Skip to main content

Full text of "Tragedi Tsunami Di Aceh Bencana Alam Atau Rekayasa"

See other formats


Jkmr 




^v 







M. Dzikron A, M. 



U5 S p<" 

" i al Law 



Tragedi Tsunami 
Di Aceh 



8 SPERSONALPRnPFRr^ Ll^ 

.7W\ 

<S> * CMfTlON lH £E] 

No cammrt»nt af tliiE pMS**si(*i rwy b* <*i lfun 

no prior Jtt|Liescence ffW* ihe uthonud 
prcpnstnr. Ali n#itt i*e**rv*d. 



M. Dzikron A.M. 



Tragedi Tsunami 
Di Aceh 

Bencana Alam Atau Rekayasa 



MT*P 






Tragedi Tsunami Di Aceh 

Bencana Alam atau Rekayasa 

Penulis l M. Dzikron A. M. 

Desain Cover: M. Dzikron A.M. 

Penata Aksara: Dwi Agus M 

Cetakan I: April 2006 

Penerbit 

( MT & P ) LAW FIRM 

Muhammad Taufiq & Partners 

Advocafes & Counsellors ot Low 

JI.Dr. Ra|iman289Soio 

Te!p/Foks: 62-27 1- 72 9924 

Email: yaumil@solonet,co,id 



KATA PENGANTAR 



Ndom sia dikenal sebagai negeri yang mempunyai poten- 
si gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Iro- 
nisnya, h a n y a a d a beb e ra p a ora n g pa k a r sa j a y a n g me ne k uni 
dalam bidang tersebut, mereka antara lain Prof. J A Katili, 
Prof- Snmpurno, Dr, Fauzi, Dr. Dani Ililman Natawjjaya, Dr. 
Yusuf Djajadiharja dan lain-lain. 

Gempa dan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam 
(N A D) setahun yang lalu (26 Desember 2004), menggugah 
para peneliti geoteknik di seluruh dunia termasuk Indonesia, 
berusaha memberikan penjelasan dan argumentasi agar dapat 
memberikan pemahaman kepada masyarakat. Di samping itu, 
masyarakat sebagai saksi hidup juga menjelaskan apa yang 
mereka lihat dan rasakan, melalui media dan lembaga-lem- 
baga terkait yang berguna bagi institusi tertentu, baik lem- 
baga penelitian maupun para pengambil kebijakan. 

Sehubungan dengan itu, maka penjelasan-penjelasan il- 
miah yang dilandasi oleh kebenaran sangat dibutuhkan, agar 



masyarakat dapat menyikapinya lebih dewasa, rasional, dan 
tidak mudah putus asa. 

Di samping itu, dialektika perlu dibangun untuk menguji 
kembali teori-teori dan analisis yang berkembang, agar fakta 
dan fenomena yang ada mampu mengukuhkan ke arah kebe- 
naran. 

Buku ini mendorong dan membangun pemikiran kritis 
tentang penalaran teori gempa dan tsunami di N AD pada 26 
Desember 2004, Sehingga saya mendukung terjadinya dia- 
lektika ilmu untuk menguji teori terhadap fakta-fakta di N AD. 

Saya mengajak kepada pembaca untuk menyimak buku 
ini dengan sikap yang kritis.* 

Dr. Ir. Rakhmat Ceha, M. Eng. 



vl 



UCAPAN TERIMA KASIH 



Buku ini ditulis untuk menjawab berbagai kebimbangan 
di masyarakat ketika mereka mendapati tragedy tsunami te- 
lah menghancurkan wilayah Aceh layaknya sebuah bencana 
kemanusiaan yang sangat dahsyat. Kebimbangan menyelimuti 
berbagai kalangan dalam mensikapi apakah tragedy ini se- 
bagai hukuman azab, sebagai musibah bencana biasa atau se- 
bagai ujian? Bila dianggap sebagai azab mengapa harus terjadi 
di Aceh sementara ditempat lam mungkin memiliki tingkat 
maksiat yang lebih besar. Seorang tokoh agama menulis "Aceh: 
Mengapa Harus Dihukum?". 

Upaya mencari jawaban atas tragedy tanggal 26 Desem- 
ber 2004 membawa kepada alur pemetaan masalah antara 
fakta gempa dan fenomena tsunami- Fakta dan fenomena di- 
kaji secara ilmiah dengan mengelompokkan bahasan antara 
fakta gempa yang tidak menghancurkan bumi Aceh diban- 
ding fenomena tsunami yang dahsyat. Titik terang mulai ter- 
ungkap ketika tsunami yang melanda 12 negara di Asia dan 

vii 



Afrika ternyata sumber gelombangnya berada sejauh 1000 
km dari pusat gempa (atau jarak sepanjang Pulau Jawa). 

Dengan didorong oleh semangat untuk mencari kebenar- 
an ilmiah atas fenomena n la m serta didukung peran dan ban* 
tuan berbagai pihak maka buku "Tragedi Tsunami Di Aceh; Ben- 
cmrn Alam atau Rekayasa?" akhirnya dapat selesai untuk diha- 
dirkan kepada pembaca, buku ini disusun dalam formal baha- 
sa yang dapat dibaca oleh berbagai kalangan baik pelajar, 
mahasiswa, peneliti serta masyarakat umum yang berminat 
untuk mempersaksikan kebenaran alam. 

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa syukur 
atas semua karunia Allah SW'I serta mengucapkan rasa terima 
kasih dan penghargaan kepada: 

• Keluarga tercinta: Istriku Noviana, anakku Dipo dan Se- 
kar, saudara-saudaraku M. Taufik, SH. M. H, d r. 
Romdhon yang selalu mendukung. 

• Teman, sejawab Ir. Teguh Sasono, Sadar YR, Dudi R, Catur 
WD, Yuliadi, Yunus Azhari, Reza Nasrullah, lyan Bahtiar, 
Jamaludin dan lain-lain. 

• Teman-teman diskusi: I r. Made Sudana, Ir. Bambang Su- 
lasmoro, Snlikhin, Hari Wibowo, Wiwit G D, Mu n i f, Sub- 
h an , N a f i s , Chand r a , Su ta n , M b a k A rbai v ah Sn tri a n i se r ta 
Unit Kebudayaan Aceh ITB dan Kamaba Bandung. 

• Dr. I r, Rakhmat Ceha, dekan di Fakultas Teknik Unisba 
beserta jajarannya yang telah membantu membuka wa- 
cana ilmiah d a ia m diskusi panel tsunami. 

• 1 )r. Ir. Danny Hilman Natawijaya, ahli gempa I.1P3 atas dis- 
kusi dan tanggapannya terhadap materi draf t buku ini. 

nrlfl 



• Teman-teman anggota tim survei pasca tsunami Aceh 
yang turut memberikan informasi dan kesaksian dalam 
melengkapi buku mi. 

• Para penulis artikel di berbagai buku atau media yang 
turut memberikan sumbangan informasi. 

• Serta semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu 
dalam membantu dan memberi perhatian kepada penulis. 

Penulis menyadari bahwa tulisan ini membutuhkan pe- 
nyempurnaan, dan penulis bersedia menerima kritik, komen- 
tar dan pandangan lain yang akan melengkapi buku ini. 

Berkenaan dengan momentum "Refleksi satu tahun Tsu- 
nami" semoga buku ini mampu menjawab kebimbangan atas 
tragedi tsunami di Aceh serta mampu memberi manfaat dalam 
memajukan pemikiran kritis bagi penyelenggaraan pemba- 
ngunan bangsa Indonesia tercinta secara lebih baik/ 

Bandung, Desember 2005 
M. Dzikron AM. 



DAFTAR ISI 



Kata Pengantar — v 
Ucapan Terima Kasih — vii 

TRAGEDI TSUNAMI DI ACEH 

"Bencana Alam atau Rekayasa?" — 1 

Bab. 1 

TERMINOLOGI DAN METODE ANALISIS 

1 .1 Gempa Bumi — 5 

1.2 Tsunami — 11 

13 Metode Analisis — 12 

1 A Pendekatan Lain: Bencana menurut Tafsir Agama — 15 

Bab. 2 

CAMBARAN PERISTIWA 

2.1 Peta Orientasi Aceh — 19 



2.2 Pusat Gempa dan Pengukuran Skala Richter — 21 

2.3 Proses Tsunami Alamiah ■ — 25 

2.4 Arah Perjalanan Gelombang Tsunami — 28 

Bab. 3 

FAKTA GEMPA DAN FENOMENA TSUNAMI 

3.1 Pengukur a n Kekuatan Gempa dan Dampak 
Kerusakan -37 

3.2 Rangkaian Gempa Sebelum dan Sesudah 
Tsunami — 45 

3.3 Hasil Perbandingan dan Kondisi Pengecualian 51 

3.4 Gempa besar mustahil berulang dalam siklus yang 
pendek — 53 

3.5 Tafsir Dampak Gempa oleh U5G5 — 57 

3.6 Tsunami Warning System Tidak Berfungsi — 63 

Bab. 4 

FENOMENA NON ALAMIAH DALAM TSUNAMI 

DI ACEH 

4.1 Korban Hangus di Lautan — 75 

4.2 Sampah Nuklir setelah Tsunami Aceh — 79 

4.3 Senjata dan Rekayasa Bencana — 83 

Bab. 5 

PERAN STRATEGIS ACEH 

5.1 Peta Aceh Selayang Pandang — 98 

5.2 Kilas balik Aceh dan Samudra Pasai — 100 

5.3 Aceh sebagai Pintu Gerbang Selat Malaka — 102 



5.4 Ekonomi; Industri Aceh Kini — 104 

Lkib. 6 

PENANGANAN PASCA TRAGEDI TSUNAMI 

h. i Penduduk dan Jumlah Korban — 108 

h 2 jumlah Riil Korban tidak jelas — 109 

IS.3 Penanganan Korban Pasca Tsunami — 123 

h A Aktivitas Penyebaran Misionaris Agama — 215 

h 5 Organisasi Pasca Bencana untuk Rekonstruksi 

Aceh— 119 
b . 6 Perl uny a Sika p Kri t i 5 d a lam Mema hami Pe rm a sa lali a n 

Bangsa — 230 

Bab. 7 
RANGKUMAN 

7.1 Kriteria alamiah — 133 

72 Rangkuman — 145 

7.3 Momen Refleksi Berbangsa — 149 

Daftar Pustaka — 153 
Riwayat penulis — 155 
Lampiran — 157 



mIII 



TRAGEDI TSUNAMI DI ACEH 
"Bencana Alam atau Rekayasa?" 

Pengantar 

Trau-iji tsunami 26 Desember 2004 telah menyentak per- 
hatian dunia. Luasnya jangkauan tsunami melanda 12 negara 
di dua benua, Asia dan Afrika; menelan 280.000 korban jiwa 
dengan korban terbesar 81,4% adalah warga di satu propinsi 
Indonesia yaitu Nanggroe Aceh Darussalam (N AD). N AD 
dikenal sebagai Daerah Istimewa Aceb atau "Serambi Mekah" 
adalah propinsi khusus dengan mayoritas penduduk muslim, 
dimana mereka berupaya memberlakukan Hukum Islam di 
wilayahnya. 

Berbagai sikap yang kemudian muncul mempertanyakan 
mengapa tragedi terjadi di Aceh? Dan sebagian orang mene- 
rimanya sebagai musibah, sebagai takdir, ujian, atau sebagai 
azab. Namun manusia yang sehat perlu mengasah pemikiran 
dan menajamkan mata hati untuk mengambil pelajaran atas 
apa yang terjadi. 



Topik "Tsunami di Aceh: Bencana Alam atau Rekayasa? 1 " 
kita tulis karena beberapa alasan berikut; 

1. Adakah fenomena tsunami ini terarah khususnya 
kepada wilayah Aceh? Mengingat pusat gempa 
(epicentrum) berada di dekat P. Simeulue - P. Nias 
mampu menerjang wilayah Barat Aceh, Utara Aceh, 
Timur Aceh bahkan sampai ke Afrika, namun tak 
hendak melanda Sibolga ataupun Kepulauan di Sumatra 
Barat yang berjarak sangat dekat serta tak juga merusak 
industri raksasa Exxon Mobil di Lhokseumawe. 

2. Adakah fenomena pasca tsunami menjadi momen 
penguatan hegemoni Barat? Seperti masuknya kapal 
induk USS Abraham Lincoln dan USS Bonhomme 
Richard dengan 16.500 pasukan tempurnya (sementara 
pasukan TNI hanya diturunkan 5.074 personil), sebagai 
pintu masuk para misionaris Nasrani serta kembalinya 
perangkat ekonomi International Monetan/ Fund (IMF) . 

3. Bilakahpen anganan peristiwayangdinyatakansebagai 
Darurat Nasional ditangani secara tak terkoordinasi 
sehingga muncul bencana lain yang lebih besar seperti 
rusaknya perilaku beragama, kesenjangan wilayah dan 
korupsi bantuan kemanusiaan? Ditambah pula bahwa 
ditengah majunya teknologi dan ilmu manajemen 
logistik sebuah target evakuasi mayat telah gagal, hak- 



1 Topik: " Tsunami di Aceh ; Bencana Alam Atau Rekayasa ?" 
dibahas dalam diskusi panel, Fakultas Teknik UNISB A, 4 Februari 
2005, Bandung. 



hak mayat untuk mendapatkan sekedar kain kafan atau 
bahkan kantong plastik tak dapat ia peroleh. 
Menyikapi fenomena diatas, penulisan buku ini bertujuan 
mencari kebenaran atas peristiwa gempa dan tragedi tsunami 
beserta berbagai implikasi penanganan pasca bencana untuk 
mengambil pelajaran serta memperkecil kerugian bangsa di 
kemudian hari.» 



BABI 

TERMINOLOGI 

DAN METODE ANALISIS 

1. Terminologi 
1.1 Gempa bumi 

Gempa bumi (enrthqunke) adalah peristiwa pergeseran 
lapisan batuan didalam bumi yang menyebabkan permukaan 
bumi terbelah {ground cracking). Gempa terjadi apabila 
timbunan energi yang terkandung dalam formasi batuan bumi 
tiba-tiba terlepas- Pelepasan timbunan energi yang besar 
menyebabkan gempa bumi berkekuatan besar niscaya 
meruntuhkan bangunan rumah, gedung-gedung serta 
permukaan tanah terbelah. 

Gempa bumi dalam pengertian ilmiah adalah getaran 
(grmtnd. shnking) akibat pelepasan energi secara tiba-tiba pada 
patahnya lapisan batuan di bumi, getaran gempa dipancarkan 
d.ilam bentuk gelombang seismik (dari bahasa Yunani: 

5 



seismos, berarti menguncang). Dalam peristiwa gempa 
dikenali adanya focus (hypocenter) yaitu lokasi di dalam bumi 
yang mengalami rekahan /patah dan disinilah gempa berasal 
(rupture start), sedang epicenter adalah lokasi permukaan 
bumi yang berada tepat di atas focus. 

Dikenal dua kategori gempa yaitu: Gempa vulkanik, 
getaran yang terjadi akibat desakan cairan panas {magma) 
yang keluar melalui mekanisme letusan gunung. Getaran 
gempa akibat aktivitas magma yang bergerak keatas melalui 
kawah sehingga menyebabkan pergeseran formasi batuan di 
sekitarnya. Saat magma bergerak ke permukaan gunung, ia 
memecahkan batu-batuan yang mengakibatkan getaran bumi 
terus menerus yang berlangsung selama beberapa jam hingga 
beberapa hari. Akibat guncangan gempa vulkanik permukaan 
bumi terbelah dan menggeser formasi batuan sehingga 
pondasi bangunan atau gedung-gedung dalam radius jarak 
tertentu mengalami kehancuran atau runtuh. 

Gempa tektonik, getaran yang terjadi akibat pelepasan 
energi tiba-tiba pada zona tumbukan lempeng dimana salah 
sahi lempeng tertekan dan kemudian patah 2 . Menurut Teori 
Pengapungan Benua (Alfi-ed Wagener, 1912) bumi tersusun atas 
inti yang berisi cairan magma panas yang dilapisi oleh batuan 
lempeng yaitu lempeng samudra dan lempeng benua, 



3 The El a stic Rebound Model states that at a geological fault 
between two moving plates, stress occurs and deforms the rocks. 
Most earthquakes are caused by the release of elastlc strain 
accompanving sudden displacements on faults (Yeats 60-61). 



lempeng-lempeng tersebut seperti kumpulan mosaik dalam 
ukuran yang sangat besar y masing-masing lempeng dapat 
bergeser dengan kecepatan sekitar 5-10 cm per tahun. Akibat 
pergeseran lempeng tercipta kondisi saling bertumbukan 
(sitterfuctionzonc) dimann lempeng yang satu menu jam lempeng 
lainnva sehingga melampaui balas tegangan dan akhirnya 
patah diikuti getaran gempa bumi 3 . 

Area terjadinya patahan lempeng disebut Focus (bentuk 
jamaknya - Foci) dapat dibedakan berdasar tingkat kedalaman 
dari permukaan bumi. Gempa dangkal (U - 70 km), gempa 
s-edang (70 - 300 km)-dan gempa dalam (300 - 700 km). Gempa 
vang umumnya terjadi adalah gempa dangkal, biasanya 
muncul sebagai gempa besar vang menelan banyak korban. 
Gelombang seismik adalah gelombang energi yang dile- 
paskan oleh suatu lokus gempa bumi. Dikenal ada dua jenis 
gelombang seismik: gelombang permukaan (surface vmves) 
yaitu gelombang yang berjalan di permukaan tanah dan 
gelombang tubuh (/Wi/ waves) yaitu gelombang yang meram- 
bat didalam bumi. Boih/ umves berdasar kecepatan dan arah 
getarannya, dibagi dua: 

• Gelombang P (primer) getarannya sejajar dengan arah 
datangnya sumber gempa. Kecepatan gelombang ini ber- 
kisar 4-6 km per detik, bergantung pada jenis batuan 
yang dilewatinya, pada jenis bn tuan padat yang solid 



3 Tiga tipe pergerakan lempeng yaitu: Saling bergeseran/ 
li.mstorm (San l-'rancisco); Pemisahan/ Divergen (Mid Oceanic) 
il\n Pefuijaman/Convergen (Indonesia). 



kecepatannya lebih tinggi. 
• Gelombang S (sekunder atau gelombang geser) bergetar 
tegak lurus dengan arah datangnya gelombang, mirip 
gelombang pada seutas tali yang diayun dari ujung satu 
ke ujung lain yang terikat di tiang. Kecepatan gelombang 
ini berkisar 3-4 km per detik. 

Getaran/ goncangan gempa yang mengakibatkan bencana 
bergantung pada kekuatan gempa (magnitude) serta 
jangkauan /jarak penjalaran gelombang terhadap lokasi yang 
dimaksud. Kekuatan gempa yang kecil menyebabkan getaran 
tanah yang kecil sehingga kerusakanpun kecil, kekuatan 
gempa besar menyebabkan getaran besar yang menggeser 
formasi batuan tanah sehingga menimbulkan kerusakan besar 
di permukaan bumi. 

suriace waves 




_j seismograph 
earlhquake station 

tocatton 



Gambar 1 .1 Arah gelombang yang mengikuti suatu gempa 



Gambar 1.2. Ilustrasi ideal, gelombang yang tertangkap oleh 
seismograf. Untuk menentukan jarak dari epicenter, dibutuhkan 
perhitungan beda waktu tempuh dari gelombang P dan S 
terhadap seismograf (sekitar 14 detik). Besaran gempa berkaitan 
dengan besaran amplitudo gelombang S 




S-wave arrival 
10 20 30 



-20 



-time (ae ronde) - 



Getaran gempa sebagai gelombang di permukaan bumi 
sering mengakibatkan tergesernya pondasi bangunan, se- 
hingga gedung-gedung bertingkat segera runtuh. Pengukuran 
kekuatan gempa dilakukan melalui instrumen pembaca 
getaran dalam bilangan logaritma ditemukan oleh Charles F. 
Richter pada tahun 1935. Kekuatan gempa bumi diukur dalam 
skala satu (gempa terkecil: < 2,0) hingga skala sembilan 
(gempa terbesar: 3 9,0). Skala Richter adalah skala logaritmik 
basis 10 dimana peningkatan satu magnitude terkait dengan 
naiknya kelipatan sepuluh dalam amplitudo getaran bumi. 

Satu satuan skala mencerminkan kekuatan 10 kali lipat 
^oncangan bumi {ground shaking) dibanding satu satuan di- 
bawahinya. Sedang perbedaan 3/10 satuan (0,3 Richter) dalam 



selisih antara dua jarak goncangan berpengaruh terhadap 
seberapa besar lapisan tanah bergeser. Perbedaan 0,3 skala 
Richter berarti kekuatan gempa dua kali dari angka sebe- 
lumnya. Peningkatan satu satuan skala (1,0 R) berarti ke- 
kuatan energi yang dilepaskannya (energi/ release) meningkat 
31 kali lipat. Sebagai contoh gempa berkekuatan 7 skala Richter 
memiliki kekuatan getaran 10 x serta melepaskan energi 31 x 
dibanding gempa skala 6. Atau menghasikan 100 x lipat ge- 
taran serta melepaskan 961 x energi dibanding gempa skala 5. 

Faktor kekuatan gempa terkait dengan besarnya ampli- 
tudo yang terbaca pada stasiun seismograf terhadap jarak 
tempuh, kedalaman fokus dan periode gelombang (dislance, 
depth und wavc period). Sedang pusat gempa ditentukan ber- 
dasarkan perbedaan waktu tempuh antara gelombang P dan 
gelombang S yang diukur dari seismometer di tiga lokasi 
yang berbeda. 

Gempa bumi terjadi setiap hari, tetapi kebanyakan hanya 
gempa kecil (£ 4,5 R) yang tidak menyebabkan kerusakan. 
Sedang gempa bumi yang besar menyebabkan kerusakan dan 
korban nyawa yang besar terjadi akibat retaknya permukaan 
tanah ffiiult ntpture). Masyarakat Indonesia terbiasa merasa- 
kan gempa sehingga bila terjadi getaran gempa orang-orang 
segera berlari keluar rumah agar tidak tertimpa reruntuhan 
bangunan . Sebagaimana diketahui Indonesia berada pada jalur 
tektonik sekaligus jalur vulkanik aktif sehingga masyarakat 
mengalami gempa bumi beberapa kali dalam satu tahun. 



10 



1.2 Tsunami 

Tsunami adalah istilah dalam bahasa Jepang (tsu; pela- 
buhan dan namv, gelombang) yang berarti gelombang laut 
vang melanda pelabuhan. Gelombang tsunami alamiah terjadi 
karena pergerakan arus air yang besar {dishtrbancc) di laut 
dalam yang diakibatkan oleh naiknya dasar laut secara tiba- 
tiba sehingga membentuk kolom air raksasa {water column). 
1 lentakan akibat munculnya kolom air raksasa yang naik tiba- 
liba atau turun segera membentuk formasi gelombang 
Isunami. (Jerakan kolom air raksasa menuju ke permukaan 
asal adalah mekanisme fluida yang tidak membawa material 
dari dasar laut. Tsunami di laut dalam tidak menimbulkan 
kerusakan yang berarti, 

Karakteristik tsunami adalah rangkaian gelombang (seras 
oj wdves) yang melintas di lautan dengan panjang gelombang 
■.,ihy;atbesar (lebih dari 100 mil; dimana 1 mil @ 1,6 km) tinggi 
gcl< Miibang di lautan < 1 meter, melaju dalam kecepatan sekitar 
500 mil per jam. Rangkaian gelombang ketika membentur 
dasar pantai kecepatannya segera melambat dan ketinggian 
meningkat menjadi belasan meter, tepat saat menyentuh 
I untai momentumnya terkumpul bersama lapisan tanah dan 
bot ubah menjadi aliran massa yang besar menerjang 
membanjiri daratan. Gelombang tsunami di pantai hanya 
memuat air laut dan lapisan tanah/lumpur disekitar pantai. 

Fenomena tsunami pada umumnya diakibatkan oleh 
mekanisme seismik di la u t dalam yai tu a kibat pergeseran naik 
lijju turunnya dasar tanah dibawah laut atau didekat lautan, 
< iernkan seismik dapat memindahkan volume air keatas atau 

1 1 



kebawah permukaan. Saat munculnya gerakan air laut naik 
ataupun turun terhadap permukaan asalnya menandai mun- 
culnya gelombang tsunami. 

Saat tsunami mencapai batas daratan dampak yang tim- 
bul tergantung pada dua aspek, yaitu: topografi dasar pantai 
dan bentuk garis pantai. Topografi dasar pantai yang landai 
akan mengakumulasi dampak benturan gelombang terhadap 
daratan, sedang bentuk garis pantai yang melebar juga 
memperparah dampak benturan, sehingga cukup logis bila 
di sekitar pantai terdapat gugusan besar batu karang atau 
bangunan pemecah ombak atau hutan mangrove yang mampu 
meredam benturan gelombang laut 

Peristiwa tsunami tidak berkaitan dengan kondisi cuaca 
sebagaimana gelombang pasang air laut akibat gaya grafitasi 
bulan atau matahari, sehingga perlu di bedakan antara 
Tsunami dengan gelombang pasang air laut {tidal wave). 
Gelombang tsunami juga diakibatkan oleh aktivitas vulkanik 
letusan gunung api dan longsornya lapisan tanah dari atas 
atau di bawah permukaan laut, namun tipe tsunami ini memi- 
liki energi yang jauh lebih kecil dibanding patahan di bawah 
laut. Fenomena tsunami dapat pula diakibatkan oleh per- 
cobaan senjata nuklir, dan sejak Perang Dunia II model gelom- 
bang tsunami telah dipergunakan sebagai senjata penghancur. 

1.3 Metode Analisis 

Penulisan buku ini mengunakan metode analisis konstruk 
atas rangkaian logis suatu peristiwa, dipertegas dengan 
analisis konten untuk membahas rangkaian aspek sosial- 

T2 



ekonomi dalam rentang waktu sebelum maupun sesudah 
tsunami. 

