
dasar laut pada kedalaman sekitar 30 km. Semua laporan
gempa yang dimuat dalam buku ini meliputi: Gempa sangat
besar Aceh 26 Desember 2004, Gempa besar Nias 28 Maret
2005, Gempa kuat Padang 10 April 2005 (serta gempa sangat
besar Bengkulu 1833) adalah akibat penujaman lempeng
samudra terhadap pulau Sumatra. Dan khusus peristiwa
500 200 4C ft fiOO B0 ,f X) Kilomuters
M4tlt liil
1I0(H{KWT
U - N«t
Si] mmtvt
SIT - SVTKUlu*
v "fZ? ^BOWTrttH f HlKt*
Gambar 3,10 Posisi ground zero pada lempeng samudra Indo- Australia
5 Perihal palsunya informasi oieh ilmuwan Amerika Serikat
terbukti pada penyerangan Irak 5 September 2002. Setelah seluruh
dunia tertipu. Akhimva Presiden AS, C leorge W. Bush (12 Januari
2005) menyatakan f rak tidak memiliki senjata pemusnah massal
(Republika, 14-1-2005). Dan negara Irak akhirnya hancur akibat
informasi palsu tersebut.
52
Daratan Asia
< .ambar 3.11 Ilustrasi potongan melintang pada zona tumbukan
kmpeng di Wilayah Aceh (gambar bukan dalam skala sebenarnya)
gempa Aceh dan gempa Nias keduanya berada pada zona
patahan yang relatif sama.
Ilustrasi tumbukan lempeng antara lempeng samudra
i ndo_ Australia dengan lempeng benua Eurasia pada peristiwa
^empa Aceh dan gempa Nias. Ilustrasi menggambarkan
bahwa Pulau Simeulue dan Nias berada tepat dia tas zona
patahan sumbcT gempa.
3.4 Gempa besar mustahil berulang dalam siklus yang
pendek
Bila laporan USGS tentang gempa Aceh berkekuatan 9,0
skala Richtcr dipakai sebagai rujukan, maka laporan USGS
■uenciptakan kebingungan di kalangan ahli geologi
nasional dan dunia. Dua kejadian gempa sangat besar yang
hanya berselang tiga bulan {gempa Aceh dan gempa Nias)
pada zona "gronnd zero" yang hampir sama adalah suatu
kemustahilan ilmiah.
Dr. Yusuf S Djajadihardja, Direktur Teknologi
53
Penambangan Sumberdaya Alam BPPT:
"Oerd a kirkan prediksi para ahli, gempa bumi von^ besar
di lokasi yang sama mempunyai periodik panjang dan bisa
membutuhkan waktu 200 tahunan," katanya. Namun, kata
Yusuf, berdasarkan pengalaman gempa dan tsunami di Acuh
yang besarnya 4,3 pada skala Rit liter seharusnya tidak ada
gempa besar susulan, karena energi besar telah dilepaskan.
Tetapi ternyata muncul lagi gempa 8,7 pada skala Richter di
Nias. "Hal itu tak pernah diprediksi sebelumnya/' katanya .
(sumber: www.mediaindo.co .id, 23 Juli 2W5)
Secara ilmiah terjadinya dua gempa berkekuatan sangat
besar dalam lokasi yang sangat dekat adalah mustahil. Siklus
perulangan antara dua gempa besar (berkekuatan antara 8
- 9 R) pada lokasi yang sama adalah sekitar 200-300 tahun 6 .
Gempa adalah mekanisme pelepasan energi yang sangat
besar, yang mengakibatkan timbunan energi tersalur habis
sehingga tidak sanggup membangkitkan gempa baru yang
besar. Sementara gempa susulan hanya terjadi dengan ke-
kuatan kecil-sedang dan biasanya kurang dari 6,0 skala
Richter. Adapun aktivitas gempa susulan muncul sebagai
reaksi dalam membentuk keseimbangan pada formasi batuan
tersebut.
Proses akumulasi penu jaman lempeng samudra Indo-
Australia terhadap Sumatra selama ratusan tahun mengaki-
batkan terjadinya gempa bumi di sepanjang lempeng Eurasia.
" Dr. Danny H i Iman N a ta w i jaya, ahli gempa dari Pusat
Penelitian Geoteknologi LIPI, Republika 29 Desember 2004
54
I )<ilam skema visual terlihat bahwa gempa sangat besar Aceh
dan gempa besar Nias berada pada fokus zona patahan yang
hampir sama.
C «ambar 3.12 Gempa Aceh 2h Desember 2004 dan gempa Nias 2flmaret
2005 berada pada focus patahan yang berdekatan (vuils.com, 5 April
20U5)
Kebingungan para ahli gempa atas peristiwa "Gempa
Aceh"
Pada kesempatan lain harian Republika edisi 4 Januari
21105 memuat wawancara khusus dengan Dr. Danny Hilman
Natawijaya, ahli gempa lulusan California Institut oj Technology
yang memiliki reputasi internasional, menanggapi pesan
penting pasca gempa Aceh, secara tegas menyatakan: "Gempa
tak akan terjadi dalam satu bulan atau satu tahun ke depan.
Peluangnya memang dalam 50 tahun ke depan, untuk 10(1
tahun ke depan itu sudah pasti" jelasnya. Peristiwa gempa
Nias 8,7 Richter yang muncul tiga bulan kemudian membukti-
kan bahwa pendapat ahli gempa ini terbukti gagal.
55
Munculnya peristiwa gempa besar 28 Maret 2U05 di Nias
juga membingungkan para Ahli Geologi Indonesia yang
mana mereka terlanjur menyatakan jaminan bahwa setelah
gempa Aceh 26 Desemher 2004 tidak akan terjadi gempa besar
lain: "Aceh dan sekitarnya aman untuk 150-200 tahun
mendatang". Dengan demikian argumen ilmiah telah gagal
sehingga perlu diuji kebenaran laporan USGS yang menyebut
gempa Aceh sebagai berkekuatan 9,0 Richter (BMG menyebut
gempa Aceh sebagai 6,87 Richter)
Sementara itu bukti-bukti di permukaan bumi memper-
lihatkan kerusakan gempa Aceh jauh lebih kecil dibanding
kerusakan gempa Nias- Yang dimaksud kerusakan jauh lebih
kecil adalah senyatanya Aceh tidak hancur karena gempa
tetapi akibat tsunami yang muncul 30 menit setelah gempa.
Bukti fisik dua buah jembatan beton di pantai Ulelheu (panjang
± 10U meter) dan jembatan di atas sungai dekat Masjid Raya
Banda Aceh (panjang ±100 meter) tetap kokoh tak bergeming,
hasil citra satelit terhadap kondisi jalan raya serta menara
Masjid Raya Baiturraman tidak runtuh sungguhpun pondasi
bangunan diguncang oleh gempa sangat besar 9,0 Richter
(laporan gempa oleh USGS berubah-ubah: 8,0; 8,1; 8,5; 8,9;
9,0 atau 9,3 Richter). Sementara itu gempa besar Nias
7 Pernyataan ini dihasilkan dalam diskusi para ahli melibatkan
antara lain: Kepala Badan litbang Dept. ESDM Wimpy S. Tjetjep,
Direktur BMC Cunawa n Ibrahim, Kepala G eo teknolog i LIPI Heri
Haryono, Prof- JA Katili, Danny Hilrnan N,, dll. (sumber
www.iagi.orid , 22 Desember 2005)
56
berkekuatan 8,7 R nyata-nyata merusak formasi batuan diser-
ui i munculnya Pulau baru. Daratan antara Nias dengan Singkil -
Aceh mengalami penurunan sangat besar sehingga Pulau Nias
miring ke arah Timur dan daratan di sebelah barat Nias
terangkat nyata.
3.5 Tafsir Dompak Gempa oleh USGS
1. Skenario Percobaan Seismic USGS: Terbantahkan
Merujuk pernyataan USGS tentang besarnya gempa Aceh
d i mana energi yang dilepaskan membangkitkan tsunami di
12 negara dengan korban 280.00 jiwa, terdapat dua scenario
vang di kemukakan oleh ahli geologi dari National Earthquake
Information Ccnhr - USGS di Colorado (AFP, 27 Desember 2004):
• Skenario 1. Stuart Sipkin menyatakan: Pergeseran terjadi
secara vertical sehingga terangkatnya pulau-pulau di
wilayah Sumatra.
• Skenario 2. Ken Hudnut menyatakan: Pergerseran terjadi
secara horizontal sehingga terjadi perubahan letak
geografis.
Kedua skenario maupun kombinasi dari keduanya akan
berakibat langsung pada bergesernya bumi di Aceh secara
nyata, namun bukti menunjukkan:
• Skenario 1 tidak terbukti, tidak terjadi pengangkatan
pulau-pulau di wilayah Aceh, kondisi bumi di Aceh tetap
utuh.
• Skenario 2 tidak terbukti, Ken Hudnut, Ahli Geologi dari
United States Geological Survey (USGS) mengumumkan:
"akibat gempa berkekuatan 9,0 skala Richtcr telah meng-
57
ubah peta Pulau Sumatra, berdasar percobaan seismic
maka pulau-pulau akan bergeser 20 meter ke arah Barat
daya dan pergeseran yang lebih besar dialami oleh ujung
(tip of) Sumatra yang bergeser sejauh 36 meter kearah
barat daya"
(sumber: ''Setelah Gempa, Siap-siaplah Mengubah Peta",
Republika, 29 Desember 2004).
Hasil penelitian kelompok ilmuwan Denmark yan^
diumumkan pada tanggal 31 Januari 2005 membantah
semua pernyataan USGS tentang besarnya pergeseran
yang dimaksud: Danish Spnce Cettter, Copenhagen selama
sebulan penuh melakukan pemantauan sistem sntelit
GPS menyatakan bahwa pulau Sumatra bergeser" tak
lebih dari 20 cm atau hanya 7,9 inci bukan sejauh 20 meter
sampai 36 meter seperti yang dinyatakan oleh USGS
tersebut. (Sumber: AFP, 1 Februari 200?)
Bantahan para ahli geodesy 11 dari Danish Space Centcr
menunjukkan tiga hal;
1. Pernyataan ilmuwan USGS untuk "Siap-siap mengubah
Peta" didasarkan pada asumsi simulasi bahwa gempa
berkekuatan 9,0 Richteryang menghasilkan tsunami akan
berakibat pulau Sumatra bergeser ke arah barat daya
"Secara alamiah lempeng bumi bergeser sekitar 5 - 10 cm per
tahun.
9 Hasil penelitian ilmuan Denmark ini juga dimuat dalam
buletin International Association of Geodesy (www.iag -ai g .or g , 22
Desember 2005)
58
sejauh 20-36 m. Padahal BMG mencatat gempa Aceh
berkekuatan 6,87 Richter.
2. Hasil pemantauan system satelit GPS oleh iimuan
Denmark setelah melakukan pengamatan selama sebulan
penuh setelah tsunami, menunjukkan tidak terjadi perge-
seran pulau-pulau. Secara tidak langsung membuktikan
bahwa gempa tidak cukup besar untuk sanggup memicu
terjadinya tsunami yang dahsyat,
3. Bukti fisik berupa foto menunjukkan: tidak adanya per-
geseran garis pantai secara signifikan baik pergeseran
vertical maupun horisontal. Yang terjadi adalah garis
pantai tergerus oleh aliran air raksasa akibat gelombang
tsunami yang datang dan kembali ke lautan.
Bila para ahli tidak mampu menjelaskan fenomena
Kuna m i sesuai spesialisasi mereka (USGS, BMG, LIPI) Hal
ini menunjukkan kelemahan intelektual, konsekwensinya
adalah mereka tidak kompeten atau laporan gempa oleh USGS
sebagai berskala 9,0 K adalah tidak akurat atau palsu.
2. Analisis Citra Satelit; Dampak Gempa tidak
signifikan terhadap pergeseran Formasi Tanah
Rekaman foto citra satelit menunjukkan: perubahan
farmasi tanah terjadi karena gerusan air raksasa yang datang
dan pergi bersama gelombang tsunami. Terlihat konstruksi
la nah tidak berubah akibat gempa besar yang dilaporkan 10
versi USGS berkekuatan 9,0 skala Richter.
r> Secara teknis hasil rekaman seismograf tidak bisa dipalsu-
Lin karena goncangan bumi tercatat secara otomatis oleh minimal
59
Gambar citra satelit Digital Globe, publikasi tanggal 30
Desember 2004. Pada Gambar terlihat nyata bahwa sebuah
jembatan beton di pantai Ulelheu di ujung kota Banda Aceh
yang membentang diantara dua daratan terpisah dengan
panjang sekitar 100 meter terbukti kokoh walau digucang
gempa, sedang jembatan kayu roboh diterjang tsunamL
Demikian pula terdapat gambar yang lain pada jembatan
sepanjang lebih dari 100 meter melintasi Sungai di dekat
Masjid Raya Baiturrahman terbukti utuh meski dihantam
gempa. Kondisi jembatan ini dalam analisis mekanika teknik
niscaya roboh, mengingat beberapa bagian pondasi segera
bergeser akibat goncangan gempa sangat besar 9,0 R, yaitu
ukuran gempa tertinggi dalam skala Richter.
Gambar 3.13 dan 3.14 Rekaman situasi di Ulelheu, Banda Aceh 23 Juni
sebelum tsunami dan lokasi yang sama pada 28 Desember 2004 setelah
tsunami
tiga stasiun, namun catatan laporan dapat berubah bila data yang
dipindah kedalam komputer telah diketik ulang (ovcrwrite)-
60
Tampak jembatan beton tetap kokoh, menandakan tidak
terjadi pergeseran batuan akibat gempa. Jembatan beton
adalah konstruksi yang sangat rentan terhadap pergeseran
tanah pada salah satu pondasinya. Sedang jembatan kayu
roboh akibat terjangan tsunami, bukan akibat gempa.
(., ambar 315 dan 3,16 Rekaman citra satelit sebelum dan sesudah tsunami
di pantai utara Aceh dalam segmen yang lebih besar.
61
* Jhfl
W '
•r - ^
fc^jL^
■v
B^A^^^M
%:
ISB
Gambar alur jalan darat utuh tak bergeser menunjukkan:
tidak terjadi kerusakan formasi batuan.
Gambar 3.17 dan 3.18 Rekaman eitra satelit Digital Globe sebelum dan
sesudah tsunami, lokasi di kota Banda Aceh
62
Hambar menunjukkan: konslruksi tnnuh serta bangunan ulufo.
menandakan gempa berdampak kecil. Kerusakan di kota Banda Aeeh
lerjadi karena gelombang bui tsunami.
3.6 Tsunami Warning System Tidak Berfungsi
Sistem peringatan dini tsunami (tsunami wctrtutig si/stem)
dibangun untuk mencegah atau meminimasi jatuhnya korban
akibat tsunami- Pembahasan tsunami warning ini ditinjau
dalam dua aspek, yaitu: aspek pengalaman tsunami di
Indonesia dan aspek prosedur peringatan dini.
1. Peristiwa Tsunami di Indonesia (Samudra India)
Peristiwa tsunami bukanlah kejadian baru di Indonesia.
Peristiwa tsunami umumnya melanda wilayah terbatas seba-
gaimana terminologi tsunami sebagai gelombang pelabuhan.
Secara teoritis, gempa tektonik di laut dalam (palung laut)
yang diikuti naiknya permukaan dasar laut dapat memicu
terjadinya tsunami. Namun berdasar data, sasaran tsunami
«3
bersifat lokal. Dan berikut peristiwa tsunami yang pernah
melanda Indonesia.
Tabel 3.4 Tsunami yang pernah melanda Indonesia
Tahun
Jenis Gempa
Lokasi
Tinggi (m)
gelombang
Korban tewas
1820
Tektonik
Sumbawa
24
400
1833
Tektonik
Bengkulu
10
10
1856
Tektonik
Sangihe
5
100
1861
Tektonik
S u ma tara Barat
15
725
1883
Vulkanik
Krakatau
41
36000
1965
Tektonik
Seram
20
70
1992
Tektonik
Flores NTT
26
2100
1994
Tektonik
Banyuwangi
14
240
19%
Tektonik
Sulawesi Tengah
4
10
1996
Tektonik
Biak Irian Jaya
8
160
1998
Tektonik
Taliabu, Maluku Utara
3
30
sumber: Ismail Yusanto, Republika 4 Jan 2005"
Tabel di atas memperlihatkan tsunami akibat gempa
tektonik yang sejak tahun 1800 melanda wilayah terbatas.
Sedang peritiwa tahun 1883 adalah kondisi yang berbeda
akibat meletusnya gunung Krakatau di dasar laut di tengah
selat Sunda.
Keanehan fenomena tsunami di Aceh dipertegas oleh
Eddte Bernard, Direktur Pacific M ariti e EnvironmeutaJ
Laboratory di Seattle, AS. Ia menyatakan: Tsunami 26
Desember 2004 sama sekali berbeda dengan sebelumnya.
Kembali pada catatan Tsunami sejak tahun 1509, Tsunami
11 Mengutip data Kompas 2 Nov 2002, "Potensi bencana
tsunami di Indonesia" oleh Dr. Nan an g Puspito, Ketua Departemen
C.F-ITB.
64
di Lautan Hindia tidak pernah menyerang lebih dari satu
negara. (Sumber: AFP/Republika, 29 Desember 2004)
123S&31
Gambar 3.19 ilustrasi ketika tsunami menerjang kota Me u lab oh
{ sumber: Rakyat Merdeka, 30 Desember 2004)
2. Peringatan dini tsunami tidak berfungsi
Perkembangan teknologi kelautan mampu mendeteksi
munculnya tsunami tiga menit sejak terjadinya gempa. Pacific
Tsunami Warning System (PTWS) berdiri sejak tahun 1948
berfungsi sebagai stasiun peringatan dini dalam mengurangi
dampak atau meminimasi jumlah korban akibat tsunami.
Perkembangan kinerja PTWS mampu mendeteksi ancaman
tsumani di seluruh dunia. Namun sangat disayangkan pada
peristiwa Aceh sistem peringatan tidak berfungsi.
• Menurut publikasi situs internet HigherPraise Christiun
Ccntcr (1999): pada umumnya sebuah ancaman tsunami
(di lautan Pasifik) segera diwaspadai begitu terjadi gempa
65
tektonik di dasar laut yang berkekuatan diatas 7,5 R 1 ".
• N titi 07i a I Oceanic and Atmospheric Administration
(NOAA) di Los Angeles telah mendeteksi adanya tsunami
beberapa menit setela h terjadinya gempa di Aceh, Jeff
LaDouce mengaku telah mengirim e-mail peringatan
kepada Indonesia.
• Sementara stasiun Pacific Tsunami Warning Ccnter di
Honolulu, Hawaii yang memiliki alat yang mampu men-
deteksi tsunami sejak dua-tiga menit dari terjadinya
gempa, mereka mengeluarkan buletin peringatan pada
jam 8.14 WIB (01.40 GMT) mengaku tidak memiliki
kontak dengan negara-negara di Asia. Gelombang
tsunami ini akhirnya menyapu Thailand satu jam setelah
gempa, dan menyapu Srilanka dan India 2,5 jam setelah
gempa (Sumber: A P/ AFP/Republjka,29 Desember 2004).