Untuk membahas topik "apakah sua t u bencana berciri alamiah 
atmt bitntnn?" kita merujuk sifat dasar alam semesta, sebagai- 
mana perilaku Matahari, Bumi, Bulan, Gunung, Lautan beserta 
mahluk didalarnnya yang hidup sejak jutaan tahun lalu- Uji 
Validitas konstnik diterapkan pada alur kejadian alamiah yang 
memiliki empat karakter dasar; 

1. Tatanan alam berlangsung dalam pola interaksi yang 
disebut sebagai keteraturan alam semesta. Dalam konsep 
system 4 : semua interaksi-perilaku alam tunduk kepada 
saru supra system, yaitu Sang Pencipta Alam Semesta. Inter- 
aksi alam terjadi dalam pola keteraturan yang memiliki 
kadar kejadian atau proporsi yang tertentu. 

2. Peristiwa alam memiliki periode atau siklus kejadian 
tertentu, Perubahan alam terjadi dalam suatu rentang 
waktu, tidak terjadi tiba-tiba. 

3. Semua kejadian alam bersifat pasti, tidak ada kebenaran 
lain dari sifat alam tersebut^. Manusia mengkategorikan 
karakter alam seperti fisika, biologi, kimia dan lam-lam 
sebagai ilmu pasti alam (IPA/ exacta). 

4. Segera setelah terjadi bencana alam tercipta keseimbang- 
an berupa lahirnya generasi baru menurut kehendak 
yang alamiah. 



4 Teori Hirarki Sistem (Dalam Islam: semua mahluk atau unsur 
alam semesta tunduk kepada Sang pencipta, Allah SWT.) 

? Dalam model statistik (deterministic) peluang sifat alamiah 
adalah satu atau sempurna atau pasti. 

13 



Berdasar karakter alam maka ilmu pengetahuan berkem- 
bang seperti: ilmu perbintangan, ilmu bumi, ilmu fisika, bio- 
logi, iimu kimia dan lain-lain. Kini manusia mampu mengukur 
kapan sebuah komet "Htilley" akan melintasi bumi dalam hi- 
tungan tanggal, jam, menit sampai detik. Demikian pula sifat 
kimia unsur yang terdiri jumlah proton, netron dalam suaru 
bilangan atom yang pasti. Pada ha kekalnya semua ilmu ditu- 
runkan berdasar sifat alam dalam siklus kejadian yang pasti. 

Dengan demikian bencana alam dipahami sebagai peris- 
tiwa yang terjadi tiba-tiba karena manusia tidak menyadari 
atau tidak mampu membaca sinyal-sinyal alami. Sebelum 
bencana besar terjadi seolah-olah ada kekuatan lain yang 
menahan sampai kekuatan tersebut tiba-tiba runtuh meng- 
hadapi akumulasi tekanan alam. Oleh karena itu ilmu 
manajemen modem dibuat untuk menyesuaikan diri dengan 
pola perubahan alam, dan bukan merekayasa perubahan alam. 

Sesuai karakteristik alamiah: pasca bencana alam tercipta 
keseimbangan menuju tatanan baru untuk berseminya tunas- 
tunas generasi baru. Pasca meletusnya gunung berapi muncul 
tatanan alur sungai, mata air, lapisan batuan-batuan baru serta 
area pertanian yang subur. Demikian pula perilaku badai di 
lautan, setelah badai reda lautan menjadi bersih, semua 
sampah, kayu, manusia, kotoran didamparkan ke daratan, 
dan ombak laut menjadi tenang. Lautan memiliki karakter 
yang tidak pernah menyimpan mayat (baik mayat manusia 
atau hewan), semua mayat didamparkan ke pantai. 



14 



1.4 Pendekatan Lain: Bencana Alam menurut Tafsir 
Agama 

Bencana alam dikenal oleh kalangan beragama Islam, 
Nasrani atau Yahudi sebagaimana peristiwa gempa bumi 
pada kaum Nabi Shaleh (Kaum Tsamud), terbelahnya lautan 
pada kaum Nabi Musa (Nasrani: Moses) serta banjir bandang 
pada kaum Nabi Nuh (Nasrani: Noah). Segera setelah gempa, 
badai lautan atau banjir tercipta generasi baru dalam tatanan 
alami. Hal ini karena generasi yang zalim, yang suka berbuat 
kerusakan telah dibinasakan dan diganti dengan generasi 
haru yang lebih baik. 

Sehubungan dengan kemampuan membaca tanda-tanda 
alam, Ulama Pendiri Muhammadiyah (KH. Ahmad Dahlan) 
i n ember ikan ilustrasi tentang perlunya memahami falsafah 
kebenaran. Penjabaran falsafah ini diterapkan dalam 
mensikapi tragedi tsunami di Aceh, pesan beliau terangkum 
sebagai berikut: 



Beda Orang l'intar dan Bodoh 

Antara pintar dan bodoh sesungguhnya adalah 
sesuatu yang bertentangan dan berbeda, akan tetapi 
kebanyakan manusia sama saja d ion tara pintar dan 
bodoh. 

Keduanya selalu senang kepada apa saja yang 
disetujuinya, dan membenci kepada yang tidak 
disetujuinya. 



15 



Dan sebenarnya apa saja yang dapat diputuskan 
oleh orang pandai dan pintar, dapat pula diputuskan 
o!eh orang yang bodoh. 

Maka orang vang sempurna akalnya haruslah dapat 
membedakan antara pintar dan bodoh tersebut- 

Sesungguhnya, antara pintar dan bodoh tidak ada 
bedanya kecuali jika diperbandingkan dengan yang 
"benar" dan yang "salah". 

Disana akan terlihat kemantapan sikap orang yang 
pintar dan goyahnya sikap orang yang bodoh. 

Perbedaan antara pintar dan bodoh sesungguhnya 
ialah: Orang yang pintar itu mengerti sesuatu yang 
mendatangkan senang dan susah, sedang orang yang 
bodoh itu tidak mengerti. 

Orang yang pintar akan selalu berikhtiar dan ber- 
usaha mencari jalan yang mengantarkan kepada kese- 
nangan dan menghindarkan diri dari sesuatu lingkungan 
yang mengarah kepada kesusahan dan penderitaan. 

Akan tetapi sesungguhnya orang yang pintar, tetapi 
melalaikan petunjuk Allah, dan tidak takut kepada Allah 
secara perlahan akan terjerumus kepada kesusahan dan 
kealpaan. 

(sumber: "Tali Pengikct Hidup", Hct Bcstuur Taman 
Pustaka Muhammadiyah, Yogyakarta, 1923) 



Tanggapan atas tragedi tsunami membawa pada peng- 
ujian apakah kita termasuk kategori pintar atau bodoh dalam 
membaca kebenaran Alam. Sampai saat ini penduduk Indonesia 
umumnya menganut sangkaan: "Bahwa alam semesta yang 



16 



indah ini sebagai Azab yang menyebabkan bencana di 
Aceh" , 

Sebagaimana pesan dalam perbedaan Pintar dan Bodoh, 
kita dituntut untuk membaca kebenaran a tas apa yang terjadi. 
Kemampuan untuk mencari kebenaran, membawa kita pada 
sikap bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah 
salah. Pemihakan kepada yang benar harus dilakukan supaya 
J i kemudian hari kita terhindar dari segala kesusahan akibat 
kebodohan diri sendiri. • 



17 



R AB2 

GAMBARAN PERISTIWA 



( Iambaran peristiwa membekali kepada pembaca untuk 
mengikuti rangkaian tagedi tsunami sesuai orientasi wilayah 
dengan pendekatan geografis, geologis, waktu kejadian serta 
i Umpak yang ditimbulkan. 

2.1 Peta Orientasi 

Peristiwa gempa tektonik di pulau Sumatra terkait 
dengan pergerakan lempeng samudra Indo_ Australia yang 
membujur sebagai palung laut di sebelah barat Sumatra. 
fVrisliwa "Gempa Aceh" serta rangkaian tragedi tsunami perlu 
dipahami dalam peta orientasi sebagai berikut: 



19 



TECTONIC MAP OH INDONESIA 



\^r~ 




■ TJ T'T'--r ■-' — •■ ■ r — " n r 



; EL'RASIA 






'A< fTR-l. ■: 



♦ i "r*U*- ■"•* 



"-- * 







INDO-AIMRAI IA 






Mi *s * m c n^*> jh>>. iih iift>. i;:> iVt- r-ft> i*4> <**> *ytt 



Gambar 2.1 Posisi lempeng dan jaringan stasiun seismic BMG. 

Lempeng IndoAustralia adalah istilah geologi untuk 
lapisan kulit bumi yang membujur di sebelah barat Pulau 
Sumatra, berlanjut ke selatan Pulau Jawa, Bali sampai Nusa 
Tenggara, Irian Jaya, Maluku Sulawesi, dan bertemu dengan 
dasarsamudra Australia. Lempeng E urasia adalah istilah untuk 
lapisan kulit bumi yang menghubungkan pulau-pulau Sumatra, 
Jawa, Kalimantan, Indonesia, Malaysia sampai daratan besar 
Asia dan Eropa, 

Lempeng Indo_Australia bergerak dengan kecepatan 
rata-rata 6,0 cm per tahun menujam lempeng Eurasia sehingga 
tercipta zona subdtiksi (zona tumbukan). Akumulasi tum- 
bukan selama ratusan tahun telah menghimpun energi yang 
sangat besar sehingga melampaui batas tegangan yang 
mengakibatkan batuan lempeng tersebut patah (chstic 
rehound), mekanisme patah diikuti dengan pelepasan energi 
yang sangat besar dan terjadilah gempa bumi. 



20 



Sumber getaran gempa berasal dari zona tumbukan yang 
mengalami patah, pusat patahan disebut focus. Fokus terletak 
didalam bumi dengan kedalaman puluhan kilo meter. Titik 
geografis yang berada tepat diatas fokus disebut epicenter. 
Epicenter terukur sebagai gempa dengan goncangan bumi 
tertinggi, yang disebut sebagai pusat gempa. 

2.2 Pusat Gempa dan Pengukuran Skala Richter 

Peristiwa gempa-tsunnmi di Aceh pada 26 Desember 2005 
dilaporkan oleh USGS 1 sebagai disebabkan oleh gempa bumi 
berkekuatan 9,0 skala Richter dengan epicenter disekitar 
Pulau Simeulue, pada kedalaman 30 km. 

Badan Meteorologi dan Geofisika Indonesia (BMG) 
melaporkan 2 pada hari Minggu tanggal 26 Desember 2004 
jam 07.58 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) terjadi gempa 
k'ktonik berkekuatan 6,87 skala Richter akibat tumbukan 
antara lempeng samudra Indo-Australia dengan Lempeng 
benua Eurasia dengan epicentrum 149 Km di selatan kota 
Meulaboh. 

Sementara itu media massa melaporkan: Getaran gempa 
Aceh dirasa tidak begitu kuat, sebagaimana gedung-gedung 
letap kokoh berdiri, jalan raya utuh tidak terbelah, akses 



1 date-time 2004/12/26 00:58:53 GMT, locations off the west 
nust of northern Sumatra, at 3.3° N, 95.96^ E, magnitude 9.0 R, 
tii'pth 30 km. (USGS, National Earthquake Information Center) 

3 B Lidi Waluyo, Kepala Subbagian Informasi Gempa Bumi 
KMG; epicenter sama, magnitude berbeda (Republika, 3 Januari 
?(M)5). 

21 



telepon serta aliran listrik tetap berfungsi . Kondisi dj pulau 
terdekat yaitu di Pulau Simeulue dan Pulau Nias yang berada 
dia tas fokus tidak terjadi kerusakan vang berarti. Korban 
meninggal di akibat terjangan tsunami yang muncul setelah 
gempa dan bukan akibat gempa itu sendiri. 



6 n LU 



96° &r 



9S U BT 



■«■ 









V ^ J »—J 






f 



C-/ 






\c' 



4° LU 









fpicenter 






2" LU 



■mciii* i>noktuik 




Gambar 2.2 Eptcenter gempa 26 Desember 2005 



22 



Ukuran Kekuatan Gempa Berbeda 

Perbedaan pengukuran kekuatan gempa antara BMG dan 
USGS sangat besar (6,87 R berbanding 9,0 R) sementara 
seismograf adalah alat yang bekerja secara mekanis 1 dan oto- 
matis merekam semua goncangan bumi, Masmg-masing alat 
1rr kalibrasi akurat dan BMG menjadi rujukan Indonesia untuk 
semua kejadian gempa sebelum dan sesudah Tsunami, 

Dalam hal akurasi seismograf BMG telah menggunakan 
teknologi maju Broadband sejak tahun 1992. Pada tahun 1997- 
2001 terjalin kerjasama sistem pemantauan seismic antara 
ftpangdan Indonesia (JISNET) dengan memasang seismograf 
broadband pada 23 stasiun amatan diseJuruh Indonesia, 
kerjasama antara Jepang (NIED) dengan Indonesia (BMG) 
tersebut telah dilanjutkan hingga periode 2001-2006. 

Pengukuran kekuatan gempa yang terekam di stasiun 
m 'ismngraf secara otomatis mengakomodasi keseluruhan aspek 
goncangan bumi yang meliputi dislance, depfh aud wnveperiod. 
Vhingga nilai akhir skala Richter mencerminkan ukuran ke- 
) ualan goncangan bumi yang terekam di stasiun seismometer. 

Berikut catatan gempa di Indonesia 4 berdasar publikasi 
^empa oleh Bidang Gempa fkimi - BMG termasuk rekaman 
gempa di sekitar lempeng Sumatra: 



3 Prinsip kerja seismograf; alat stasioner sejenis paku tulis 
t la n meja landa san, paku tulis bergerak mengikuti arah dan 
kekuatan gnncangan bumi. 

1 (lempa lainnya menurut BMG: gempa Nabire 6,4 R {24-11- 
n J ), ^empa Nias 8,7 R (28 -3-05), gempa Padang 6,7 R (10-4-05). 

23 



Tabel 2.1 Klasifikasi Gempa BMC 



Gempa yang dirasakan 


• 


2,5 <M ? 4,5 


* 


4,5 <M? 5,5 


# 


5,5 <M ? 9,5 



Tabel 2.2 Rekaman Pencatatan Gempa (Contoh): 





* 




• 


Magnitude 


5.10 SR 


Magnitude 


5.60 SR 


Depth 


33.00 Km 


Depth 


33,00 Km 


Tanggal 


16/06/2005 


Tanggal 


17/06/2005 


Jam 


19:18:00 WIB 


Jam 


09:37:37 WIB 


Lokasi 


2.10 LU - 98-80 BT 


Lokasi 


5-60 LU- 94.60 BT 


Intensitas- 
Maks 


2MMI 


Intensitas- 
Maks 


3 MMI 



Sumber: publikasi www. b mg.go .i d , BMG, Juni 2005 
Tabel 2.3 Daftar Gempa Dirasakan per tanggal 26 September 2005 



Date/Time 
(WIB) 


Lat 


Lon 


Depth 
(Km) 


Mag 
(SR) 


Keterangan 


2B«*2B05 I5r5Sj2SJ 


-.17 


I2H.4 


«ft 


4.1 


F'USJI £(5ttl()> lKTjJj.tll l.LUl 24 1.111 TilILUJ .\ 1 1 bl"H -1 1 


ismasmai-maua 


] 5 


I2h.5 


n 


1.6 


Pu^jl ueiiiju IwrjJi di L_tul iMi knt ["iivur M.iruJi» 


2QAWaXIS £J:5#i5UI 


i^ 


P4.7G 


M 


4. S 


PumiI gmpl IVrjLhdi 1ju[ III kiri IuilU djv.i 
lUnJ.i "V'fh 


IWtjy/:iW5fit,:?.lrl7.0 


N.fi 


1115 


il 


5 5 


PiimjI ^"fiir-T IhtulIjl ai htu i il km hiinn dsyn 
M.ibiij! 


|]nj ( J/:iX)<i l L J l'MJ-KI 


- L J 1 


IIS4 


if 


<i 


Itism j. r ciTip.L k.-mlj ih Lm| 'i! km FVn]Tj)Mm 
iJt-npjvar 


IMWf*)? 23;S7:53JJ 


5.4 


95 


ii 


5. S 


Pu'nil p:mpa bcnijdj Ji \jm\ 14 km BjijI Djvj 
BuniJ.L Aceh 


lUftW\WiHA'>-\< JT 


1 S.i 


l >fi S J 


HJ 


52 


l*u.<i;it ccnipii hcr.kiiidi Sairunicr;* ImlnncM.i Il+h h 
kuning l Jl km .tnh H.inii 1 jhi (airani: Si mli 


1JXflP«2rKtS 21 1MH.K 


1 fiS 


ii ; h*i 


+n 


4 S 


1'ijKjt ycmpj U'^hIj lJi 1 .uji 1(i liin 1 1 1111:3- Lili t 
l 'rummu Siloli 


llJirt»V20O5 ll:L0:O4..1 


i!.X L J 


i ih..i i 


S2 


S. 2 


Pif>jt jvrnp.i h:rjJ:i Ji I.lliI 1 T^ km lurj[ Tertimi- 


WflSGHpS I8SH135J 


5(i 


%il2 


Jl > 


5.07 


rusai .uL'iiifiu iviLiJ.Liit Ijui iw Km h.ii.ii Uumtng 


lIV/Ij , ?,^[MI? U M 59.1] 


y?i 


1 1 5 07 


i? 


5 1 


IV ,11 i.i. L i ipj K'nul.i tl> l.iur 95 V111 ■*'!,« in IVupj^jr 


ii/;nw;<H)i 1 1 j.i:>jh.a 


fv.4 


'M y 


vt 


s 2 


l'us.il pL'mp.i KthlI.uIi km! 1(15 km tvr.it lini 
Bunda 'V-ch 


HMowana u s*a& 


o! 


127.5 


l i > 


4') 


Pu-jI «eisipii Ivili J:i 1I1 J Jii! i"l km H,irj]|l.i>j 

AulKm 


si5KM/2iH)5iKi.5K 13 .i 


}M 


121 II 


4.1W1 


*- Z 


Pu^i gi'Tnp.1 htfjjdj J IjuI 200 km hjfiii liitu 
Manado 



24 



Date/TTme 
(WIB) 


Lat 


Lon 


Dcpth 
(Km) 


M*g 

(SR) 


Keterangan 


Hl</lW2lX)5 2!.23:4l 


M 


12(1.8 


*1 


J v 


PliiM pcinpu hoj>Ld!i Lu t 21X1 km [imur Mjrcjdn 


i H ji)D/2fK)5 23:56^)2 I 


j i 


nr i 


K 


55 


f'u^iil fnTipj ScmJj di Lu[ 52 km irliLW flcnEiulu 


ttli[t<V2im 1 5:03:5.1 


- 2 


<m i 


M 


5.G 


FuSal ^eiH|til Iwutij Jl d-UJt T J km hara* Ijul 

Siholgii Suiniil 


IH/lWSOttf 23:J2.J7 25 


5 Ih 


VI 71 


K h 


5 


PhmiI jscmjTii k'iiiJ.i di Lu L 183 km haial Bjnda 

Atch 


il/iHV2fK)5 2J:S3:tJIM 


7 17 


106 35 


SI» 


5.5 


Phmii jjcinjw k L r,ii(-i <h Lu i -J-W ktn twat da>j 
i'duhttlun kuiu 


;i;iW2M5 N :<j mj 


S 1 


45.7 


.13 


5 


F'uvjl i^ulfM lwad:l di duiat 5(5 klli [e litani BjiiJj 
V eh 


ii IW2W5 II l"):tl 


0.1 II 


123 'J] 


JJ 


5 1 


('u vii jjciTipj hcrsib «di Ijui \ ]f> km tf npjiJira 

ikmihLikl 


in]S/2imsrii).[>t t 'J 


(1 \ 


V7tt 


11 


5A 


l'utii pcmju hcrjiL di laut ITW klli sct.iliin 

('pttllMUP^ItuIl 


h W2fX>5 2 1 Ifi IV (t 


4 1 


vs; 


111 


5 


I'iisjI jernpu tvmLdi bu r N 5 km ll.irjl l>,iv.i 


■Krtiw:ixi^ 1 1 ji 1511 


5.7-1 


vi ia 


(1 


55 


! b uval yernpj Scnidj di Lul H 2 km ll.br Jl Ljut 

ILmia ALth 


MlhOMS |X 5K J} "» 


II S? 


IBjGS 


w 


5.1 


J'usiH Kinpji Scrniki di <IJrj1 J 2^ kiTt HjcjI tl-iya 
MjiijiJii 


'ii/fJS/KKJS 12 11 M 5 


1 7 


i :t> > 


Mh 


5 1 


f'uvil jjtmjiki hcr.iJj di l.iul I M km 1 nitui M-uiikki 


>(*rtW2<><]5 11:5 1: 1.1 


-: 5 


1-1*15 


lll 


-IV 


Pusjt tsciiip:L heriiub di tlai.N 21 kir» kirjl laul 
Jayapura 


MSSHKS £J7: 17:00.0 


67 


V5 1 


53 


53 


PlujC jsemp.i beru Ju di kuil 1 10 km uUu ILrvdj 
Adili 


dun^?f)(j5 f)7-_17-00 


h.7 


45 1 


11 


SI 


Pitiji wnipii h*r,nL Ji Lini 1 111 km mara UarwJa 
Aceh 


nW2(Hl5 21:(J*j-5V-iH 


i u> 


W-l-l 


11 


5.1 


Puut p^mpj Hcr.kLi Ji Liul 1 16 km urjihi Hnrji 
EjjtilLi Aceh 



Sumber: Bidang Gempa Bumi BMG, 2005 

Tabel diatas memperlihatkan bahwa lembaga BMG 
mampu mendeteksi semua kejadian gempa di seluruh wilayah 
Indonesia. Perlu dicatat bahwa setiap peristiwa gempa sung- 
guhpun terjadi gempa awalan atau gempa susulan tidak ber- 
arti mengakumulasi kekuatan getaran. Demikian pula pada 
tragedi di Aceh, sungguhpun terdapat gempa susulan baik 
krarah Andaman maupun yang ke arah Sumatra Utara tidak 
berlaku adanya akumulasi getaran gempa. 

2*3 Proses Tsunami Alamiah 

Untuk memahami proses terjadinya tsunami alamiah 
ln'rikut diberikan skema yang terjadinya tsunami akibat 
i;empa bumi didasar laut. 



25 






Tsunami yang 
ditimbulkan oleh 
gempa bumi 



Gempa besar 
(M>7.5) 

Gempa dangkal - 
di dekat dasar laut 
(<50 km) Daerah 
subduksi 



Pergeseran tiba- 
tiba dasar kolom 
air yang 
menimbulkan 
tsunami 




Gambar 23 Mekanisme tsunami alamiah (Sumber publikasi 17 Juni 
2005 / www.b mg . go.id ) 

Pergerakan lempeng samudra yang menujam lempeng 
benua menyebabkan batas tegangan terlampaui sehingga ba- 
tuan bumi menjadi patah. Tepat pada area yang patah dise- 
but focus/hypocenter. Selanjutnya, pelepasan energi yang 
mengikuti patahan lempeng menimbulkan gempa bumi diikuti 
gerakan naiknya dasar laut sehingga berpotensi menimbulkan 
gelombang tsunami berupa terbentuknya kolom air {umter 
column). 

Menurut skema BMG serta referensi Highcr Praisc Chrislian 
Cenier, 1999 mekanisme tsunami alamiah kemungkinan muncul 



26 



bila terjadi gempa besar (tektonik) berkekuatan lebih dari 
7,5 Richter. Sementara itu tsunami yang lain masih mungkin 
terjadi pada gempa berkekuatan dibawah 7,5 Richter yaitu 
sebagai tsunami yang berkekuatan kecil. 

TSUNAMI WAVE 



132mfej 
213 km 



2 5 rn-les 



14 rtiiles 
23 km 



fS4fl 

60 in 



33 n 

22mph 



velodty Wavplengih 



I 



Dupth 




Wavelength 


4,4 


5B6 


175 


2,5 


443 


132 


1.2 


313 


94 


635 ft 


99 


30 


164 ft 


49 


14 


33 fl 


22 


6.6 



As it enters shallow water, 
tsunami wave speed stows 
and its height increases, 
c re a ti n g destructive, 
fife-threa tening waves. 



Gambar 2.4 Karakteristik gelombang tsunami 

Dalam mekanisme tsunami alamiah akibat dasar laut 
naik tidak menyebabkan fenomena air laut surut, karena 
justru terjadi penambahan volume air menuju daratan pantai 
terdekat (gambar 2.4). Dasar laut yang naik mendesak volume 
<ii r bergerak permukaan laut sehingga membentuk kolom air 
raksasa, dan proses naik- turunnya kolom air kembali ke 
| 'rnmikaan semula menandai munculnya gelombang tsunami. 
I rnmnena air laut surut hanya terjadi bila dasar laut turun 
M'hingga permukaan air bergerak mengisi ruang kosong 



27 



menuju dasar samudra yang turun tersebut. 

Tsunami di laut dalam dicirikan sebagai rangkaian 
gelombang dengan tinggi sekitar 60 cm dengan panjang ge- 
lombang mencapai 200 km dan berkecepatan sekitar 700 km/ 
jam, dan kecepatan gelombang seketika turun menjadi 30 km/ 
jam akibat terhadang dasar pantai sehingga membentuk 
gelombang tsunami raksasa yang menghantam daratan. 
Dalam peristiwa tsunami materi gelombang setinggi 60 cm 
tersebut hanya berisi air laut dan tidak membawa material 
dari dasar laut. 

2.4 Arah Perjalanan Gelombang Tsunami 

Alur pembahasan gelombang tsunami terkait dengan 
sumber getaran gempa. Maka dalam peristiwa ''gempa Aceh" 
kondisi logisnya gelombang tsunami berasal dari lautan 
didekat epicenter (Simeulue) atau area diatas zona tumbukan^. 
Dengan demikian daerah-daerah seperti Sigli, Bireun, 
Lhokseumawe di wilayah timur secara teoritis tidak terjang- 
kau tsunami karena terlindungi dibalik Pulau Sumatra. Sebalik- 
nya daerah perairan Sibolga, Mentawai di sebelah barat 
Sumatra adalah wilayah yang paling mungkin diterjang 
tsunami. 

Namun kembali kepada terminologi tsunami: pada 
prinsipnya sesuatu gerakan (distitrbancc) di dasar laut yang 



s Getaran gempa berasal zona batuan yang patah (ruphtre 
start), sedang epicenter adalah permukaan bumi yang berada tepat 
diatas area patah. 



28 



\ 



mampu memindahkan volume air dalam jumlah yang sangat 
besar akan menghasilkan gelombang tsunami* sebesar energi 
pemindahannya dan semakin cepat pemindahan airnya 
m Tiiiiki n besar pula energi kinctis yang dihasilkan. 

Sekitar 30 menit dari saat terjadinya gempa (7.58 WIB) 
yaitu .m Lara jam 8.30-9.00 WIB muncul gelombang tsunami 
\ .u i r, menghancurkan hampir seluruh wilayah kota-kota pantai 
di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (N A D) dan beberapa 
kerusakan di Pulau Nias serta belasan negara di Asia dan 
Alrika, Untuk memahami arah gelombang tsunami perlu 
«lili liat peta orientasi berikut: 



I**HB1H 






INDIA 



M*U 



INDONESIA 



Gambar 2.5 (sumber en.wikipedia-urg, data 19-10-05) 



* Teknik untuk memindahkan volume air telah diterapkan 
Jalani perang dunia 11, yaitu ketika bendungan Raksasa Mohne 
I Mm ( 1943) dihancurkan oleh bom yang meledak didasar air. 



lf 



Proyeksi arah gelombang tsunami dalam gerak relatif 
akibat gempa yang berpusat di Simeulue ditunjukkan pada 
gambar 2.5 



Media 

Quaki • 
flicemer 



USS Abraiiam Lmcoln 
fmai Hong Kong! 



im 8.9 FHchtorScils 

WHY?? 




Tsunami 

Started at: 
0758 Hours 
26 Dec 2004 



Gambar 2.6 Orientasi gempa dan wilayah terjangan tsunami 
(sumber: vtalls.com, April 2005) 

Peta orientasi berguna untuk memahami arah perjalanan 
tsunami. Sampai penulisan buku ini, laporan yang ada tidak 
menyebut arah gelombang tsunami berasal? Namun secara 
alamiah dapat dijelaskan keterkaitan antara tumbukan 
lempeng, daerah patahan, pusat gempa dan sumber gelom- 
bang. Perlunya informasi tentang koordinat asal tsunami 
berguna untuk menjelaskan mengapa gempa yang terjadi di 
barat daya mampu menghantam wilayah utara serta timur 
Aceh yang secara geografis tersembunyi di balik pulau besar 
Sumatra. 



30 



Skema perjalanan - wilayah yang diterjang tsunami 
(Kondisi faktual tanpa pertimbangan arah sumber gelombang) 

Tsunami warning 

8.14 wib 
tidak berfungsi 



Gempa 
7.58 wib 






it 



km 
Pirat Patahan 

Tanpa korban 
akibat gempa 



Tsunami 


Penang, 


India, Srilanka 


Tanzania, 


Aceh 


Phuket 


11.00-1L30 


Somalia 


830-9.00 wit 


9.00-9.30 wib 


wib 


18.00 wib 



200 



600 



2000 



7000 km 



Korban tsunami ± 300.000 jrwa (korban di Aceh: 81,4%), 
146.000 jiwa hilang di laut tanpa warning kepada Markonis 
Navigasi kapal sela f u memantau siaran cuaca di lautan 



Gambar 2,7 Kronologi penjalaran gelombang 

Dari mana gelombang tsunami berasal? 

Getaran gempa berada disebelah barat pulau Sumatra 
dengan pusat gempa di Pulau Simeulue. Dari pusat gempa 
kondisi logisnya gelombang tsunami menyebar ke segala arah 
dalam jangkauan yang relatif lurus layaknya gelombang air. 
Sementara itu daerah-daerah yang diterjang gelombang 
tsunami meliputi: Meulaboh, Calang (pantai barat), Banda 
Aceh (pantai utara), Sigli, Bireun dan Lhokseumawe (pantai 
Umur). Tampak "gdombnttg tenun mi berkeliling" menyusuri 
pantai: mulai pantat barat, pantai utara dan pantai timur? 
VI wan gelombang tidak jelas terhadap lokasi pusat patahan 
lempeng tetapi berkeliling di wilayah Aceh. 

Secara geografis posisi Banda Aceh sampai Lhokseumawe 
tersembunyi di balik pulau besar Sumatra dan jauh dari pusat 




41 



Sumatra. Namun tsunami yang sama tidak menerjang pantai 
Hara t Sumatra yang hanya berjarak 2D0 ~ 300 km dari pusat 
gempa. 



i Mimbar 2.7 Peta 
oiit'nlasj Indonesia dan 
|.inj;kauan tsunami di 
Dunia 




^«r- 



r 



Simulasi, Animasi Tsunami 

Simulasi gelombang tsunami dipaparkan dalam forum 
diskusi panel 4 Februari 2005. Analisis pada simulasi tersebut 
l u la k menjawab "Mengapa sumber gempa yang berpusat di 
Simeulue tetapi Tsunami muncul di tempat lain yang sangat 
j.mh? Dalam simulasi tersebut ia memiliki sumber gelombang 
dengan tiga pusat tsunami yang berbeda disekitar Kepulauan 
Andaman-Nicobar yang berjarak sejauh ± 1000 km dari pusat 
gempa. 

33 



Sebagai sebuah animasi 7 , simulasi tersebut tidak didu- 
kung fakta. Ia tidak memuat bukti primer tentang struktur 
patahan yang mungkin membangkitkan gelombang. Simulasi 
tsunami muncul beberapa hari setelah tragedy Aceh dengan 
memanfaatkan info ketinggian gelombang serta dampak 
kerusakan di beberapa tempat di dunia. Sementara kondisi 
tektonik penyebab tsunami berupa: koordinat lokasi, luasan 
dan volume patahan didasar laut baru akan diteliti mulai 
akhir Februari sampai 25 Maret 2005 oleh tim ekspedisi Kapal 
Natsuhima )rt/?rtn Agena/for Mnrine-Earth Science and Teclitwfogy 
(Jamstec Jepang) bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan 
Penerapan Teknologi (BPPT). Has i i penelitian yang dipubli- 
kasikan oleh BPPT 28 Maret 2005 menyatakan: "Permukaan 
dasar laut terangkat naik membentuk tebing setinggi 800 m 
sepanjang 1600 km di lokasi bawah permukaan dasar laut 
dari perairan Mentawai memanjang ke arah kepulauan 
Andaman", 

Hasil penelitian BPPT menyangkal rekayasa simulasi 
tsunami dimana semestinya pusat gelombang tsunami berada 
tepat di area pusat gempa dan bukan di Andaman, India. 
Dalam hal ini perlu diingat bahwa selama dua bulan penuh 
sejak tsunami, wilayah perairan Sumatra berada dibawah 



" Model simulasi tanpa bukti data primer vang dibahas pada 
diskusi 4 februari 2005 dipaparkan kembali kepada penulis 21 
Desember 2005 karya pakar tsunami nasional dalam skema yang 
hampir sama dengan Animation of the tsunami caused by the 
earthquakeFrom NOAA/PMEL. 

34 



koordinasi Kapal Induk USS Abraham Lincoln beserta 
berbagai Kapal Perang lainnya. Dengan demikian tidak masuk 
akal bahwa produk animasi tsunami yany muncul sebelum 
dimulainya penelitian Jamstec-BPPT telah dipakai sebagai 
acuan justifikasi atas tragedy tsunami di Aceh. * 



35 



I 

\ 



I1AB3 

FAKTA GEMPA 

DAN FENOMENA TSUNAMI 



Fakta dan fenomena menjelaskan rangkaian peristiwa 
U i d asar kronologis gempa, pusat gempa, tsunami dan dampak 
yang terjadi. Bahasan ini juga mengungkap fenomena tsunami 
Van^ bertentangan dengan laporan kesaksian korban. 

3 1 Pengukuran Kekuatan Gempa dan Dampak 
Kerusakan 

Sejak diperkenalkan metode pengukuran kekuatan 
gempa oleh Charles F, Richter, selanjutnya Skala Richter 
dipakai secara luas termasuk oleh lembaga Badan Meteorologi 
dan Geofisika (BMC) Indonesia dan United States of 
Oologycal Survey (USGS) Amerika Serikat. Pada awalnya 
skala Richter bukan untuk mengukur dampak suatu gempa, 
namun dalam implementasinya telah dipakai untuk menaksir 



37 



kondisi kerusakan akibat gempa. Tabel 3.1 memuat eki valensi 
kekuatan gempa terhadap kerusakan. Skala Richter disusun 
berdasar parameter distancc, depth and iimve period yang terekam 
oleh seismograf. 

Skala Richter diukur dari skala terkecil satu (< 2,0) 
kategori gempa mikro sampai terbesar sembilan ( 3 9,0) 
kategori gempa sangat besar. Angka 9,0 skala Richter 
meskipun bukan angka mutlak ia mewakili kekuatan gempa 
tertinggi yang mengakibatkan kehancuran di bumi- Pada jarak 
jangkau dari epicenter sampai radius sekitar 300 km akan 
terjadi kerusakan bangunan dan gedung-gedung seketika 
hancur akibat gempa. Secara periodik gempa rigan {£ 4,5 R) 
terjadi setiap hari, namun ia tidak menimbulkan kerusakan. 
Dan gempa sangat besar 9,0 R terjadi 20 tahun sekali, sedang 
kategori gempa besar (8 R) akan berulang pada tempat yang 
sama dalam 200-300 tahun kemudian. 

Dalam menaksir kerusakan gempa, dikenal pula metode 
Modified Mercalli Intensi ty Scaie (MMI). Namun metode MM1 
bersifat subyektif bergantung apa yang dirasakan oleh warga 
setempat yang masih selamat. 

Perbandingan kedua metode ditunjukkan daiain tabel 
berikut: 



36 



l,i bel 3,1. Earthquake Magnitudo And Intensity ScaJes Co m pare 


['n liter 
M.Hjnitude 


Equivalent 
energy In 
weight of 
TNT 1 


Equivalent 
energy in 
Hiroshima 
size atomic 
bombs 


Merca N intensity 
near epicenter 


Witnessed 
observations 


; 'l 


15 tons 


1/100 


II - III 


Feefs like 
vibrations of 
nearby truck 


i [ i 


480 tons 


3/100 


IV -V 


Smalf object 
upset, sfeepers 
awaken 


5-6 


15,000 tons 


1 


VI -VII 


Difficuit to 
stard, damage 
to masonry 


5 7 


475,000 

tons 


37 


VII - VIII 


General pan re, 
some walls fail 


/ 8 


15,000,000 
tons 


1160 


IX -XI 


Wholesale 
destruetion 


8 9 


475,000,000 
tons 


36,700 


XI - XII 


Total damage, 
waves seen o n 
ground surface 



Sumber: USGSAVikipedia, 2005 
' l kuran kekuatan gempa diperkenalkan tahun 1935 oleh Ahli Fisika, 
( Iuri es F. Richter dari California Institute of Technology, AS. 



1 -Persamaan SteeJ (1995) mengukur keterkaitan kekuatan 
ggmpa skala Richter terhadap energi yang dikeluarkan dalam 
k i 'setaraan dengan satuan kilo ton TNT. 



I 



39 



Tabel 3.2 Modified Mercalli Intensity Scale (MMI) 



Index 



II 



Efek gempa terh ada p manusia dan bangunan 



Tidak dirasakan orang, kecuali keadaan luar biasa oleh beberapa 
orang. 



Dirasakan oleh orang yang sedang beristirahat/diam pada 
bangunan lantai atas (tertinggi). 



III 



Mungkin dirasakan oleh banyak orang di dalam ruangan. 
Getarannya mirip den gan jika ada truk melintas. 



IV 



Dirasakan oleh banyak orang dalam ruangan, sedikit orang di luar 
ruangan. Barang pecah belah, pintu dan jendela bergetar; bunyi 
dinding retak. Rasanya seperti truk berat dan alat berat me lintas. 



VI 



Hampir dirasakan oleh semua orang; beberapa orang kaget dan 
keluar. Alat-alat dapur mungkin pecah, kaca jendela retak. Benda- 
benda ya ng tidak stabil roboh. 



Dirasakan oleh semua orang; beberapa ketakutan. Benda-benda 
furmture bergeser; tampak kerusakan ringan di sana-sini. 



VII 



Kerusakan ringan - sedang pada beberapa struktur bangunan; 
yang mengalami kerusakan terutama pada bangunan yang 
konstruksinya buruk. 



VIII 



Kerusakan ringan terjadi pada bangunan yang sudah dirancang 
tahan gempa; bangunan lainnya rusak berat. Beberapa dinding 
mungkin roboh. 



IX 



Bangunan dengan struktur bagus mungkin rusak berat. Bangunan 
berlantai tinggi sebagian collapse (runtuh). Pondasi bangunan 
bergeser. 



Benyak bangunan berstruktur kayu hancur; bangunan berstruktur 
beton han cur berikut pondasinya. 



XI 



Hanya sedikit bangunan beton tersisa (berdiri). Jembatan jebol 
dan rel kereta api terbengkokkan. 



Seluruh ban gunan hancur total, b enda-be n da terlempar ke udara. 



XII 



(Sumber: Tarbuck, 1996) 

Gempa Aceh pada hari minggu jam 07.58 WIB, 26 
Desember 2005 dilaporkan oleh USGS sebagai 9,0 skala Richter 
atau setara dengan skala XI - XII Mercalli dan ekivalen dengan 
36700 x ledakan bom nuklir Hiroshima sehingga dapat 
mengakibatkan; 

Bangunan berstruktur bagus dan berlantai tinggi runtuh, 
hanya sedikit bangunan bersisa akibat gempa 



40 



Jembatan beton runtuh dan rel kereta api bengkok 
Seluruh bangunan hancur total, benda-benda terlempar 
ke udara 

Skala Richter sebagai Sumber Rujukan 

Pada umumnya gempa berkekuatan 6-7 skala Richter, 
mampu merusak bangunan tembok/beton dalam radius 15{) 
K m dart pusat gempa. Dengan demikian sesuai diskripsi table 
logikanya kondisi bangunan tembok, rumah-rumah, gedung 
di Pulau Simeulue, Pulau Nias, kota Meulaboh dan Jembatan 
di Banda Aceh segera hancur oleh getaran gempa. Handbook 
l ISGS tentang diskripsi kerusakan dalam tabel Richter 
menyebutkan: gempa berkekuatan 8-9 skala Richter 
herdampak kepada terjadinya kerusakan sangat serius pada 
$ns. radius ratusan kilometer. 

Namun menurut Badan Meteorologi dan Geofisika 
Indonesia (BMG) gempa Aceh berkategori gempa kuat 
berukuran 6,87 Richter. Sehingga fasilitas infrastruktur seperti 
},il.in raya, listrik, telepon maupun gedung-gedung di wilayah 
\coh hanya mengalami sedikit kerusakan. Laporan BMG 
weuai diskripsi table Emthquake Magnitude And I n tensi ty Scales 
t ompare hanya berciri: general panic, some wallsfali. 

Sebagai perbandingan dampak kerusakan akibat gempa 
Ivsar dan gempa sangat besar {9,0 R) dapat dilihat tabel 
dikiwah. 



41 



Tabel 3.3 
Gempa berkekuatan sekitar 8,0 skala Richter yang pernah terjadi 2 : 



Tahun 


Skala Richter 


Lokasi 


Korban tewas 


1556 


9,0 possibly 


Prov. Shaanxi, China 


830,000 


1906 


8,3 


San Francisco, AS 


1950 


8,6 


Northeast India 


i 


1964 


8,0 


Alaska, AS 


l 


1976 


7,8 


Kota Tangshan, China 


Ratusan ribu ' 


1985 


8,1 


Mexico 




1999 Sept 


7,6 


Taiwan 


2.400 


2001 Jan 


7,9 


India 


15.000 



Sumber; artikel, Tlie Richter seal e: what i t is and what i t mcasures, 
Bi/ Chuence Fernandez, SINGAFORE (Reuters) 28 Januari 2001. 

Meskipun dampak gempa bersifat relatif terhadap jumlah 
korban tewas, namun pada umumnya gempa mayor atau' 
gempa besar diatas 7 skala Richter menimbulkan korban jiwa 
dengan kehancuran secara nyata akibat gempa. Kondisi 
jumlah korban juga dipengaruhi oleh struktur batuan-tanah, 
konstruksi bangunan dan tingkat kepadatan penduduk. 

Gempa Aceh menurut laporan USGS berkekuatan 9,0 
skala Richter ternyata tidak mengakibatkan korban jiwa. 
Kondisi korban tewas adalah akibat gelombang tsunami yang 
muncul setengah jam setelah gempa. Gambar-gambar berikut 
memperlihatkan bahwa gempa Aceh tidak menimbulkan 
kerusakan yang berarti. 



: Tidak termasuk Gempa Kobe di Jepang, 17 Januari 1995 akibat 
gempa tektonik berkekuatan sekitar 6,8 - 7,2 Richter dengan 
epicenter di Awaji-shima (dekat kota Kobe) dan kedalaman focus 
20 km. 



41 



tambar 3.1 

terlihat kondisi bangun- 
an yang tetap tegak, 
korban tewas karena 
k- rj angan air laut 
(sumber: Rakyat 
Merdeka, 30 Desember 
2004) 





Gambar 32 

Kota Meulaboh pasca tragedi: gedung-gedung tegak, jalanan utuh, 

dan korban jiwa karena hantaman gelombang laut yang menerjang 

daratan (sumber: RcpubJika, 4 Januari 2005) 



43 



Dampak gempa sebagaimana bukti fisik jalan dan 
bangunan tidak mengalami kerusakan akibat gempa sangat 
besar yang dilaporkan USGS sebagai 9,0 R. Pada situasi bin 
keretakan tanah berukuran sedang 'sotne walis falV dapat 
terjadi akibat gempa kuat berukuran 6,87 R (BMG). 




Gambar 33 atas: Kota Meulaboh tidak hancur karena gempa. 

Secara umum bumi Aceh tidak hancur akibat gempa, dan 
publikasi rekaman video amatir oleh Cut Putri di Banda Aceh 1 
tepat saat terjadinya gempa sampai sebelum tsunami mem- 
perlihatkan kondisi bangunan yang utuh bahkan dia sempat 



3 Kesaksian ini ditayangkan berulang-ulang uleh berbagai 
stasiun TV swasta di Indonesia. 



44 



mengabadikan rumah-rumah tetangganya serta mengucap 
inlam maaf perpisahan. Saat gempa aliran listrik dan telepon 
normal, telepon dan listrik padam setelah terjangan tsunami 
dan bukan akibat gempa itu sendiri. 




tambar 3.4 : Pantai Selatan Aceh, garis pantai tetap normal pasca 
Istinami. (sumber: publikasi Tim Survei Gempa Bumi dan Tsunami 
Aceh - BMG, 2005) 

3*2 Rangkaian Gempa Sebelum dan Sesudah Tsunami 

Gempa adalah mekanisme umum dari dinamika kulit 
h u mi yang selalu bergeser. Pelepasan energi dalam pergeseran 
kulit bumi yang patah menyebabkan getaran gempa yang 
menjalar ke permukaan bumi. Secara ilmiah frekwensi 
kejadian gempa berkekuatan f>-7 Kichter terjadi 120 kali dalam 
setahun, sedang kejadian gempa berkekuatan 8,0-8,9 R terjadi 

45 



hanya sekali dalam setahun dan gempa berkekuatan 9,0 R 
terjadi hanya sekali dalam dua puluh tahun. Dan pada tempat 
yang sama atau relatif sama dengan lokasi semula, gempa 
besar (± 8 R) hanya berulang dalam rentang waktu 200-300 
tahun kemudian. 

Besarnya kekuatan gempa juga dikenali dari dampak di 
permukaan bumi. Dalam peristiwa gempa kali ini terdapat 
perbandingan atas gempa lain yang terjadi sebelum dan 
sesudah tsunami. Informasi gempa ini sebagai pembanding 
terhadap fakta gempa di Aceh. 

1. Gempa Nabire 

Menurut BMG pada tanggal 24 Nopember 2UU4 terjadi 
gempa tektonik di Nabire (Irian Jaya /Papua) berkekuatan 
6,4 Richter, kategori gempa kuat. Pusat gempa berada di dasar 
laut dengan epkenter sangat dekat (17 km) dari kota Nabire 
dan dilaporkan terjadi: general panic, some imlh fail didapati 
berbagai bangunan dan gedung runtuh serta 24 orang tewas 
akibat gempa. 

2. Gempa Nias 

Gempa terjadi Senin 28 Maret 2005 jam 23.00 WIB dengan 
epicenter 2.06" LU 97.01" BT pada kedalaman 30 km, 
berkekuatan 8,7 skala Richter versi USGS {BMG 8,2 R) kate- 
gori gempa besar, dikenal sebagai "Gempa Nias". Pusat gempa 
berada di utara Pulau Nias pada zona patahan lempeng yang 
berdekatan dengan koordinat gempa Aceh 26 Desember 2004. 



46 




Gambar 3.5 Gempa 28 Maret 
2005 bangunan hancur serta 
tanah terbelah di Gunung 
Sitoli. Gempa berkekuatan 
8,7 Richter USGS (BMG 8,2 
R). 




Gambar 3.6 Kondisi bangunan Ji Fu!?d \ f a*; \ ang benar-benar runtuh 
.i k i ha t gempa berkekuatan S, 7 R dan ti *ak terjadi tsunami, (sumber 
Ki*l>nMika 31 Maret 2005J 



47 



Gambar 3.7 
Kerusakan di Nias 
(sumber: vialls.com , 
25 April 2005) 




Dampak gempa Nias berbagai fasilitas infrastruktur jalan 
raya, bangunan gedung-gedung hancur, akses listrik dan 
telepon seketika padam, terdapat 651 orang tewas di Nias 
dan 33 orang tewas di Simeulue. Getaran gempa Nias juga 
dirasakan oleh masyarakat di Jakarta, Kuala Lumpur serta 
Bangkok Thailand. 

Peristiwa gempa Nias dilaporkan berkekuatan 8,7 Richter, 
kategori gempa besar dan karakteristiknya menurut tabel 
Earthquake Magnitude And Intensity Scales Compare 
berciri Total damage, ivaves seeti on ground surface. 

Kerusakan akibat gempa Nias sangat nyata, permukaan 
tanah terbelah, jalan dan bangunan seketika hancur serta 
muncul Pulau baru di sebelah barat Nias, Formasi dasar laut 
antara Pulau Nias (SUMUT) sampai daratan Singkil (N AD) 
tenggelam, rumah-rumah di pinggir pantai juga tenggelam 
sampai tiga meter. Kerusakan ini menimbulkan kepanikan 
warga, sehingga puluhan ribu penduduk Nias berbondong- 
bondong mengungsi ke Sumatra Utara karena takut pulau 



48 



Nias tenggelam. Terbukti bahwa gempa besar Nias yang lebih 
koci! dari laporan gempa sangat besar Aceh ternyata menye- 
babkan kehancuran yang lebih dahsyat 1 . 




Gambar 3.8 Pulau Baru yang muncul setelah gempa Nias 

Tampak Pulau baru serta kondisi permukaan tanah yang 
terangkat naik. Dan meski terjadi daratan naik secara nyata 
tsunami tidak terjadi di Nias. (sumber: Tim Survei PT. POS 
Indonesia, April 2005) 



4 Berdasar teori: perbedaan <kAi 0,3 antara gempa Aceh (9,0 
K i dengan Nias (8,7 R) berimplikasi bahwa goncangan gempa Aceh 
2 \ lebih besar dari gempa Nias. 



49 



*M- 



Gam bar 3.9 Gempa mengangkat da ra tan di pa nta i barat seh i ngga kapal 
menjadi jauh dibawah dermaga. Dalam posisi normal lambung Kapal 
sejajar dermaga (Foto diambil 7 April 2005). 

3. Gempa Padang 

Menurut BMG, pada hari Minggu 10 April 2005 jam 1 7.29 
WIB kota Padang dan sekitarnya di guncang gempa tektonik 
berkekuatan 6,7 Richter, kategori gempa kuat. Pusat gempa 
pada koordinat 175" LS dan 997 [1 BT yang berjarak 120 km 
arah barat daya kota Padang, pada fokus kedalaman 30 km 
dibawah laut. 

Kerusakan akibat gempa Padang; Akses listrik putus di 
Kota Padang, hubungan telepon terganggu, beberapa dinding 
bangunan tembok retak, jalanan utuh, tidak dilaporkan 
adanya korban jiwa yang signifikan akibat gempa tersebut. 
Dalam hal ini dampak gempa sesuai paparan tabel 3.1 berciri 
general pan k, somc walhfnU. 



50 



r 



4. Gempa Bengkulu 1&33 

Sebagai perbandingan lain: berdasar catatan Pemerintah 
Kolonial Belanda terjadi gempa tektonik tahun 1833 dikenal 
sebagai "gempa Bengkulu", berkekuatan setara 9,0 Richter 
lelah mengangkat dasar laut sehingga muncul pulau Sipora 
dan pulau Pagai. Menurut laporan dalam peristiwa ini juga 
terjadi tsunami setinggi 10 meter. 

Paparan informasi gempa-gempa tersebut berfungsi 
sebagai pembanding atas gempa Aceh 26 Desember 2005. 
Istilah gempa "Nias" atau gempa "Aceh" mewakili sebutan 
■itas jatuhnya korban terbesar di wilayah tersebut, sehingga 
istilah Nias, Nabirc, Padang atau Aosh tidak mewakili koordinat 
sumber gempa atau epicenter. 

3,3 Hasil perbandingan dan kondisi pengecualian 

Perbandingan sistem alamiah berlaku pada semua kasus 
tanpa kecuali. Dari empat peristiwa gempa: Nabi re, Aceh, 
Nias dan Padang terlihat keterkaitan antara ukuran 
seismograf BMG dan dampak ditimbulkan sesuai paparan 
Label 3.1 Earthquake Magnitude And Intensity Scales 
(ompare. Keempat peristiwa terjadi di dasar laut akibat 
pergeseran lempeng Indo Australia, Pengecualian hanya 
terjadi akibat laporan USGS yang menyebut gempa Aceh 
sebagai 9,0 Richter, sementara diskripsi table 3.1 menunjukkan 
peristiwa Aceh hanya berkekuatan 6-7 skala Richter. 



51 



Pengecualian ini akan batal, bila kelak terbukti bahwa 
laporan USGS adalah palsu". 