Mekanisme yang tidak lazim dalam peringatan di
laut
Terkait dengan upaya meminimasi jumlah korban:
masyarakat tidak mendapat informasi tentang bahaya tsunami
yang mengikuti fenomena gempa 1 - 1 . Ada jeda waktu antara
gempa dengan fenomena air laut surut yang disusul terjangan
tsunami. Gelombang tsunami menerjang wilayah Aceh 30
,a Sumber: Nuckav Bom Can Crcate A Tsunami, page-5, Higher
Praise Cristian Center, 1999.
n Konteks bahasan ini hanya melaporkan fenomena tsunami
saat itu, bukan membahas penyebab timbulnya gelombang
tsunami.
«6
menit setelah gempa yaitu antara jam 830 sampai 9.00 Waktu
Indonesia bagian Barat (WIB).
Tepat sebelum tsunami menerjang kehidupan masyarakat
berjalan normal, dalam arti getaran gempa tidak menciptakan
kerusakan, termasuk tidak menciptakan kerusakan di zona
pusat gempa: PulauSimeuluc, Pulau Nias atau kota Meulaboh.
Getaran gempa tidak begitu kuat sebagaimana akses listrik
dan telepon berfungsi normal. Aliran listrik dan telepon baru
mengalami kerusakan setelah Aceh diterjang tsunami sekitar
setengah jam kemudian.
Pertanyaan terhadap besarnya korban hilang di laut
Dalam hal besarnya korban hilang atau meninggal di laut
atau tidak ditemukan yang mencapai 146.000 jiwa dari 280.000
jiwa (sumber: PBB/AFP/Rcpublika, 27-1-05). Mekanisme
kerja lembaga Pacific tsunami wanring cetiter fPTWC Hawaii)
perlu dipertanyakan sehubungan tidak adanya peringatan dini
kepada para Markonis dan Syah Bandar melalui komunikasi
radio di Kapal akan ancaman tsunami pada koordinat yang
dimaksud. Sistem navigasi Kapal selalu memantau laporan
cuaca, dan laporan cuaca tidak mengenal adanya hari libur,
mengingat pengalaman badai di seluruh dunia tidak
mempertimbangkan adanya hari libur sebagaimana kalender
buatan manusia.
Sekiranya peringatan cuaca dikirim kepada Markonis,
informasi langsung menyebar ke seluruh dunia mengingat
teknologi komunikasi Kapal laut sangat maju. Komunikasi
antar kapal bersifat langsung dan berdaya jangkau luas ke
«7
seluruh dunia. Infomasi yang diterima niscaya disebarluaskan
kepada Kapal-kapal di lautan agar menjauh dari koordinat
bencana atau bila mungkin justru mengarahkan kapal untuk
memecah sumber gelombang tersebut. Dapat diingat bah w n
gelombang tsunami dj tengah lautan tidak berbahaya.
Ilustrasi perihal perlunya peringatan dini kepada para
Markonis dan Syahbandar dapat dilihat pada terlemparnya
perahu sampai ke tengah kota (sekitar kantor Gubernur NAD)
serta terlemparnya Kapal PLTD Apung t ke Tanjung Meu raksa,
beberapa kilo meter dari tempatnya sandar. Kegagalan atau
kesalahan prosedur dalam system peringatan dini mengaki-
batkan ratusan ribu jiwa hilang di laut atau tidak ditemukan
mayatnya 1 ' 1 .
Tanggung jawab atas kegagalan informasi
"Indonesia dan Thailand Sudah Diingatkan" AFP,
6-1-05, Wirui AustriaBernhard Wrabetz, juru bicara
Comprehensive Tesi Bun Treaty Or$anization (CTIiTO).
CTBTO dibangun untuk mengetahui adanya percobaan
nuklir yang bertentangan dengan kesepakatan nun
proliferasi 1966, ia bekerja melalui sistem sensor transmisi
di seluruh dunia, la menyatakan bahwa lembaganya
sudah menyampaikan peringatan tentang bakal
terjadinya gempa bumi masif di bawah laut kepada
14 Jumlah persisnya tidak jelas: Indonesia mengaku hanya
menguburkan sekitar 105. 000 jenazah, 130.000 korban lainnya
diduga hilang (Republika, 27-1-2005).
68
Indonesia dan Thailand. Tsunami yang menghantam
Indonesia terjadi setengah jam setelah gempa dan
menyapu Thailand satu jam setelah gempa. Dan
kegagalan memberi informasi dini tsunami membuat
Perdana Menteri Thaksin Sinawatra memecat kepala
Departemen Meteorologi Thailand, Burin Vejbanterng.
(sumber: Republika, 7 Jan 2005)
Cambar 3.20 Kapal
terlempar 1 * oleh gelom-
bang tsunami ke daratan
(sumber Republika, 7
| a n uari 2005)
J ^ Gambar ini menimbulkan pertanyaan kritis: seberapa besar
energi alamiah seismk yang telah membangkitkan gelombang
tsunami? sehingga mampu melemparkan kapal sejauh beberapa
kilo meter, dimana terlihat bumi atau formasi tanah di Aceh tidak
I lerubah akibat gempa.
69
Laporan dampak gempa oleh Ahli BPPT
Paparan JAM5TEC - BPPT : ekspedisi riset kelautan
pasca Tsunami Aceh,
Gempa 8.2 Richter yang terjadi di pulau Nias 28 Maret
yang lalu dengan pusat epicenter kedalaman gempa 30 km
diyakini para ahli gempa Indonesia dan Jepang sebagai gempa
yang terpicu akibat gempa dan Tsunami yang melanda Aceh
26 Desember sebelumnya.
Ahli dari P3TISDA Dr. Yusuf Djadinardja selaku ketua
team peneliti BPPT dan JAMSTEC Jepang menyatakan hal
tersebut dalam konferensi pers tgl 28 Maret tentang pema-
paran hasil ekspedisi survey kelautan kerja sama JAMSTEC
dengan BPPT yang belangsung sebulan sampai 25 Maret
diperairan laut sekitar lokasi terjadinya gempa dan Tsunami
Aceh, Berdasarkan hasil pengamatan survey telah terjadi
perubahan amat drastis pada permukaan laut pada Lokasi
garis pertemuan patahan antara lempeng Euro- Asi a dan India
y g memicu rangkaian gempa disusul tsunami dabsyat 26
Desember 2004, Permukaan dasar Laut terangkat naik hingga
membentuk tebmg setinggi 800 m sepanjang 1600 km di lokasi
bawah permukaan dasar laut perairan Mentawai memanjang
ke arah kepulauan Andaman.
Para ahli bahkan memprakirakan besar kemungkinan
masih akan terjadi suatu gempa susulan yang berskala tidak
kalah besarnya di kawasan lokasi pulau Mentawai yang
berhadapan dengan pantai Sumatera Barat -atau arah sebelah
Selaian dari tempat kejadian gempa Nias yang lalu. Berdasar
kondisi patahan yang masih belum kembali ke fase stabil maka
7%
|i kii terjadi gempa dahsyat disertai Tsunami maka kejadiannya
ilikhawatirkan benar-benar mengancam kawasan padat
penduduk kota Padang dan pemukiman di sepanjang tepian
pantai Sumatera Barat.
Sesungguhnya ungkapan kekhawatiran yang sama dalam
kesempatan berbeda sebelumnya juga telah diungkapkan oleh
peneliti gempa Dr. Mc Closkey dari 1 rela nd - UK. Pendapat
vang juga diyakini bersama oleh Dr. Shieh dari Caltech USA
ilan Dr. Hihnan Natawidjaya dari PPG Pusat Penelitian
teologi UPK
Peneliti Inggris Raya bahkan telah merumuskan suatu
hilungan tersendiri tentang besaran energi potensial yang
masih dapat meletupkan gempa dahsyat untuk dapat
memungkinkan terjadinya stabilitas di patahan pertemuan
lempeng. Berdasar hasil analisa atas data gempa Sumatera -
\ndaman akhir tahun 2004 menimbulkan terjadinya kenaikan
U'gangan seismologis ("seismobgicai str&ss") pada dua zone
yang berdekatan, yakni:
Area kesatu pada garis patahan "Siuuln trettch" sepanjang
^f) km di lepas pantai ujung Utara pulau Sumatera; dan area
kedua pada patahan Sumatera yang berada di kedalaman
sepanjang ujung ke ujung pulau Sumatera mulai dari lokasi
V g berdekatan dengan kota Banda Aceh. Dalam wawancara
khusus -live- jaringan televisi Chamiel News Asia y g berbasis
di Singapore 3 hari setelah gempa Nias, selain mengung-
kapkan kembali prakiraannya Dr. Closkey juga menyatakan
keinginannya buat mendiskusikan penelitiannya dengan
wakil pemerintah dan peneliti Indonesia,
71
Dr. Dani Hilman Natawidjaya dan Dr. Shieh secara khusus
memang selama setahun belakangan ini tengah melaksanakan
pengamatan seismologi khusus di pulau Mentawai berhubung
menilik sejarah siklus kejadian gempa di lokasi ini menun-
jukkan bahwa akhir ''masa tenang" Mentawai selama siklus
200-300 tahunan semakin mendekati akhir. Menurut
pendapatnya/ rangkaian gempa yang terjadi zona tumbukan
di Sumatra itu sebagian besar kini telah matang, mulai dari
Aceh sampai dengan daerah. Gempa besar di p.Mentawai
terakhir terjadi tahun 1833, Di Mentawai itu ada dua segmen
potensi sumber gempa dan satu segmen lainnya di pulau
Siberuh Gempa terakhir yang terjadi disana pada tahun 1650.
Dan rentetan kejadian gempa di kepulauan Andaman, Aceh,
dan pulau Nias 26 Maret yang la u. dikhawatirkan benar-benar
bakal menjadi pemicu cetusan gempa dahsyat yang bisa sama
besarnya dengan Aceh: mngniludt 9. (sumber: www.
iptek.netid, 3 Oktober 2005 cek ulang tanggal 22 Desember
2005 tetap valid di situs lpteknet)
Laporan penelitian oleh lembaga Jamstec-BPPT otomatis
menyangkal keberadaan tiga sumber gelombang tsunami 26
Desember 2004 yang diedarkan oleh NOAA (Amerika Serikat)
dimana pusat tsunami berada di wilayah Andaman, India;
1. Hasil penelitian BPIT: dasar laut terangkat naik dalam
dimensi 800 m x 1600 km (laporan tidak menyebut Jebar
tebing). bertentangan dengan fenomena laut surut di
mana orang-orang berebut ikan yang menggelepar di
72
pantai Meulaboh 1 ' 1 . Laporan naiknya dasar taut berim-
plikasi mendesak air laut ke atas menggenangi pantai
terdekat, bukan tersedot /surut. Kondisi air laut surut
hanya terjadi bila dasar laut turun.
2. - Laporan BPPT yang menyebutkan terbentuk tebing
dengan dasar laut naik sejak dari perairan Mentawai
(Sumatra Barat) sampai kepulauan Andaman (India)
berimplikasi tsunami akan melanda kepulauan Mentawai
pantai Padang dan Pantai di Sibolga* Fakta menunjukkan
tsunami hanya melanda dari kota Meulaboh menyusur
ke pantai utara Banda Aceh terus ke pantai Timur Bireun,
Lhokseumawe bahkan sampai ke Penang di Malaysia.
Situasi ini memperlihatkan kontradiksi d i mana gelom-
bang air memilih sasaran mematikan khususnya pada
wilayah kota-kota pesisir N AD yang lebih makmur
secara ekonomi.»
l " Fenomena air laut Surut, Pikiran Rakyat, 22 Januari 2005.
73
BAB 4
FENOMENA NON ALAMIAH
DALAM TSUNAMI
Berkfnaan dengan tragedi tsunami 26 Desember 2005 di
Aceh terdapat beberapa bukti yang belum dapat dijelaskan
secara ilmiah sebagaimana temuan berikut:
4.1 Korban Hangus di Lautan
Dalam tragedi Aceh terdapat bukti non-alamiah berkena-
an dengan badai di laut: Korban meninggal di laut dengan kondisi
hangus K Seperti dilaporkan (Jawa Pos, 21 Januari 2005) se-
orang Ibu dengan empat orang anaknya dari suatu kampung
di wilayah Lhoknga tergabung dalam ribuan orang yang
1 Nany Wijaya, "Tiga anaknya ditemukan hangus di Kampung
Bahagia", dan "Sekampung, lebih dari seribu orang lenyap", Jawa
Pos, 21 Januari 2005.
75
berlari mengungsi menuju tempat yang lebih tinggi, tiga
orang anaknya termasuk anaknya yang masih bayi terlepas
dari gendongan dan tertelan oleh gelombang pertama
tsunami. Dan ketika terdampar kembali di pantai ternyata
tubuh sang bayi hangus tanpa baju, demikian pula kondisi
dua orang kakaknya yang ditemukan beberapa kilo meter di
tempat lain dengan tubuh hangus serupa.
Pada kesaksian iain, seorang tim sukarelawan yang
mewawancarai penduduk setempat di Lhoknga menyatakan
banyak korban mati hangus akibat gelombang pertama
tsunami yang airnya merah-hitam pekat dan panas. Kesaksian
yang sama juga dinyatakan oleh anggota tim medis yang
menemukan banyak korban hangus di wilayah Lhoknga
tersebut.
Sementara dalam teori lain dijelaskan, dampak ledakan
bom thermonuklir akan menciptakan gelombang panas. Dan
bila peledakan terjadi di dalam laut (air laut sebagai peredam
ledakan) akan menyebabkan gelombang panas bertahan
selama puluhan menit dengan suhu di inti reaksi mencapai
300.000 "Celcius.
2 Yuliadi, Gempa, Tsunami dan Bahan Peledak Nuklir, 2005,
Makalah diskusi panel, FT UN1SBA, Bandung
7«
*• *
Gambar 4.1 Pohon dan rerumputan di Lhoknga yang hangus oleh
gelombang tsunami (Foto diambil 10 Januari 2005),
T 1
^ - >
Gambar 42 Tanah dan ru m puta n yang hangus pada lokasi di Pantai
Lhoknga, foto 10 Januari 2005. Iklim di Aceh pada bulan Desember-
Januari adalah musim penghujan.
77
Tinggi gelombang tsunami alamiah di laut dalam hanya
sekitar 60 cm dengan panjang gelombang sekitar 200 km,
berkecepatan 700 km/jam, Gelombang tsunami adalah
fenomena permukaan laut, perbedaan jarak antara lokasi
gelombang dengan dasar laut (yang diduga patah) sekitar
3000-4000 m. Gelombang tsunami tidak membawa material
dari dasar laut, seandainya ada material dari bumi yang turut
menyembul ke permukaan di dasar bawah laut material itu
sendiri tidak terbawa ke permukaan d ia tasnya.
Gambar 43 Lokasi lain yang tidak terkena fenomena gelombang air
laut panas, pohon dan rumputan tetap hijau sementara sebagian
sampah kayu hangus {lokasi di Lhoknga, 10 Januari 2005)
D) taut dalam vang jauh dari pantai kapal-kapal tidak
merasakan adanya tsunami, tsunami baru terbentuk di pantai
sebagaimana definisi 'tsu' dan 'nami' yaitu gelombang vang
7B
melanda pelabuhan. Gelombang tsunami tepat ketika me-
nyentuh dasaT pantai seketika melambat menjadi berke-
cepatan 30 km /jam dan berubah menjadi gelombang raksasa
(ditaksir memindahkan volume air sebanyak: 0,6 m x 100 km
x lebar pantai) Akibat tertahan oleh dasar pantai ia
menga kumulasi material air laut beserta lumpur pantai untuk
ditumpahkan ke daratan sebagai tsunami.
Sementara itu pembahasan yang dilakukan oleh penulis
dalam diskusi panel (4 Februari 2005) dengan ahli geologi
tidak didapatkan jawaban atas fenomena hangus tersebut.
Demikian pula hasil diskusi- dengan Dr. Danny Hilman
Natawijaya, ahli geologi LIPI pada tanggal 21 Desember 2005
tidak diperoleh jawaban, ia beserta para ilmuwan iain juga
mempertanyakan dampak hangus tersebut. Secara teoritis ia
menduga ada semacam aspek Mu d Volcano atau lumpur
magma yang mungkin menyembul dari dasar bumi. Dan
sejauh ini tidak pernah diketahui apakah terdapat gunung,
mud volcano di bawah laut wilayah Aceh.
4.2 Sampah nuklir setelah Tsunami Aceh
Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) melalui United Nations
Lnvironmeni Program (UNEP) pada tanggal 23 Februari 2005
mengeluarkan laporan terdamparnya sampah-sampah nuklir
secara berhamburan di sepanjang pantai Somalia akibat
^Diskusi membahas materi draft buku yang disodorkan oleh
pihak calon Penerbit kepada beliau, diskusi dilakukan di Pusat
Penelitian Geoteknologi LIPI.
79
peristiwa tsunami di Aceh 4 .
Sementara juru bicara Voice o f America (VOA) beralasan
bahwa sampah nuklir tersebut akibat buangan limbah industri,
limbah rumah sakit serta limbah kimia dari Eropa. Penjelasan
VOA tidak masuk akal bila dikaitkan dengan tatacara
pengemasan limbah nuklir bahwa suatu limbah harus dikemas
dalam wadah yang mampu bertahan minimal selama 100
tahun, serta terdapat Konvensi London 1972 yang melarang
membuang limbah nuklir radio aktif di lautan. Konvensi
larangan pembuangan limbah nuklir ke perairan laut
dikukuhkan lapi pada tahun 1993.
Sedang menurut seorang praktisi yang bekerja di sebuah
instalasi nuklir: pembuangan limbah nuklir harus dikemas
dalam suatu media pembungkus (kapsul) yang sangat rapat,
tahan goncangan serta diletakkan di suatu tempat tertentu
yang selalu dapat dimonitor keberadaannya. Dengan demi-
kian, posisi dan kondisi sampah berbahaya tersebut selalu
terjaga, termonitor terhadap kemungkinan adanya efek
kebocoran.
4 Sumber: vBulletin v3.U.l, 2005Jelsoft Enterprises Ltd.
80
Berkenaan dengan sampah nuklir akibat tsunami Aceh, berikut kami
kutipkan sumber berita lainnya dari wartawan Voice of America
(VOA):
UN: N u c luar Waste Buin^ Releasud on Somalia 's Shores Aftcr
Tsunami
By Cathy Majtenyi, VOA News
Feb 23, 2005
NAIROBf - A United Nations report released this
v\'uuk says nucluar and hazardous wastus dumped on
Somalia 's shorus had buun scatterud by thu recunt Asian
tsunami and aiu now infecting Somalis in coastal n ruas.
A spokesman for the United Nations Hnvironment
Program (UNIP), Nick Nuttall, told VOA that for the past
15 years or so, F.uropean co m pan i es and others ha v e used
Somalia as a dumping ground for a wide array of nucluar
and hazardous wastus.