Gempa tektonik di sepanjang Sumatra disebabkan oleh 
pergeseran lempeng Indo- Australia, fokus gempa berada di 
dasar laut pada kedalaman sekitar 30 km. Semua laporan 
gempa yang dimuat dalam buku ini meliputi: Gempa sangat 
besar Aceh 26 Desember 2004, Gempa besar Nias 28 Maret 
2005, Gempa kuat Padang 10 April 2005 (serta gempa sangat 
besar Bengkulu 1833) adalah akibat penujaman lempeng 
samudra terhadap pulau Sumatra. Dan khusus peristiwa 



500 200 4C ft fiOO B0 ,f X) Kilomuters 



M4tlt liil 



1I0(H{KWT 



U - N«t 

Si] mmtvt 

SIT - SVTKUlu* 




v "fZ? ^BOWTrttH f HlKt* 



Gambar 3,10 Posisi ground zero pada lempeng samudra Indo- Australia 



5 Perihal palsunya informasi oieh ilmuwan Amerika Serikat 
terbukti pada penyerangan Irak 5 September 2002. Setelah seluruh 
dunia tertipu. Akhimva Presiden AS, C leorge W. Bush (12 Januari 
2005) menyatakan f rak tidak memiliki senjata pemusnah massal 
(Republika, 14-1-2005). Dan negara Irak akhirnya hancur akibat 
informasi palsu tersebut. 



52 




Daratan Asia 



< .ambar 3.11 Ilustrasi potongan melintang pada zona tumbukan 
kmpeng di Wilayah Aceh (gambar bukan dalam skala sebenarnya) 

gempa Aceh dan gempa Nias keduanya berada pada zona 
patahan yang relatif sama. 

Ilustrasi tumbukan lempeng antara lempeng samudra 
i ndo_ Australia dengan lempeng benua Eurasia pada peristiwa 
^empa Aceh dan gempa Nias. Ilustrasi menggambarkan 
bahwa Pulau Simeulue dan Nias berada tepat dia tas zona 
patahan sumbcT gempa. 

3.4 Gempa besar mustahil berulang dalam siklus yang 
pendek 

Bila laporan USGS tentang gempa Aceh berkekuatan 9,0 
skala Richtcr dipakai sebagai rujukan, maka laporan USGS 
■uenciptakan kebingungan di kalangan ahli geologi 
nasional dan dunia. Dua kejadian gempa sangat besar yang 
hanya berselang tiga bulan {gempa Aceh dan gempa Nias) 
pada zona "gronnd zero" yang hampir sama adalah suatu 
kemustahilan ilmiah. 

Dr. Yusuf S Djajadihardja, Direktur Teknologi 



53 



Penambangan Sumberdaya Alam BPPT: 

"Oerd a kirkan prediksi para ahli, gempa bumi von^ besar 
di lokasi yang sama mempunyai periodik panjang dan bisa 
membutuhkan waktu 200 tahunan," katanya. Namun, kata 
Yusuf, berdasarkan pengalaman gempa dan tsunami di Acuh 
yang besarnya 4,3 pada skala Rit liter seharusnya tidak ada 
gempa besar susulan, karena energi besar telah dilepaskan. 
Tetapi ternyata muncul lagi gempa 8,7 pada skala Richter di 
Nias. "Hal itu tak pernah diprediksi sebelumnya/' katanya . 
(sumber: www.mediaindo.co .id, 23 Juli 2W5) 

Secara ilmiah terjadinya dua gempa berkekuatan sangat 
besar dalam lokasi yang sangat dekat adalah mustahil. Siklus 
perulangan antara dua gempa besar (berkekuatan antara 8 
- 9 R) pada lokasi yang sama adalah sekitar 200-300 tahun 6 . 
Gempa adalah mekanisme pelepasan energi yang sangat 
besar, yang mengakibatkan timbunan energi tersalur habis 
sehingga tidak sanggup membangkitkan gempa baru yang 
besar. Sementara gempa susulan hanya terjadi dengan ke- 
kuatan kecil-sedang dan biasanya kurang dari 6,0 skala 
Richter. Adapun aktivitas gempa susulan muncul sebagai 
reaksi dalam membentuk keseimbangan pada formasi batuan 
tersebut. 

Proses akumulasi penu jaman lempeng samudra Indo- 
Australia terhadap Sumatra selama ratusan tahun mengaki- 
batkan terjadinya gempa bumi di sepanjang lempeng Eurasia. 



" Dr. Danny H i Iman N a ta w i jaya, ahli gempa dari Pusat 
Penelitian Geoteknologi LIPI, Republika 29 Desember 2004 



54 



I )<ilam skema visual terlihat bahwa gempa sangat besar Aceh 
dan gempa besar Nias berada pada fokus zona patahan yang 
hampir sama. 




C «ambar 3.12 Gempa Aceh 2h Desember 2004 dan gempa Nias 2flmaret 
2005 berada pada focus patahan yang berdekatan (vuils.com, 5 April 
20U5) 



Kebingungan para ahli gempa atas peristiwa "Gempa 
Aceh" 

Pada kesempatan lain harian Republika edisi 4 Januari 
21105 memuat wawancara khusus dengan Dr. Danny Hilman 
Natawijaya, ahli gempa lulusan California Institut oj Technology 
yang memiliki reputasi internasional, menanggapi pesan 
penting pasca gempa Aceh, secara tegas menyatakan: "Gempa 
tak akan terjadi dalam satu bulan atau satu tahun ke depan. 
Peluangnya memang dalam 50 tahun ke depan, untuk 10(1 
tahun ke depan itu sudah pasti" jelasnya. Peristiwa gempa 
Nias 8,7 Richter yang muncul tiga bulan kemudian membukti- 
kan bahwa pendapat ahli gempa ini terbukti gagal. 



55 



Munculnya peristiwa gempa besar 28 Maret 2U05 di Nias 
juga membingungkan para Ahli Geologi Indonesia yang 
mana mereka terlanjur menyatakan jaminan bahwa setelah 
gempa Aceh 26 Desemher 2004 tidak akan terjadi gempa besar 
lain: "Aceh dan sekitarnya aman untuk 150-200 tahun 
mendatang". Dengan demikian argumen ilmiah telah gagal 
sehingga perlu diuji kebenaran laporan USGS yang menyebut 
gempa Aceh sebagai berkekuatan 9,0 Richter (BMG menyebut 
gempa Aceh sebagai 6,87 Richter) 

Sementara itu bukti-bukti di permukaan bumi memper- 
lihatkan kerusakan gempa Aceh jauh lebih kecil dibanding 
kerusakan gempa Nias- Yang dimaksud kerusakan jauh lebih 
kecil adalah senyatanya Aceh tidak hancur karena gempa 
tetapi akibat tsunami yang muncul 30 menit setelah gempa. 
Bukti fisik dua buah jembatan beton di pantai Ulelheu (panjang 
± 10U meter) dan jembatan di atas sungai dekat Masjid Raya 
Banda Aceh (panjang ±100 meter) tetap kokoh tak bergeming, 
hasil citra satelit terhadap kondisi jalan raya serta menara 
Masjid Raya Baiturraman tidak runtuh sungguhpun pondasi 
bangunan diguncang oleh gempa sangat besar 9,0 Richter 
(laporan gempa oleh USGS berubah-ubah: 8,0; 8,1; 8,5; 8,9; 
9,0 atau 9,3 Richter). Sementara itu gempa besar Nias 



7 Pernyataan ini dihasilkan dalam diskusi para ahli melibatkan 
antara lain: Kepala Badan litbang Dept. ESDM Wimpy S. Tjetjep, 
Direktur BMC Cunawa n Ibrahim, Kepala G eo teknolog i LIPI Heri 
Haryono, Prof- JA Katili, Danny Hilrnan N,, dll. (sumber 
www.iagi.orid , 22 Desember 2005) 

56 



berkekuatan 8,7 R nyata-nyata merusak formasi batuan diser- 
ui i munculnya Pulau baru. Daratan antara Nias dengan Singkil - 
Aceh mengalami penurunan sangat besar sehingga Pulau Nias 
miring ke arah Timur dan daratan di sebelah barat Nias 
terangkat nyata. 

3.5 Tafsir Dompak Gempa oleh USGS 

1. Skenario Percobaan Seismic USGS: Terbantahkan 

Merujuk pernyataan USGS tentang besarnya gempa Aceh 
d i mana energi yang dilepaskan membangkitkan tsunami di 
12 negara dengan korban 280.00 jiwa, terdapat dua scenario 
vang di kemukakan oleh ahli geologi dari National Earthquake 
Information Ccnhr - USGS di Colorado (AFP, 27 Desember 2004): 

• Skenario 1. Stuart Sipkin menyatakan: Pergeseran terjadi 
secara vertical sehingga terangkatnya pulau-pulau di 
wilayah Sumatra. 

• Skenario 2. Ken Hudnut menyatakan: Pergerseran terjadi 
secara horizontal sehingga terjadi perubahan letak 
geografis. 

Kedua skenario maupun kombinasi dari keduanya akan 
berakibat langsung pada bergesernya bumi di Aceh secara 
nyata, namun bukti menunjukkan: 

• Skenario 1 tidak terbukti, tidak terjadi pengangkatan 
pulau-pulau di wilayah Aceh, kondisi bumi di Aceh tetap 
utuh. 

• Skenario 2 tidak terbukti, Ken Hudnut, Ahli Geologi dari 
United States Geological Survey (USGS) mengumumkan: 
"akibat gempa berkekuatan 9,0 skala Richtcr telah meng- 

57 



ubah peta Pulau Sumatra, berdasar percobaan seismic 
maka pulau-pulau akan bergeser 20 meter ke arah Barat 
daya dan pergeseran yang lebih besar dialami oleh ujung 
(tip of) Sumatra yang bergeser sejauh 36 meter kearah 
barat daya" 
(sumber: ''Setelah Gempa, Siap-siaplah Mengubah Peta", 
Republika, 29 Desember 2004). 



Hasil penelitian kelompok ilmuwan Denmark yan^ 
diumumkan pada tanggal 31 Januari 2005 membantah 
semua pernyataan USGS tentang besarnya pergeseran 
yang dimaksud: Danish Spnce Cettter, Copenhagen selama 
sebulan penuh melakukan pemantauan sistem sntelit 
GPS menyatakan bahwa pulau Sumatra bergeser" tak 
lebih dari 20 cm atau hanya 7,9 inci bukan sejauh 20 meter 
sampai 36 meter seperti yang dinyatakan oleh USGS 
tersebut. (Sumber: AFP, 1 Februari 200?) 



Bantahan para ahli geodesy 11 dari Danish Space Centcr 

menunjukkan tiga hal; 

1. Pernyataan ilmuwan USGS untuk "Siap-siap mengubah 
Peta" didasarkan pada asumsi simulasi bahwa gempa 
berkekuatan 9,0 Richteryang menghasilkan tsunami akan 
berakibat pulau Sumatra bergeser ke arah barat daya 



"Secara alamiah lempeng bumi bergeser sekitar 5 - 10 cm per 
tahun. 

9 Hasil penelitian ilmuan Denmark ini juga dimuat dalam 
buletin International Association of Geodesy (www.iag -ai g .or g , 22 
Desember 2005) 

58 



sejauh 20-36 m. Padahal BMG mencatat gempa Aceh 
berkekuatan 6,87 Richter. 

2. Hasil pemantauan system satelit GPS oleh iimuan 
Denmark setelah melakukan pengamatan selama sebulan 
penuh setelah tsunami, menunjukkan tidak terjadi perge- 
seran pulau-pulau. Secara tidak langsung membuktikan 
bahwa gempa tidak cukup besar untuk sanggup memicu 
terjadinya tsunami yang dahsyat, 

3. Bukti fisik berupa foto menunjukkan: tidak adanya per- 
geseran garis pantai secara signifikan baik pergeseran 
vertical maupun horisontal. Yang terjadi adalah garis 
pantai tergerus oleh aliran air raksasa akibat gelombang 
tsunami yang datang dan kembali ke lautan. 

Bila para ahli tidak mampu menjelaskan fenomena 
Kuna m i sesuai spesialisasi mereka (USGS, BMG, LIPI) Hal 
ini menunjukkan kelemahan intelektual, konsekwensinya 
adalah mereka tidak kompeten atau laporan gempa oleh USGS 
sebagai berskala 9,0 K adalah tidak akurat atau palsu. 

2. Analisis Citra Satelit; Dampak Gempa tidak 
signifikan terhadap pergeseran Formasi Tanah 

Rekaman foto citra satelit menunjukkan: perubahan 
farmasi tanah terjadi karena gerusan air raksasa yang datang 
dan pergi bersama gelombang tsunami. Terlihat konstruksi 
la nah tidak berubah akibat gempa besar yang dilaporkan 10 
versi USGS berkekuatan 9,0 skala Richter. 



r> Secara teknis hasil rekaman seismograf tidak bisa dipalsu- 
Lin karena goncangan bumi tercatat secara otomatis oleh minimal 



59 



Gambar citra satelit Digital Globe, publikasi tanggal 30 
Desember 2004. Pada Gambar terlihat nyata bahwa sebuah 
jembatan beton di pantai Ulelheu di ujung kota Banda Aceh 
yang membentang diantara dua daratan terpisah dengan 
panjang sekitar 100 meter terbukti kokoh walau digucang 
gempa, sedang jembatan kayu roboh diterjang tsunamL 
Demikian pula terdapat gambar yang lain pada jembatan 
sepanjang lebih dari 100 meter melintasi Sungai di dekat 
Masjid Raya Baiturrahman terbukti utuh meski dihantam 
gempa. Kondisi jembatan ini dalam analisis mekanika teknik 
niscaya roboh, mengingat beberapa bagian pondasi segera 
bergeser akibat goncangan gempa sangat besar 9,0 R, yaitu 
ukuran gempa tertinggi dalam skala Richter. 



Gambar 3.13 dan 3.14 Rekaman situasi di Ulelheu, Banda Aceh 23 Juni 
sebelum tsunami dan lokasi yang sama pada 28 Desember 2004 setelah 
tsunami 



tiga stasiun, namun catatan laporan dapat berubah bila data yang 
dipindah kedalam komputer telah diketik ulang (ovcrwrite)- 



60 




Tampak jembatan beton tetap kokoh, menandakan tidak 
terjadi pergeseran batuan akibat gempa. Jembatan beton 
adalah konstruksi yang sangat rentan terhadap pergeseran 
tanah pada salah satu pondasinya. Sedang jembatan kayu 
roboh akibat terjangan tsunami, bukan akibat gempa. 




(., ambar 315 dan 3,16 Rekaman citra satelit sebelum dan sesudah tsunami 
di pantai utara Aceh dalam segmen yang lebih besar. 



61 







* Jhfl 


W ' 


•r - ^ 


fc^jL^ 








■v 


B^A^^^M 




%: 


ISB 







Gambar alur jalan darat utuh tak bergeser menunjukkan: 
tidak terjadi kerusakan formasi batuan. 




Gambar 3.17 dan 3.18 Rekaman eitra satelit Digital Globe sebelum dan 
sesudah tsunami, lokasi di kota Banda Aceh 



62 




Hambar menunjukkan: konslruksi tnnuh serta bangunan ulufo. 
menandakan gempa berdampak kecil. Kerusakan di kota Banda Aeeh 
lerjadi karena gelombang bui tsunami. 

3.6 Tsunami Warning System Tidak Berfungsi 

Sistem peringatan dini tsunami (tsunami wctrtutig si/stem) 
dibangun untuk mencegah atau meminimasi jatuhnya korban 
akibat tsunami- Pembahasan tsunami warning ini ditinjau 
dalam dua aspek, yaitu: aspek pengalaman tsunami di 
Indonesia dan aspek prosedur peringatan dini. 

1. Peristiwa Tsunami di Indonesia (Samudra India) 

Peristiwa tsunami bukanlah kejadian baru di Indonesia. 
Peristiwa tsunami umumnya melanda wilayah terbatas seba- 
gaimana terminologi tsunami sebagai gelombang pelabuhan. 
Secara teoritis, gempa tektonik di laut dalam (palung laut) 
yang diikuti naiknya permukaan dasar laut dapat memicu 
terjadinya tsunami. Namun berdasar data, sasaran tsunami 



«3 



bersifat lokal. Dan berikut peristiwa tsunami yang pernah 
melanda Indonesia. 

Tabel 3.4 Tsunami yang pernah melanda Indonesia 



Tahun 


Jenis Gempa 


Lokasi 


Tinggi (m) 
gelombang 


Korban tewas 


1820 


Tektonik 


Sumbawa 


24 


400 


1833 


Tektonik 


Bengkulu 


10 


10 


1856 


Tektonik 


Sangihe 


5 


100 


1861 


Tektonik 


S u ma tara Barat 


15 


725 


1883 


Vulkanik 


Krakatau 


41 


36000 


1965 


Tektonik 


Seram 


20 


70 


1992 


Tektonik 


Flores NTT 


26 


2100 


1994 


Tektonik 


Banyuwangi 


14 


240 


19% 


Tektonik 


Sulawesi Tengah 


4 


10 


1996 


Tektonik 


Biak Irian Jaya 


8 


160 


1998 


Tektonik 


Taliabu, Maluku Utara 


3 


30 



sumber: Ismail Yusanto, Republika 4 Jan 2005" 

Tabel di atas memperlihatkan tsunami akibat gempa 
tektonik yang sejak tahun 1800 melanda wilayah terbatas. 
Sedang peritiwa tahun 1883 adalah kondisi yang berbeda 
akibat meletusnya gunung Krakatau di dasar laut di tengah 
selat Sunda. 

Keanehan fenomena tsunami di Aceh dipertegas oleh 
Eddte Bernard, Direktur Pacific M ariti e EnvironmeutaJ 
Laboratory di Seattle, AS. Ia menyatakan: Tsunami 26 
Desember 2004 sama sekali berbeda dengan sebelumnya. 
Kembali pada catatan Tsunami sejak tahun 1509, Tsunami 



11 Mengutip data Kompas 2 Nov 2002, "Potensi bencana 
tsunami di Indonesia" oleh Dr. Nan an g Puspito, Ketua Departemen 
C.F-ITB. 



64 



di Lautan Hindia tidak pernah menyerang lebih dari satu 
negara. (Sumber: AFP/Republika, 29 Desember 2004) 








123S&31 



Gambar 3.19 ilustrasi ketika tsunami menerjang kota Me u lab oh 
{ sumber: Rakyat Merdeka, 30 Desember 2004) 



2. Peringatan dini tsunami tidak berfungsi 

Perkembangan teknologi kelautan mampu mendeteksi 
munculnya tsunami tiga menit sejak terjadinya gempa. Pacific 
Tsunami Warning System (PTWS) berdiri sejak tahun 1948 
berfungsi sebagai stasiun peringatan dini dalam mengurangi 
dampak atau meminimasi jumlah korban akibat tsunami. 
Perkembangan kinerja PTWS mampu mendeteksi ancaman 
tsumani di seluruh dunia. Namun sangat disayangkan pada 
peristiwa Aceh sistem peringatan tidak berfungsi. 
• Menurut publikasi situs internet HigherPraise Christiun 
Ccntcr (1999): pada umumnya sebuah ancaman tsunami 
(di lautan Pasifik) segera diwaspadai begitu terjadi gempa 



65 



tektonik di dasar laut yang berkekuatan diatas 7,5 R 1 ". 

• N titi 07i a I Oceanic and Atmospheric Administration 
(NOAA) di Los Angeles telah mendeteksi adanya tsunami 
beberapa menit setela h terjadinya gempa di Aceh, Jeff 
LaDouce mengaku telah mengirim e-mail peringatan 
kepada Indonesia. 

• Sementara stasiun Pacific Tsunami Warning Ccnter di 
Honolulu, Hawaii yang memiliki alat yang mampu men- 
deteksi tsunami sejak dua-tiga menit dari terjadinya 
gempa, mereka mengeluarkan buletin peringatan pada 
jam 8.14 WIB (01.40 GMT) mengaku tidak memiliki 
kontak dengan negara-negara di Asia. Gelombang 
tsunami ini akhirnya menyapu Thailand satu jam setelah 
gempa, dan menyapu Srilanka dan India 2,5 jam setelah 
gempa (Sumber: A P/ AFP/Republjka,29 Desember 2004). 

Mekanisme yang tidak lazim dalam peringatan di 
laut 

Terkait dengan upaya meminimasi jumlah korban: 
masyarakat tidak mendapat informasi tentang bahaya tsunami 
yang mengikuti fenomena gempa 1 - 1 . Ada jeda waktu antara 
gempa dengan fenomena air laut surut yang disusul terjangan 
tsunami. Gelombang tsunami menerjang wilayah Aceh 30 



,a Sumber: Nuckav Bom Can Crcate A Tsunami, page-5, Higher 
Praise Cristian Center, 1999. 

n Konteks bahasan ini hanya melaporkan fenomena tsunami 
saat itu, bukan membahas penyebab timbulnya gelombang 
tsunami. 

«6 



menit setelah gempa yaitu antara jam 830 sampai 9.00 Waktu 
Indonesia bagian Barat (WIB). 

Tepat sebelum tsunami menerjang kehidupan masyarakat 
berjalan normal, dalam arti getaran gempa tidak menciptakan 
kerusakan, termasuk tidak menciptakan kerusakan di zona 
pusat gempa: PulauSimeuluc, Pulau Nias atau kota Meulaboh. 
Getaran gempa tidak begitu kuat sebagaimana akses listrik 
dan telepon berfungsi normal. Aliran listrik dan telepon baru 
mengalami kerusakan setelah Aceh diterjang tsunami sekitar 
setengah jam kemudian. 

Pertanyaan terhadap besarnya korban hilang di laut 

Dalam hal besarnya korban hilang atau meninggal di laut 
atau tidak ditemukan yang mencapai 146.000 jiwa dari 280.000 
jiwa (sumber: PBB/AFP/Rcpublika, 27-1-05). Mekanisme 
kerja lembaga Pacific tsunami wanring cetiter fPTWC Hawaii) 
perlu dipertanyakan sehubungan tidak adanya peringatan dini 
kepada para Markonis dan Syah Bandar melalui komunikasi 
radio di Kapal akan ancaman tsunami pada koordinat yang 
dimaksud. Sistem navigasi Kapal selalu memantau laporan 
cuaca, dan laporan cuaca tidak mengenal adanya hari libur, 
mengingat pengalaman badai di seluruh dunia tidak 
mempertimbangkan adanya hari libur sebagaimana kalender 
buatan manusia. 

Sekiranya peringatan cuaca dikirim kepada Markonis, 
informasi langsung menyebar ke seluruh dunia mengingat 
teknologi komunikasi Kapal laut sangat maju. Komunikasi 
antar kapal bersifat langsung dan berdaya jangkau luas ke 

«7 



seluruh dunia. Infomasi yang diterima niscaya disebarluaskan 
kepada Kapal-kapal di lautan agar menjauh dari koordinat 
bencana atau bila mungkin justru mengarahkan kapal untuk 
memecah sumber gelombang tersebut. Dapat diingat bah w n 
gelombang tsunami dj tengah lautan tidak berbahaya. 

Ilustrasi perihal perlunya peringatan dini kepada para 
Markonis dan Syahbandar dapat dilihat pada terlemparnya 
perahu sampai ke tengah kota (sekitar kantor Gubernur NAD) 
serta terlemparnya Kapal PLTD Apung t ke Tanjung Meu raksa, 
beberapa kilo meter dari tempatnya sandar. Kegagalan atau 
kesalahan prosedur dalam system peringatan dini mengaki- 
batkan ratusan ribu jiwa hilang di laut atau tidak ditemukan 
mayatnya 1 ' 1 . 

Tanggung jawab atas kegagalan informasi 



"Indonesia dan Thailand Sudah Diingatkan" AFP, 
6-1-05, Wirui AustriaBernhard Wrabetz, juru bicara 
Comprehensive Tesi Bun Treaty Or$anization (CTIiTO). 
CTBTO dibangun untuk mengetahui adanya percobaan 
nuklir yang bertentangan dengan kesepakatan nun 
proliferasi 1966, ia bekerja melalui sistem sensor transmisi 
di seluruh dunia, la menyatakan bahwa lembaganya 
sudah menyampaikan peringatan tentang bakal 
terjadinya gempa bumi masif di bawah laut kepada 



14 Jumlah persisnya tidak jelas: Indonesia mengaku hanya 
menguburkan sekitar 105. 000 jenazah, 130.000 korban lainnya 
diduga hilang (Republika, 27-1-2005). 



68 



Indonesia dan Thailand. Tsunami yang menghantam 
Indonesia terjadi setengah jam setelah gempa dan 
menyapu Thailand satu jam setelah gempa. Dan 
kegagalan memberi informasi dini tsunami membuat 
Perdana Menteri Thaksin Sinawatra memecat kepala 
Departemen Meteorologi Thailand, Burin Vejbanterng. 
(sumber: Republika, 7 Jan 2005) 



Cambar 3.20 Kapal 
terlempar 1 * oleh gelom- 
bang tsunami ke daratan 
(sumber Republika, 7 
| a n uari 2005) 




J ^ Gambar ini menimbulkan pertanyaan kritis: seberapa besar 
energi alamiah seismk yang telah membangkitkan gelombang 
tsunami? sehingga mampu melemparkan kapal sejauh beberapa 
kilo meter, dimana terlihat bumi atau formasi tanah di Aceh tidak 
I lerubah akibat gempa. 



69 



Laporan dampak gempa oleh Ahli BPPT 

Paparan JAM5TEC - BPPT : ekspedisi riset kelautan 
pasca Tsunami Aceh, 

Gempa 8.2 Richter yang terjadi di pulau Nias 28 Maret 
yang lalu dengan pusat epicenter kedalaman gempa 30 km 
diyakini para ahli gempa Indonesia dan Jepang sebagai gempa 
yang terpicu akibat gempa dan Tsunami yang melanda Aceh 
26 Desember sebelumnya. 