"There's uranium radioactivu wastu, thuru's luads,
thuru's heavy mutals liku cadmium and mercu ry, theru's
industrial wastes, and thuru's hnspital wastes, chemical
wastus, you name i t/' ho s*iid. 'T t 's not roeket seience to
know why they'ru doinj» i t because o f the instabtlity there "
M r. N u 1 tali said, on avera^e, i t cost Europuan eom-
panius $2.50 per ton to dump the wastes on Som a l ia 's
beaches rather t ha n $250 a ton to dispose of the wastus i n
Europu.
He said thu Asian tsunami dislodged and ^mashed
open thu drums, barrels, and nih t? r containers, spreading
the contaminants as fa r away as 10 or moru kilometers
inland.
ai
M r. Nuttall said i L S s impossible tt> knnw the exact
tonnage or number nf containers of wastes on Somalia 's
shores, bn t that the problem, in h i s words, "is verv
serinus."
The resolts ot the con tam i not ion n n eoastai
popnlations, Mr. Nuttall savs, h.ive been disastrous.
"Ihese problems ran^e f m m nrufe respiratorv
mteciions t o d r v, heavv cou^hine,, moulh bleedings,
abdominal hemorrhages, what they deseribed t is iiniisual
ski n ehemicnl reactionb," he noted. ' J So there's ii w hulu
voriety of nilments that peopJe a re reporlin^ irnm these
\ ilhges where w e had a chanee tn look. We \u\\\ lo gu
much furlher and farther in finding oul the re.il seale ot
this problem."
The tsunami'* effects on Somalia vvere detailed i n t i
reptil t the United Na t i ons Environment Program released
this wet'k a t its guveming council meeting in the Kenvan
capital \airohi,
J h e report deseribed the etfects o f the la t e- Dec ember
tsunami, vvhieh killed up to 300,000 people in 11 eountries.
1 1 says the massive w.ivl^ dislodged hazardons material s
in countries throughoul the region and recommended that
govcrnments preserve natural resourr.es and restrict or
ban development i n vulnerable areas.
According to the report, ha/ardous w as tes i n Somalia
have also contaminated sonie groundwater areas the re.
TTie dumping tif hozardous and nuclear wastes onto
Somalia 's coastline is a long-runnin£ concem. In a media
report Jas t vear, Somali fisherman said they saw toreign
82
vessels dropping containers onto tho beach and pollution
into the watcrs.
Somali officials said the country was vulnerable to
iliegal dumping, as Africa's longest coastline is not
patmlled and the countrv has no coast guards, o r health
officials and facilities t o test whatever i s Inside the
containers.
Unti l late last year, Somalia had been withuut an
effective central government since 1991, when then-leader
Siad Bar re was ousted, The new transit i onnl government
is m the process of moving to the capital Mogadishu from
its currcnt base i n Kenya- (sumber: The Bpoch Times, 2005)
4.3 Senjata dan Rekayasa Bencana
Senjata dan rekayasa bencana ada Uh topik a k tuai dalam
sejarah peradaban. Perebutan kekuasaan oleh manusia antar
bangsa bertumpu kepada penguasaan senjata, lem tam a
senjata dengan daya penghancur luas.
Pada era ekspansi kapitalisme perdagangan 'nicrchnnt
capitaiism' oleh bangsa Barat pada abad 16 Masehi menuju
penguasaan wilayah jajahan seperti India, Nusantara serta
benua Amerika, persenjataan menjadi andaian dalam meng-
hancurkan peradaban bangsa lain. Demikian pula di era
modern abad 21 berbagai senjata nuklir, senjata kimia dan
senjata biologi telah meningkat fungsinya dari sekedar alat
pembunuh menjadi alat pemusnah. Daya pemusnah yang
besar mampu membuat kerusakan dahsyat sebagaimana
kerusakan akibat bencana alam umunya.
83
Senjata nuklir diproduksi oleh negara Amerika Serikat
beserta negara negara Eropa sejak era Perang Dunia 11 dan
penggunaan bom nuklir pertama kali diberitakan ketika
Amerika menjatuhkan bom nuklir di Jepang.
Bom atom seberat 4 ton terdiri dari bahan Uranium 235
yang dinamai Littte Boy dijatuhkan di kota Hiroshima pada
tanggal 6 Agustus 1945 dan kota Nagasaki pada tanggal 9
Agustus 1945. Dampak yang terekam saat itu: 80% kondisi
Kota seketika hancur, luluh lantak di hantam bom, bahkan
sampai puluhan tahun kemudian masyarakat terkena radiasi
nuklir. Peristiwa ini memperlihatkan bahwa senjata nuklir
menjadi alat rekayasa dalam menghancurkan peradaban.
1* Topik khusus tsunami dan bom nuklir
Mungkinkah sua t u percobaan bom nuklir menghasilkan
gelombang tsunami?"' Sulit mendapatkan referensi yang
memadai untuk menjawabnya mengingat laporan percobaan
nuklir terkategori rahasia. Selama perang dingin antara
Amerika Serikat dengan Uni Sovyet ketakutan terhadap mun-
culnya tsunami di lautan Pasifik lebih disebabkan oleh ancam-
an bom nuklir di bawah laut. Rangkaian percobaan bom nuklir
di Kepulauan Marshall Island Ha wah antara tahun 1946-1958
hanya diledakkan di bawah laut bukan di dasar laut.
Publikasi lembaga Higher Prnise Chrwtktn Center, 1999
menyatakan: Bom nuklir tidak pernah diledakkan di dasar
5 Nuciear Bom Cnn Creatc A Tsunami, Higher Praise Christian
Center, 1999 f www.highe rpTa isc ,c om . 31 Januari 2005)
84
laut, karena akan menghasilkan efek yang sangat dahsyat.
Dalam artikel tersebut dijelaskan pada prinsipnya: suatu
gerakan disrurban di dasar air yang memindahkan volume
nir dalam jumlah sangat besar berpotensi menimbulkan gelom-
bang tsunami. Analogi atas dahsyatnya dampak peledakan
bom bila diledakkan didasar laut dapat dilihat pada kasus
penghancuran bendungan raksasa Mohne Damme di Jerman
pada perang dunia II' 1 meskipun pada waktu itu tidak diguna-
kan bom nuklir.
IAV IfrO
1 E OAMBUST G
BOMB WORKS
pw-KC^>
Gambar 4.4
Skema tsunami buatan (sumber, ww^v.v i alls.com, April 2005)
b Did Ni'w York O re! i es t m i e The Asia n Tsunami? , Joe Vialls,
f www.vialls.com, 6 April 20(35)
85
Gambar skema peledakan bom dibawah air. Dampak
turbulensi arus air yang mengarah ke tanggul bendungan
mirip fenomena tsunami yang menghantam bendungan
raksasa Mohnc Damme, Peledakan menggunakan tiga buah
bom dalam jeda waktu tertentu, masing-masing bom
berkekuatan 6500 pound TNT yang dijatuhkan dari pesawat
terbang dengan hitungan kumulasi arus air menghantam
tanggul bendungan dan akhirnya jebol 7 . Ilustrasi ini berguna
untuk menaksir besarnya tsunami yang dihasilkan bila bom
nuklir diledakkan di dasar laut (bukan hanya di bawah laut).
2. Laporan Umum: Percobaan Nuklir dalam
Rekayasa Alam
Adakah senjata nuklir terus dibuat tanpa perlu diuji coba?
Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa pemilik dan
penghasil senjata nuklir terus melakukan uji coba untuk
meningkatkan kemampuan pemusnah. Pasca perang dunia 11
program bom nuklir bawah laut diuji coba oJeh Amerika
Serikat (AS) sepanjang tahun 1946 sampai 195S di Pulau Bikini
dan Pulau Enewetak, suatu gugusan pulau karang di
Kepulauan Marshall*, Lautan Pasifik. Dan pada tahun 1963
AS juga melakukan percobaan nuklir bawah tanah di Gurun
7 You see, water cannot be compressed, meaning that if the
mine was pressed against the dam wali a t the momen t of detonation,
part of its energy would automatically be expended on the wali
itself (ilmuan: Barnes Wallace, 1943).
N Nurfenr Testing in the Mmyhntt Islami s: A Chmnalagif ofEvents,
Republic o f The Marshall Islands, RM1 Embassy, USA, 2002.
86
Nevada serta percobaan nuklir tahun 1971 di pegunungan
Amchitka,
Gambar 4.5 Percobaan untuk
mengetahui dampak pele-
dakan terhadap kehidupan di
bawah laut dan radiasi nuklir
terhadap penduduk di
sekitarnya. Proyek * Studi/
of Respons? o f Human Being
C.\posed t o Significant Beta
and Gamma Radiation due
t o Failvut frtun High Yieid
Weapons". Memo reeom-
mettds "tto exposttre (the) rest
o f (their) natural lives".
w
-n
*_
July 1946, O pera tion Crossroads is launehed with "Able"
and "Baker" nuclear tests at Bikini. Both a re Hiroshima-si/e
atom i c tests. "Baker", a n underwater tes t contaminates target
fleet of World War 11 ships in Bikini 's lagoon.
1954, January - PreparaLinns commence a t Bikini A tol I
for Opera tion Castle, to test a series of mega ton ran^e
weapons, inckiding America 's first deliverable hydrogen
bomb.
Gambar 4.6 March 1 -
Bikini's. Bravo hydrogen
bomb test is detonated at
Bikini. At 15 megatons, it is
1,000 times the strength of
the Hiroshima bomb. The
U.S. Atomic Energy Com-
mission issucs a statement to
the press calling Bravo a
"routine atomic test".
87
r^ . .
**.
:
+
(VarthhVnrd viEW-PntyecI SJmiJ nuclc» lesi ute.
Gambar 4.7 lokasi ujicoba Nuklir di Gurun Nevada
Gambar d ia tas menunjukkan lokasi di gurun Nevada,
tempat uji coba nuklir bawah tanah, U.S. Department o f
Energy (DOE) condueted an underground nuclear test in
1963-Project ShoaL
Tada kesempatan J ain Amerika Serikat juga melakukan
percobaan untuk mengetahui dampak peledakan terhadap
gerakan lempeng tektonik dan aktivitas gunung berapi
sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawa h ini.
I n 1971, the United States set off its largest underground
nuclear test. The 5-megaton Cannikin explosion w as decmed
too large for the Nevada Test Site, and a t the time the
underground nuclear test site of Amchitka Island in the west
Aleutians seemed the ideal choicc.
88
/N».
/
/
*,
*»*m* i
J{
\
tar
\
Gambar 4,8 The Aleutian Vokanic A re. Red circles are active volcanoes,
Arrows show the motion of the Pacific Plate relative to the North
American plate. Courtesy of J. Eicheiberger.
Pemerintah Perancis pada tahun 1979 sampai tanggai 5
September 1995 juga melakukan percobaan nuklir untuk
rekayasa peledakan Gunung berapi di Kepulauan Mururoa
(negara koloni Peran cis di wilayah Pasifik)
mbar 4.9 Ilustrasi pele-
dakan nuklir di gunung
The Philadelphia Inqu-
irer, artiele by Faye
riam
( Sumber:Hawai' i
Coalition Against
Nuclear Testing
(HCANTUOOO).
Nucfear Testing on the _,
Volcanic Island of ^ *
Mururoa
rttvpiidjauYovLitarK
n^k Ti i-i . !f i- ur . i ■■*
nctalion sd ttvcU
peterjun tfv-i.
i^KBb
*****
" Matan iw*
89
Gambar 4.10 Peta
Orientasi gunung
Mururoa.
1 ->£
r aOHA fiOHA
•v
-v.
^*
*»»
3>
MKAflAStA
C
^
^
3. Keseimbangan Siklus Alam Terganggu
Negara-negara pemilik senjata nuklir terus berlomba
meningkatkan kemampuan pemusnah massal. Bom nuklir
bukanlah alat untuk melumpuhkan tentara lawan, tetapi alat
pemusnah. Serangan bom nuklir tidak memilah sasaran
apakah ia tentara atau warga sipil, anak-anak, hewan,
tumbuhan, pendeknya semua kehidupan tempat si lawan
berada akan musnah.
Produksi senjata nuklir serta rangkaian uji coba telah
merusak keseimbangan alam. Kini model kerusakan semacam
bencana alam dapat direkayasa, namun akibat rekayasa ter-
sebut manusia tidak mampu mengatasi kekacauan, karena siklus
alam menjadi tidak menentu. Peristiwa Bom Hiroshima serta
meledaknya instalasi nuklir Chernobyl menjadi contoh atas
terganggunya keseimbangan alam akibat rekayasa manusia:
The explosion at the Chernobyl (Russia) nuelear
power station on Saturday, April 26, 1986, was undoub-
tedly the world's greatest nuelear accident. Whilc only
about 3% of the reaetor core eseaped, it was enough to kill
those near it, and damage food and crops worldwide. ■
90
Health Effec ts Many of those who survived the
explosion will uim u p with cancer some 20 years from
the accident *
Agricul ture and Livestoc k Effects Foods had to be
banned that were considered contaminated The
agrikultural effects will continue to last for many years
after the health effects cease
Chil dren of Cher mibyl Ten years after the explosion,
m o re and more children that survived the incident a re
dcveloping cancer Children who a re bom from paronts
exposed to high radiation levels may be in threat of
deformities
Tabel 4.1 Daftar negara pemilik senjata nuklir''
NUCLBAR WEAPON STATES:
UNITED STATES
- 12, 070 weapons, 1030 tests total
RUSSIA
~ 22, 500 weapons, 7lS tests total
CHINA
~ 400 weapons, 45 tests total
UNITED KINGDOM
260 weapons, 45 tests total
FRANCE
H 50 weapons, 210 tests total
f NUCLEAR WEAPON CAPABLE STATES:
ISRAEL
100 — 200 weapons (approximately), number of
tests not known
INDIA
65 weapons (median appmximates only), 6 tests
PAKISTAN
39 weapons (median approximates only), 6 tests
NOT L: while the re a re reportcdly a number of other
countries pursuing nuclear weapon programmes, to date
there is insufficient evidence to conehide that any
4 "A Chronology of the Nuclear Age" up to May 1998 is from:
Shimbun, Asahi. The Road to the Abolirion of Nuclear Weapons.
Tokyo: Top pan Printing Co y Ltd., 1999.
• I
countries other than those listed here ha v e fulfilled this
goal.
Chronology of Nuclear Testing, Related Evcnts
May 13, 1998 LONDON (Reuters)
Following India's resumption of nuclear testing two
days ago, two m o re "s u b -kilo ton" tes t s were carried out
a t the Pokhran test site Wednesday a t 0651 GMT. lt last
conducted a n underground nuclear test iri May 1974
which i t said was for its atomic energy program.
Here i s a chronology o f nuclear tests since the Non-
Proliferation Treaty (N PT) was made permanen t i n 1995.
1995
May 1 1
Mafiy nations agree to m a ke permanen t the 25-year-
old Non-Proliferation Treaty (NPT) on stopping thespread
of nuclear weapons. A U -N. conference publidy approves
indefinite extension of the l7K-member agreement.
May 15
China conducts a n underground nuclear test just
days after the successful extensson o f the NPT treaty.
June 13
Presiden t Jacques Chirac announces France will
resume nuclear weapuns testing a t its South Pacific site
Iri September, setting off widespread protes ts throughoul
the area.
92
r
August 6
Hiroshima commemorates 50th anniversary of
atomic bombing b y the United States.
August 17
China's second underground nuclear test in five
months provokes a world-wide storm of condemnation.
September 5
France conducts underground nuclear test on
Mururoa Atull, bringing worldwide condemnation and
riot i n Tahiti.
September 11
International Court of Justice in Hague rejects New
Zealand bid to stop further French testing in South Pacific.
October 1
France conducts second blast of series at Fangataufa
atoll, more than five times as powerful as the first Sixteen-
nation South Pacific Forum suspends ties with Paris.
French commandos seize Greenpeace ship Manuatea in
international waters off Mururoa.
October 27
France sets off third nuclear explosion equivnlent to
under 60 Idlotonnes of TNT.
November 21
France carries out /ourth test at Mururoa, equivalent
to iess than 40 kilotonnes o f TNT.
93
December 27
France stages fifth tes t a t Mururoa, equivalent to less
than 30 kilotonnes o f TNT.
1996
January 27
France conducts sixth and most powerful test at
Fangataufa, equivalent to under 120 kilotonnes of TNT.
January 29
Chirac announces an end to French nuclear tests.
March 25
France, Britain and the United States sign South
Pacific Nuclear Free Zone Treaty.
April 11
Forty-three African States sign treaty declaring Africa
free o f nuclear weapons.
June 8
China carried out a nuclear explosion at the Lop Nor
tes t site i n northwestem Xinjiang province.
September 11
United Nations approves Comprehensive Test Ban
Treaty (CTBT), which ban s nuclear test explosions bu t
not laboratory testing to refine nuclear weapons. India
rejects treaty n s fiawed; Pakistan says i t will not sign
unless India does first.
94
1997
July2
United States begins a round of controversial
underground nuclear weapons related tests in the Nevada
desert.
September 18
The United States conducts a second underground
explosive test on radioactive plutonium at a Nevada site.
1998
February 24
France's National Assembly votes unanimously to
ratify CTBT.
Marcli 19
The U -S. Department of Energy announces i t w i 11
begin a series of underground exp!osive tests on
radioactive plutonium later in the month.
May 11
India conducts three underground nuclear tests i n
the Thar desert in the state of Rajasthan, close to India's
border with Pakistan.
95
BAB. 5
PERAN STRATEGIS ACEH
Bagian ini memaparkan posisi strategis Aceh ditinjau
secara geopolitik maupun geoekonomi. Geopolitik adalah
tinjauan wilayah terhadap aspek ke-Islaman dan akses
penguasaan perairan Selat Malaka. Provinsi Daerah Istimewa
Aceh, kini bernama Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)
berupaya menera pan Sy ari 'a t Islam- Aceh dikenal sebagai
bumi "Serambi Mckah".
Masyarakat Aceh telah berperan dalam penyebaran Islam
di Nusantara, serta ke wilayah Malaysia, Thailand Selatan
dan Philipina Selatan. Masyarakat Aceh terkenal gigih dalam
melawan penjajah terhadap negara kolonial Portugis, Inggris
dan Belanda sejak awal Abad 16.
Sedang aspek Geoekonomi menggambarkan Aceh yang
memiliki sumber alam, seperti: perairan dan perikanan laut,
lahan pertanian dan kehutanan serta cadangan gas alam
97
raksasa (Exxon Mobil). Demikian pula Selat Malaka sebagai
jalur pelayaran tersibuk yang memberi posisi strategis bagi
Aceh dalam akses perdagangan pelabuhan nasional dan dunia.
Pembangunan perekonomian Aceh yang mandiri berpotensi
mengurangi dominasi pasar Singapura. Dengan demikian
secara geopolitik dan geoekonomi Aceh menjadi incaran
kepentingan negara-negara seperti Singapura, Thailand,
Australia, Amerika Serikat dan lainnya.
5.1 Peta Aceh Selayang Pandang
Aceh sebagai bagian dari Republik Indonesia, memiliki
catatan khusus sehingga ia mendapat status Daerah Istimewa
Aceh (DIA). Status Istimewa diperoleh atas berbagai
sumbangan perjuangan terhadap negara kesatuan Republik
Indonesia 1 . Wilayah Aceh dikenal sebagai bumi "Serambi
Mekah" yang menandakan perilaku masyarakat yang Islami.
Sejak penetapan Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2001 provinsi Aceh bernama Nanggroe Aceh
Darussalam (N AD). N AD memiliki wilayah seluas 57365,57
Km2, yang terdiri secara geografis memiliki batas:
Sebelah utara dengan Laut Andaman,
Sebelah timur dengan Selat Melaka,
Sebelah selatan dengan Provinsi Sumatera Utara,
1 Modal perjuangan sebagai daerah yang tidak tertaklukkan
oleh penjajah Belanda, serta modal sumbangan dana dari rakyat
Aceh kepada Pemerintah RI termasuk dalam pembelian dua
pesawat "Seulawah" RI 001 dan Seulawah RI 002.
9S
Sebelah barat dengan Samudra Hindia.
Peta Banda Aceh tempo dulu
;.:
r*£~
GambarS.l Posisi masjid sangat dominan dan menjadi pusat kehidupan
kota (Sumber: Persaudaraan Aceh-Jawa Barat, dari masa ke masa, 1999)
Gambar 5.2 Peta "Atjih" atau
gambaran Aceh tempo dulu
99
5.2 Kilas Balik Sejarah: Aceh dan Samudra Pasai
Agama Islam berkembang sampai ke Negeri China pada
masa Khalifah Usman bin Affan yang dibawa melalui utusan
belian bernama Sa'ad bin Abi Waqqas. Mereka berlayar me-
nuju China melalui Lautan Hindia, SeJat Malaka dan Laut
China Selatan dan kemudian sampai di Pelabuhan K wan g Chou
di Tiongkok Selatan pada masa dinasti Tang (618 - 907 M).
Dalam perjalanan ke Negeri China mereka singgah di
Pulau Sumatra. Tersebutlah PerJak (Aceh) yang terletak di
Selat Malaka merupakan tempat persinggahan pertama
mereka di Nusantara. Disini mereka mencari barang dagang-
an berupa rempah-rempah dan kapur barus, bahkan kemudi-
an ada yang menetap serta berasimilasi dengan penduduk
pribumi. Mereka menyebarluaskan agama Islam dan
mendirikan kerajaan Islam Peria k yang kemudian dikenal
sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara.
Sekitar tahun 1260 M Sultan Malikussaleh mendirikan
kerajaan Islam Pasai di Samudcra (wilayah Peureula).
Hubungan antara Kerajaan Perlak dengan Kerajaan Pasai
cukup erat, karena istri Sultan Malikussaleh sendiri adalah
salah seorang puteri Raja Pireulak yang bernama Putri
Ganggang Sari.
Ibnu Bathuthah pernah berkunjung ke Kerajaan Samudra
Pasai dan menuliskan catatan bahwa Kerajaan Samudra Pasai
diperintah oleh seorang Raja yang sangat alim. Kerajaan ini
ramai didatangi oleh para pedagang dari berbagai penjuru
dunia, saat itu untuk berdagang dan belajar ilmu agama. Pada
masa Pemerintah Sultan Zainal Abidin (1383-1400 M) kerajaan
100
samudra Pasai telah menjalin hubungan baik dengan Kerajaan
China. Menurut sebuah sumber, Cheng Ho (Panglima yang
bergama Islam) diutus oleh Maharaja China ke Pasai untuk
mengantarkan hadiah berupa sebuah lonceng besar.
Kerajaan Pasai pada saat itu juga mengirim para
pendakwahnya ke luar negeri untuk menyebarkan agama
Islam. Penyebaran agama Islam ke Patani (Thailand), Brunei,
dan Philip ina Selatan juga dilakukan oleh para pendakwah
dari Pasai. Penyebaran agama Islam ke tanah Jawa juga
dilakukan oleh para Mubaligh dari Pasai,
l ; atahiliah (Faletehan) yang lebih dikenal dengan sebutan
Sunan Gunung Jati lahir di Pasai pada tahun 149(1 yang
kemudian berangkat ke Arab untuk belajar, sekembalinya dari
sana beliau menuju Banten dan membantu Kerajaan Demak
mengalahkan Sunda Kelapa, dan kemudian beliau mendirikan
kota Jayakarta {sekarang Jakarta).
Ketika kerajaan Pasai mulai melemah sekitar abad XVI,
bangkitlah Kerajaan Aceh Darussalam yang mempersatukan
kerajaan-kerajaan yang ada di Aceh d i bawa h satu panji
Kesultanan yaitu Kesultanan Aceh Darussalam.
Kerajaan Aceh Darussalam maju pesat pada masa Sultan
Iskandar Muda (1606 - 1636), kerajaan Aceh mencapai banyak
kemajuan baik dalam segi penyebaran agama Islam,
pendidikan, politik, maupun perdagangan. Kerajaan Aceh
Darussalam menjadi salah satu dari lima kerajaan besar dunia:
Kerajaan Umaniah di Istanbul (Turki), Kerajaan Maroko di
Rubat, Kerajaan Isfahan di Persia (Iran), Kerajaan Mughol di
Agra (India), dan Kerajaan Aceh Darussalam di Indonesia.
101
Raja terakhir kerajaan Aceh Darussalam adalah Sultan ^
Alaidin Muhammad Daud Syah (1874 - 1903). Sedang Sultan
Aceh yang terakhir tertangkap oleh penjajah Belanda pada
tahun 1918 setelah berperang selama 29 tahun dan diasingkan
ke Batavia (Jakarta). Beliau tidak pernah menyerahkan
kedaulatan kerajaannya kepada Belanda, dan hal ini ternyata
besar sekali artinya bagi perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia di kemudian hari, dimana Aceh sebagai daerah
modal kemerdekaan,
5.3 Aceh Sebagai Pintu Gerbang Selat Malaka
Peluang pemanfaatan pasar regional AFTA, pasar global
APEC serta keberhasilan pembangunan pelabuhan-pelabuhan
di Aceh akan menjadi ancaman bagi negara lain, seperti
Singapura. Dalam persaingan global : pihak Asing tidak meng-
hendaki Aceh mandiri sebagai kekuatan ekonomi regional
di Selat Malaka.
Tentang potensi Aceh lainnya berikut kami kutip: "Secara
geografis Aceh menempati peran yang strategis- Dan pem-
bukaan kembali pelabuhan-pelabuhan di Aceh akan sangat
membantu dalam menyusun strategi pemasaran yang dapat
menyaingi Singapura. Singapura sangat mungkin tidak
menyenangi Aceh berkembang, sehingga dengan berbagai
: Bulan Juni 2004 Amerika Serika t menginginkan akses Armada
Laut Pasific-nya untuk mengontrol Selat Malaka, usulan ini
didukung Singapura, Thailand dan Philipina, namun ditolak oleh
Indonesia dan Malaysia (Sabili, 2 Juli 2004).
102
cara Aceh diberi 'pekerjaan rumah' agar tidak dapat mengem-
bangkan diri. Karena keberhasilan pembangunan Aceh
merupakan ancaman bagi Singapura 3 ".
Rekaman Sejarah: Misi Perdagangan Internasional
Sebagai kerajaan yang berdaulat Kesultanan Aceh (dan
Ke su 1 ta n a n Banten ) sena ntia sa m em e 1 i ha r a d an menge m b ang-
kan hubungan persahabatan internasional baik dengan negara
Asia dan Eropa. Suitan Iskandar Muda pada awalnya menjalin
hubungan perdagangan dengan China, dan seiring mening-
katnya jual beli rempah-rempah membuat hubungan dunia
Islam semakin bertambah erat serta memperluas jaringan
perdagangan dengan dunia internasional termasuk dengan
Sultan Abdul Fattah Agung penguasa Banten (1651- 1682).
Dalam pelayaran tersebut Armada Banten dinakhodai oleh
orang Portugis dan inggris. Sedang hubungan perdagangan
internasional antara Aceh dan Turki berawal dari Mekah
(Arab).
Untuk kemajuan perdagangan rempah-rempah antara
kedua kerajaan (Aceh dan Banten) pihak penguasa mengambil
teknologi kelautan dari dunia barat, khususnya teknologi
pelayaran internasional. Pelayaran perdagangan ini mencapai
negara Persia, China dan Jepang. Dari hasiJ penjualan rempah-
rempah inilah dapat dibangun Masjid yang indah, yaitu Masjid
3 Mu biar Purwa Sasmita, dkk., Persaudaraan Aceh-fnwn Bnrat,
dari mnsa ke masa, hal-5,Yayasan Persaudaraan Aceh - Jawa Barat
Bandung, 1999.
103
Baiturrahman di Banda Aceh.
5.4 Ekonomi (Industri) di Aceh Kini
Kekayaan sumber daya alam belum dinikmati oleh
masyarakat Aceh pada umumnya. Peranan ekonomi Asing
khususnya Exxon Mobil terhadap perusahaan local makin
kuat. Pasca tsunami yang menghancurkan berbagai industri
seperti Pabrik Semen, Perusahaan Listrik, serta Industri
Pupuk kondisi ekonomi di Aceh belum akan pulih.
Exxon awalnya adalah perusahaan kecil di Amerika
Serikat dan sejak menguasai ladang gas alam cair di Aceh ia
segera menjadi perusahaan raksasa di dunia. Menurut
publikasi Fortune Global 500 Exxon Mobil menjadi perusahaan
peraih profit terbesar di AS sejak tahun 2002 sampai tahun
2004. Bahkan Chief Executive Hxxon Mobil: Lee Raymond's
pada tahun 2004 mendapatkan penghasilan pribadi sebesar
38 juta USD (Reuters, 13 April 2005). Pada tahun 2004 ini
Exxon meraup penerimaan sebesar 298 miliar USD dengan
tingkat perolehan laba bersih sebesar 25,33 miliar USD dan
status kontribusi penghasilan tertinggi diperoleh dari ladang
gas di Aceh.
Kondisi tragis dialami oleh perusahaan nasional di Aceh
yaitu Pupuk Iskandar Muda (PIM) I dan PIM II serta Asean
Aceh Fertiliser (AAF), ketiga pabrik tidak dapat beroperasi
karena kesulitan pasokan gas alam untuk bahan baku
pembuatan pupuk. Hasil bumi Aceh berupa gas alam telah
dikuasai oleh Exxon Mobil dengan volume produksi ratusan
cargo pertahun. Untuk mengatasi kesulitan bahan baku
104
r
pemerintah telah melakukan negosiasi selama berbulan bulan
sejak tsunami sampai Juli 2005 tetapi tidak membuahkan hasil.
Keinginan pemerintah untuk membeli 12 Cargo bagi ketiga
pabrik tersebut gagal, idealnya satu pabrik agar tetap berpro
duksi butuh enam cargo per tahun. Akibat penolakan oleh
Exxon Mobil, Pemerintah mencari alternatif dengan meng-
impor gas alam cair dari Qatar.
Pada sisi yang lain infrastruktur di kota-kota pesisir serta
pelabuhan telah hancur. Kondisi ini menyulitkan bagi pengem-
bangan strategis Aceh atas akses perairan Selat Malaka.
Sebagaimana diketahui jalur pelayaran Selat Malaka adalah
jalur pelayaran tersibuk di dunia. Akibat tsunami potensi
pelabuhan belum dapat dimanfaatkan. Disadari atau tidak
tragedi tsunami nyata-nyata merusak pondasi perekonomian
sehingga Aceh makin bergantung kepada pihak lain.»
105
BAB 6
PASCA TRAGEDI TSUNAMI
Pertanyaan tentang Hikmah Tragedi
Mi-nvikapi tragedi tsunami bangsa Indonesia dituntut
untuk mengambil pelajaran, agar terhindar dari ancaman ben-
cana yang lebih besar. Pertanyaan dalam menyikapi tragedi
adalah apakah masyarakat Aceh dan bangsa Indonesia mampu
mengatasi (ujian) musibah serta mampu menangkap hikmah?
Merujuk pada mekanisme alam, sebuah bencana adalah
media penataan keseimbangan untuk mempersiapkan
tumbuhnya generasi baru, sebagaimana peristiwa meletusnya
gunung berapi, badai lautan, gempa bumi, tanah longsor dan
lain-lain- Dalam setiap peristiwa alam terkandung peringatan
agar manusia sungguh-sungguh memelihara kesejahteraan
alam.
Bahasan berikut menjadi parameter apakah tragedi
tsunami disikapi secara bijak?
107
6.1 Penduduk dan Jumlah Korban
Informasi tentang jumlah penduduk sangat dibutuhkan,
namun berbagai laporan penanganan pasca bencana Lidak
menyebutkan profil jumlah penduduk riil per kabupaten atau
per kecamatan- Data jumlah penduduk menjadi acuan dalam
penanganan bantuan seperti kebutuhan sarana perumahan,
kesehatan, sekolahan, kebutuhan makanan, pakaian, serta
kebutuhan lainnya per orang per wilayah. Diperlukan infor-
masi yang akurat dalam satuan jumlah penduduk per satuan
wilayah agar mekanisme pengumpulan dan penyaluran ban-
tuan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan. Aku-
rasi jumlah penduduk riil per wilayah terkait, dapat mence-
gah terjadinya manipulasi data, penyimpangan jumlah bantuan
"mark up" serta berbagai ancaman penyimpangan lainnya.
Tabel 6.1 Jumlah penduduk N AD per kabupaten
NO
KABUPATEN
PIMPINAN
POPULASI
1
Sabang
Drs.Sofyan Haroen
23975
1
Banda Aceh
Ir. Mawardi Nurdin, M. Eng
218198
3
Aceh Besar
Drs.H.Zaini Azis f MM
292082
4
Pfdie
Ir.H.Abdullah Yahya MS
473348
5
Bireuen
Drs.Mustafa A.Geulanggang
299577
6
Aceh Utara
Ir.HTarmizI A. Kari m MSc
599383
7
Aceh Tengah
Drs.H.Mustafa M.Tamy
252738
8
Aceh Timur
Drs H.Azman Usrnanuddin MM
569134
9
Aceh Tenggara
Drs Armein Desky
268015
10
Aceh Barat
Drs.H.Nasruddin MSi
382000
11
Simeulue
Drs.Darmili
66853
12
Aceh Selatan
Ir.T.Machsalmina Ali MM
296305
108
NO
KABUPATEN
PIMPINAN
POPULASI
13
Aceh Singkil
Makmur Syahputra 5H
116142
14
Lhokseumawe
Drs.H.Marzuki Muhammad
153147
15
Langsa
Drs. Muhammad AH
123980
16
Aceh Barat Daya
Drs.T.Burhanuddin Sampe
-
17
Gayo Lues
Ir.Muhamad Ali Kasim MM
72147
18
Aceh Jaya
Ir. Zulfian Ahmad
96009
19
Nagari Raya
Drs.T.Zulkarnaini
--
20
Aceh Tamiang
Baharuddin, S.Sos
254338
21
Bener Meriah
Drs.M.Saad Isra
~
Total Provinsi
4557371
(sumber: Menuju Aceh Baru, Lembaga Informasi Nasional, 2001)
6.2 Jumlah riil korban tidak jelas
Saat penulisan buku ini terdapat kesulitan untuk menya-
jikan data jumlah korban dalam bentuk tabel. Kesulitan
disebabkan tidak tersedianya laporan jumlah korban yang
akurat dalam arti tidak ada standar yang merujuk kepada
jumlah korban di masing-masing wilayah dalam tingkat
kecamatan, kota atau kabupaten. Bahkan sampai beberapa
bulan pasca tsunami laporan jumlah korban tetap tidak jelas.
Perihal tidak jelasnya pencatatan jumlah korban, berikut kami
kutip pemberitaan terkait.
Perang Angka Korban Tewas Tsunami Indonesia
Terulang Lagi
Kamis, 10-Februari-2005, 01:31:12
'Kesepakatan' bahwa hanya Hakornas PBP yang akan
bicara soal jumlah korban tsunami L umpaknya mulai d U u pakan,
Depsos dan Depkes masing-masing kemarin mulai
109
mengeluarkan angka korban tewas lagi. Jumlah korban tewas
versi depsos lebih kecil dari angka yang dikeluarkan Bakornas
['BP kemarin. Versi Depsos, 100.278 tewas. Versi Bakornas
PBP, 116.268 jenazah telah dikuburkan, plus 130 orang
meninggal di Sumut. Versi Depkes? 166.080 orang tewas.
Jakarta, Antara — 'Kesepakatan' bahwa hanya
Bakornas PHI 1 yang akan bicara soal jumlah korban
tsunami tampaknya mulai dilupakan lagi, Depsos dan
Depkes masing-masing kemarin mulai mengeluarkan
angka korban tewas lagi. Jumlah korban tewas versi
depsos lebih kecil dari angka yang dikeluarkan Bakornas
PBP di hari yang sama, kemarin, Rabu (19/2). Versi
Depsos, 10 0. 2 78 tewas. Versi Bakornas PBP, 116.26H
jenazah telah dikuburkan, plus 130 orang meninggal di
Sumut. Versi Depkes? 166*080 orang tewas.
Depsos merinci pula sebaran korban per kecamatan
di Aceh, Di Birc-un sebanyak 594, Aceh Timur (894 J, Aceh
Utara (2.503), Banda Aceh (27.508), Lhokseumawe (189),
Pidie (8160), Sabang (12), Aceh Tengah (132), Aceh Jaya
(23.796), Aceh Besar (21.565), Siemeulue (H), Aceh Selatan
(6), Aceh Barat (12.794), Aceh Barat Daya (3), Nagan Raya
(1.338), Gayo Luwes (4) dan Singkii (64).
Korban meninggal di Sumut sebanyak 262 orang
yang berasal dari Kabupaten Nias (228), Tapanuli Tengah
(1), Deli Serdang (16), Kab. Sergai (4), Kab.Madina (2) dan
meninggal di RSU H Adam Malik Medan (11).
Sebanyak 12J57 orang dilaporkan hilang N AD dan
Sumut, jumlah pengungsi mencapai 387.132 orang dan
110
yang sakit dirawat di rumah sakit (RS) 3.431 orang dan
sebanyak 30.242 unit rumah rusak berat.
Posko Bantuan Sosial Depsos di Bandara Halim
Perdana Kusuma, Jakarta sejak pasca bencana alam
tsunami di NA D, mencatat sebanyak 1.515 pengungsi asal
NAD ke Jakarta.
Sementara itu, data Pusat Penanggulangan Masalah
Kesehatan (PPMK) Depkes menyebutkan, korban
meninggal akibat gempa tektonik dan tsunami di NAD
dan Sumut diperkirakan 166.080 orang, sedang korban
hilang diperkirakan 6.220 jiwa, korban luka-luka
menjalani rawat inap 1.569 orang dan rawat jalan (3.461).
Sedangkan Bakornas PBP mengumumkan, jumlah
jenazah yang meninggal dunia dan telah dimakamkan
sebanyak 116.268 jenazah. Yang hilang, 114.897 arang
(dari jumlah ini diperkirakan sebagian meninggal/
berada di Pengungsian/di luar Aceh). Sementara jumlah
korban di Sum a tera Utara, meninggal 130 orang dan
hilang 24 orang, ©bakornas/ant
Tidak jelasnya jumlah riil, mempersulit proses evaluasi
serta langkah perencanaan pembangunan pada masing-
masing wilayah.