Ahli dari P3TISDA Dr. Yusuf Djadinardja selaku ketua 
team peneliti BPPT dan JAMSTEC Jepang menyatakan hal 
tersebut dalam konferensi pers tgl 28 Maret tentang pema- 
paran hasil ekspedisi survey kelautan kerja sama JAMSTEC 
dengan BPPT yang belangsung sebulan sampai 25 Maret 
diperairan laut sekitar lokasi terjadinya gempa dan Tsunami 
Aceh, Berdasarkan hasil pengamatan survey telah terjadi 
perubahan amat drastis pada permukaan laut pada Lokasi 
garis pertemuan patahan antara lempeng Euro- Asi a dan India 
y g memicu rangkaian gempa disusul tsunami dabsyat 26 
Desember 2004, Permukaan dasar Laut terangkat naik hingga 
membentuk tebmg setinggi 800 m sepanjang 1600 km di lokasi 
bawah permukaan dasar laut perairan Mentawai memanjang 
ke arah kepulauan Andaman. 

Para ahli bahkan memprakirakan besar kemungkinan 
masih akan terjadi suatu gempa susulan yang berskala tidak 
kalah besarnya di kawasan lokasi pulau Mentawai yang 
berhadapan dengan pantai Sumatera Barat -atau arah sebelah 
Selaian dari tempat kejadian gempa Nias yang lalu. Berdasar 
kondisi patahan yang masih belum kembali ke fase stabil maka 

7% 



|i kii terjadi gempa dahsyat disertai Tsunami maka kejadiannya 
ilikhawatirkan benar-benar mengancam kawasan padat 
penduduk kota Padang dan pemukiman di sepanjang tepian 
pantai Sumatera Barat. 

Sesungguhnya ungkapan kekhawatiran yang sama dalam 
kesempatan berbeda sebelumnya juga telah diungkapkan oleh 
peneliti gempa Dr. Mc Closkey dari 1 rela nd - UK. Pendapat 
vang juga diyakini bersama oleh Dr. Shieh dari Caltech USA 
ilan Dr. Hihnan Natawidjaya dari PPG Pusat Penelitian 
teologi UPK 

Peneliti Inggris Raya bahkan telah merumuskan suatu 
hilungan tersendiri tentang besaran energi potensial yang 
masih dapat meletupkan gempa dahsyat untuk dapat 
memungkinkan terjadinya stabilitas di patahan pertemuan 
lempeng. Berdasar hasil analisa atas data gempa Sumatera - 
\ndaman akhir tahun 2004 menimbulkan terjadinya kenaikan 
U'gangan seismologis ("seismobgicai str&ss") pada dua zone 
yang berdekatan, yakni: 

Area kesatu pada garis patahan "Siuuln trettch" sepanjang 
^f) km di lepas pantai ujung Utara pulau Sumatera; dan area 
kedua pada patahan Sumatera yang berada di kedalaman 
sepanjang ujung ke ujung pulau Sumatera mulai dari lokasi 
V g berdekatan dengan kota Banda Aceh. Dalam wawancara 
khusus -live- jaringan televisi Chamiel News Asia y g berbasis 
di Singapore 3 hari setelah gempa Nias, selain mengung- 
kapkan kembali prakiraannya Dr. Closkey juga menyatakan 
keinginannya buat mendiskusikan penelitiannya dengan 
wakil pemerintah dan peneliti Indonesia, 

71 



Dr. Dani Hilman Natawidjaya dan Dr. Shieh secara khusus 
memang selama setahun belakangan ini tengah melaksanakan 
pengamatan seismologi khusus di pulau Mentawai berhubung 
menilik sejarah siklus kejadian gempa di lokasi ini menun- 
jukkan bahwa akhir ''masa tenang" Mentawai selama siklus 
200-300 tahunan semakin mendekati akhir. Menurut 
pendapatnya/ rangkaian gempa yang terjadi zona tumbukan 
di Sumatra itu sebagian besar kini telah matang, mulai dari 
Aceh sampai dengan daerah. Gempa besar di p.Mentawai 
terakhir terjadi tahun 1833, Di Mentawai itu ada dua segmen 
potensi sumber gempa dan satu segmen lainnya di pulau 
Siberuh Gempa terakhir yang terjadi disana pada tahun 1650. 
Dan rentetan kejadian gempa di kepulauan Andaman, Aceh, 
dan pulau Nias 26 Maret yang la u. dikhawatirkan benar-benar 
bakal menjadi pemicu cetusan gempa dahsyat yang bisa sama 
besarnya dengan Aceh: mngniludt 9. (sumber: www. 
iptek.netid, 3 Oktober 2005 cek ulang tanggal 22 Desember 
2005 tetap valid di situs lpteknet) 

Laporan penelitian oleh lembaga Jamstec-BPPT otomatis 

menyangkal keberadaan tiga sumber gelombang tsunami 26 

Desember 2004 yang diedarkan oleh NOAA (Amerika Serikat) 

dimana pusat tsunami berada di wilayah Andaman, India; 

1. Hasil penelitian BPIT: dasar laut terangkat naik dalam 

dimensi 800 m x 1600 km (laporan tidak menyebut Jebar 

tebing). bertentangan dengan fenomena laut surut di 

mana orang-orang berebut ikan yang menggelepar di 



72 



pantai Meulaboh 1 ' 1 . Laporan naiknya dasar taut berim- 
plikasi mendesak air laut ke atas menggenangi pantai 
terdekat, bukan tersedot /surut. Kondisi air laut surut 
hanya terjadi bila dasar laut turun. 
2. - Laporan BPPT yang menyebutkan terbentuk tebing 
dengan dasar laut naik sejak dari perairan Mentawai 
(Sumatra Barat) sampai kepulauan Andaman (India) 
berimplikasi tsunami akan melanda kepulauan Mentawai 
pantai Padang dan Pantai di Sibolga* Fakta menunjukkan 
tsunami hanya melanda dari kota Meulaboh menyusur 
ke pantai utara Banda Aceh terus ke pantai Timur Bireun, 
Lhokseumawe bahkan sampai ke Penang di Malaysia. 
Situasi ini memperlihatkan kontradiksi d i mana gelom- 
bang air memilih sasaran mematikan khususnya pada 
wilayah kota-kota pesisir N AD yang lebih makmur 
secara ekonomi.» 



l " Fenomena air laut Surut, Pikiran Rakyat, 22 Januari 2005. 

73 



BAB 4 

FENOMENA NON ALAMIAH 
DALAM TSUNAMI 



Berkfnaan dengan tragedi tsunami 26 Desember 2005 di 
Aceh terdapat beberapa bukti yang belum dapat dijelaskan 
secara ilmiah sebagaimana temuan berikut: 

4.1 Korban Hangus di Lautan 

Dalam tragedi Aceh terdapat bukti non-alamiah berkena- 
an dengan badai di laut: Korban meninggal di laut dengan kondisi 
hangus K Seperti dilaporkan (Jawa Pos, 21 Januari 2005) se- 
orang Ibu dengan empat orang anaknya dari suatu kampung 
di wilayah Lhoknga tergabung dalam ribuan orang yang 



1 Nany Wijaya, "Tiga anaknya ditemukan hangus di Kampung 
Bahagia", dan "Sekampung, lebih dari seribu orang lenyap", Jawa 
Pos, 21 Januari 2005. 

75 



berlari mengungsi menuju tempat yang lebih tinggi, tiga 
orang anaknya termasuk anaknya yang masih bayi terlepas 
dari gendongan dan tertelan oleh gelombang pertama 
tsunami. Dan ketika terdampar kembali di pantai ternyata 
tubuh sang bayi hangus tanpa baju, demikian pula kondisi 
dua orang kakaknya yang ditemukan beberapa kilo meter di 
tempat lain dengan tubuh hangus serupa. 

Pada kesaksian iain, seorang tim sukarelawan yang 
mewawancarai penduduk setempat di Lhoknga menyatakan 
banyak korban mati hangus akibat gelombang pertama 
tsunami yang airnya merah-hitam pekat dan panas. Kesaksian 
yang sama juga dinyatakan oleh anggota tim medis yang 
menemukan banyak korban hangus di wilayah Lhoknga 
tersebut. 

Sementara dalam teori lain dijelaskan, dampak ledakan 
bom thermonuklir akan menciptakan gelombang panas. Dan 
bila peledakan terjadi di dalam laut (air laut sebagai peredam 
ledakan) akan menyebabkan gelombang panas bertahan 
selama puluhan menit dengan suhu di inti reaksi mencapai 
300.000 "Celcius. 



2 Yuliadi, Gempa, Tsunami dan Bahan Peledak Nuklir, 2005, 
Makalah diskusi panel, FT UN1SBA, Bandung 

7« 



*• * 




Gambar 4.1 Pohon dan rerumputan di Lhoknga yang hangus oleh 
gelombang tsunami (Foto diambil 10 Januari 2005), 



T 1 


^ - > 













Gambar 42 Tanah dan ru m puta n yang hangus pada lokasi di Pantai 

Lhoknga, foto 10 Januari 2005. Iklim di Aceh pada bulan Desember- 

Januari adalah musim penghujan. 



77 



Tinggi gelombang tsunami alamiah di laut dalam hanya 
sekitar 60 cm dengan panjang gelombang sekitar 200 km, 
berkecepatan 700 km/jam, Gelombang tsunami adalah 
fenomena permukaan laut, perbedaan jarak antara lokasi 
gelombang dengan dasar laut (yang diduga patah) sekitar 
3000-4000 m. Gelombang tsunami tidak membawa material 
dari dasar laut, seandainya ada material dari bumi yang turut 
menyembul ke permukaan di dasar bawah laut material itu 
sendiri tidak terbawa ke permukaan d ia tasnya. 




Gambar 43 Lokasi lain yang tidak terkena fenomena gelombang air 

laut panas, pohon dan rumputan tetap hijau sementara sebagian 

sampah kayu hangus {lokasi di Lhoknga, 10 Januari 2005) 



D) taut dalam vang jauh dari pantai kapal-kapal tidak 
merasakan adanya tsunami, tsunami baru terbentuk di pantai 
sebagaimana definisi 'tsu' dan 'nami' yaitu gelombang vang 



7B 



melanda pelabuhan. Gelombang tsunami tepat ketika me- 
nyentuh dasaT pantai seketika melambat menjadi berke- 
cepatan 30 km /jam dan berubah menjadi gelombang raksasa 
(ditaksir memindahkan volume air sebanyak: 0,6 m x 100 km 
x lebar pantai) Akibat tertahan oleh dasar pantai ia 
menga kumulasi material air laut beserta lumpur pantai untuk 
ditumpahkan ke daratan sebagai tsunami. 

Sementara itu pembahasan yang dilakukan oleh penulis 
dalam diskusi panel (4 Februari 2005) dengan ahli geologi 
tidak didapatkan jawaban atas fenomena hangus tersebut. 
Demikian pula hasil diskusi- dengan Dr. Danny Hilman 
Natawijaya, ahli geologi LIPI pada tanggal 21 Desember 2005 
tidak diperoleh jawaban, ia beserta para ilmuwan iain juga 
mempertanyakan dampak hangus tersebut. Secara teoritis ia 
menduga ada semacam aspek Mu d Volcano atau lumpur 
magma yang mungkin menyembul dari dasar bumi. Dan 
sejauh ini tidak pernah diketahui apakah terdapat gunung, 
mud volcano di bawah laut wilayah Aceh. 

4.2 Sampah nuklir setelah Tsunami Aceh 

Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) melalui United Nations 
Lnvironmeni Program (UNEP) pada tanggal 23 Februari 2005 
mengeluarkan laporan terdamparnya sampah-sampah nuklir 
secara berhamburan di sepanjang pantai Somalia akibat 






^Diskusi membahas materi draft buku yang disodorkan oleh 
pihak calon Penerbit kepada beliau, diskusi dilakukan di Pusat 
Penelitian Geoteknologi LIPI. 

79 



peristiwa tsunami di Aceh 4 . 

Sementara juru bicara Voice o f America (VOA) beralasan 
bahwa sampah nuklir tersebut akibat buangan limbah industri, 
limbah rumah sakit serta limbah kimia dari Eropa. Penjelasan 
VOA tidak masuk akal bila dikaitkan dengan tatacara 
pengemasan limbah nuklir bahwa suatu limbah harus dikemas 
dalam wadah yang mampu bertahan minimal selama 100 
tahun, serta terdapat Konvensi London 1972 yang melarang 
membuang limbah nuklir radio aktif di lautan. Konvensi 
larangan pembuangan limbah nuklir ke perairan laut 
dikukuhkan lapi pada tahun 1993. 

Sedang menurut seorang praktisi yang bekerja di sebuah 
instalasi nuklir: pembuangan limbah nuklir harus dikemas 
dalam suatu media pembungkus (kapsul) yang sangat rapat, 
tahan goncangan serta diletakkan di suatu tempat tertentu 
yang selalu dapat dimonitor keberadaannya. Dengan demi- 
kian, posisi dan kondisi sampah berbahaya tersebut selalu 
terjaga, termonitor terhadap kemungkinan adanya efek 
kebocoran. 



4 Sumber: vBulletin v3.U.l, 2005Jelsoft Enterprises Ltd. 
80 



Berkenaan dengan sampah nuklir akibat tsunami Aceh, berikut kami 
kutipkan sumber berita lainnya dari wartawan Voice of America 

(VOA): 

UN: N u c luar Waste Buin^ Releasud on Somalia 's Shores Aftcr 
Tsunami 



By Cathy Majtenyi, VOA News 
Feb 23, 2005 

NAIROBf - A United Nations report released this 
v\'uuk says nucluar and hazardous wastus dumped on 
Somalia 's shorus had buun scatterud by thu recunt Asian 
tsunami and aiu now infecting Somalis in coastal n ruas. 

A spokesman for the United Nations Hnvironment 
Program (UNIP), Nick Nuttall, told VOA that for the past 
15 years or so, F.uropean co m pan i es and others ha v e used 
Somalia as a dumping ground for a wide array of nucluar 
and hazardous wastus. 

"There's uranium radioactivu wastu, thuru's luads, 
thuru's heavy mutals liku cadmium and mercu ry, theru's 
industrial wastes, and thuru's hnspital wastes, chemical 
wastus, you name i t/' ho s*iid. 'T t 's not roeket seience to 
know why they'ru doinj» i t because o f the instabtlity there " 

M r. N u 1 tali said, on avera^e, i t cost Europuan eom- 
panius $2.50 per ton to dump the wastes on Som a l ia 's 
beaches rather t ha n $250 a ton to dispose of the wastus i n 
Europu. 

He said thu Asian tsunami dislodged and ^mashed 
open thu drums, barrels, and nih t? r containers, spreading 
the contaminants as fa r away as 10 or moru kilometers 
inland. 



ai 



M r. Nuttall said i L S s impossible tt> knnw the exact 
tonnage or number nf containers of wastes on Somalia 's 
shores, bn t that the problem, in h i s words, "is verv 
serinus." 

The resolts ot the con tam i not ion n n eoastai 
popnlations, Mr. Nuttall savs, h.ive been disastrous. 

"Ihese problems ran^e f m m nrufe respiratorv 
mteciions t o d r v, heavv cou^hine,, moulh bleedings, 
abdominal hemorrhages, what they deseribed t is iiniisual 
ski n ehemicnl reactionb," he noted. ' J So there's ii w hulu 
voriety of nilments that peopJe a re reporlin^ irnm these 
\ ilhges where w e had a chanee tn look. We \u\\\ lo gu 
much furlher and farther in finding oul the re.il seale ot 
this problem." 

The tsunami'* effects on Somalia vvere detailed i n t i 
reptil t the United Na t i ons Environment Program released 
this wet'k a t its guveming council meeting in the Kenvan 
capital \airohi, 

J h e report deseribed the etfects o f the la t e- Dec ember 
tsunami, vvhieh killed up to 300,000 people in 11 eountries. 
1 1 says the massive w.ivl^ dislodged hazardons material s 
in countries throughoul the region and recommended that 
govcrnments preserve natural resourr.es and restrict or 
ban development i n vulnerable areas. 

According to the report, ha/ardous w as tes i n Somalia 
have also contaminated sonie groundwater areas the re. 

TTie dumping tif hozardous and nuclear wastes onto 
Somalia 's coastline is a long-runnin£ concem. In a media 
report Jas t vear, Somali fisherman said they saw toreign 



82 



vessels dropping containers onto tho beach and pollution 
into the watcrs. 

Somali officials said the country was vulnerable to 
iliegal dumping, as Africa's longest coastline is not 
patmlled and the countrv has no coast guards, o r health 
officials and facilities t o test whatever i s Inside the 
containers. 

Unti l late last year, Somalia had been withuut an 
effective central government since 1991, when then-leader 
Siad Bar re was ousted, The new transit i onnl government 
is m the process of moving to the capital Mogadishu from 
its currcnt base i n Kenya- (sumber: The Bpoch Times, 2005) 



4.3 Senjata dan Rekayasa Bencana 

Senjata dan rekayasa bencana ada Uh topik a k tuai dalam 
sejarah peradaban. Perebutan kekuasaan oleh manusia antar 
bangsa bertumpu kepada penguasaan senjata, lem tam a 
senjata dengan daya penghancur luas. 

Pada era ekspansi kapitalisme perdagangan 'nicrchnnt 
capitaiism' oleh bangsa Barat pada abad 16 Masehi menuju 
penguasaan wilayah jajahan seperti India, Nusantara serta 
benua Amerika, persenjataan menjadi andaian dalam meng- 
hancurkan peradaban bangsa lain. Demikian pula di era 
modern abad 21 berbagai senjata nuklir, senjata kimia dan 
senjata biologi telah meningkat fungsinya dari sekedar alat 
pembunuh menjadi alat pemusnah. Daya pemusnah yang 
besar mampu membuat kerusakan dahsyat sebagaimana 
kerusakan akibat bencana alam umunya. 

83 






Senjata nuklir diproduksi oleh negara Amerika Serikat 
beserta negara negara Eropa sejak era Perang Dunia 11 dan 
penggunaan bom nuklir pertama kali diberitakan ketika 
Amerika menjatuhkan bom nuklir di Jepang. 

Bom atom seberat 4 ton terdiri dari bahan Uranium 235 
yang dinamai Littte Boy dijatuhkan di kota Hiroshima pada 
tanggal 6 Agustus 1945 dan kota Nagasaki pada tanggal 9 
Agustus 1945. Dampak yang terekam saat itu: 80% kondisi 
Kota seketika hancur, luluh lantak di hantam bom, bahkan 
sampai puluhan tahun kemudian masyarakat terkena radiasi 
nuklir. Peristiwa ini memperlihatkan bahwa senjata nuklir 
menjadi alat rekayasa dalam menghancurkan peradaban. 

1* Topik khusus tsunami dan bom nuklir 

Mungkinkah sua t u percobaan bom nuklir menghasilkan 
gelombang tsunami?"' Sulit mendapatkan referensi yang 
memadai untuk menjawabnya mengingat laporan percobaan 
nuklir terkategori rahasia. Selama perang dingin antara 
Amerika Serikat dengan Uni Sovyet ketakutan terhadap mun- 
culnya tsunami di lautan Pasifik lebih disebabkan oleh ancam- 
an bom nuklir di bawah laut. Rangkaian percobaan bom nuklir 
di Kepulauan Marshall Island Ha wah antara tahun 1946-1958 
hanya diledakkan di bawah laut bukan di dasar laut. 

Publikasi lembaga Higher Prnise Chrwtktn Center, 1999 
menyatakan: Bom nuklir tidak pernah diledakkan di dasar 



5 Nuciear Bom Cnn Creatc A Tsunami, Higher Praise Christian 
Center, 1999 f www.highe rpTa isc ,c om . 31 Januari 2005) 

84 



laut, karena akan menghasilkan efek yang sangat dahsyat. 
Dalam artikel tersebut dijelaskan pada prinsipnya: suatu 
gerakan disrurban di dasar air yang memindahkan volume 
nir dalam jumlah sangat besar berpotensi menimbulkan gelom- 
bang tsunami. Analogi atas dahsyatnya dampak peledakan 
bom bila diledakkan didasar laut dapat dilihat pada kasus 
penghancuran bendungan raksasa Mohne Damme di Jerman 
pada perang dunia II' 1 meskipun pada waktu itu tidak diguna- 
kan bom nuklir. 



IAV IfrO 




1 E OAMBUST G 
BOMB WORKS 




pw-KC^> 






Gambar 4.4 

Skema tsunami buatan (sumber, ww^v.v i alls.com, April 2005) 



b Did Ni'w York O re! i es t m i e The Asia n Tsunami? , Joe Vialls, 
f www.vialls.com, 6 April 20(35) 



85 



Gambar skema peledakan bom dibawah air. Dampak 
turbulensi arus air yang mengarah ke tanggul bendungan 
mirip fenomena tsunami yang menghantam bendungan 
raksasa Mohnc Damme, Peledakan menggunakan tiga buah 
bom dalam jeda waktu tertentu, masing-masing bom 
berkekuatan 6500 pound TNT yang dijatuhkan dari pesawat 
terbang dengan hitungan kumulasi arus air menghantam 
tanggul bendungan dan akhirnya jebol 7 . Ilustrasi ini berguna 
untuk menaksir besarnya tsunami yang dihasilkan bila bom 
nuklir diledakkan di dasar laut (bukan hanya di bawah laut). 

2. Laporan Umum: Percobaan Nuklir dalam 
Rekayasa Alam 

Adakah senjata nuklir terus dibuat tanpa perlu diuji coba? 
Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa pemilik dan 
penghasil senjata nuklir terus melakukan uji coba untuk 
meningkatkan kemampuan pemusnah. Pasca perang dunia 11 
program bom nuklir bawah laut diuji coba oJeh Amerika 
Serikat (AS) sepanjang tahun 1946 sampai 195S di Pulau Bikini 
dan Pulau Enewetak, suatu gugusan pulau karang di 
Kepulauan Marshall*, Lautan Pasifik. Dan pada tahun 1963 
AS juga melakukan percobaan nuklir bawah tanah di Gurun 



7 You see, water cannot be compressed, meaning that if the 
mine was pressed against the dam wali a t the momen t of detonation, 
part of its energy would automatically be expended on the wali 
itself (ilmuan: Barnes Wallace, 1943). 

N Nurfenr Testing in the Mmyhntt Islami s: A Chmnalagif ofEvents, 
Republic o f The Marshall Islands, RM1 Embassy, USA, 2002. 

86 



Nevada serta percobaan nuklir tahun 1971 di pegunungan 
Amchitka, 






Gambar 4.5 Percobaan untuk 
mengetahui dampak pele- 
dakan terhadap kehidupan di 
bawah laut dan radiasi nuklir 
terhadap penduduk di 
sekitarnya. Proyek * Studi/ 
of Respons? o f Human Being 
C.\posed t o Significant Beta 
and Gamma Radiation due 
t o Failvut frtun High Yieid 
Weapons". Memo reeom- 
mettds "tto exposttre (the) rest 
o f (their) natural lives". 




w 



-n 




*_ 



July 1946, O pera tion Crossroads is launehed with "Able" 
and "Baker" nuclear tests at Bikini. Both a re Hiroshima-si/e 
atom i c tests. "Baker", a n underwater tes t contaminates target 
fleet of World War 11 ships in Bikini 's lagoon. 

1954, January - PreparaLinns commence a t Bikini A tol I 
for Opera tion Castle, to test a series of mega ton ran^e 
weapons, inckiding America 's first deliverable hydrogen 
bomb. 



Gambar 4.6 March 1 - 
Bikini's. Bravo hydrogen 
bomb test is detonated at 
Bikini. At 15 megatons, it is 
1,000 times the strength of 
the Hiroshima bomb. The 
U.S. Atomic Energy Com- 
mission issucs a statement to 
the press calling Bravo a 
"routine atomic test". 





87 




r^ . . 



**. 



: 



+ 




(VarthhVnrd viEW-PntyecI SJmiJ nuclc» lesi ute. 



Gambar 4.7 lokasi ujicoba Nuklir di Gurun Nevada 

Gambar d ia tas menunjukkan lokasi di gurun Nevada, 
tempat uji coba nuklir bawah tanah, U.S. Department o f 
Energy (DOE) condueted an underground nuclear test in 
1963-Project ShoaL 

Tada kesempatan J ain Amerika Serikat juga melakukan 
percobaan untuk mengetahui dampak peledakan terhadap 
gerakan lempeng tektonik dan aktivitas gunung berapi 
sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawa h ini. 

I n 1971, the United States set off its largest underground 
nuclear test. The 5-megaton Cannikin explosion w as decmed 
too large for the Nevada Test Site, and a t the time the 
underground nuclear test site of Amchitka Island in the west 
Aleutians seemed the ideal choicc. 



88 



/N». 



/ 



/ 






*, 



*»*m* i 



J{ 



\ 



tar 



\ 



Gambar 4,8 The Aleutian Vokanic A re. Red circles are active volcanoes, 
Arrows show the motion of the Pacific Plate relative to the North 
American plate. Courtesy of J. Eicheiberger. 



Pemerintah Perancis pada tahun 1979 sampai tanggai 5 
September 1995 juga melakukan percobaan nuklir untuk 
rekayasa peledakan Gunung berapi di Kepulauan Mururoa 
(negara koloni Peran cis di wilayah Pasifik) 



mbar 4.9 Ilustrasi pele- 
dakan nuklir di gunung 
The Philadelphia Inqu- 
irer, artiele by Faye 
riam 

( Sumber:Hawai' i 
Coalition Against 
Nuclear Testing 

(HCANTUOOO). 



Nucfear Testing on the _, 
Volcanic Island of ^ * 



Mururoa 



rttvpiidjauYovLitarK 

n^k Ti i-i . !f i- ur . i ■■* 

nctalion sd ttvcU 
peterjun tfv-i. 



i^KBb 




***** 



" Matan iw* 



89 



Gambar 4.10 Peta 
Orientasi gunung 
Mururoa. 




1 ->£ 



r aOHA fiOHA 



•v 



-v. 



^* 



*»» 



3> 



MKAflAStA 



C 



^ 



^ 



3. Keseimbangan Siklus Alam Terganggu 

Negara-negara pemilik senjata nuklir terus berlomba 
meningkatkan kemampuan pemusnah massal. Bom nuklir 
bukanlah alat untuk melumpuhkan tentara lawan, tetapi alat 
pemusnah. Serangan bom nuklir tidak memilah sasaran 
apakah ia tentara atau warga sipil, anak-anak, hewan, 
tumbuhan, pendeknya semua kehidupan tempat si lawan 
berada akan musnah. 