11 1
Tabel 6.2 Korban meninggal akibat tragedi tsunami
Menurut Posko Bencana, Departemen Sosial RI
Lokasi
Korban
Kruengmane
117
Bireun
594
Aceh Timur
894
Aceh Utara
2.386
Lhoteeumawe
189
Pidie
2.686
Sabang
12
Naqan Raya
1.338
19.661
Aceh Jaya
Me u la bon
28.251
Aceh Besar
17.564
Simeulue
8
Pulau Aceh
4.000
Aceh Selatan
6
Aceh Barat
11.982
Aceh Tengah
132
Gayo Luwes
4
Sumatra Utara (N'iaSj 227 tewas)
261
Total
110.229
Sumber: Pikiran Rakyat 16 Januari 2(X>5
Tabel b.3 Jumlah kartun meninggal dan hilang
Negara
Korban Tewas
Korban Hilang
Indonesia
95.000
133.000
Srilanka
31.000
5.637
India
10.744
5.640
Thailand
5.384
3.130
Somalia
150
Maladewa
82
26
Malaysia
68
Myanmar
59
Tanzania
10
Bangladesh
2
Kenya
1
Seychelles
1
Sumber: AFP/Republika, 27 Januari 2005
112
6.3 Penanganan Korban Pasca Tsunami
Upaya penanganan korban menjadi ukuran seberapa
besar kita sanggup menangani permasalahan. Semakin baik
penanganan korban semakin baik dalam menangani masalah.
Laporan-laporan yang ada memperlihatkan kinerja pe-
nanganan yang kurang memadai.
o Wakil Gubernur N A D" Aceh butuh ribuan rela wan"
untuk menangani evakuasi korban (29-12-201)4).
o Target Evakuasi mayat meleset; Presiden RI (11-1-2005)
menyatakan "Sepekan ini pemakaman jenazah-jenazah
harus selesai". Sementara menurut Menko Kesra "Operasi
penanganan bencana bisa membersihkan jenazah dan
puing-puing dalam dua pekan sejak 7 Januari 20(15".
o Koordinasi bantuan Medis belum rapi; Menteri Kesehatan
di Banda Aceh (15-1-2005) menyatakan "Depkes sulit
berkoordinasi" dalam memberikan bantuan secara baik.
1. Kondisi Penanganan Mayat Korban Tsunami
Kondisi dan gambar-gambar penanganan mayat pasca
tsunami menunjukkan kurang maksimalnya upaya penangan-
an, terlihat banyak mayat tidak sempat diidentifikasi, mayat-
mayat dikubur tanpa pembungkus kain kafan atau sekedar
kantong mayat. Target evakuasi mayat yang dicanangkan
Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat serta
Presiden RI telah meleset.
113
Gambar 6.1 Mayat korban tsunami tidak sempat mendapatkan
penguburan secara layak (sumber: Rakyat Merdeka, 30 Desember 2004)
Gambar 6.2 mayat-mayat korban tsunami yang tidak sempat ditangani
secara layak, Jokasi di Banda Aceh (sumber: Republika 29-12-2004)
114
Gambar 6.3 Penanganan dengan alat berat, kondisi mayat tanpa kain
kafan bahkan untuk sekedar kantong plastik.
Catatan:
"Hal-hal tentang korban yang teroka m dalam buku ini
bukan dimaksudkan untuk mencari-cari kelemahan dan
kekurangan tetapi berfungsi sebagai pembanding evaluasi
agar kelak penanganan bencana di kemudian hari dapat
dilakukan secara lebih baik".
2» Penyaluran Bantuan
Kondisi penyaluran bantuan menjadi parameter
profesional atau tidaknya penanganan bencana. Pada satu sisi
solidaritas sosial dan sumbangan masyarakat terkumpul
cukup banyak dan cepat. Berbagai media pengumpulan
stasiun Televisi, Radio, Koran, Masjid dan Organisasi sosial
bergerak cepat dalam menghimpun bantuan, namun
115
keterlambatan justru terjadi dalam aspek penyaluran bantuan
kepada pihak yang tertimpa musibah. Dan pada beberapa
kasus terjadi penyimpangan distribusi bantuan, dimana
semestinya setiap langkah penanganan harus didukung
mekanisme transparansi dan akuntabilitas*
Gambar 6.4 Demonstrasi menuntut transparansi penyaluran dana
kemanusiaan oleh mahasiswa dari FAM-U1 (sumber Republikal8Juni
2005)
Kusul
ino Kemanusiaan
Ketua Pelaksana Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
(BRR) NAD-Nias, Kuntoro Mangkusubroto menyatakan
"Penanganan Aceh Kacau", disebutkan bantuan senilai 1,258
Triliun rupiah yang mestinya tersalur sejak bulan Maret 2005
ternyata sampai awal Juli baru cair 250 Miliar rupiah
Dalam kesempatan yang lain Wakil Presiden Yusuf Kalla
mengakui adanya kesalahan pelaporan dana, kesalahan
berupa pencatatan ganda atas dana bantuan asing senilai 600
116
Miliar rupiah dari total bantuan 1200 Miliar rupiah. Kedua
pernyataan pejabat resmi tersebut menunjukkan bahwa peris-
tiwa Aceh cenderung menimbulkan bencana susulan berupa
penyimpangan dana, sehingga pasca bencana belum diperoleh
hikmah bagi warga Aceh. (Sumber: Kompas, 2 Juli 2005)
Demikian pula penyaluran bantuan banyak yang
diselewengkan, termasuk penangkapan Farid Fac|th, aktivis
lembaga swadaya masyarakat yang juga Direktur Gover-
nment Watch (Gowa). Ia tertangkap tangan ketika mengambil
beberapa truk peralatan logistik yang bukan miliknya pada
tanggal 26 Januari 2005 di Aceh. Oleh Pengadilan Negeri Jantho,
Aceh Besar Farid Faqih dijatuhi hukuman satu tahun penjara.
Gambar 6.5 Bantuan pakaian yang berserakan di pantai Calang, Aceh
Jaya (sumber: Republika, 1 Februari 2005)
117
6.4 Aktivitas Penyebaran Misionaris Agama
Dalam setiap bencana dapat ditemukan berkah diantara
musibah. Namun pertanyan yang sama diulang untuk
menjawab pihak yang mendapat musibah dan pihak yang
mendapat berkah. Masyarakat Aceh secara umum terkategori
sebagai pihak yang menderita musibah, sedang kalangan asing
mendapatkan berkas terutama pada aspek penyebaran agama.
Penyebaran agama Nasrani telah gagal sejak jaman kolonial
Belanda dengan menerjunkan Ahli Orientalis semacam Stwitck
Horgrum/e (Abad 19). Pertanyaan atas musibah menjadi
relevan untuk diperbincangkan mengingat upaya penyebaran
ajaran Nasrani telah gagal sejak berabad lampau.
Dalam laporan harian Washington Post, di Amerika edisi
13 Januari 2005 menyebutkan: Organisasi Misionaris World
Help yang berpusat di Virginia telah masuk ke Aceh sejak
sehari pasca bencana. Mereka mengaku membawa 300 anak
yatim-piatu korban tsunami untuk di didik secara Kristen,
Disebutkan pula " Di masa normal Banda Aceh tertutup bagi
orang asing dan juga penyebar agama". Laporan Washington
Post ini direspon oleh Pemerintah RJ dengan mengeluarkan
peraturan tentang larangan adopsi terhadap anak-anak Aceh
korban tsunami. (Republika, 14 Januari 2005}
LSM dan organisasi Kristen Asing
'Penyaringan' terhadap berbagai LSM internasional yang
berkiprah di Aceh terus berlanjut- Di Washington DC, Menteri
Per tahanan JuwonoSoedarsono menyatakan bahwa LSM dan
organisasi Kristen asing termasuk dalam kelompok yang telah
118
diminta untuk meninggalkan Aceh pada 26 Maret mendatang
(Jakarta, www.endoensia.com, 18-Maret-2005).
Gambar 6.6 Demonstrasi menolak upaya pemurtadan oleh LSM Asing
beserta temuan penyebaran buku-buku Nasrani (sumber: Republika,
13 Juli 2005)
Pada bagian lain disebutkan bahwa: Polri menerima
laporan terjadinya sejumlah kasus pelecehan seksual oleh rela-
wan asing terhadap wanita korban tsunami Aceh di sejumlah
perkampungan. Polri berharap kasus Bosnia tak terulang di
Aceh: banyak kasus H IV bermunculan setelah militer asing
pulang, (sumber: www.endoensia.com, 23-Januari-2005}.
6.5 Organisasi Pasca Bencana untuk Rekonstruksi
Aceh
Pe mben t u ka n s u a t u or ga n i sa s i beserta kewenanganyang
diberikan dapat menjadi cermin apakah aktivitas pemulihan
119
telah memperhatikan aspirasi masyarakat setempat atau
memperhatikan aspirasi negara lain. Berdasar hirarki orga-
nisasi yang berperan sebagai penentu Komando Rekonstruksi
Aceh adalah : Mantan Presiden AS Bill Clinton sebagai Ko-
ordinator bantuan asing dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB),
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Meneg Sri
Mu ly ani - Kepala Bappenas), Badan Rehabilitasi dan Rekons-
truksi NAD-Nias dan Lembaga Swadaya Masyarakat (160
lebih LSM Asing)
M
Gambar 67 Pimpinan Organisasi Bantuan Dunia untuk N AD {sumber:
Pikiran Rakyat, 21 Februari 2005)
Meski secara profesional kepemimpinan Bill Clinton
tidak diragukan oleh PBB, namun secara sosiologis kurang
sesuai dengan masyarakat Aceh yang berciri "Serambi
Mekah". Perbedaan sikap beragama antara upaya Rekons-
truksi Nanggroe Aceh Darussalam dengan karakter
120
pemerintah AS selaku pelindung Israel di Palestina, AS selaku
penjajah Bangsa Iraq, Afghanistan. Serta berbagai bukti tidak
adanya Senjata Massal di Iraq, penodaan kitab suci Al Qur'an,
pelecehan terhadap tawanan Muslim di Abu Ghuraib dan di
Teluk Guantanamo, Kuba.
►
■x.
^
*
i -
Gambar 6,8 Ekpresi masyarakat ketika menerima Bantuan kemanusiaan
oleh Tim Kapal Induk USS Bonhomme Richard (Sumber: wikipedia,
2005)
Dalam ilmu manajemen upaya rekonstruksi terkait
dengan perancangan atau rekayasa ulang atas kondisi yang
ada maupun yang akan terjadi. Dalam bahasa lain arsitek atau
insinyur yang merancang Aceh harus memahami karakter
dasar masyarakat setempat.
Menurut ilmu manajemen dalam ki >n teks pemberdayaan dan
pembangunan masyarakat berlaku prinsip empowertnent
121
dan commtmity development yang bertumpu pada peranan
warga setempat. Prinsip empowerment mensyaratkan adanya
kehendak dan kontribusi aktif masyarakat sebagai aktor
pembangunan.
Skema hubungan kerja BRR dengan Negara Donor
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi terdiri atas Badan
Penasehat, Badan Pelaksana, serta Badan Pengawas. Ketiga-
nya melapor langsung kepada Presiden RL
Prioritas utama BRR adalah penertiban dan kendali mutu
terhadap program beragam LSM dan para Donor. Program-
program LSM dan donor tersebut umumnya dalam koor-
dinasi yang buruk 1 , sasaran yang serampangan, seringkali
hanya sedikit pengecekan dan perimbangan (check and
balance). Oleh karena itu BRR melakukan proses seleksi yang
cepat dan komprehensif untuk memastikan bahwa program-
program donor mampu memenuhi standar minimum yang
mendasar.
Kritik terhadap Eksistensi BRR dalam penanganan di NAD
Sebagai sebuah lembaga yang dibentuk oleh Presiden RI
tantangan profesionalisme BRR belum diwujudkan secara
nyata, tanggapan masyarakat muncul berupa kritikan keras
terhadap dirinya 2 :
1 Sumber Laporan BRR: Rebuilding a Better Aceh and Nias,
hal-5.
: Artikel Mahaduka Rekonstruksi Aceh-Nias oleh Teuku Kemal
Fa s ya (Kompas, 19 Nopember 2005)
122
■ Organisasi BRR y an g memakai standar kerja internasional
meski dilengkapi fasilitas mewah serta gaji yang besar
ternyata menunjukkan kinerja yang rendah. Target 30.000
rumah di tahun ini dari total rencana 120.000 rumah
seperti pucuk layu. Realisasi pembangunan untuk
mencapai jumlah 20.000 rumah sampai akhir tahun 2005
diragukan.
• Sebagian besar LSM yang ada di Aceh, tidak jelas kerjanya
karena hanya menanyakan data, menyerahkan formulir
dan jarang kembali, namun ada pula LSM yang telah
membangun 12.000 rumah diluar koordinasi BRR.
* Biaya operasional dan dana rutin BRR termasuk gaji
cukup fantastis (Rp 371 Miliar)
■ Satuan Anti Korupsi telah menemukan 22 kasus indikasi
penyelewengan proyek tender BRR.
■ Kondisi sebagian besar masyarakat tidak kunjung
membaik, banyak ditemukan anak-anak yang dilanda gizi
buruk, kurang kesehatan dan pendidikan.
T 13
Gambar 6.9 Skema hubungan BRR dengan lembaga donor 3
digambarkan sebagai berikut;
Skema Struktur Organisasi Bantuan dalam BRR
MHTF
APBN/APBN -P
URK
APBD Pm\insial
APBDDistlitf
NGO
ArtJVlTIkS/PROJECT
Keterangan:
Donor s
BRR
International Donor Community
(Kordinator oleh Bill Clinton mewakili PBB)
BadanRehabilitasi & Rekonstruksi (N AD -
Nias J
? Sumber: "Rebuilding a Better Aceh and Nias, Stocktaking of
the Reconstruction Effort" Brief for the Coordination Forum Aceh
and Nias (CFAN), October 2005, dipublikasikan oleh BRR dan Bank
Dunia.
124
MDTF Multj Donor Trust Fund (for Aceh and North
Sumatra)
NGO JSJon-Governmental Organization (LSM)
Tabel 6.4 Daftar Proyek yang dapat digunakan untuk penanganan
Bencana Tsunami di NAD & SUMUT 4
No
Nama Proyek
Donor
Nilai
USD
Juta
Prosedur
Pencairan
Prioritas
Pejabal Berwenang
t
Pramciaf
Health Pro|&ct
1,2 3
IDA
50
Realokasi
t)
Rescue
Deputi Vlf Bappenas,
Diijen Perbendaharaan
2
Kecamatan
Devetopment
Projrcl
IDA
20
Realokasi
Rescue
Depuli VII Bappenas,
Diljen Perbendaharaan
3
Sumatra
Region fioad
IBRD
6
Realokasi
, 1 )
Rescue
Dopuli VII Bappenas.
Diijon Perbendaharaan
4
Kecamatan
DevDlopment
Pioject Ifl /
Sirce tl
IDA
80
Siap
Negosiasi
Rehabilitasi
Dopuli, V, VII Bappenas.
Diljen Perbendaharaan
5
Urban Poverty
Project ni
IDA
71,4
Siap
Negosiasi
Rehabiiiias
Deputr V VII Bappenas,
Diljen Perbendaharaan
EA
6
UroanSectoc
Dev RElorm
Profed
IDA
22
Siap
Negosiasi
flehabililasi
Depuli V. Vil Bappenas.
Diljen Perbendaharaan.
EA
7
Support ol
Confkl
IDA
45
Sap
Negosiasi
Rehabilitasi
DepuliV, VII Bappenas.
Dil|en Perbendaharaan,
EA
3
Potential Loan
Surplus 2)
ADG
80
Siap
Dcankan
Rescue
DepiiliV. V N Bappenas,
Dil|en Perbendaharaan.
EA
9
Cmergency
Gram
Jenang
Rp. 3 5
Miiiar
Dalam
Proses
Rescua/Reh-
abilrtasi
Oepui VII Bappenas,
Diljen Perbendaharaan
10
Counlerpari
Fund Nun
Project Type
Grant Aid 2)
Jepang
150Jt
Siap
Dicairkan
Segera
Rescue
Depuli V It Bappenas.
Diijon Perbendaharaan
1!
Non Project
Type Grant Aid
2002 dan 2003
Jepang
Y
603 15
000
Dalam
Proses
Rekonstruks
i
Depuli VII Bappenas,
Oljen Perbendaharaan
12
Emergency Aid
US
0.1
Siap Cair
Rescue
-
4 Rencana dan langkah-langkah penanggulangan bencana
alam di NAD & SUMUT sumber: presentasi Bappenas 2004
125
1) Proyek yang realokasi sudah dikonfirmasi ke Bank Dunia
dapat dicairkan dalam katu dekat ( dua minggu) Dapat
Pula Diusulkan untuk Emergency Loan Baru untuk
Rehabilitasi dan Rekonstruksi,
2) Dana ini dapat dicairkan dengan adanya surat Deputi
Pendanaan Bappenas ke Dirjen Perbendaharaan Depkeu
disertai lampiran kegiatan penggunaan
Bantuan asing melalui Kapal Induk USS Abraham Lincoln
AS beserta Militer Australia datang sebagai rombongan awal
Gambar-gambar berikut merekam upaya penanggulangan
bencana:
Gambar 6. 10 Kapal induk USS Abraham Lincoln di perairan Aceh
selama beberapa bulan. Gambar
124
Gambar 6,11 Sumber: Republika 11 Januari 2005
Gambar 6,12 Operasi kemanusiaaan dengan peralatan tempur lengkap
di wilayah Aceh pasca tragedi tsunami 2004 (Sumber Republika 14
Januari 2005}
Gambar 6.13* jenis bom thermoiuiclear yang dimiliki oleh kapal
Abraham Lincoln (sumber: w w w, via Us.com, 25 April 2005)
127
'm.
'^^W
Gambar 6.14 Bantuan kemanusiaan oleh Kapal Induk USS Bonhomme
Richard, Aceh 9 Januari 2005 (sumber: htt p://www.lhd6.navy.mil
Updatod, 30 April 2005)
1»
Penanganan Bantuan dan Per
ikan Militer
Jamlah pasukan TNI yang diterjunkan di wilayah bencana
NAD dan SUMUT menurut Data Media Center Lembaga
Informasi Nasional - Kominfo Dan data jumlah pasukan asing
(tentara) adalah:
Tabel 6.5 Jumlah personil militer dan penanganan pasca Tsunami
Satuan TNI
Jumlah
personil
Negara
Asing
Jumlah personil
TNI AD
3,684
AS
16.500
TNI AL
1.700
Jepang
970
TNI AU
748
Australia
800
Mabes TNI
42
Spanyol
500
Total
5.074
Malaysia
125
Inggris
120
Total
19.015
(sumber: Republika, 11 Januari 2005 dan 25 Januari 05).
Tabel dia tas menunjukkan militer asing daiam jumlah
personil tampak lebih dominan. Sebagai perbandingan pasca
bencana tsunami jumlah pasukan reguler TNI yang masih
berada di NAD berkisar 38.000 personil, sementara total pasu-
kan yang diterjunkan untuk menanggulangi bencana adalah
5.074 orang.
Selain tentara asing tercatat pula jumlah kapal perang
asing. Sebanyak 13 kapal perang asing masih berada di perair-
an Aceh dalam rangka bantuan kemanusiaan korban gempa
bumi dan gelombang tsunami, kata Puspen TNI kemarin 5 .
^ J a ka r ta , w w w.endonesi a . com, selasa , 08-Feb r u a r i-2 005 .
129
13 kapal asing tersebut yaitu kapal perang USS Shiloh,
USS Duluth, USS Fort Mc. Henry dan USS Tippecanoe dari
US Navy kini lego di perairan Meulaboh, USS Jhon Mc.
Donald di perairan Belawan, HM AS Ka nimbla dari AustraHan
Navy lego di Banda Aceh, (kecuali: Rainbaw Warrior dari Greai
Peace lego di perairan Meulaboh), FS Jeanne D' A re dan FS
Georges Leygues dari France Navy lego di perairan Meulaboh,
FGS Berlin dari Jerman lego di Banda Aceh, JNS Kunisaki
dan JNS Kurama dari Jepang lego di Banda Aceh, KD
Mahawangsa dari TLDM sandar di dermaga Lhokseumawe.
6.6 Perlunya sikap kritis dalam memahami
permasalahan bangsa
Data yang kami sajikan diperoleh berdasar laporan resmi
media massa nasional -internasional, khususnya media cetak
Republika, Jawa Pos, Pikiran Rakyat, Kompas, Rakyat
Merdeka, juga AP, AFP, Reuters dan lain-lain. Berbagai analisis
dikaji secara ilmiah, beberapa aspek yang dikaji adalah:
1. Besarnya kekuatan gempa (maguilude) di wilayah Aceh
pada tanggal 26 Desember 2004 dampak yang terjadi
menurut tabel Earthquake Magnitude And Intensity
Scales Compare sesuai rekaman awal BMG (J1SNET)
yaitu sebagai gempa kuat berukuran 6,87 R.
2. Ada fakta-fakta nan alamiah yang membangkitkan
tsunami terarah kepada wilayah Aceh". Hal ini mengingat
h Sebuah senjata semacam bom thermonuklir memungkinkan
untuk menghasilkan dampakserupa.
130
lokasi pusat gempa, dengan epicenter di sebelah bartit
Sumatra (Simeulue-Nias) telah menyapu wilayah Barat,
wilayah Utara dan wilayah Timur Aceh serta menjangkau
Somalia yang berjarak 7000 km namun tidak melanda
Sibolga atau kepulauan Mentawai yang sangat dekat
dengan pusat gempa.
3. Fenomena tsunami Aceh berbeda dengan semua tsunami
yang pernah melanda Indonesia, juga berbeda dengan
seluruh catatan tsunami di Lautan Hindia dalam hai
jangkauan yang melanda 12 negara. Demikian pula tidak
ada bahwa sejarah tsunami di negara Jepang mampu
merusak ke seluruh negara lainnya. Dalam peristiwa Aceh
terminologi tsunami bergeser dari sekedar badai di
pelabuhan menjadi badai laut dunia.
4. Berbagai diskusi tentang Tsunami tidak memuat logika
adanya sejumlah korban yang hangus saat mereka
dibawa gelombang ke tengah laut, demikian pula bukti-
bukti batang pohon dan rerumputan yang hangus. Hal
ini mencirikan adanya gelombang panas yang hanya
terjadi khusus pada tragedi Aceh kali ini.
Fakta sosial-ekonomi adalah:
• Suatu generasi Aceh telah terpotong dengan korban
meninggal dan luka-luka mencapai sekitar 500.000 orang,
korban umumny berasal dari kelompok masyarakat di
wilayah pesisir Aceh yang berpendidikan maju. Dan
N AD adalah wilayah Indonesia yang tengah berupaya
menerapkan Syariat Islam berdampingan dengan hukum
131
nasional.
• Aspek Ekonomi: Bulan Juni 2004 Komando Armada
Pasifik AS telah meminta kepada Pemerintah Indonesia
dan Malaysia untuk mengontrol keamanan perairan Selat
Malaka. Sebagaimana di ketahui Selat Malaka telah
diperebutkan sebagai akses ekonomi sejak era kolonial
Portugis menyerbu kerajaan Islam Samudra Pasai di
Peureulapada tahun 1511 M.
Berbagai tanggapan atas buku ini diharapkan mampu
memperkaya perkembangan intelektual serta bermanfaat
sebagai bahan evaluasi dalam pembangunan N AD-Nias secara
lebih baik.»
132
BAB. 7
RANGKUMAN
Rangkuman memuat dua bagian: pertama u n bu k men-
jawab apakah tsunami di Aceh memiliki karakter sebagai
bencana alam? kedua tentang sikap kehidupan berbangsa
untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi serta untuk
mempersiapkan langkah di kemudian liari,
7.1 Kriteria Alamiah
Untuk menjawab apakah tragedi tsunami sebagal bencana
alam atau rekayasa? Kriteria alamiah pada metodologi kita
terapkan dalam pembahasan berikut:
1 . Kriteria Keteraturan Alam Semesta
Keteraturan alam semesta 1 adalah berlangsungnya
1 Proses alam adalah mekanisme perulangan kejadian dalam
133
kejadian dalam suatu pola dengan kadar tertentu. Peristiwa
gempa tektonik di pulau Sumatra terkait dongan pergerakan
lempeng lndo_ Australia yang bergerak aktif dengan kece-
patan rata-rata 6,0 cm per tahun menujam lempeng Eurasia
sehingga tercipta zona tumbukan. Akumulasi tumbukan
selama ratusan tahun menghimpun energi raksasa sehingga
melampaui batas tegangan dan mengakibatkan batuan
lempeng patah. Tepat saat patah diikuti dengan pelepasan
energi yang sangat besar terjadilah gempa bumi.
Semua peristiwa gempa berada dalam keteraturan alam
dalam kadar yang tertentu. Berdasar keteraturan alam maka
ilmu geologi dan geofisika berkembang untuk memberi
penjelasan tentang apa yang terjadi. Pola keteraturan alam
di sepanjang pulau Sumatra diakibatkan oleh pergeseran
tektonik bertipe tumbukan (convergent). Sementara tipe
pergerakan lempeng di negara lain berupa perekahan memisah
{divergent) serta tipe bergesekan {transfonn).
Peristiwa gempa terjadi di sepanjang pulau Sumatra,
namun tidak semua terkategori sebagai gempa besar. Keten-
tuan besar atau tidaknya getaran gempa bergantung pada
akumulasi energi yang dihimpun oleh penajaman lempeng.
Pergeseran lempeng yang kecil menyebabkan gempa kecil,
pelepasan energi pada pergeseran yang besar menimbulkan
pola interaksi tertentu. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas tingkat
mikro: atom, molekul, embrio biologi, sel tanaman, hewan, tingkat
makro: perilaku planet bumi, matahari, komet dan antariksa vang
tersusun teratur sejak jutaan tahun yang lampau.
134
gempa besar. Akumulasi energi yang dilepaskan oleh
mekanisme patahan lempeng berulang dalam pola yang sama
sepanjang masa.
Gempa bumi dilaporkan menurut skala Richter dengan
skala terkecil gempa mikro (< 2 R) sampai skala terbesar
gempa sangat besar ( 3 9 R). Masyarakat menandai gempa
besar sebagai terjadinya permukaan bumi terbelah disertai
bangunan-bangunan yang hancur. Meski gempa sangat besar
Aceh dilaporkan oleh USG S berkekuatan 9,0 Richter atau
setara dengan 36700 x bom Hiroshima ternyata tidak
menyebabkan kerusakan. Dan sungguhpun gempa tersebut
berskala maksimal, tak sarupun warga Aceh meninggal secara
si gin i f ikan akibat gempa.
2. Kriteria Siklus Kejadian
Peristiwa alam memiliki siklus perulangan. Setiap
kejadian baik berupa sifat kimia- fisika atom, senyawa,
kehidupan embrio biologi maupun planet bumi, matahari
memiliki siklus yang pasti. Demikian pula siklus gempa
sebagaimana table berikut:
135
Tabel 7.1
Skala Richter, frekwensi kejadian dan dampak yang terlihat
Deskripsi
Skala
Richter
DampakGempa Frek wensi Keja d ian
Mikro
< 2.0
Gempa mikro, tidak terasa Sekitar B0O0 x per hari
Sangat
Minor
ZO-2.9
Umumnya tidak terasa. tetapi Sekitar 1000 x per hari
terekam
Minor
3.0-3.9
Kadang terasa, tetapi tidak Sekitar 49000 x per
menimbulkan kerusakan tahun
Ringan
4.0-4.9
Ditandai dengan getaran barang- Sekitar 6200 x per
barang di dalam ruangan, tidak tahun
menimbulkan kerusakan yang berarti
Sedang
5.0- 5.9
Men<mbulkan kerusakan berat pada 1 Sekitar 800 x per tahun
bangunan konstruksi ringan untuk j
kawasan terbatas. Pada kanstruksr I
bangunan sedang dijumpai sedrkit
kerusakan
Kuat
6.0 - 6.9
Mampu merusak banqunan pada area^ Sekitar 120 x per tahun
radius 1 50 km
Mayor
7 7.9
Berdampak kerusakaan serius pada
area yang luas
18 x per tahun
Besar
8.0-8.9
B* 'f dampak kerusakan sangat sertu?
pada area ratusan kilometer
1 x per tdhun
Sangat
Besar
9.0 atau Hampir tak ada bangunan yang
lebih i mampu benahan
1 x per 20 tahun
Sumber: US Gcological Survey.
Merujuk tabel dia tas yang dibuat jauh sebelum tsunami:
gempa berkekuatan 9,0 skala Richter berulang setelah 20
tahun. Namun peristiwa gempa Aceh 26 Desember 2004 ber-
ulang sangat singkat ke gempa Nias 28 Maret 2005. Kejadian
gempa sangat besar dan gempa besar hanya berselang tiga
bulan dan terjadi pada zona patahan Ground Zero 2 yang
hampir sama. Secara geologi timbunan energi raksasa yang
2 Penyebutan ground zero berdasar pemahaman penulis
terhadap definisi epicenter sebagai sumber getaran tertinggi, dan
getaran bumi adalah rambatan energi gelombang mekanis. Dan
diskripsi Table Richter juga merinci dampa kerusakan menurut
radius jarak tertentu.
136
telah dilepaskan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk
pulih kembali. Laporan kekuatan gempa 9,0 R oleh USGSjuga
membingungkan para ahli geologi dunia 1 . Tepat tiga hari sebe-
lum gempa Aceh terjadi gempa besar di Selandia Baru ber-
kekuatan 8,1 Richter, di sebuah Pulau yang tak ber penghuni.
Apakah kriteria keteraturan alam berlaku pengecualian
untuk wilayah Aceh? Apakah alam tidak memiliki siklus
kejadian? atau apakah laporan gempa oleh USGS adalah tidak
akuran atau palsu? Hal ini mengingat seismograf JISNET-
BMG mencatat gempa Aceh sebagai berkekuatan 6,87 Richter.
Karakteristik suatu gempa berkekuatan 6,87 R, kategori
gempa kuat memiliki perulangan 120 kali dalam satu tahun
dengan ciri "general panic, somc wallsfaU" (lihat tabel 3.1),
Keterkaitan gempa berkuatan 6,87 Richter terhadap
kemungkinan munculnya tsunami adalah sangat kecil, apalagi
sanggup menghasilkan gelombang tsunami yang dahsyat.
BMG memberi pedoman bahwa tsunami mungkin muncul
bila terjadi gempa besar di dasar laut yang berkekuatan 3 7,5
R, Sedang Tsunami di lautan Pasifik akan diwaspadai oleh
Pacific Tsunami Warning Cenler (PTWC) di Hawai bila terjadi
gempa besar dasar laut yang berkekuatan diatas 7,5 skala
Richter seperti kutipan di bawah ini.
lr Tho20O4 Indian Ocean earthquake came just three d a vs after
a magnitude 8-1 earthquake in an uninhabited region west of New
Zealand's sub-Antarctic Auckland Islands, and north of
Australia's Macquarie Island [15]. This is unusual, since
earthquakes o f magnitude 8 o r more oecur only about once per year
o n average [16] (sumber: wikipedia, 2005)
137
A Tsunami Watch is automarlcally declared by the
warning center for any earthquake having a magnitude
of 7.5 or larger on the Richter scale (7.0 or larger iri the
Ateutian Islands) and located in an arca whcrc a tsunami
om be generated. Nutification af and Civil Defense agen-
da*; begins, fullowed by limited public announcemmls
by the local media. Data trom tidal gauge stations is awni-
ted for con firma tion of the acrual existence of a tsunami.
Sumber: Uudear Bom Cnn Create ATsunnmi, 1999, Higher Praise
Christian Center
Sejarah gempa besar di Lempeng Sumatra menurut Lem-
baga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki siklus keja-
dian dalam rentang 200-300 tahun. Selanjutnya siklus gempa
pada patahan lempeng Sumatra dapat dilihat pada table 72
yang memperlihatkan keteraturan alam namun akibat laporan
USGS maka siklus gempa di Sumatra menjadi tidak jelas.
Tabel 7.2 Sejarah gempa tektonik di lempeng Sumatra
Tahun
Gempa tektonik
Skala Richter
1650
Mentawai
8.0
1797
Mentawai
8.2
1833
Mentawai/ Bengkulu
87
1861
Nias
8.5
1907
Nias - Simeule
8,9
2004 Desember, 26
Nias ■ Simeule
9,0 *(USGS)
6 H S7 (BMG)
2005 Maret, 28
Nias
3,7
Sumber: LIPI {Republika 31 Maret 2005).
Keterangan:
Tabel ini tidak menyebut koordinat pusat gempa, akibat
138
laporan USGS maka siklus gempa menjadi Lictak jelas.
Dan bila merujuk data BMG (seismograf JI5NET) maka
siklus gempa akan tetap berlaku normal tanpa perlu
memuat daftar kejadian tahun 2004 karena tidak termasuk
sebagai gempa besar.
X Kriteria Sifat Pasti Alam
Ilmu pengetahuan berkembang pesat karena sifat alam
yang pasti (IPA/exacta). Sifat kimia, sifat fisika sebagaimana
air, lautan, batuan, bumi, langit dan planet memiliki kepastian.
Kebenaran berwajah satu
Kebenaran alam berwajah tunggak Konstruksi kebenaran
dapat dikenali dengan berbagai pendekatan dimana masing-
masing saling menguatkan. Suatu kebenaran tidak mungkin
bertentangan dengan kebenaran yang lain.
Namun pada peristiwa gempa di Aceh ternyata para ahli
tidak mampu memberi penjelasan ilmiah. Argumen yang
dikemukakan oleh para ahli saling bertentangan. Dan
mengingat kebenaran hanya satu, maka tidak mungkin suatu
kebenaran bertentangan dengan kebenaran lain, sebagaimana
laporan-laporan oleh USGS, BMG, LIPI, Danish Space Center,
BPPT telah menampilkan fakta-fakta yang bertentangan.
Hukum Kekekalan Energi
Energi di alam bersifat kekal, energi hanya berpindah
dari satu media ke media lain. Energi yang dibangkitkan oleh
patahan lempeng berasal dari fokus gempa (ruphnr start)
139
didalam bumi yang menjalar sampai ke permukaan tanah.
Penjalaran getaran body wave dan surface zvave menyebabkan
pergeseran batuan sedemikian hingga membuat dasar laut
bergerak naik. Namun laporan pergerakan ini ternyata tidak
menimbulkan kerusakan di Aceh. Senyatanya korban jatuh
bukan karena gempa tetapi karena tsunami yang muncul
setengah jam setelah gempa. Sesaat setelah gempa kondisi
Aceh berjalan normal sebagaimana jalan raya utuh, bangunan
tegak, akses listrik serta telepon masih berfungsi, korban jiwa
baru terjadi setelah Aceh dihantam fenomena tsunami yang
dahsyat sepanjang sejarah di tautan Hindia.
Dalam kondisi demikian muncul pertanyaan: dari mana
energi pembangkit gelombang tsunami bila media penjalaran
energi yaitu daratan di Aceh tidak mengalami kerusakan.
Energi gempa berkekuatan 9,0 skala Richter adalah skala
tertinggi yang menimbulkan kehancuran dalam radius sekitar
300 km atau berciri " total dnmage, wave seen on the ground surface"
namun ternyata bangunan kokoh. Bukti-bukti menunjukkan
formasi tanah utuh dan gedung-gedung serta bangunan tegak.
4. Kriteria Ia h ir nya g enerasi ba r u
Secara teknis cukup sulit untuk merumuskan tumbuhnya
generasi baru sebagaimana karakteristik bencana alamiah.
Namun pendekatan berikut merinci karakteristik yang ada.
Pendekatan ini terkait dengan upaya rekonstruksi Aceh.
Hirarki organisasi dalam rekonstruksi Aceh sangat dipenga-
ruhi oleh peranan pihak asing, termasuk pada rancangan
Master Plan di tingkat dunia (PBB).
140
Rencana rekonstruksi yang dibakukan 4 dalam "Master
Pian" memuat visi dan misi pihak perancang, dalam produk
Master Plan terkandung kepentingan bisnis dari kontraktor
pelaksana yang mewakili perusahaan. Sementara itu pihak
asing memiliki karakter sosial budaya yang berbeda.
Prinsip manajemen modern mengutamakan terjadinya
kemandirian sehingga sua t u bangsa sanggup memperbaiki
nasibnya sendiri. Perubahan berdasar pada kemampuan sen-
diri lebih bermanfaat daiam jangka panjang. Di mana bantu-
an pihak asing bersifat sementara, dan umumnya terka tegori
sebagai hutang. Dalam kondisi demikian kriteria tumbuhnya
generasi baru yang mandiri akan sulit dicapai.
Pendekatan untuk mengukur kriteria tumbuhnya gene-
rasi baru terbagi dalam beberapa aspek:
Secara ekonomi, kemampuan bangkitnya peranan
ekonomi (perdagangan, industri) oleh generasi baru jauh
dari harapan. Ia sangat bergantung pada hutang-hutang.
Demikian pula dalam aspek rekonstruksi pembangunan,
masyarakat pesisir serta nelayan tidak berdaya, semen-
tara industri wisata pantai, rekreasi, restoran, hotel siap
mengantikan posisi nelayan. Para Invenstor bergerak
mengambil posisi strategis sementara warga setempat
yang kehilangan pijakan berperan sebagai penonton.
Secara sosial keagamaan, tumbuhya generasi baru yang
lebih baik (shaleh) belum menampakkan cirinya. Wilayah
4 Tim BRR presentasi di depan Bill Clinton di Washington DC
{sumber: Republika, 5 j uni 2005).