Produksi senjata nuklir serta rangkaian uji coba telah 
merusak keseimbangan alam. Kini model kerusakan semacam 
bencana alam dapat direkayasa, namun akibat rekayasa ter- 
sebut manusia tidak mampu mengatasi kekacauan, karena siklus 
alam menjadi tidak menentu. Peristiwa Bom Hiroshima serta 
meledaknya instalasi nuklir Chernobyl menjadi contoh atas 
terganggunya keseimbangan alam akibat rekayasa manusia: 



The explosion at the Chernobyl (Russia) nuelear 
power station on Saturday, April 26, 1986, was undoub- 
tedly the world's greatest nuelear accident. Whilc only 
about 3% of the reaetor core eseaped, it was enough to kill 
those near it, and damage food and crops worldwide. ■ 



90 



Health Effec ts Many of those who survived the 
explosion will uim u p with cancer some 20 years from 
the accident * 

Agricul ture and Livestoc k Effects Foods had to be 
banned that were considered contaminated The 
agrikultural effects will continue to last for many years 
after the health effects cease 

Chil dren of Cher mibyl Ten years after the explosion, 
m o re and more children that survived the incident a re 
dcveloping cancer Children who a re bom from paronts 
exposed to high radiation levels may be in threat of 
deformities 



Tabel 4.1 Daftar negara pemilik senjata nuklir'' 



NUCLBAR WEAPON STATES: 


UNITED STATES 


- 12, 070 weapons, 1030 tests total 


RUSSIA 


~ 22, 500 weapons, 7lS tests total 


CHINA 


~ 400 weapons, 45 tests total 


UNITED KINGDOM 


260 weapons, 45 tests total 


FRANCE 


H 50 weapons, 210 tests total 


f NUCLEAR WEAPON CAPABLE STATES: 


ISRAEL 


100 — 200 weapons (approximately), number of 
tests not known 


INDIA 


65 weapons (median appmximates only), 6 tests 


PAKISTAN 


39 weapons (median approximates only), 6 tests 



NOT L: while the re a re reportcdly a number of other 
countries pursuing nuclear weapon programmes, to date 
there is insufficient evidence to conehide that any 



4 "A Chronology of the Nuclear Age" up to May 1998 is from: 
Shimbun, Asahi. The Road to the Abolirion of Nuclear Weapons. 
Tokyo: Top pan Printing Co y Ltd., 1999. 



• I 



countries other than those listed here ha v e fulfilled this 
goal. 

Chronology of Nuclear Testing, Related Evcnts 



May 13, 1998 LONDON (Reuters) 

Following India's resumption of nuclear testing two 
days ago, two m o re "s u b -kilo ton" tes t s were carried out 
a t the Pokhran test site Wednesday a t 0651 GMT. lt last 
conducted a n underground nuclear test iri May 1974 
which i t said was for its atomic energy program. 

Here i s a chronology o f nuclear tests since the Non- 
Proliferation Treaty (N PT) was made permanen t i n 1995. 

1995 

May 1 1 

Mafiy nations agree to m a ke permanen t the 25-year- 
old Non-Proliferation Treaty (NPT) on stopping thespread 
of nuclear weapons. A U -N. conference publidy approves 
indefinite extension of the l7K-member agreement. 

May 15 

China conducts a n underground nuclear test just 
days after the successful extensson o f the NPT treaty. 

June 13 

Presiden t Jacques Chirac announces France will 
resume nuclear weapuns testing a t its South Pacific site 
Iri September, setting off widespread protes ts throughoul 
the area. 



92 



r 



August 6 

Hiroshima commemorates 50th anniversary of 
atomic bombing b y the United States. 

August 17 

China's second underground nuclear test in five 
months provokes a world-wide storm of condemnation. 

September 5 

France conducts underground nuclear test on 
Mururoa Atull, bringing worldwide condemnation and 
riot i n Tahiti. 

September 11 

International Court of Justice in Hague rejects New 
Zealand bid to stop further French testing in South Pacific. 

October 1 

France conducts second blast of series at Fangataufa 
atoll, more than five times as powerful as the first Sixteen- 
nation South Pacific Forum suspends ties with Paris. 
French commandos seize Greenpeace ship Manuatea in 
international waters off Mururoa. 

October 27 

France sets off third nuclear explosion equivnlent to 
under 60 Idlotonnes of TNT. 

November 21 

France carries out /ourth test at Mururoa, equivalent 
to iess than 40 kilotonnes o f TNT. 



93 



December 27 

France stages fifth tes t a t Mururoa, equivalent to less 
than 30 kilotonnes o f TNT. 

1996 
January 27 

France conducts sixth and most powerful test at 
Fangataufa, equivalent to under 120 kilotonnes of TNT. 

January 29 

Chirac announces an end to French nuclear tests. 

March 25 

France, Britain and the United States sign South 
Pacific Nuclear Free Zone Treaty. 

April 11 

Forty-three African States sign treaty declaring Africa 
free o f nuclear weapons. 

June 8 

China carried out a nuclear explosion at the Lop Nor 
tes t site i n northwestem Xinjiang province. 

September 11 

United Nations approves Comprehensive Test Ban 
Treaty (CTBT), which ban s nuclear test explosions bu t 
not laboratory testing to refine nuclear weapons. India 
rejects treaty n s fiawed; Pakistan says i t will not sign 
unless India does first. 



94 



1997 
July2 

United States begins a round of controversial 
underground nuclear weapons related tests in the Nevada 
desert. 

September 18 

The United States conducts a second underground 
explosive test on radioactive plutonium at a Nevada site. 

1998 
February 24 

France's National Assembly votes unanimously to 
ratify CTBT. 

Marcli 19 

The U -S. Department of Energy announces i t w i 11 
begin a series of underground exp!osive tests on 
radioactive plutonium later in the month. 

May 11 

India conducts three underground nuclear tests i n 
the Thar desert in the state of Rajasthan, close to India's 
border with Pakistan. 



95 



BAB. 5 

PERAN STRATEGIS ACEH 



Bagian ini memaparkan posisi strategis Aceh ditinjau 
secara geopolitik maupun geoekonomi. Geopolitik adalah 
tinjauan wilayah terhadap aspek ke-Islaman dan akses 
penguasaan perairan Selat Malaka. Provinsi Daerah Istimewa 
Aceh, kini bernama Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) 
berupaya menera pan Sy ari 'a t Islam- Aceh dikenal sebagai 
bumi "Serambi Mckah". 

Masyarakat Aceh telah berperan dalam penyebaran Islam 
di Nusantara, serta ke wilayah Malaysia, Thailand Selatan 
dan Philipina Selatan. Masyarakat Aceh terkenal gigih dalam 
melawan penjajah terhadap negara kolonial Portugis, Inggris 
dan Belanda sejak awal Abad 16. 

Sedang aspek Geoekonomi menggambarkan Aceh yang 
memiliki sumber alam, seperti: perairan dan perikanan laut, 
lahan pertanian dan kehutanan serta cadangan gas alam 

97 



raksasa (Exxon Mobil). Demikian pula Selat Malaka sebagai 
jalur pelayaran tersibuk yang memberi posisi strategis bagi 
Aceh dalam akses perdagangan pelabuhan nasional dan dunia. 
Pembangunan perekonomian Aceh yang mandiri berpotensi 
mengurangi dominasi pasar Singapura. Dengan demikian 
secara geopolitik dan geoekonomi Aceh menjadi incaran 
kepentingan negara-negara seperti Singapura, Thailand, 
Australia, Amerika Serikat dan lainnya. 

5.1 Peta Aceh Selayang Pandang 

Aceh sebagai bagian dari Republik Indonesia, memiliki 
catatan khusus sehingga ia mendapat status Daerah Istimewa 
Aceh (DIA). Status Istimewa diperoleh atas berbagai 
sumbangan perjuangan terhadap negara kesatuan Republik 
Indonesia 1 . Wilayah Aceh dikenal sebagai bumi "Serambi 
Mekah" yang menandakan perilaku masyarakat yang Islami. 

Sejak penetapan Undang-undang Republik Indonesia 
Nomor 18 Tahun 2001 provinsi Aceh bernama Nanggroe Aceh 
Darussalam (N AD). N AD memiliki wilayah seluas 57365,57 
Km2, yang terdiri secara geografis memiliki batas: 

Sebelah utara dengan Laut Andaman, 

Sebelah timur dengan Selat Melaka, 

Sebelah selatan dengan Provinsi Sumatera Utara, 



1 Modal perjuangan sebagai daerah yang tidak tertaklukkan 
oleh penjajah Belanda, serta modal sumbangan dana dari rakyat 
Aceh kepada Pemerintah RI termasuk dalam pembelian dua 
pesawat "Seulawah" RI 001 dan Seulawah RI 002. 



9S 



Sebelah barat dengan Samudra Hindia. 
Peta Banda Aceh tempo dulu 

;.: 



r*£~ 




GambarS.l Posisi masjid sangat dominan dan menjadi pusat kehidupan 
kota (Sumber: Persaudaraan Aceh-Jawa Barat, dari masa ke masa, 1999) 



Gambar 5.2 Peta "Atjih" atau 
gambaran Aceh tempo dulu 







99 



5.2 Kilas Balik Sejarah: Aceh dan Samudra Pasai 

Agama Islam berkembang sampai ke Negeri China pada 
masa Khalifah Usman bin Affan yang dibawa melalui utusan 
belian bernama Sa'ad bin Abi Waqqas. Mereka berlayar me- 
nuju China melalui Lautan Hindia, SeJat Malaka dan Laut 
China Selatan dan kemudian sampai di Pelabuhan K wan g Chou 
di Tiongkok Selatan pada masa dinasti Tang (618 - 907 M). 

Dalam perjalanan ke Negeri China mereka singgah di 
Pulau Sumatra. Tersebutlah PerJak (Aceh) yang terletak di 
Selat Malaka merupakan tempat persinggahan pertama 
mereka di Nusantara. Disini mereka mencari barang dagang- 
an berupa rempah-rempah dan kapur barus, bahkan kemudi- 
an ada yang menetap serta berasimilasi dengan penduduk 
pribumi. Mereka menyebarluaskan agama Islam dan 
mendirikan kerajaan Islam Peria k yang kemudian dikenal 
sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara. 

Sekitar tahun 1260 M Sultan Malikussaleh mendirikan 
kerajaan Islam Pasai di Samudcra (wilayah Peureula). 
Hubungan antara Kerajaan Perlak dengan Kerajaan Pasai 
cukup erat, karena istri Sultan Malikussaleh sendiri adalah 
salah seorang puteri Raja Pireulak yang bernama Putri 
Ganggang Sari. 

Ibnu Bathuthah pernah berkunjung ke Kerajaan Samudra 
Pasai dan menuliskan catatan bahwa Kerajaan Samudra Pasai 
diperintah oleh seorang Raja yang sangat alim. Kerajaan ini 
ramai didatangi oleh para pedagang dari berbagai penjuru 
dunia, saat itu untuk berdagang dan belajar ilmu agama. Pada 
masa Pemerintah Sultan Zainal Abidin (1383-1400 M) kerajaan 

100 



samudra Pasai telah menjalin hubungan baik dengan Kerajaan 
China. Menurut sebuah sumber, Cheng Ho (Panglima yang 
bergama Islam) diutus oleh Maharaja China ke Pasai untuk 
mengantarkan hadiah berupa sebuah lonceng besar. 

Kerajaan Pasai pada saat itu juga mengirim para 
pendakwahnya ke luar negeri untuk menyebarkan agama 
Islam. Penyebaran agama Islam ke Patani (Thailand), Brunei, 
dan Philip ina Selatan juga dilakukan oleh para pendakwah 
dari Pasai. Penyebaran agama Islam ke tanah Jawa juga 
dilakukan oleh para Mubaligh dari Pasai, 

l ; atahiliah (Faletehan) yang lebih dikenal dengan sebutan 
Sunan Gunung Jati lahir di Pasai pada tahun 149(1 yang 
kemudian berangkat ke Arab untuk belajar, sekembalinya dari 
sana beliau menuju Banten dan membantu Kerajaan Demak 
mengalahkan Sunda Kelapa, dan kemudian beliau mendirikan 
kota Jayakarta {sekarang Jakarta). 

Ketika kerajaan Pasai mulai melemah sekitar abad XVI, 
bangkitlah Kerajaan Aceh Darussalam yang mempersatukan 
kerajaan-kerajaan yang ada di Aceh d i bawa h satu panji 
Kesultanan yaitu Kesultanan Aceh Darussalam. 

Kerajaan Aceh Darussalam maju pesat pada masa Sultan 
Iskandar Muda (1606 - 1636), kerajaan Aceh mencapai banyak 
kemajuan baik dalam segi penyebaran agama Islam, 
pendidikan, politik, maupun perdagangan. Kerajaan Aceh 
Darussalam menjadi salah satu dari lima kerajaan besar dunia: 
Kerajaan Umaniah di Istanbul (Turki), Kerajaan Maroko di 
Rubat, Kerajaan Isfahan di Persia (Iran), Kerajaan Mughol di 
Agra (India), dan Kerajaan Aceh Darussalam di Indonesia. 

101 



Raja terakhir kerajaan Aceh Darussalam adalah Sultan ^ 
Alaidin Muhammad Daud Syah (1874 - 1903). Sedang Sultan 
Aceh yang terakhir tertangkap oleh penjajah Belanda pada 
tahun 1918 setelah berperang selama 29 tahun dan diasingkan 
ke Batavia (Jakarta). Beliau tidak pernah menyerahkan 
kedaulatan kerajaannya kepada Belanda, dan hal ini ternyata 
besar sekali artinya bagi perjuangan kemerdekaan Republik 
Indonesia di kemudian hari, dimana Aceh sebagai daerah 
modal kemerdekaan, 

5.3 Aceh Sebagai Pintu Gerbang Selat Malaka 

Peluang pemanfaatan pasar regional AFTA, pasar global 
APEC serta keberhasilan pembangunan pelabuhan-pelabuhan 
di Aceh akan menjadi ancaman bagi negara lain, seperti 
Singapura. Dalam persaingan global : pihak Asing tidak meng- 
hendaki Aceh mandiri sebagai kekuatan ekonomi regional 
di Selat Malaka. 

Tentang potensi Aceh lainnya berikut kami kutip: "Secara 
geografis Aceh menempati peran yang strategis- Dan pem- 
bukaan kembali pelabuhan-pelabuhan di Aceh akan sangat 
membantu dalam menyusun strategi pemasaran yang dapat 
menyaingi Singapura. Singapura sangat mungkin tidak 
menyenangi Aceh berkembang, sehingga dengan berbagai 



: Bulan Juni 2004 Amerika Serika t menginginkan akses Armada 
Laut Pasific-nya untuk mengontrol Selat Malaka, usulan ini 
didukung Singapura, Thailand dan Philipina, namun ditolak oleh 
Indonesia dan Malaysia (Sabili, 2 Juli 2004). 



102 



cara Aceh diberi 'pekerjaan rumah' agar tidak dapat mengem- 
bangkan diri. Karena keberhasilan pembangunan Aceh 
merupakan ancaman bagi Singapura 3 ". 

Rekaman Sejarah: Misi Perdagangan Internasional 

Sebagai kerajaan yang berdaulat Kesultanan Aceh (dan 
Ke su 1 ta n a n Banten ) sena ntia sa m em e 1 i ha r a d an menge m b ang- 
kan hubungan persahabatan internasional baik dengan negara 
Asia dan Eropa. Suitan Iskandar Muda pada awalnya menjalin 
hubungan perdagangan dengan China, dan seiring mening- 
katnya jual beli rempah-rempah membuat hubungan dunia 
Islam semakin bertambah erat serta memperluas jaringan 
perdagangan dengan dunia internasional termasuk dengan 
Sultan Abdul Fattah Agung penguasa Banten (1651- 1682). 
Dalam pelayaran tersebut Armada Banten dinakhodai oleh 
orang Portugis dan inggris. Sedang hubungan perdagangan 
internasional antara Aceh dan Turki berawal dari Mekah 
(Arab). 

Untuk kemajuan perdagangan rempah-rempah antara 
kedua kerajaan (Aceh dan Banten) pihak penguasa mengambil 
teknologi kelautan dari dunia barat, khususnya teknologi 
pelayaran internasional. Pelayaran perdagangan ini mencapai 
negara Persia, China dan Jepang. Dari hasiJ penjualan rempah- 
rempah inilah dapat dibangun Masjid yang indah, yaitu Masjid 



3 Mu biar Purwa Sasmita, dkk., Persaudaraan Aceh-fnwn Bnrat, 
dari mnsa ke masa, hal-5,Yayasan Persaudaraan Aceh - Jawa Barat 
Bandung, 1999. 



103 



Baiturrahman di Banda Aceh. 

5.4 Ekonomi (Industri) di Aceh Kini 

Kekayaan sumber daya alam belum dinikmati oleh 
masyarakat Aceh pada umumnya. Peranan ekonomi Asing 
khususnya Exxon Mobil terhadap perusahaan local makin 
kuat. Pasca tsunami yang menghancurkan berbagai industri 
seperti Pabrik Semen, Perusahaan Listrik, serta Industri 
Pupuk kondisi ekonomi di Aceh belum akan pulih. 

Exxon awalnya adalah perusahaan kecil di Amerika 
Serikat dan sejak menguasai ladang gas alam cair di Aceh ia 
segera menjadi perusahaan raksasa di dunia. Menurut 
publikasi Fortune Global 500 Exxon Mobil menjadi perusahaan 
peraih profit terbesar di AS sejak tahun 2002 sampai tahun 
2004. Bahkan Chief Executive Hxxon Mobil: Lee Raymond's 
pada tahun 2004 mendapatkan penghasilan pribadi sebesar 
38 juta USD (Reuters, 13 April 2005). Pada tahun 2004 ini 
Exxon meraup penerimaan sebesar 298 miliar USD dengan 
tingkat perolehan laba bersih sebesar 25,33 miliar USD dan 
status kontribusi penghasilan tertinggi diperoleh dari ladang 
gas di Aceh. 

Kondisi tragis dialami oleh perusahaan nasional di Aceh 
yaitu Pupuk Iskandar Muda (PIM) I dan PIM II serta Asean 
Aceh Fertiliser (AAF), ketiga pabrik tidak dapat beroperasi 
karena kesulitan pasokan gas alam untuk bahan baku 
pembuatan pupuk. Hasil bumi Aceh berupa gas alam telah 
dikuasai oleh Exxon Mobil dengan volume produksi ratusan 
cargo pertahun. Untuk mengatasi kesulitan bahan baku 

104 



r 



pemerintah telah melakukan negosiasi selama berbulan bulan 
sejak tsunami sampai Juli 2005 tetapi tidak membuahkan hasil. 
Keinginan pemerintah untuk membeli 12 Cargo bagi ketiga 
pabrik tersebut gagal, idealnya satu pabrik agar tetap berpro 
duksi butuh enam cargo per tahun. Akibat penolakan oleh 
Exxon Mobil, Pemerintah mencari alternatif dengan meng- 
impor gas alam cair dari Qatar. 

Pada sisi yang lain infrastruktur di kota-kota pesisir serta 
pelabuhan telah hancur. Kondisi ini menyulitkan bagi pengem- 
bangan strategis Aceh atas akses perairan Selat Malaka. 
Sebagaimana diketahui jalur pelayaran Selat Malaka adalah 
jalur pelayaran tersibuk di dunia. Akibat tsunami potensi 
pelabuhan belum dapat dimanfaatkan. Disadari atau tidak 
tragedi tsunami nyata-nyata merusak pondasi perekonomian 
sehingga Aceh makin bergantung kepada pihak lain.» 



105 






BAB 6 

PASCA TRAGEDI TSUNAMI 



Pertanyaan tentang Hikmah Tragedi 

Mi-nvikapi tragedi tsunami bangsa Indonesia dituntut 
untuk mengambil pelajaran, agar terhindar dari ancaman ben- 
cana yang lebih besar. Pertanyaan dalam menyikapi tragedi 
adalah apakah masyarakat Aceh dan bangsa Indonesia mampu 
mengatasi (ujian) musibah serta mampu menangkap hikmah? 

Merujuk pada mekanisme alam, sebuah bencana adalah 
media penataan keseimbangan untuk mempersiapkan 
tumbuhnya generasi baru, sebagaimana peristiwa meletusnya 
gunung berapi, badai lautan, gempa bumi, tanah longsor dan 
lain-lain- Dalam setiap peristiwa alam terkandung peringatan 
agar manusia sungguh-sungguh memelihara kesejahteraan 
alam. 

Bahasan berikut menjadi parameter apakah tragedi 
tsunami disikapi secara bijak? 

107 



6.1 Penduduk dan Jumlah Korban 

Informasi tentang jumlah penduduk sangat dibutuhkan, 
namun berbagai laporan penanganan pasca bencana Lidak 
menyebutkan profil jumlah penduduk riil per kabupaten atau 
per kecamatan- Data jumlah penduduk menjadi acuan dalam 
penanganan bantuan seperti kebutuhan sarana perumahan, 
kesehatan, sekolahan, kebutuhan makanan, pakaian, serta 
kebutuhan lainnya per orang per wilayah. Diperlukan infor- 
masi yang akurat dalam satuan jumlah penduduk per satuan 
wilayah agar mekanisme pengumpulan dan penyaluran ban- 
tuan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan. Aku- 
rasi jumlah penduduk riil per wilayah terkait, dapat mence- 
gah terjadinya manipulasi data, penyimpangan jumlah bantuan 
"mark up" serta berbagai ancaman penyimpangan lainnya. 

Tabel 6.1 Jumlah penduduk N AD per kabupaten 



NO 


KABUPATEN 


PIMPINAN 


POPULASI 


1 


Sabang 


Drs.Sofyan Haroen 


23975 


1 


Banda Aceh 


Ir. Mawardi Nurdin, M. Eng 


218198 


3 


Aceh Besar 


Drs.H.Zaini Azis f MM 


292082 


4 


Pfdie 


Ir.H.Abdullah Yahya MS 


473348 


5 


Bireuen 


Drs.Mustafa A.Geulanggang 


299577 


6 


Aceh Utara 


Ir.HTarmizI A. Kari m MSc 


599383 


7 


Aceh Tengah 


Drs.H.Mustafa M.Tamy 


252738 


8 


Aceh Timur 


Drs H.Azman Usrnanuddin MM 


569134 


9 


Aceh Tenggara 


Drs Armein Desky 


268015 


10 


Aceh Barat 


Drs.H.Nasruddin MSi 


382000 


11 


Simeulue 


Drs.Darmili 


66853 


12 


Aceh Selatan 


Ir.T.Machsalmina Ali MM 


296305 



108 



NO 


KABUPATEN 


PIMPINAN 


POPULASI 


13 


Aceh Singkil 


Makmur Syahputra 5H 


116142 


14 


Lhokseumawe 


Drs.H.Marzuki Muhammad 


153147 


15 


Langsa 


Drs. Muhammad AH 


123980 


16 


Aceh Barat Daya 


Drs.T.Burhanuddin Sampe 


- 


17 


Gayo Lues 


Ir.Muhamad Ali Kasim MM 


72147 


18 


Aceh Jaya 


Ir. Zulfian Ahmad 


96009 


19 


Nagari Raya 


Drs.T.Zulkarnaini 


-- 


20 


Aceh Tamiang 


Baharuddin, S.Sos 


254338 


21 


Bener Meriah 


Drs.M.Saad Isra 


~ 




Total Provinsi 




4557371 



(sumber: Menuju Aceh Baru, Lembaga Informasi Nasional, 2001) 

6.2 Jumlah riil korban tidak jelas 

Saat penulisan buku ini terdapat kesulitan untuk menya- 
jikan data jumlah korban dalam bentuk tabel. Kesulitan 
disebabkan tidak tersedianya laporan jumlah korban yang 
akurat dalam arti tidak ada standar yang merujuk kepada 
jumlah korban di masing-masing wilayah dalam tingkat 
kecamatan, kota atau kabupaten. Bahkan sampai beberapa 
bulan pasca tsunami laporan jumlah korban tetap tidak jelas. 
Perihal tidak jelasnya pencatatan jumlah korban, berikut kami 
kutip pemberitaan terkait. 



Perang Angka Korban Tewas Tsunami Indonesia 
Terulang Lagi 

Kamis, 10-Februari-2005, 01:31:12 

'Kesepakatan' bahwa hanya Hakornas PBP yang akan 
bicara soal jumlah korban tsunami L umpaknya mulai d U u pakan, 
Depsos dan Depkes masing-masing kemarin mulai 

109 



mengeluarkan angka korban tewas lagi. Jumlah korban tewas 
versi depsos lebih kecil dari angka yang dikeluarkan Bakornas 
['BP kemarin. Versi Depsos, 100.278 tewas. Versi Bakornas 
PBP, 116.268 jenazah telah dikuburkan, plus 130 orang 
meninggal di Sumut. Versi Depkes? 166.080 orang tewas. 



Jakarta, Antara — 'Kesepakatan' bahwa hanya 
Bakornas PHI 1 yang akan bicara soal jumlah korban 
tsunami tampaknya mulai dilupakan lagi, Depsos dan 
Depkes masing-masing kemarin mulai mengeluarkan 
angka korban tewas lagi. Jumlah korban tewas versi 
depsos lebih kecil dari angka yang dikeluarkan Bakornas 
PBP di hari yang sama, kemarin, Rabu (19/2). Versi 
Depsos, 10 0. 2 78 tewas. Versi Bakornas PBP, 116.26H 
jenazah telah dikuburkan, plus 130 orang meninggal di 
Sumut. Versi Depkes? 166*080 orang tewas. 

Depsos merinci pula sebaran korban per kecamatan 
di Aceh, Di Birc-un sebanyak 594, Aceh Timur (894 J, Aceh 
Utara (2.503), Banda Aceh (27.508), Lhokseumawe (189), 
Pidie (8160), Sabang (12), Aceh Tengah (132), Aceh Jaya 
(23.796), Aceh Besar (21.565), Siemeulue (H), Aceh Selatan 
(6), Aceh Barat (12.794), Aceh Barat Daya (3), Nagan Raya 
(1.338), Gayo Luwes (4) dan Singkii (64). 

Korban meninggal di Sumut sebanyak 262 orang 
yang berasal dari Kabupaten Nias (228), Tapanuli Tengah 
(1), Deli Serdang (16), Kab. Sergai (4), Kab.Madina (2) dan 
meninggal di RSU H Adam Malik Medan (11). 