141
"Serambi Mekah" pada beberapa tempat gairah berjilbab
justru ditinggalkan^ serta Jokasi pasca bencana menjadi
arena berpacaran bagi muda-mudi yang cenderung tidak
sejalan dengan ajaran Islam.
Secara politis ada aspek perdamaian disamping aspirasi
untuk pemisahan /pembentukan provinsi baru di NAD,
keinginan pemisahan propinsi baru muncul bersamaan
dengan kesibukan konsolidasi pembangunan Aceh secara
terpadu- Perdamaian Gerakan Aceh Merdeka (G A M)
dicatat sebagai langkah positif. Berkenaan dengan
kriteria tumbuhnya generasi baru perdamaian adalah
langkah maju dalam membangun generasi.
Secara psikologi prinsip kemandirian sangat diutamakan:
"berdiri d ia tas kaki sendiri" dan "tangan diatas lebih
baik dari tangan dibawah", namun secara faktual keman-
dirian jauh dari harapan. Dalam situasi ini konsep pem-
berdayaan (empozverment) serta prinsip communily
developntent belum dilakukan.
Tumbuhnya generasi baru sulit dirumuskan, sementara
fenomena menunjukkan tingginya ketergantungan Aceh
kepada peranan asing. Kutipan kisah dalam laporan BKR
berikut memberi pesan untuk direnungkan:
5 "Wanita Aceh mulai tanggalkan Jilbab", Pikiran Rakyat, 21
Februari 2U05.
142
"Kami ingin membangun Aceh dengan kekuatan
kami sendiri"
Ketika tsunami menghantam Aceh, Lia sedang ber-
ada di Jakarta mengunjungi ibunya yang sedang sakit
Tiga hari kemudian ia sampai di rumahnya di Kampong
Keuramat dan mendapati tumpukan mayat yang meng-
gunung, rumah-rumah dan jalanan dipenuhi reruntuhan
dan bau busuk mayat. Keluarga Lia selamat, tetapi
rumahnya rusak berat.
Apa vang dirasakan oleh Lia saat itu hanyalah
semangat untuk membantu "Hatiku sakit d i mana aku
tidak mampu menolong ketika mereka berjuang mengha-
dapi tsunami- Aku memutuskan untuk segera membantu
siapa saja, karena kini kita semua adalah sama. Kini kita
semua bersaudara" ucap Lia.
Lia segera berusaha, pergi dari pintu ke pintu mena-
warkan bantuan tenaganya sebagai tukang cuci, ia juga
mendatangi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk
mendapatkan bantuan makanan bagi warga sekitarnya.
Rumahnya yang tei ih diperbaiki digunakan sebagai pos
penampungan penyaluran makanan berupa roti dari
salah satu LSM Turki yang dibagikan kepada 180
keluarga.
Usaha Lia tersebut disambut baik oleh para tetang-
ganya. "Orang-orang mempercayaiku dan aku tidak
mungkin menolak mereka. Aku hanyalah seorang lulusan
SMA, aku bukanlah seorang pemimpin, aku hanya
membantu." Ia memberanikan diri untuk bergabung
dengan lembaga Komite pemilihan lokal "Kerap", yang
143
melalui Kerap ia sekaligus memonitor rekonstruksi
pembangunan serta kondisi sumber pembiayaannya
bantuan. Pendeknya ia jadi bisa membaca dan
memetakan Wilayah di sekitarnya.
"Sikap moral dari warga disini sangat tinggi. Saya
tidak melihat adanya permasalahan dalam melibatkan
warga untuk melakukan rekonstruksi." Lia hanya
khawatir terhadap rumor, desas-desus bahwa upaya
pembangunan di Kampung Keuramat telah ditenderkan
kepada Kontraktor/' Kami tidak menginginkan kontraktor,
Kami ingin membangun dengan kemampuan kami
sendiri. Kami memiliki keahlian dan kami ingin
mempekerjakan penduduk kami."
Refleksi khusus tentang Kemandirian Aceh
Berkenaan dengan tumbuhnya generasi baru, terdapat
hal yang perlu dicatat tentang karakter Aceh tempo dulu.
Aceh "Serambi Mekah" dikenal sebagai komponen hangsa
yang anti penjajahan Darat. Karakter anti penjajah sangatlah
menonjol sehingga tidak ada kolonialis Barat (Portugis,
Belanda, Inggris) yang menundukkan Aceh.
Perjuangan Aceh melawan penjajahan terbukti melaku
sumbangannya kepada kemerdekaan Indonesia 1945. Aceh
menjadi modal kemerdekaan sebagai daerah yang tidak ditak-
lukkan Belanda, bahkan Aceh sebagai daerah pertama yang
memberikan sumbangan nyata berupa emas permata serta
pembelian pesawat terbang RI yang bernama Seulawah 001
dan Seulawah 002.
144
Maka peringatan satu tahun tsunami menjadi momen
untuk refleksi: bagaimana masyarakat Aceh yang dahulu anti
penjajah Barat kini memasuki agenda ketergantungan hutang-
hutang kepada bangsa yang dulu mereka lawan dengan gigih.
Dan refleksi ini tidak perlu ditafsirkan sebagai perlawanan
kepada asing tetapi lebih kepada bagaimana membangun
kemandirian masyarakat secara kokoh dalam format "berdiri
d ia tas kaki sendiri".
Momen Refleksi tsunami berfungsi mencegah kerugian
yang mungkin muncul akibat kesalahan penanganan. Adanya
tanda-tanda penyimpangan bila tidak ditangani secara
sungguh-sungguh dapat menyeret Aceh kedalam era "Habis
terang terbitlah Gelap". Dan tantangan ini sebagai ironi
dalam pembangunan dimana pasca bencana haruslah:
tumbuh sikap tabah/ keyakinan yang teguh untuk secara
tulus bahu-membahu dengan memanfaatkan sisa-sisa
kekuatan yang ada.
7.2 Rangkuman
Rangkuman analisis disusun berdasar empat kriteria
alamiah. Hasil rangkuman disusun sebagai berikut:
1. Kriteria keteraturan
Alam:
gempa bumi adalah peristiwa
yang biasa terjadi di Sumatra.
G em p ,i kecil berdampak kecil
Sumber penyebab sama
namun dampak tidak
beraturan
Telah ditunjukan bukti-bukti
bahwa tidak terjadi kerusakan
di bumi Aceh akibat gempa.
145
gempa besar berdampak
besar.
Gempa Aceh dan Gempa Nias
diakibatkan oleh aktivitas
tektonik. Perbedaan 0,3 R {9,0
- 8,7) berarti goncangan Aceh
2 x lebih hebat dari Nias
Peristiwa alam memiliki
kadar kejadian tertentu: BMG
6,87 R atau kerusakan sedang.
USG5 9,0 R atau kerusakan
total.
Dumi di pulau Nias, Pulau
Simeulue dan Aceh Singkil
hancur, Pulau Nias miring ke
timur.
Terbukti sebagai gempa
dengan kerusakan sedang
sebagaimana peristiwa gempa
Padang (Sumatra Darat)
2. Kriteria Siklus Kejadian
Gempa 'kuat' skala 6-7 R
berulang 120 dalam setahun
Gempa 'besar' skala 8-9
terjadi sekali dalam setahun
Pada lokasi yang sama gempa
berulang setelah rata-rata 200-
300 tahun
Siklus kejadian menurut
Tabel Richter dan LIPI
Perulangan ini sebagaimana
gempa Na b i re dan gempa
Padang
Gempa 'Sangat Dcsar' Aceh
dan gempa 'besar' Nias
hanya tiga bulan, terjadi pada
Ground Zero yang relatif sama
Perulangan 26 Des 2004 & 28
Maret 2005) adalah mustahil
mengingat timbunan energi
gempa telah terlepas dan
butuh ratusan tahun untuk
menimbun energi kembali.
1 u ga ter d n pa t peru 1 a nga n \ a in
di Selandia Baru h .
6 Earthquake came just three days after a magnitude 8.1
earthquake in a n uninhabited region west of New Zealand's Tnis
146
3* Kebenaran Alam ber-
sifat Pasti
Ukuran kekuatan gempa
Pusat patahan gempa di
bawah Pulau Simculuc
Setiap gelombang memiliki
sumber- Epiccntcr sebagai
sumber goncangan tertinggi.
Ditampilkan dalam wajah
yang tunggal
Kebenaran di uji: BMG 'gempa
kuat' b, 8 7 vs USG S gempa
'sangat besar' 9,0- Seismograf
Broadbnnd tidak dapat
diulang atau dipalsukan.
Laporan akhir gempa bisa
berbeda bila data komputer
diketik ulang (overwrite)
Kerusakan tidak terjadi
bahkan di pusat gempa
(Pulau Simeuleu-Nias) tidak
ada korban jiwa akibat gempa.
Tsunami Aceh tidak terkait
dengan pusat gempa, tsunami
justru menghantam pantai
Timur Aceh semen ta ra Singkil,
Sibolga dan Mentawai aman.
4. Kriteria lahirnya Gene-
rasi bani
Aspek sosial agama dalam
Karakter "Serambi Mekah"
sejak era Konial Belanda,
Portugis, Inggris.
Pilar pendidikan: sekolah
hancur, guru, dosen dan
murid tewas
Inisiatif dan Peran Pem-
bangunan Aceh
Meski Snouck Horgrunye
gagal, tsunami telah membuka
pintu bagi Misionaris asing
melalui berbagai bantuan.
Pendidikan dasar sampai
perguruan tinggi hancur.
Wilayah pesisir adalah pusa l
perkembangan masyarakat
147
Sikap Kemandirian berbangsa:
Berdiri diatas kaki sendiri
danTangan diatas lebih baik
dari tangan di bawah
Partisipasi aktif masyarakat
(empowerment dan commu-
ni ty developmentj .
dan justru wilayah-wilayah ini
paling hancur
Sangat bergantung pada
bantuan atau hutang dari pihak
Asing
Lebih berperan sebagai obyek
bukan sebagai pelaku yang
berdaya.
5. Fenomena lain
Fenomena air laut surut di
Meulaboh dan Banda Aceh
Laporan PBB: sampah nuklir
akibat tsunami di Aceh.
Laporan Korban meninggal
gosong ditelan tsunami
Bukti survei menunjukkan
pohon bahkan rumput serta
tanah hangus di Lhoknga.
Logika Ilmiah
Tsunami alamiah dengan dasar
jaut naik tidak menyebabkan air
laut surut (BPPT: dasar laut naik
dari Mentawai- Andaman se-
panjang 1600 km x 800 m).
AS (VOA) menyangkal bahwa
itu hanya limbah industri dari
Eropa. Namun Konvensi
London 1972 melarang pem-
buangan limbah nuklir di
lautan
Tsunami hanya memua t air Ia ut
dan lumpur pantai, ia tidak
membawa material dasar laut
apalagi gelombang panas.
Sekali lagi tsunami hanya me-
muat air laut permukaan . Tidak
ada material laut alamiah yang
sanggup membakar daratan.
(Bulan Desember-Januari ada-
lah musim penghujan)
148
Berdasar pemetaan masalah, hasil analisis beserta bukti-
bukti, dapat ditarik kesimpulan ilmiah 7 bahwa: tsunami di
Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 bukanlah diakibatkan
oleh gempa bumi. Berdasar empat kriteria telah dibuktikan
bahwa tragedi tsunami di Aceh tidak memiliki karakter
sebagai bencana alam akibat gempa bumi.
Dengan demikian, tindak lanjut rangkuman dikembalikan
kepada pembaca dengan pesan apakah kita memiliki pedoman
untuk mengambil hikmah atas peristiwa tsunami di Aceh s ,
Dan secara keseluruhan materi buku ini diharapkan memberi
penyegaran kepada berbagai kalangan baik intelektual
maupun tokoh agama yang telah mempertanyakan mengapa
Bencana /Tragedi terjadi di Aceh dan bukan di wilayah lain
yang mungkin memiliki tingkat maksiat lebih besar.
7.3 Momen Refleksi Berbangsa
Apapun sikap dan tanggapan yang mungkin lahir pada
diri pembaca, buku ini hadir dalam rangka refleksi satu tahun
Tsunami. Satu tahun adalah waktu yang cukup untuk refleksi
i s unusual, since earthquakes o f magnitude S or more oecur only
about once per year on average {sumber: en.wikipedia, 19 Oktober
2005).
7 Lihat kembali metodologi analisis bab J.
H Selanjutnya penulis menyarankan dilakukan penelitian
lanjut untuk mengetahui kemungkinan adanya energi raksasa (non
seismic) yang telah menggerakkan pemindahan volume air laut
menjauhi daratan pantai Aceh untuk kemudian kembali sebagai
gelombang tsunami yang dahsyat.
149
bagi kehidupan berbangsa agar kita dapat menata hari esok
dengan lebih baik.
■ Mengapa bencana alam dan bencana kemanusiaan akibat
perbuatan manusia sering terjadi di Indonesia. Sebuah
negeri yang subur, yang dianugerahi kekayaan alam
layaknya permata "Zamrud di Katulistiwa". Namun sejak
Indonesia merdeka 1945 sampai kini akhir tahun 2005
ternyata kemiskinan dan kesengsaraan masih melekat ke
dalam jatidiri bangsa.
■ Sebuah ironi bila peristiwa Aceh dianggap sebagai Azab
Tuhan, diinana forum dan majelis agama tumbuh
semarak. Namun banyak tokoh berpenampilan Agama
yang haus publikasi dan puja puji dari penggemarnya.
Tokoh agama nampak sebagai artis dengan segala atribut
yang mewah, terkadang dikelilingi pengawal-pengawal
namun sang rakyat sang umat sengsara.
■ Organisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat bahkan
Partai politik, termasuk partai berbasis agama muncul
layaknya komunitas bisnis profesional dengan rakyat
sebagai komoditi. Masing-masing organisasi sanggup
mengumpulkan dana-dana besar meski jarang menyebut
sumber donaturnya, sementara rakyatnya sengsara di
pinggir kali, pinggir rel serta kampung-kampung kumuh
yang jauh dari sentuhan kelompok elite organisasi /LSM/
artis agama /partai tersebut.
■ Pada satu sisi sumbangan untuk bantuan kemanusiaan
terkumpul sangat banyak, namun saat bersamaan pesta-
pesta, pertunjukan seni-budaya, pertunjukan politik, juga
150
pe n i. i s- pon faa agama berlangsung meriah dalam tai.i
panggung yang megah dan pakaian-pakaian yang indah.
Kondisi ini merefleksikan tidak jelasnya orientasi ber-
bangsa, sehingga kemakmuran rakyat jauh dari harapan.
Kejahatan-kejahatan intelektual dan korupsi dirasakan namun
tidak dibuktikan di pengadilan. Demikian puia sikap
kemandirian berbangsa yang lemah, dan pihak asing semakin
dominan.
Peringatan Islam sebelum terjadinya bencana alam
yang sesungguhnya
Bagi warga Aceh dan bangsa Indonesia umumnya, semua
kejadian bencana alam maupun bencana kemanusiaan akibat
tangan manusia menuntut upaya mawas diri agar tidak merugi
di kemudian hari. Refleksi satu tahun tsunami harus diambil
hikmah untuk menata kehidupan berbangsa. Bangsa
Indonesia sebaiknya memperhatikan semua peringatan
berikut sebelum terjad inya bencana alam yang sesungguhnya:
Q$. Al Qashash 58-59:
"Dan berapa banyak negeri yang telah Kami binasakan
lantaran penduduknya terlalu berlebihan dalam kehidupan
mereka. Oleh sebab itu permukiman mereka tidak dapat lagi
didiami, kecuali hanya sebagian kecil. Dan Kamilah
pewarisnya."
"Tidak pernah Tuhanmu membinasakan negeri-negeri
sebelum diutusNya ke Ibu negeri itu seorang pemberi
peringatan yang membacakan Ayat-ayat Kami buat mereka.
151
Dan tidak pula Kami membinasakan negeri-negeri kecuali
akibat penduduknya telah berbuat sewenang-wenang atas
negeri-negeri mereka sendiri,
QS. Ar Rum: 41
a Sudah tampak kerusakan didaratan dan di lautan akibat
perbuatan tangan-tangan manusia y«mg zalim, supaya
mereka merasakan sebagian kecil dari hasil ulah mereka,
dengan pengharapan agar mereka kembali kepada Hukum
Allah/'
Demikian sebagaimana pesan KH. Ahmad Dahlan di awal
buku ini, kita harus membedakan antara pintar dan bodoh.
Pintar dan bodoh hanya berbeda ketika kita menghadapi
pilihan benar atau salah. Selama tidak dihadapkan pada
kebenaran maka orang pintar dan orang bodoh adalah sama
saja, dan tentunya kebodohan telah merugikan kehidupan
bangsa.
Sikap yang harus diambil oleh orang yang beragama,
yaitu mengambil pelajaran atas apa yang terjadi agar terhin-
dar dari kesusahan dan kealpaan. Kebodohan dan kealpaan
dapat menjerumuskan kedalam jurang kehancuran di
kemudian hari.«
152
DAFTAR PUSTAKA
-, 2004 Indian Occan earthauake, Wikipedia, the free
cncyclopedia, Oct 2005
- "A Chrouology ofihe Nuckar Age" u p to May 1998 is
from: Shimbun, Asahi. The Road to the Abolition of
Nuclear Weapons. Tokyo: Toppan Printing Co, Ltd.,
1999.
-> Countries most dhvctiy affecied by the 2004 Indian Ocenn
earthquake. Main orticle: Countries affected by the 2004
Indian Occan carthquake t wikipedia, 2006
- Quake Moved Sumatra By Oniy20 Ceutuneters: Danish
Scientists Copenhagen, Agence France-Presse (AFP)
Jari 31, 2005
— , "Rehuilding a Better Aceh and Nias, Stocktaking ofihe
Rcconstruction Effort" Briof for the Coordination
Forum Aceh and Nias (CFAN), 13RR dan World Bank,
October 2005
153
r
Ashari, Yunus Latar belakang tektonik gempa bumi yang
menimbulkan tsunami di kawasan Aceh-Nicobar-
Andaman, Fakultas Teknik Unisba, Bandung, 2005
Brunious, Courtney and Amanda Warner, Earthquakes and
Society, warnera@umich.edu &cbr u niou@umich.edu,
2005
Eichelberger, John Jeff Freymueller, Graham Hill and Matt
Patrick, Nuclear Stezvardship: Lessons from a Not-So-
Remote Isfand, Geotimes, March 2002
Fernandez, Ciarence The Richter Seal e: what i t is and what it
measures, Reuters, Srngapore, 28 January 2001
Khalturin, Vitaly I. The 25Largest Earthquake Disasters in Human
Histori/ Second Edition, Central Asia Representative,
GeoHazards International, October 1998
Rajiva, Lila Earthquakes r Tsunamis And Nuclear Testing f http://
www.rense.com/, 2005
Vialis, Joe "Asia Tsunami Proved Biggest War Crime in History"
Tsunami Part Two., www.vialls.com, 2005
154
RIWAYAT PENULIS
M. Dzikron AM., lahir di Solo 5 Maret 1967
— Lulus Sarjana Teknik Industri - Institut Teknologi
Bandung, 1994
— Lulus Magister Teknik dari Teknik Industri ITB, 2001
— Semasa kuliah aktif di berbagai unit kemahasiswaan di
ITB
— Tahun 1992 membentuk organisasi untuk merancang
solusi atas Peta Kemiskinan Nasional. Organisasi ini
mengeluarkan solusi pemberdayaan zakat maal untuk
fungsi produktif.
— Tahun 1993-1994 aktif membantu pengembangan
pesantren melalui workshop teknologi & kewirausahaan.
— Tahun 1995-1996 bekerja sebagai staf pengembangan
bisnis di Jakarta.
— Tahun 1997-2000 sebagai Direktur Pusat Pengembangan
199
1
Kewirausahaan, Center for Student's Entrepreneurship
Devefopment (CSED) di ITB.
— Tahun 1996-sekarang sebagai konsultan Pengembangan
Kewirausahaan dan Manajemen Industri di beberapa
perusahaan swasta serta konsultan Perencanaan Pem-
bangunan.
— Tahun 1996-sekarang bekerja sebagai dosen di Jurusan
Teknik Industri Unisba, untuk mata kuliah Kewira-
usahaan, dan Manajemen Strategi.»
136
Lampiran
Kronologi gempa di Sumatra khususnya kejadian Gempa
Aceh tanggal 26 Desember 2004. Data disortir dalam urutan
magnitude terbesar.
(Sumber: The U5GS Eart)iquakes Hareartls Program, 2005)
No
DATE-{UTC)-T1ME
Lat
Long
Dep
ih
Mag
Gomroertte
yyyy/mm/dd hfi:mm:ss
degrees
ttegree
s
km
J
200^1/12/26 00:58:53
3.3DN
95.96t
30
9
Oh F 1 H E WE5T COAST OF
NORTHERN SUMATRA
1
2004/12/26 04:21:29
D.83N
92.9*1
39
71
NICOBAR ISLANDS, INDIA
REGION
3
2004/12/26 09:20:00
3.89N
97.35E
9
6.6
NICOBAR ISLANDS, INDIA
REGION
4
2005/01/01 06:25:44
5.09N
92 .30 E
12
6.6
OFF THE WEST COAST OF
NORTHERN SUMATRA
5
2005/01/02 15:35:56
6.34N
92.79E
30
6.3
NICOBAR ISLANDS, INDIA
REGION
6
2004/12/26 11:05:00
13.53N
92 .8 3 E
13
6.2
ANDAMAN ISLANDS r INDIA
REGION
7
2004/12/29 05:50:47
8.78N
93 .20 E
12
6.2
NICOBAR 1SLANDS, INDIA
REGION
8
2005/01/04 09:13:11
I0.65N
92.37E
20
6.1
ANDAMAN ISLANDS, INDIA
REGION
9
200-V 12/29 06:30:40
13.24N
9 2. 65 E
10
6.1
ANDAMAN I5LANDS r INDIA
REGION
10
2004/12/26 01:21:20
6.33N
93.36E
30
6.1
NICOBAR ISLANDS, INDIA
REGION
U
2OO5/01/01 19:08:07
7.36N
94 35E
54
6.1
NICOBAR ISLANDS, INDIA
REGION
157
I
Daftjti C*mpji Dirasakan
Date/Tinir- (WIU)
Uli
LfJH
Depth
(Km)
Mag
(SR)
Keterangan
-
17/ 10/200 L) u,Mi; .'.'
1.7
y/.fi
33
5.9
Pusat gempa berada di laut
47 km utara GunungsitoFi
l6/lO/2O0S.'tJ.!jt J . , -Uit
I.IJ
k'0.06
30
A
Pusat gempa berada di
darat 33 k m Tenggara Palu
II/lO/2()0fi.'.'.(JM4U0
U
95.2
33
6.1
Pusat gempa berada di laut
90 km barat daya Banda
Aceh
KVIO/2flfl5 17:55:55
-b.8b
105.22
33
5.7
Pusat gempa berada di laut
190 Km Barat Daya Jakarta
10/10/2005 16:03:59.5
-3.5
119.15
10.5
4.3
pusat Gempa berada di
sekitar teluk Mandar
kurang Lebih 10 Km
tenggara Kota Majene
08/10/2005 11:30:47
2.2
97.9
33
5.7
Pusat gempa berada di
Laut kurang lebih 15 km
arah tenggara Singkil
07/10/2005 07:09:27
^7,3
105.4
33
5,1
Pusat gempa berada di laut
137 km barat daya Ujung
Kulon .
05/] 0/2005 15:46:44
5.1
95.5
33
5.5
Pusat gempa berada di
darat 50 km Selatan Banda
Aceh
04/10/2005 19:23:31.3
5.56
95.3
33
4.9
Pusat gempa berada di laut
53 km barat Daya Banda
Aceh
04/10/2005 05:09:26.8
5.9
94.7
60
5.5
Pusat gempa berada di laut
kurang lebih 68 km Barat
Daya Banda Aceh.
28/09/2005 15:55:26.9
-3 7
128 .4
80
4.9
Pusat gempa berada di
Laut 24 km Timur Ambon
25/09/2005 07:03:01.0
1.5
126.5
33
5.6
Pusat gempa berada di
Laut 186 km Timur
Manado
20/09/2005 21:59:51.8
1.77
94.76
30
4.S
Pusat gempa berada dr laut
111 km barat daya Banda
Aceh
16/09/2005 06:33:47.0
-8.6
111,5
33
5,5
Pusat gempa berada di laut
141 km barat daya Malang
11/09/2005 19:49:04.0
-9.1
115.4
55
5
Pusat gempa berada di
Laut 51 Km Tenggara
Denpasat
10/09/2005 23:57:52.0
5-4
95
33
5,8
Pusat gempa berada di
laut 34 km Barat Daya
Banda Aceh
10/09/2005 09:49:23.47
1,83
96.84
30
5.2
Pusat gempa berada di
Samudera Indonesia lebih
kurang 1?! Km arah Barat
Laut Gunung Sitoli
08/09/2005 21:42:03.5
1.66
97.65
30
-15
Pusat gempa berada dr
Laut 46 km Timur Laut
Gunung Sitoli
159
Lampiran
Kronologi gempa di Sumatra khususnya kejadian Gempa
Aceh tanggal 26 Desember 2004. Data disortir dalam urutan
magnitude terbesar.
(Sumber: The USGS Esrthquakcs Hazzards Program, 2005]
N o
DATE-(L-TC)- TlMt
La t
Lnng
EH
M^g
Comments
yyyy/mm/dd hh:mm:55
degrees
decjree
km
1
200-1/12/26 OQ:5S:53
3.30N
95.96C
30
9
GFF THE WEST C0A5T OF
NORTHERN SU M Al RA
2
2004/12/26 04:21:29
6.68 N
92.94E
39
7.1
MC70BAR ISLANDS, INDIA
REGION
3
2004/12/26 00:20:00
8.8SN
92.35E
y
6.6
N1COBAR 1SJJ\NDS, INDIA
REGION
1
2005/01/01 06:25:44
5.09N
92.30E
12
6.6
OFF THE WEST COAST OF
NORTHERN SUMATRA
5
2005/01/02 15:35:56
6.34N
92.7'JE
30
b. 3
NICOBAR ISLANDS r INDIA
REGION
6
2004/12/26 11:05:00
13.53N
92-S3E
13
6,2
ANDAMAN 1SLAND5, INDIA
REGION
7
2004/12/29 05:56:47
8.78N
93.20E
12
6.2
NICOBAR ISLANDS, INDIA
REGION
8
2005/01/04 09:13:11
10,65 N
02.37E
20
6.1
ANDAMAN ISL4NDS, INDIA
REGION
9
2004/12/29 06:30:40
13.24N
92.65E
10
6 1
ANDAMAN ISLANDS, INDIA
REGION
10
2004/12/26 01:21:20
6.33 N
93.36E
30
6.1
NICOBAR I5LAND5, INDLA
REGION
11
2005/01/01 19:08.07
7. 36 N
94 35E
54
6.1
NICOBAR 15LAND5, INDIA
REGION
157
(Sumber, Trie USGS Eartliquakes Hazzands Program, 2005)
Mo
OATF (UTCJ-TIME
Lat
Long
th
Mag
Commente
W^v/mm/dd hh:mm:5s
degrees
degree
S
km
12
2004/12/26 01 72-J5
7.42N
93.98E
30
6.1
NICOBAR FSLANDS, INDIA
REGION
13
2004/12/29 01:50:52
9. ION
93-75E
8
6.1
NICOBAR RLANDS, INDIA
REGION
14
2005/01/09 32:12:56
4.92N
95.1 2E
-10
6.1
NORTHERN SUMATRA,
INDONESIA
15
2004/ J 2/2/ (W: S9:0G
5.35N
<31.<J6E
35
6.1
N ORTHEftN SUMATRA,
INDONESIA
16
20G4/12/2G 19:19:55
2.79N
H4.I7E
30
6.1
OFF THE WEST COteT OF
WOPTHERN SUMATRA
17
2004/12/26 10' 19:31
U.47N
92. 72 E
26
6
ANDAMAN ISLANDS r INDIA
REGION
IH
2004/12/31 12:01:57
6.20N
92. ^OE
11
6
NICOBAP 1SLANDS, INDIA
REGION
19
200-1/12/26 02 00:39
6.H3N
94.64E
30
NICOBAR 1SLANDS, J N DIA
REGION
20
2004/12/31 02:24: m
7.13N
92511
34
6
NICOBAR 15WNDS, INDIA
REGION
21
2 [MM/ 12/29 01:39:41
iugn
L j3.]i,r
34
6
NiCOBAR ISU1NDS, INDIA
REblON
22
2004/1 2/ 2t> 01:25 48
5.49N
<M.I9F
10
i
NORTHERN SUMATRA,
INDONESIA
Keterangan:
UTC Universal Time Coordinate (Indonesia UTC + 7)
Data disusun dalam urutan gempa terbesar 9 R sampai dengan
gempa berkekuatan 6 Richter.Keterangan: laporan USGS
merujuk skala Richter sebagai informasi standar kekuatan
gempa bumi.
RUMITNYA LAPORAN "GEMPA ACEH"
Mengingat sulitnya mengakses informasi BMC untuk
kejadian gempa Aceh tanggal 26 Desember 2004 (query data
gempa BMG untuk tanggal tersebut tidak keluar datanya)
berikut kami kutip laporan BMG lainnya sebagai pembanding
bahwa BMG merujuk standar laporan gempa dalam dimensi
tunggal skala Richter tanpa pemisahan diskripsi magnitudo
momen ataupun magnitudo body.
158
Daftar Gempa Dirasakan
Date/Time {WIB)
Lat
Lon
Depth
(Km)
Mag
(SR)
Keterangan
17/10/2005 02:03:22
1.7
97.6
33
5.9
Pusat gempa berada di laut
47 km utara Gunungsitoli
16/10/2005 20:56:50.0
-1,11
120.06
30
4
PjSdt gempa berada di
darat 33 km Tengqara Palu
11/10/2005 22:05:41.0
4.7
95.2
33
6.1
Pusat gempa berada di laut
90 km barat daya Banda
Aceh
10/10/2005 17:55:55
-6.86
105.22
33
5.7
Pusat gempa berada di laut
190 Km Barat Daya Jakarta
10/10/2005 16:03:59.6
-3.5
119,15
10.5
4.3
pusat Gempa berada di
sekitar teluk Mandar
kurang Lebih 10 Km
tenggara Kota Majene
08/10/2005 11:30:47
2.2
97.9
33
5.7
Pusat gempa berada di
Laut kurang lebih 15 km
arah tenggara Singkil
07/10/2005 07:09:27
-7.3
105.4
33
5.1
Pusat gempa berada di laut
137 km barat daya Ujung
Kulon .
05/10/2005 15:46:44
5.1
95.5
33
5.5
Pusat gempa berada di
darat 50 km Selatan Banda
Aceh
04/10/2005 19:23:31.3
5,56
95,3
33
4.9
Pusat gempa berada di laut
53 km barat Daya Banda
Aceh
04/10/2005 05:09:266
5.9
94,7
60
5,5
Pusat gempa berada di laut
kurang lebih 68 km Barat
Daya Banda Aceh.
28/09/2005 15:55:28.9
-3.7
128.4
80
4.9
Pusat gempa berada di
Laut 24 km Timur Ambon
25/09/200S 07:08:01,0
1.5
126,5
33
5.6
Pusat gempa berada di
Laut 186 km Timur
Manado
20/09/2005 21:59:51,8
4,77
94.76
30
4.8
Pusat gempa berada di laut
111 km barat daya Banda
Aceh
16/09/2005 06:33:47.0
-8.6
111.5
33
5.5
Pusat gempa berada di laut
141 km barat daya Malang
11/09/2005 19:49:04.0
-9.1
115.4
55
5
Pusat gempa berada di
Laut 51 Km Tenggara
Denpasar
10/09/2005 23:57:52,0
5.4
95
33
5.8
Pusat gempa berada di
laut 34 km Barat Daya
Banda Aceh
10/09/2005 09:49:23.47
1.83
96.84
30
5.2
Pusat gempa berada di
Samudera Indonesia lebfh
kurang 121 Km arah Barat
Laut Gunung Sitoli
08/09/2005 21:42:03.8
1.68
97.65
30
4.5
Pusat gempa berada di
Laut 46 km Timur Laut
Gunung Sitoli
159
Date/Time (WIB)
Lat
Umi
Depth
(Km)
Mag
(SR)
Keterangan
03/09/2005 11:10:09.3
0.89
12631
52
5.2
Pusat gempa berada dr lavl
115 km barat Temate
07/09 '2005 18:03:35.3
0.56
96 02
30
5.07
Pusat gempa berada di laut
199 Km barat Gunung
StoJi
07/09'2005 14:31:59.0
-9.51
11507
33
S.l
Pusat gempa berada di laut
95 km selatan Denpasar
O7/09'20O5 13:42:58.0
6.4
94.9
30
5.2
Pusat gempa berada di laut
105 km barat laut Banda
Aceh
06/09/2005 H: 34; 00
-5.1
127S
29
49
Pusat gempa berada di laut
171 km BaratDaya Ambon
05/09/2005 06:58:33.3
3-OS
12311
400
6.2
Pusat gempa berada di laut
260 km barai laut Manado
04 '09/2005 21:23:41.0
1.4
126.8
33
4.9
Pusat gempa berada di laut
200 km timur Manado
03/09/2005 23:56:02.1
-4.3
102.3
80
5.5
Pu^at gempa berada di laut
52 km selatan Bengkulu
02W20G5 15:03:53
2.2
98.3
80
5.6
Pusat gempa berada di
darat 74 km barat laut
Sibolga j Sumut
01/09/2005 23:42:47.25
5 18
93.71
30
5
Pusat gempa berada di Jaui
183 km barai Banda Aceh
31/08/2005 21:53:14.05
-7.37
106.35
80
5.5
Pusat gempa berada di laut
48 km barat ddya
Pelabuhan Patu
31/08/2005 14:20:19
5.3
95.7
33
5
Pusat yempd berddd d
darat 50 km tenggara
[Janda Aceh
Keterangan: Date/Origin Time dalam WIB
Revisi Angka Gempa yang tidak lazim
Data gempa oleh seismograf hanya terekam sekali dan
tidak bisa diulang. Sementara pada bagian lain: press release
oleh Direktur BMG pada tanggal 29 Desember 2004 merevisi
laporan BMG sebelumnya oleh Sub Bagian Informasi Gempa
Bumi - BMG. Dalam Press release tersebut kekuatan gempa
6, S Richter diubah menjadi: Magnitudo Momen 8,9 Skala
Richter, Magnitudo Body 6,8 Skala Richter" dengan demikian
hasil revisi menampilkan angka BMG hampir sama dengan
angka USGS,
160
Untuk iHki'tiilmi kepada pembaca bahwa teknologi
seismogra I n i i 1 1 1 I i M G termasuk paling canggih di dunia yaitu
seismograf teknologi Broadband dari negara Jepang. Seismo-
graf Broadhaml melaporkan peristiwa gempa secara akurat
dan otomatis. Sejak tahun 1997-2001 berlangsung Joint
Operation of Japan-lndonesia Seismic Network (JISNET)
dengan memasang seismograf jenis broadband di 23 stasiun
di seluruh Indonesia. Kerjasama ini dilanjutkan kembali an-
tara NIED Jepang dan BMG untuk periode 2001-2006 dengan
nama Operation <5r Data Exchange of Japan-Indonesia Seismic
Network (JISNET continued) memasang seismogram
Broadband di 22 stasiun di seluruh Indonesia- Sementara itu
tidak diketahui dimana seismogram USGS diletakkan agar
ia mampu memantau seluruh kejadian gempa di Indonesia
secara akurat.
Sementara itu angka gempa versi USGS dan NOAA
berubah-ubah dalam berbagai versi mulai dari 8,0 R; 8,1 R;
8,5 R; 8,9 R; 9,0 R; dan 9,3 R. Sedang menurut sumber http:/
/en. wikipedia.org dalam "2004 Indian Ocean earthyunkc"
(publikasi tanggal 19 Oktober 2005) Angka resmi USGS terus
berubah antara 9,0 R- 9,3 R., dan angka akhir yang disepakati
oleh para ahli USGS terhadap peristiwa gempa Aceh adalah
9,15 Richter.
161
MENGUJI KEBENARAN
Gempa Aceh dan Tragedy Tsunami
26 Desember 2004, Gempa jam 7.58 WIB
Kontradiksi ukuran : BMG gempa kuat 6,87 R vs USGS gempa sangat besar 9,0 R
30 Desember 2004, Hasil Diskusi Para Ahli Geologi Indonesia
Setelah gempa Aceh 26 Desember 2004 tidak akan terjadi
gempa besar lain : 'Aceh dan Sekitarnya aman untuk
1 50-200 tahun mendatang".
4 Januari 2005, Dr. Dartny Hilman Natawijaya, ahli gempa LIPI
Gempa tak akan terjadi dalam satu bulan atau satu tahun kedepan.
Peluangnya memang dalam 50 tahun ke depan,
untuk 100 tahun ke depan itu sudah pasti".
28 Maret 2005, Gempa Besar 8,7 R terjadi di Nias
25 Juli 2005, Dr. Yusuf S Djajadihardja, Direktur Teknologi PSDA-BPPT :
Seharusnya tidak ada gempa besar susulan, karena energi besar telah ditepai
Tetapi ternyata muncul lagi gempa 8,7 pada skala Richter di Nias.
"Hal itu tidak pernah diprediksi sebelumnya".
26 Desember 2004, Tsunami jam 8.30-9.00 WIB
Dec 28, 2004 Eddie Bernard, Direktur Pacific Marine Environmental
Laboratory di Seaftle, AS,
Tsunami 26 Desember 2004 sama sekali berbeda dengan sebelumnya.
Kembali pada catatan Tsunami sejak tahun 1 509, Tsunami di Lautan Hindia
tidak pernah menyerang lebih dari satu negara, [AP/AFP).
Feb 23, 2005 United Nations Environment Program
Nuclear Waste Being Released on Somalia's Shores After Tsunami, (VOA Ne* !
.' v
st U
15