Sebanyak 12J57 orang dilaporkan hilang N AD dan 
Sumut, jumlah pengungsi mencapai 387.132 orang dan 



110 



yang sakit dirawat di rumah sakit (RS) 3.431 orang dan 
sebanyak 30.242 unit rumah rusak berat. 

Posko Bantuan Sosial Depsos di Bandara Halim 
Perdana Kusuma, Jakarta sejak pasca bencana alam 
tsunami di NA D, mencatat sebanyak 1.515 pengungsi asal 
NAD ke Jakarta. 

Sementara itu, data Pusat Penanggulangan Masalah 
Kesehatan (PPMK) Depkes menyebutkan, korban 
meninggal akibat gempa tektonik dan tsunami di NAD 
dan Sumut diperkirakan 166.080 orang, sedang korban 
hilang diperkirakan 6.220 jiwa, korban luka-luka 
menjalani rawat inap 1.569 orang dan rawat jalan (3.461). 

Sedangkan Bakornas PBP mengumumkan, jumlah 
jenazah yang meninggal dunia dan telah dimakamkan 
sebanyak 116.268 jenazah. Yang hilang, 114.897 arang 
(dari jumlah ini diperkirakan sebagian meninggal/ 
berada di Pengungsian/di luar Aceh). Sementara jumlah 
korban di Sum a tera Utara, meninggal 130 orang dan 
hilang 24 orang, ©bakornas/ant 



Tidak jelasnya jumlah riil, mempersulit proses evaluasi 
serta langkah perencanaan pembangunan pada masing- 
masing wilayah. 






11 1 






Tabel 6.2 Korban meninggal akibat tragedi tsunami 
Menurut Posko Bencana, Departemen Sosial RI 



Lokasi 


Korban 


Kruengmane 


117 


Bireun 


594 


Aceh Timur 


894 


Aceh Utara 


2.386 


Lhoteeumawe 


189 


Pidie 


2.686 


Sabang 


12 


Naqan Raya 


1.338 
19.661 


Aceh Jaya 


Me u la bon 


28.251 


Aceh Besar 


17.564 


Simeulue 


8 


Pulau Aceh 


4.000 


Aceh Selatan 


6 


Aceh Barat 


11.982 


Aceh Tengah 


132 


Gayo Luwes 


4 


Sumatra Utara (N'iaSj 227 tewas) 


261 


Total 


110.229 






Sumber: Pikiran Rakyat 16 Januari 2(X>5 



Tabel b.3 Jumlah kartun meninggal dan hilang 



Negara 


Korban Tewas 


Korban Hilang 


Indonesia 


95.000 


133.000 


Srilanka 


31.000 


5.637 


India 


10.744 


5.640 


Thailand 


5.384 


3.130 


Somalia 


150 




Maladewa 


82 


26 


Malaysia 


68 




Myanmar 


59 




Tanzania 


10 




Bangladesh 


2 




Kenya 


1 




Seychelles 


1 





Sumber: AFP/Republika, 27 Januari 2005 



112 



6.3 Penanganan Korban Pasca Tsunami 

Upaya penanganan korban menjadi ukuran seberapa 
besar kita sanggup menangani permasalahan. Semakin baik 
penanganan korban semakin baik dalam menangani masalah. 
Laporan-laporan yang ada memperlihatkan kinerja pe- 
nanganan yang kurang memadai. 
o Wakil Gubernur N A D" Aceh butuh ribuan rela wan" 

untuk menangani evakuasi korban (29-12-201)4). 
o Target Evakuasi mayat meleset; Presiden RI (11-1-2005) 
menyatakan "Sepekan ini pemakaman jenazah-jenazah 
harus selesai". Sementara menurut Menko Kesra "Operasi 
penanganan bencana bisa membersihkan jenazah dan 
puing-puing dalam dua pekan sejak 7 Januari 20(15". 
o Koordinasi bantuan Medis belum rapi; Menteri Kesehatan 
di Banda Aceh (15-1-2005) menyatakan "Depkes sulit 
berkoordinasi" dalam memberikan bantuan secara baik. 

1. Kondisi Penanganan Mayat Korban Tsunami 

Kondisi dan gambar-gambar penanganan mayat pasca 
tsunami menunjukkan kurang maksimalnya upaya penangan- 
an, terlihat banyak mayat tidak sempat diidentifikasi, mayat- 
mayat dikubur tanpa pembungkus kain kafan atau sekedar 
kantong mayat. Target evakuasi mayat yang dicanangkan 
Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat serta 
Presiden RI telah meleset. 



113 







Gambar 6.1 Mayat korban tsunami tidak sempat mendapatkan 
penguburan secara layak (sumber: Rakyat Merdeka, 30 Desember 2004) 







Gambar 6.2 mayat-mayat korban tsunami yang tidak sempat ditangani 
secara layak, Jokasi di Banda Aceh (sumber: Republika 29-12-2004) 



114 







Gambar 6.3 Penanganan dengan alat berat, kondisi mayat tanpa kain 
kafan bahkan untuk sekedar kantong plastik. 

Catatan: 

"Hal-hal tentang korban yang teroka m dalam buku ini 
bukan dimaksudkan untuk mencari-cari kelemahan dan 
kekurangan tetapi berfungsi sebagai pembanding evaluasi 
agar kelak penanganan bencana di kemudian hari dapat 
dilakukan secara lebih baik". 

2» Penyaluran Bantuan 

Kondisi penyaluran bantuan menjadi parameter 
profesional atau tidaknya penanganan bencana. Pada satu sisi 
solidaritas sosial dan sumbangan masyarakat terkumpul 
cukup banyak dan cepat. Berbagai media pengumpulan 
stasiun Televisi, Radio, Koran, Masjid dan Organisasi sosial 
bergerak cepat dalam menghimpun bantuan, namun 



115 



keterlambatan justru terjadi dalam aspek penyaluran bantuan 
kepada pihak yang tertimpa musibah. Dan pada beberapa 
kasus terjadi penyimpangan distribusi bantuan, dimana 
semestinya setiap langkah penanganan harus didukung 
mekanisme transparansi dan akuntabilitas* 




Gambar 6.4 Demonstrasi menuntut transparansi penyaluran dana 
kemanusiaan oleh mahasiswa dari FAM-U1 (sumber Republikal8Juni 
2005) 



Kusul 



ino Kemanusiaan 



Ketua Pelaksana Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi 
(BRR) NAD-Nias, Kuntoro Mangkusubroto menyatakan 
"Penanganan Aceh Kacau", disebutkan bantuan senilai 1,258 
Triliun rupiah yang mestinya tersalur sejak bulan Maret 2005 
ternyata sampai awal Juli baru cair 250 Miliar rupiah 

Dalam kesempatan yang lain Wakil Presiden Yusuf Kalla 
mengakui adanya kesalahan pelaporan dana, kesalahan 
berupa pencatatan ganda atas dana bantuan asing senilai 600 
116 



Miliar rupiah dari total bantuan 1200 Miliar rupiah. Kedua 
pernyataan pejabat resmi tersebut menunjukkan bahwa peris- 
tiwa Aceh cenderung menimbulkan bencana susulan berupa 
penyimpangan dana, sehingga pasca bencana belum diperoleh 
hikmah bagi warga Aceh. (Sumber: Kompas, 2 Juli 2005) 

Demikian pula penyaluran bantuan banyak yang 
diselewengkan, termasuk penangkapan Farid Fac|th, aktivis 
lembaga swadaya masyarakat yang juga Direktur Gover- 
nment Watch (Gowa). Ia tertangkap tangan ketika mengambil 
beberapa truk peralatan logistik yang bukan miliknya pada 
tanggal 26 Januari 2005 di Aceh. Oleh Pengadilan Negeri Jantho, 
Aceh Besar Farid Faqih dijatuhi hukuman satu tahun penjara. 




Gambar 6.5 Bantuan pakaian yang berserakan di pantai Calang, Aceh 
Jaya (sumber: Republika, 1 Februari 2005) 



117 



6.4 Aktivitas Penyebaran Misionaris Agama 

Dalam setiap bencana dapat ditemukan berkah diantara 
musibah. Namun pertanyan yang sama diulang untuk 
menjawab pihak yang mendapat musibah dan pihak yang 
mendapat berkah. Masyarakat Aceh secara umum terkategori 
sebagai pihak yang menderita musibah, sedang kalangan asing 
mendapatkan berkas terutama pada aspek penyebaran agama. 
Penyebaran agama Nasrani telah gagal sejak jaman kolonial 
Belanda dengan menerjunkan Ahli Orientalis semacam Stwitck 
Horgrum/e (Abad 19). Pertanyaan atas musibah menjadi 
relevan untuk diperbincangkan mengingat upaya penyebaran 
ajaran Nasrani telah gagal sejak berabad lampau. 

Dalam laporan harian Washington Post, di Amerika edisi 
13 Januari 2005 menyebutkan: Organisasi Misionaris World 
Help yang berpusat di Virginia telah masuk ke Aceh sejak 
sehari pasca bencana. Mereka mengaku membawa 300 anak 
yatim-piatu korban tsunami untuk di didik secara Kristen, 
Disebutkan pula " Di masa normal Banda Aceh tertutup bagi 
orang asing dan juga penyebar agama". Laporan Washington 
Post ini direspon oleh Pemerintah RJ dengan mengeluarkan 
peraturan tentang larangan adopsi terhadap anak-anak Aceh 
korban tsunami. (Republika, 14 Januari 2005} 

LSM dan organisasi Kristen Asing 

'Penyaringan' terhadap berbagai LSM internasional yang 
berkiprah di Aceh terus berlanjut- Di Washington DC, Menteri 
Per tahanan JuwonoSoedarsono menyatakan bahwa LSM dan 
organisasi Kristen asing termasuk dalam kelompok yang telah 

118 



diminta untuk meninggalkan Aceh pada 26 Maret mendatang 
(Jakarta, www.endoensia.com, 18-Maret-2005). 




Gambar 6.6 Demonstrasi menolak upaya pemurtadan oleh LSM Asing 
beserta temuan penyebaran buku-buku Nasrani (sumber: Republika, 
13 Juli 2005) 

Pada bagian lain disebutkan bahwa: Polri menerima 
laporan terjadinya sejumlah kasus pelecehan seksual oleh rela- 
wan asing terhadap wanita korban tsunami Aceh di sejumlah 
perkampungan. Polri berharap kasus Bosnia tak terulang di 
Aceh: banyak kasus H IV bermunculan setelah militer asing 
pulang, (sumber: www.endoensia.com, 23-Januari-2005}. 

6.5 Organisasi Pasca Bencana untuk Rekonstruksi 
Aceh 

Pe mben t u ka n s u a t u or ga n i sa s i beserta kewenanganyang 
diberikan dapat menjadi cermin apakah aktivitas pemulihan 

119 



telah memperhatikan aspirasi masyarakat setempat atau 
memperhatikan aspirasi negara lain. Berdasar hirarki orga- 
nisasi yang berperan sebagai penentu Komando Rekonstruksi 
Aceh adalah : Mantan Presiden AS Bill Clinton sebagai Ko- 
ordinator bantuan asing dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), 
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Meneg Sri 
Mu ly ani - Kepala Bappenas), Badan Rehabilitasi dan Rekons- 
truksi NAD-Nias dan Lembaga Swadaya Masyarakat (160 
lebih LSM Asing) 




M 



Gambar 67 Pimpinan Organisasi Bantuan Dunia untuk N AD {sumber: 
Pikiran Rakyat, 21 Februari 2005) 

Meski secara profesional kepemimpinan Bill Clinton 
tidak diragukan oleh PBB, namun secara sosiologis kurang 
sesuai dengan masyarakat Aceh yang berciri "Serambi 
Mekah". Perbedaan sikap beragama antara upaya Rekons- 
truksi Nanggroe Aceh Darussalam dengan karakter 

120 



pemerintah AS selaku pelindung Israel di Palestina, AS selaku 
penjajah Bangsa Iraq, Afghanistan. Serta berbagai bukti tidak 
adanya Senjata Massal di Iraq, penodaan kitab suci Al Qur'an, 
pelecehan terhadap tawanan Muslim di Abu Ghuraib dan di 
Teluk Guantanamo, Kuba. 



► 



■x. 









^ 







* 



i - 




Gambar 6,8 Ekpresi masyarakat ketika menerima Bantuan kemanusiaan 
oleh Tim Kapal Induk USS Bonhomme Richard (Sumber: wikipedia, 
2005) 

Dalam ilmu manajemen upaya rekonstruksi terkait 
dengan perancangan atau rekayasa ulang atas kondisi yang 
ada maupun yang akan terjadi. Dalam bahasa lain arsitek atau 
insinyur yang merancang Aceh harus memahami karakter 
dasar masyarakat setempat. 
Menurut ilmu manajemen dalam ki >n teks pemberdayaan dan 

pembangunan masyarakat berlaku prinsip empowertnent 



121 



dan commtmity development yang bertumpu pada peranan 
warga setempat. Prinsip empowerment mensyaratkan adanya 
kehendak dan kontribusi aktif masyarakat sebagai aktor 
pembangunan. 

Skema hubungan kerja BRR dengan Negara Donor 

Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi terdiri atas Badan 
Penasehat, Badan Pelaksana, serta Badan Pengawas. Ketiga- 
nya melapor langsung kepada Presiden RL 

Prioritas utama BRR adalah penertiban dan kendali mutu 
terhadap program beragam LSM dan para Donor. Program- 
program LSM dan donor tersebut umumnya dalam koor- 
dinasi yang buruk 1 , sasaran yang serampangan, seringkali 
hanya sedikit pengecekan dan perimbangan (check and 
balance). Oleh karena itu BRR melakukan proses seleksi yang 
cepat dan komprehensif untuk memastikan bahwa program- 
program donor mampu memenuhi standar minimum yang 
mendasar. 

Kritik terhadap Eksistensi BRR dalam penanganan di NAD 

Sebagai sebuah lembaga yang dibentuk oleh Presiden RI 
tantangan profesionalisme BRR belum diwujudkan secara 
nyata, tanggapan masyarakat muncul berupa kritikan keras 
terhadap dirinya 2 : 



1 Sumber Laporan BRR: Rebuilding a Better Aceh and Nias, 
hal-5. 

: Artikel Mahaduka Rekonstruksi Aceh-Nias oleh Teuku Kemal 
Fa s ya (Kompas, 19 Nopember 2005) 



122 



■ Organisasi BRR y an g memakai standar kerja internasional 
meski dilengkapi fasilitas mewah serta gaji yang besar 
ternyata menunjukkan kinerja yang rendah. Target 30.000 
rumah di tahun ini dari total rencana 120.000 rumah 
seperti pucuk layu. Realisasi pembangunan untuk 
mencapai jumlah 20.000 rumah sampai akhir tahun 2005 
diragukan. 

• Sebagian besar LSM yang ada di Aceh, tidak jelas kerjanya 
karena hanya menanyakan data, menyerahkan formulir 
dan jarang kembali, namun ada pula LSM yang telah 
membangun 12.000 rumah diluar koordinasi BRR. 

* Biaya operasional dan dana rutin BRR termasuk gaji 
cukup fantastis (Rp 371 Miliar) 

■ Satuan Anti Korupsi telah menemukan 22 kasus indikasi 
penyelewengan proyek tender BRR. 

■ Kondisi sebagian besar masyarakat tidak kunjung 
membaik, banyak ditemukan anak-anak yang dilanda gizi 
buruk, kurang kesehatan dan pendidikan. 



T 13 



Gambar 6.9 Skema hubungan BRR dengan lembaga donor 3 
digambarkan sebagai berikut; 

Skema Struktur Organisasi Bantuan dalam BRR 




MHTF 




APBN/APBN -P 



URK 



APBD Pm\insial 



APBDDistlitf 




NGO 



ArtJVlTIkS/PROJECT 



Keterangan: 
Donor s 

BRR 



International Donor Community 
(Kordinator oleh Bill Clinton mewakili PBB) 
BadanRehabilitasi & Rekonstruksi (N AD - 
Nias J 



? Sumber: "Rebuilding a Better Aceh and Nias, Stocktaking of 
the Reconstruction Effort" Brief for the Coordination Forum Aceh 
and Nias (CFAN), October 2005, dipublikasikan oleh BRR dan Bank 
Dunia. 



124 






MDTF Multj Donor Trust Fund (for Aceh and North 

Sumatra) 
NGO JSJon-Governmental Organization (LSM) 



Tabel 6.4 Daftar Proyek yang dapat digunakan untuk penanganan 
Bencana Tsunami di NAD & SUMUT 4 



No 


Nama Proyek 


Donor 


Nilai 
USD 

Juta 


Prosedur 
Pencairan 


Prioritas 


Pejabal Berwenang 


t 


Pramciaf 
Health Pro|&ct 
1,2 3 


IDA 


50 


Realokasi 

t) 


Rescue 


Deputi Vlf Bappenas, 
Diijen Perbendaharaan 


2 


Kecamatan 
Devetopment 

Projrcl 


IDA 


20 


Realokasi 


Rescue 


Depuli VII Bappenas, 
Diljen Perbendaharaan 


3 


Sumatra 
Region fioad 


IBRD 


6 


Realokasi 
, 1 ) 


Rescue 


Dopuli VII Bappenas. 
Diijon Perbendaharaan 


4 


Kecamatan 
DevDlopment 
Pioject Ifl / 
Sirce tl 


IDA 


80 


Siap 
Negosiasi 


Rehabilitasi 


Dopuli, V, VII Bappenas. 
Diljen Perbendaharaan 


5 


Urban Poverty 
Project ni 


IDA 


71,4 


Siap 
Negosiasi 


Rehabiiiias 


Deputr V VII Bappenas, 
Diljen Perbendaharaan 
EA 


6 


UroanSectoc 
Dev RElorm 
Profed 


IDA 


22 


Siap 
Negosiasi 


flehabililasi 


Depuli V. Vil Bappenas. 

Diljen Perbendaharaan. 
EA 


7 


Support ol 
Confkl 


IDA 


45 


Sap 
Negosiasi 


Rehabilitasi 


DepuliV, VII Bappenas. 
Dil|en Perbendaharaan, 
EA 


3 


Potential Loan 
Surplus 2) 


ADG 


80 


Siap 

Dcankan 


Rescue 


DepiiliV. V N Bappenas, 
Dil|en Perbendaharaan. 
EA 


9 


Cmergency 
Gram 


Jenang 


Rp. 3 5 
Miiiar 


Dalam 
Proses 


Rescua/Reh- 
abilrtasi 


Oepui VII Bappenas, 
Diljen Perbendaharaan 


10 


Counlerpari 
Fund Nun 
Project Type 
Grant Aid 2) 


Jepang 


150Jt 


Siap 
Dicairkan 


Segera 
Rescue 


Depuli V It Bappenas. 
Diijon Perbendaharaan 


1! 


Non Project 
Type Grant Aid 
2002 dan 2003 


Jepang 


Y 

603 15 
000 


Dalam 
Proses 


Rekonstruks 

i 


Depuli VII Bappenas, 
Oljen Perbendaharaan 


12 


Emergency Aid 


US 


0.1 


Siap Cair 


Rescue 


- 



4 Rencana dan langkah-langkah penanggulangan bencana 
alam di NAD & SUMUT sumber: presentasi Bappenas 2004 



125 



1) Proyek yang realokasi sudah dikonfirmasi ke Bank Dunia 
dapat dicairkan dalam katu dekat ( dua minggu) Dapat 
Pula Diusulkan untuk Emergency Loan Baru untuk 
Rehabilitasi dan Rekonstruksi, 

2) Dana ini dapat dicairkan dengan adanya surat Deputi 
Pendanaan Bappenas ke Dirjen Perbendaharaan Depkeu 
disertai lampiran kegiatan penggunaan 

Bantuan asing melalui Kapal Induk USS Abraham Lincoln 
AS beserta Militer Australia datang sebagai rombongan awal 
Gambar-gambar berikut merekam upaya penanggulangan 
bencana: 




Gambar 6. 10 Kapal induk USS Abraham Lincoln di perairan Aceh 
selama beberapa bulan. Gambar 



124 



















Gambar 6,11 Sumber: Republika 11 Januari 2005 




Gambar 6,12 Operasi kemanusiaaan dengan peralatan tempur lengkap 
di wilayah Aceh pasca tragedi tsunami 2004 (Sumber Republika 14 

Januari 2005} 




Gambar 6.13* jenis bom thermoiuiclear yang dimiliki oleh kapal 
Abraham Lincoln (sumber: w w w, via Us.com, 25 April 2005) 



127 




'm. 


'^^W 









Gambar 6.14 Bantuan kemanusiaan oleh Kapal Induk USS Bonhomme 
Richard, Aceh 9 Januari 2005 (sumber: htt p://www.lhd6.navy.mil 
Updatod, 30 April 2005) 



1» 



Penanganan Bantuan dan Per 



ikan Militer 



Jamlah pasukan TNI yang diterjunkan di wilayah bencana 
NAD dan SUMUT menurut Data Media Center Lembaga 
Informasi Nasional - Kominfo Dan data jumlah pasukan asing 
(tentara) adalah: 

Tabel 6.5 Jumlah personil militer dan penanganan pasca Tsunami 



Satuan TNI 


Jumlah 
personil 




Negara 
Asing 


Jumlah personil 


TNI AD 


3,684 




AS 


16.500 


TNI AL 


1.700 




Jepang 


970 


TNI AU 


748 




Australia 


800 


Mabes TNI 


42 




Spanyol 


500 


Total 


5.074 




Malaysia 


125 








Inggris 


120 








Total 


19.015 



(sumber: Republika, 11 Januari 2005 dan 25 Januari 05). 

Tabel dia tas menunjukkan militer asing daiam jumlah 
personil tampak lebih dominan. Sebagai perbandingan pasca 
bencana tsunami jumlah pasukan reguler TNI yang masih 
berada di NAD berkisar 38.000 personil, sementara total pasu- 
kan yang diterjunkan untuk menanggulangi bencana adalah 
5.074 orang. 

Selain tentara asing tercatat pula jumlah kapal perang 
asing. Sebanyak 13 kapal perang asing masih berada di perair- 
an Aceh dalam rangka bantuan kemanusiaan korban gempa 
bumi dan gelombang tsunami, kata Puspen TNI kemarin 5 . 



^ J a ka r ta , w w w.endonesi a . com, selasa , 08-Feb r u a r i-2 005 . 



129 



13 kapal asing tersebut yaitu kapal perang USS Shiloh, 
USS Duluth, USS Fort Mc. Henry dan USS Tippecanoe dari 
US Navy kini lego di perairan Meulaboh, USS Jhon Mc. 
Donald di perairan Belawan, HM AS Ka nimbla dari AustraHan 
Navy lego di Banda Aceh, (kecuali: Rainbaw Warrior dari Greai 
Peace lego di perairan Meulaboh), FS Jeanne D' A re dan FS 
Georges Leygues dari France Navy lego di perairan Meulaboh, 
FGS Berlin dari Jerman lego di Banda Aceh, JNS Kunisaki 
dan JNS Kurama dari Jepang lego di Banda Aceh, KD 
Mahawangsa dari TLDM sandar di dermaga Lhokseumawe. 

6.6 Perlunya sikap kritis dalam memahami 
permasalahan bangsa 

Data yang kami sajikan diperoleh berdasar laporan resmi 
media massa nasional -internasional, khususnya media cetak 
Republika, Jawa Pos, Pikiran Rakyat, Kompas, Rakyat 
Merdeka, juga AP, AFP, Reuters dan lain-lain. Berbagai analisis 
dikaji secara ilmiah, beberapa aspek yang dikaji adalah: 

1. Besarnya kekuatan gempa (maguilude) di wilayah Aceh 
pada tanggal 26 Desember 2004 dampak yang terjadi 
menurut tabel Earthquake Magnitude And Intensity 
Scales Compare sesuai rekaman awal BMG (J1SNET) 
yaitu sebagai gempa kuat berukuran 6,87 R. 

2. Ada fakta-fakta nan alamiah yang membangkitkan 
tsunami terarah kepada wilayah Aceh". Hal ini mengingat 



h Sebuah senjata semacam bom thermonuklir memungkinkan 
untuk menghasilkan dampakserupa. 



130 



lokasi pusat gempa, dengan epicenter di sebelah bartit 
Sumatra (Simeulue-Nias) telah menyapu wilayah Barat, 
wilayah Utara dan wilayah Timur Aceh serta menjangkau 
Somalia yang berjarak 7000 km namun tidak melanda 
Sibolga atau kepulauan Mentawai yang sangat dekat 
dengan pusat gempa. 

3. Fenomena tsunami Aceh berbeda dengan semua tsunami 
yang pernah melanda Indonesia, juga berbeda dengan 
seluruh catatan tsunami di Lautan Hindia dalam hai 
jangkauan yang melanda 12 negara. Demikian pula tidak 
ada bahwa sejarah tsunami di negara Jepang mampu 
merusak ke seluruh negara lainnya. Dalam peristiwa Aceh 
terminologi tsunami bergeser dari sekedar badai di 
pelabuhan menjadi badai laut dunia. 

4. Berbagai diskusi tentang Tsunami tidak memuat logika 
adanya sejumlah korban yang hangus saat mereka 
dibawa gelombang ke tengah laut, demikian pula bukti- 
bukti batang pohon dan rerumputan yang hangus. Hal 
ini mencirikan adanya gelombang panas yang hanya 
terjadi khusus pada tragedi Aceh kali ini. 

Fakta sosial-ekonomi adalah: 

• Suatu generasi Aceh telah terpotong dengan korban 
meninggal dan luka-luka mencapai sekitar 500.000 orang, 
korban umumny berasal dari kelompok masyarakat di 
wilayah pesisir Aceh yang berpendidikan maju. Dan 
N AD adalah wilayah Indonesia yang tengah berupaya 
menerapkan Syariat Islam berdampingan dengan hukum 

131 



nasional. 

• Aspek Ekonomi: Bulan Juni 2004 Komando Armada 
Pasifik AS telah meminta kepada Pemerintah Indonesia 
dan Malaysia untuk mengontrol keamanan perairan Selat 
Malaka. Sebagaimana di ketahui Selat Malaka telah 
diperebutkan sebagai akses ekonomi sejak era kolonial 
Portugis menyerbu kerajaan Islam Samudra Pasai di 
Peureulapada tahun 1511 M. 
Berbagai tanggapan atas buku ini diharapkan mampu 

memperkaya perkembangan intelektual serta bermanfaat 

sebagai bahan evaluasi dalam pembangunan N AD-Nias secara 

lebih baik.» 



132 



BAB. 7 

RANGKUMAN 



Rangkuman memuat dua bagian: pertama u n bu k men- 
jawab apakah tsunami di Aceh memiliki karakter sebagai 
bencana alam? kedua tentang sikap kehidupan berbangsa 
untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi serta untuk 
mempersiapkan langkah di kemudian liari, 

7.1 Kriteria Alamiah 

Untuk menjawab apakah tragedi tsunami sebagal bencana 
alam atau rekayasa? Kriteria alamiah pada metodologi kita 
terapkan dalam pembahasan berikut: 

1 . Kriteria Keteraturan Alam Semesta 

Keteraturan alam semesta 1 adalah berlangsungnya 



1 Proses alam adalah mekanisme perulangan kejadian dalam 

133 



kejadian dalam suatu pola dengan kadar tertentu. Peristiwa 
gempa tektonik di pulau Sumatra terkait dongan pergerakan 
lempeng lndo_ Australia yang bergerak aktif dengan kece- 
patan rata-rata 6,0 cm per tahun menujam lempeng Eurasia 
sehingga tercipta zona tumbukan. Akumulasi tumbukan 
selama ratusan tahun menghimpun energi raksasa sehingga 
melampaui batas tegangan dan mengakibatkan batuan 
lempeng patah. Tepat saat patah diikuti dengan pelepasan 
energi yang sangat besar terjadilah gempa bumi. 

Semua peristiwa gempa berada dalam keteraturan alam 
dalam kadar yang tertentu. Berdasar keteraturan alam maka 
ilmu geologi dan geofisika berkembang untuk memberi 
penjelasan tentang apa yang terjadi. Pola keteraturan alam 
di sepanjang pulau Sumatra diakibatkan oleh pergeseran 
tektonik bertipe tumbukan (convergent). Sementara tipe 
pergerakan lempeng di negara lain berupa perekahan memisah 
{divergent) serta tipe bergesekan {transfonn). 

Peristiwa gempa terjadi di sepanjang pulau Sumatra, 
namun tidak semua terkategori sebagai gempa besar. Keten- 
tuan besar atau tidaknya getaran gempa bergantung pada 
akumulasi energi yang dihimpun oleh penajaman lempeng. 
Pergeseran lempeng yang kecil menyebabkan gempa kecil, 
pelepasan energi pada pergeseran yang besar menimbulkan 



pola interaksi tertentu. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas tingkat 
mikro: atom, molekul, embrio biologi, sel tanaman, hewan, tingkat 
makro: perilaku planet bumi, matahari, komet dan antariksa vang 
tersusun teratur sejak jutaan tahun yang lampau. 



134 



gempa besar. Akumulasi energi yang dilepaskan oleh 
mekanisme patahan lempeng berulang dalam pola yang sama 
sepanjang masa. 

Gempa bumi dilaporkan menurut skala Richter dengan 
skala terkecil gempa mikro (< 2 R) sampai skala terbesar 
gempa sangat besar ( 3 9 R). Masyarakat menandai gempa 
besar sebagai terjadinya permukaan bumi terbelah disertai 
bangunan-bangunan yang hancur. Meski gempa sangat besar 
Aceh dilaporkan oleh USG S berkekuatan 9,0 Richter atau 
setara dengan 36700 x bom Hiroshima ternyata tidak 
menyebabkan kerusakan. Dan sungguhpun gempa tersebut 
berskala maksimal, tak sarupun warga Aceh meninggal secara 
si gin i f ikan akibat gempa. 

2. Kriteria Siklus Kejadian 

Peristiwa alam memiliki siklus perulangan. Setiap 
kejadian baik berupa sifat kimia- fisika atom, senyawa, 
kehidupan embrio biologi maupun planet bumi, matahari 
memiliki siklus yang pasti. Demikian pula siklus gempa 
sebagaimana table berikut: 



135 



Tabel 7.1 
Skala Richter, frekwensi kejadian dan dampak yang terlihat 



Deskripsi 


Skala 
Richter 


DampakGempa Frek wensi Keja d ian 


Mikro 


< 2.0 


Gempa mikro, tidak terasa Sekitar B0O0 x per hari 


Sangat 

Minor 


ZO-2.9 


Umumnya tidak terasa. tetapi Sekitar 1000 x per hari 
terekam 


Minor 


3.0-3.9 


Kadang terasa, tetapi tidak Sekitar 49000 x per 
menimbulkan kerusakan tahun 


Ringan 


4.0-4.9 


Ditandai dengan getaran barang- Sekitar 6200 x per 
barang di dalam ruangan, tidak tahun 
menimbulkan kerusakan yang berarti 


Sedang 


5.0- 5.9 


Men<mbulkan kerusakan berat pada 1 Sekitar 800 x per tahun 

bangunan konstruksi ringan untuk j 

kawasan terbatas. Pada kanstruksr I 

bangunan sedang dijumpai sedrkit 

kerusakan 


Kuat 


6.0 - 6.9 


Mampu merusak banqunan pada area^ Sekitar 120 x per tahun 
radius 1 50 km 


Mayor 


7 7.9 


Berdampak kerusakaan serius pada 
area yang luas 


18 x per tahun 


Besar 


8.0-8.9 


B* 'f dampak kerusakan sangat sertu? 
pada area ratusan kilometer 


1 x per tdhun 


Sangat 

Besar 


9.0 atau Hampir tak ada bangunan yang 
lebih i mampu benahan 


1 x per 20 tahun 



Sumber: US Gcological Survey. 

Merujuk tabel dia tas yang dibuat jauh sebelum tsunami: 
gempa berkekuatan 9,0 skala Richter berulang setelah 20 
tahun. Namun peristiwa gempa Aceh 26 Desember 2004 ber- 
ulang sangat singkat ke gempa Nias 28 Maret 2005. Kejadian 
gempa sangat besar dan gempa besar hanya berselang tiga 
bulan dan terjadi pada zona patahan Ground Zero 2 yang 
hampir sama. Secara geologi timbunan energi raksasa yang 



2 Penyebutan ground zero berdasar pemahaman penulis 
terhadap definisi epicenter sebagai sumber getaran tertinggi, dan 
getaran bumi adalah rambatan energi gelombang mekanis. Dan 
diskripsi Table Richter juga merinci dampa kerusakan menurut 
radius jarak tertentu. 

136 



telah dilepaskan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk 
pulih kembali. Laporan kekuatan gempa 9,0 R oleh USGSjuga 
membingungkan para ahli geologi dunia 1 . Tepat tiga hari sebe- 
lum gempa Aceh terjadi gempa besar di Selandia Baru ber- 
kekuatan 8,1 Richter, di sebuah Pulau yang tak ber penghuni. 

Apakah kriteria keteraturan alam berlaku pengecualian 
untuk wilayah Aceh? Apakah alam tidak memiliki siklus 
kejadian? atau apakah laporan gempa oleh USGS adalah tidak 
akuran atau palsu? Hal ini mengingat seismograf JISNET- 
BMG mencatat gempa Aceh sebagai berkekuatan 6,87 Richter. 
Karakteristik suatu gempa berkekuatan 6,87 R, kategori 
gempa kuat memiliki perulangan 120 kali dalam satu tahun 
dengan ciri "general panic, somc wallsfaU" (lihat tabel 3.1), 

Keterkaitan gempa berkuatan 6,87 Richter terhadap 
kemungkinan munculnya tsunami adalah sangat kecil, apalagi 
sanggup menghasilkan gelombang tsunami yang dahsyat. 

BMG memberi pedoman bahwa tsunami mungkin muncul 
bila terjadi gempa besar di dasar laut yang berkekuatan 3 7,5 
R, Sedang Tsunami di lautan Pasifik akan diwaspadai oleh 
Pacific Tsunami Warning Cenler (PTWC) di Hawai bila terjadi 
gempa besar dasar laut yang berkekuatan diatas 7,5 skala 
Richter seperti kutipan di bawah ini. 



lr Tho20O4 Indian Ocean earthquake came just three d a vs after 
a magnitude 8-1 earthquake in an uninhabited region west of New 
Zealand's sub-Antarctic Auckland Islands, and north of 
Australia's Macquarie Island [15]. This is unusual, since 
earthquakes o f magnitude 8 o r more oecur only about once per year 
o n average [16] (sumber: wikipedia, 2005) 

137 



A Tsunami Watch is automarlcally declared by the 
warning center for any earthquake having a magnitude 
of 7.5 or larger on the Richter scale (7.0 or larger iri the 
Ateutian Islands) and located in an arca whcrc a tsunami 
om be generated. Nutification af and Civil Defense agen- 
da*; begins, fullowed by limited public announcemmls 
by the local media. Data trom tidal gauge stations is awni- 
ted for con firma tion of the acrual existence of a tsunami. 



Sumber: Uudear Bom Cnn Create ATsunnmi, 1999, Higher Praise 
Christian Center 

Sejarah gempa besar di Lempeng Sumatra menurut Lem- 
baga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki siklus keja- 
dian dalam rentang 200-300 tahun. Selanjutnya siklus gempa 
pada patahan lempeng Sumatra dapat dilihat pada table 72 
yang memperlihatkan keteraturan alam namun akibat laporan 
USGS maka siklus gempa di Sumatra menjadi tidak jelas. 

Tabel 7.2 Sejarah gempa tektonik di lempeng Sumatra 



Tahun 


Gempa tektonik 


Skala Richter 


1650 


Mentawai 


8.0 


1797 


Mentawai 


8.2 


1833 


Mentawai/ Bengkulu 


87 


1861 


Nias 


8.5 


1907 


Nias - Simeule 


8,9 


2004 Desember, 26 


Nias ■ Simeule 


9,0 *(USGS) 
6 H S7 (BMG) 


2005 Maret, 28 


Nias 


3,7 



Sumber: LIPI {Republika 31 Maret 2005). 
Keterangan: 

Tabel ini tidak menyebut koordinat pusat gempa, akibat 



138 



laporan USGS maka siklus gempa menjadi Lictak jelas. 
Dan bila merujuk data BMG (seismograf JI5NET) maka 
siklus gempa akan tetap berlaku normal tanpa perlu 
memuat daftar kejadian tahun 2004 karena tidak termasuk 
sebagai gempa besar. 

X Kriteria Sifat Pasti Alam 

Ilmu pengetahuan berkembang pesat karena sifat alam 
yang pasti (IPA/exacta). Sifat kimia, sifat fisika sebagaimana 
air, lautan, batuan, bumi, langit dan planet memiliki kepastian. 

Kebenaran berwajah satu 

Kebenaran alam berwajah tunggak Konstruksi kebenaran 
dapat dikenali dengan berbagai pendekatan dimana masing- 
masing saling menguatkan. Suatu kebenaran tidak mungkin 
bertentangan dengan kebenaran yang lain. 

Namun pada peristiwa gempa di Aceh ternyata para ahli 
tidak mampu memberi penjelasan ilmiah. Argumen yang 
dikemukakan oleh para ahli saling bertentangan. Dan 
mengingat kebenaran hanya satu, maka tidak mungkin suatu 
kebenaran bertentangan dengan kebenaran lain, sebagaimana 
laporan-laporan oleh USGS, BMG, LIPI, Danish Space Center, 
BPPT telah menampilkan fakta-fakta yang bertentangan. 

Hukum Kekekalan Energi 

Energi di alam bersifat kekal, energi hanya berpindah 
dari satu media ke media lain. Energi yang dibangkitkan oleh 
patahan lempeng berasal dari fokus gempa (ruphnr start) 

139 



didalam bumi yang menjalar sampai ke permukaan tanah. 
Penjalaran getaran body wave dan surface zvave menyebabkan 
pergeseran batuan sedemikian hingga membuat dasar laut 
bergerak naik. Namun laporan pergerakan ini ternyata tidak 
menimbulkan kerusakan di Aceh. Senyatanya korban jatuh 
bukan karena gempa tetapi karena tsunami yang muncul 
setengah jam setelah gempa. Sesaat setelah gempa kondisi 
Aceh berjalan normal sebagaimana jalan raya utuh, bangunan 
tegak, akses listrik serta telepon masih berfungsi, korban jiwa 
baru terjadi setelah Aceh dihantam fenomena tsunami yang 
dahsyat sepanjang sejarah di tautan Hindia. 

Dalam kondisi demikian muncul pertanyaan: dari mana 
energi pembangkit gelombang tsunami bila media penjalaran 
energi yaitu daratan di Aceh tidak mengalami kerusakan. 
Energi gempa berkekuatan 9,0 skala Richter adalah skala 
tertinggi yang menimbulkan kehancuran dalam radius sekitar 
300 km atau berciri " total dnmage, wave seen on the ground surface" 
namun ternyata bangunan kokoh. Bukti-bukti menunjukkan 
formasi tanah utuh dan gedung-gedung serta bangunan tegak. 

4. Kriteria Ia h ir nya g enerasi ba r u 

Secara teknis cukup sulit untuk merumuskan tumbuhnya 
generasi baru sebagaimana karakteristik bencana alamiah. 
Namun pendekatan berikut merinci karakteristik yang ada. 
Pendekatan ini terkait dengan upaya rekonstruksi Aceh. 
Hirarki organisasi dalam rekonstruksi Aceh sangat dipenga- 
ruhi oleh peranan pihak asing, termasuk pada rancangan 
Master Plan di tingkat dunia (PBB). 

140 



Rencana rekonstruksi yang dibakukan 4 dalam "Master 
Pian" memuat visi dan misi pihak perancang, dalam produk 
Master Plan terkandung kepentingan bisnis dari kontraktor 
pelaksana yang mewakili perusahaan. Sementara itu pihak 
asing memiliki karakter sosial budaya yang berbeda. 

Prinsip manajemen modern mengutamakan terjadinya 
kemandirian sehingga sua t u bangsa sanggup memperbaiki 
nasibnya sendiri. Perubahan berdasar pada kemampuan sen- 
diri lebih bermanfaat daiam jangka panjang. Di mana bantu- 
an pihak asing bersifat sementara, dan umumnya terka tegori 
sebagai hutang. Dalam kondisi demikian kriteria tumbuhnya 
generasi baru yang mandiri akan sulit dicapai. 

Pendekatan untuk mengukur kriteria tumbuhnya gene- 
rasi baru terbagi dalam beberapa aspek: 

Secara ekonomi, kemampuan bangkitnya peranan 
ekonomi (perdagangan, industri) oleh generasi baru jauh 
dari harapan. Ia sangat bergantung pada hutang-hutang. 
Demikian pula dalam aspek rekonstruksi pembangunan, 
masyarakat pesisir serta nelayan tidak berdaya, semen- 
tara industri wisata pantai, rekreasi, restoran, hotel siap 
mengantikan posisi nelayan. Para Invenstor bergerak 
mengambil posisi strategis sementara warga setempat 
yang kehilangan pijakan berperan sebagai penonton. 
Secara sosial keagamaan, tumbuhya generasi baru yang 
lebih baik (shaleh) belum menampakkan cirinya. Wilayah 



4 Tim BRR presentasi di depan Bill Clinton di Washington DC 
{sumber: Republika, 5 j uni 2005). 



141 



"Serambi Mekah" pada beberapa tempat gairah berjilbab 
justru ditinggalkan^ serta Jokasi pasca bencana menjadi 
arena berpacaran bagi muda-mudi yang cenderung tidak 
sejalan dengan ajaran Islam. 

Secara politis ada aspek perdamaian disamping aspirasi 
untuk pemisahan /pembentukan provinsi baru di NAD, 
keinginan pemisahan propinsi baru muncul bersamaan 
dengan kesibukan konsolidasi pembangunan Aceh secara 
terpadu- Perdamaian Gerakan Aceh Merdeka (G A M) 
dicatat sebagai langkah positif. Berkenaan dengan 
kriteria tumbuhnya generasi baru perdamaian adalah 
langkah maju dalam membangun generasi. 
Secara psikologi prinsip kemandirian sangat diutamakan: 
"berdiri d ia tas kaki sendiri" dan "tangan diatas lebih 
baik dari tangan dibawah", namun secara faktual keman- 
dirian jauh dari harapan. Dalam situasi ini konsep pem- 
berdayaan (empozverment) serta prinsip communily 
developntent belum dilakukan. 

Tumbuhnya generasi baru sulit dirumuskan, sementara 
fenomena menunjukkan tingginya ketergantungan Aceh 
kepada peranan asing. Kutipan kisah dalam laporan BKR 
berikut memberi pesan untuk direnungkan: 



5 "Wanita Aceh mulai tanggalkan Jilbab", Pikiran Rakyat, 21 
Februari 2U05. 



142 



"Kami ingin membangun Aceh dengan kekuatan 
kami sendiri" 

Ketika tsunami menghantam Aceh, Lia sedang ber- 
ada di Jakarta mengunjungi ibunya yang sedang sakit 
Tiga hari kemudian ia sampai di rumahnya di Kampong 
Keuramat dan mendapati tumpukan mayat yang meng- 
gunung, rumah-rumah dan jalanan dipenuhi reruntuhan 
dan bau busuk mayat. Keluarga Lia selamat, tetapi 
rumahnya rusak berat. 

Apa vang dirasakan oleh Lia saat itu hanyalah 
semangat untuk membantu "Hatiku sakit d i mana aku 
tidak mampu menolong ketika mereka berjuang mengha- 
dapi tsunami- Aku memutuskan untuk segera membantu 
siapa saja, karena kini kita semua adalah sama. Kini kita 
semua bersaudara" ucap Lia. 

Lia segera berusaha, pergi dari pintu ke pintu mena- 
warkan bantuan tenaganya sebagai tukang cuci, ia juga 
mendatangi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk 
mendapatkan bantuan makanan bagi warga sekitarnya. 
Rumahnya yang tei ih diperbaiki digunakan sebagai pos 
penampungan penyaluran makanan berupa roti dari 
salah satu LSM Turki yang dibagikan kepada 180 
keluarga. 

Usaha Lia tersebut disambut baik oleh para tetang- 
ganya. "Orang-orang mempercayaiku dan aku tidak 
mungkin menolak mereka. Aku hanyalah seorang lulusan 
SMA, aku bukanlah seorang pemimpin, aku hanya 
membantu." Ia memberanikan diri untuk bergabung 
dengan lembaga Komite pemilihan lokal "Kerap", yang 



143 



melalui Kerap ia sekaligus memonitor rekonstruksi 
pembangunan serta kondisi sumber pembiayaannya 
bantuan. Pendeknya ia jadi bisa membaca dan 
memetakan Wilayah di sekitarnya. 

"Sikap moral dari warga disini sangat tinggi. Saya 
tidak melihat adanya permasalahan dalam melibatkan 
warga untuk melakukan rekonstruksi." Lia hanya 
khawatir terhadap rumor, desas-desus bahwa upaya 
pembangunan di Kampung Keuramat telah ditenderkan 
kepada Kontraktor/' Kami tidak menginginkan kontraktor, 
Kami ingin membangun dengan kemampuan kami 
sendiri. Kami memiliki keahlian dan kami ingin 
mempekerjakan penduduk kami." 



Refleksi khusus tentang Kemandirian Aceh 

Berkenaan dengan tumbuhnya generasi baru, terdapat 
hal yang perlu dicatat tentang karakter Aceh tempo dulu. 
Aceh "Serambi Mekah" dikenal sebagai komponen hangsa 
yang anti penjajahan Darat. Karakter anti penjajah sangatlah 
menonjol sehingga tidak ada kolonialis Barat (Portugis, 
Belanda, Inggris) yang menundukkan Aceh. 

Perjuangan Aceh melawan penjajahan terbukti melaku 
sumbangannya kepada kemerdekaan Indonesia 1945. Aceh 
menjadi modal kemerdekaan sebagai daerah yang tidak ditak- 
lukkan Belanda, bahkan Aceh sebagai daerah pertama yang 
memberikan sumbangan nyata berupa emas permata serta 
pembelian pesawat terbang RI yang bernama Seulawah 001 
dan Seulawah 002. 



144 






Maka peringatan satu tahun tsunami menjadi momen 
untuk refleksi: bagaimana masyarakat Aceh yang dahulu anti 
penjajah Barat kini memasuki agenda ketergantungan hutang- 
hutang kepada bangsa yang dulu mereka lawan dengan gigih. 
Dan refleksi ini tidak perlu ditafsirkan sebagai perlawanan 
kepada asing tetapi lebih kepada bagaimana membangun 
kemandirian masyarakat secara kokoh dalam format "berdiri 
d ia tas kaki sendiri". 

Momen Refleksi tsunami berfungsi mencegah kerugian 
yang mungkin muncul akibat kesalahan penanganan. Adanya 
tanda-tanda penyimpangan bila tidak ditangani secara 
sungguh-sungguh dapat menyeret Aceh kedalam era "Habis 
terang terbitlah Gelap". Dan tantangan ini sebagai ironi 
dalam pembangunan dimana pasca bencana haruslah: 
tumbuh sikap tabah/ keyakinan yang teguh untuk secara 
tulus bahu-membahu dengan memanfaatkan sisa-sisa 
kekuatan yang ada. 

7.2 Rangkuman 

Rangkuman analisis disusun berdasar empat kriteria 
alamiah. Hasil rangkuman disusun sebagai berikut: 



1. Kriteria keteraturan 

Alam: 

gempa bumi adalah peristiwa 
yang biasa terjadi di Sumatra. 
G em p ,i kecil berdampak kecil 



Sumber penyebab sama 
namun dampak tidak 
beraturan 

Telah ditunjukan bukti-bukti 
bahwa tidak terjadi kerusakan 
di bumi Aceh akibat gempa. 



145 



gempa besar berdampak 
besar. 

Gempa Aceh dan Gempa Nias 
diakibatkan oleh aktivitas 
tektonik. Perbedaan 0,3 R {9,0 
- 8,7) berarti goncangan Aceh 
2 x lebih hebat dari Nias 

Peristiwa alam memiliki 
kadar kejadian tertentu: BMG 
6,87 R atau kerusakan sedang. 
USG5 9,0 R atau kerusakan 
total. 


Dumi di pulau Nias, Pulau 
Simeulue dan Aceh Singkil 
hancur, Pulau Nias miring ke 
timur. 

Terbukti sebagai gempa 
dengan kerusakan sedang 
sebagaimana peristiwa gempa 
Padang (Sumatra Darat) 


2. Kriteria Siklus Kejadian 

Gempa 'kuat' skala 6-7 R 
berulang 120 dalam setahun 

Gempa 'besar' skala 8-9 
terjadi sekali dalam setahun 

Pada lokasi yang sama gempa 
berulang setelah rata-rata 200- 
300 tahun 


Siklus kejadian menurut 

Tabel Richter dan LIPI 
Perulangan ini sebagaimana 
gempa Na b i re dan gempa 
Padang 

Gempa 'Sangat Dcsar' Aceh 
dan gempa 'besar' Nias 
hanya tiga bulan, terjadi pada 
Ground Zero yang relatif sama 

Perulangan 26 Des 2004 & 28 
Maret 2005) adalah mustahil 
mengingat timbunan energi 
gempa telah terlepas dan 
butuh ratusan tahun untuk 
menimbun energi kembali. 
1 u ga ter d n pa t peru 1 a nga n \ a in 
di Selandia Baru h . 



6 Earthquake came just three days after a magnitude 8.1 
earthquake in a n uninhabited region west of New Zealand's Tnis 



146 



3* Kebenaran Alam ber- 
sifat Pasti 

Ukuran kekuatan gempa 



Pusat patahan gempa di 
bawah Pulau Simculuc 



Setiap gelombang memiliki 
sumber- Epiccntcr sebagai 
sumber goncangan tertinggi. 



Ditampilkan dalam wajah 
yang tunggal 

Kebenaran di uji: BMG 'gempa 
kuat' b, 8 7 vs USG S gempa 
'sangat besar' 9,0- Seismograf 
Broadbnnd tidak dapat 
diulang atau dipalsukan. 
Laporan akhir gempa bisa 
berbeda bila data komputer 
diketik ulang (overwrite) 

Kerusakan tidak terjadi 
bahkan di pusat gempa 
(Pulau Simeuleu-Nias) tidak 
ada korban jiwa akibat gempa. 

Tsunami Aceh tidak terkait 
dengan pusat gempa, tsunami 
justru menghantam pantai 
Timur Aceh semen ta ra Singkil, 
Sibolga dan Mentawai aman. 



4. Kriteria lahirnya Gene- 
rasi bani 

Aspek sosial agama dalam 
Karakter "Serambi Mekah" 
sejak era Konial Belanda, 
Portugis, Inggris. 
Pilar pendidikan: sekolah 
hancur, guru, dosen dan 
murid tewas 



Inisiatif dan Peran Pem- 
bangunan Aceh 

Meski Snouck Horgrunye 
gagal, tsunami telah membuka 
pintu bagi Misionaris asing 
melalui berbagai bantuan. 

Pendidikan dasar sampai 
perguruan tinggi hancur. 
Wilayah pesisir adalah pusa l 
perkembangan masyarakat 



147 



Sikap Kemandirian berbangsa: 
Berdiri diatas kaki sendiri 
danTangan diatas lebih baik 
dari tangan di bawah 

Partisipasi aktif masyarakat 
(empowerment dan commu- 
ni ty developmentj . 



dan justru wilayah-wilayah ini 
paling hancur 

Sangat bergantung pada 
bantuan atau hutang dari pihak 
Asing 

Lebih berperan sebagai obyek 
bukan sebagai pelaku yang 
berdaya. 



5. Fenomena lain 
Fenomena air laut surut di 
Meulaboh dan Banda Aceh 



Laporan PBB: sampah nuklir 
akibat tsunami di Aceh. 



Laporan Korban meninggal 
gosong ditelan tsunami 



Bukti survei menunjukkan 
pohon bahkan rumput serta 
tanah hangus di Lhoknga. 



Logika Ilmiah 

Tsunami alamiah dengan dasar 
jaut naik tidak menyebabkan air 
laut surut (BPPT: dasar laut naik 
dari Mentawai- Andaman se- 
panjang 1600 km x 800 m). 

AS (VOA) menyangkal bahwa 
itu hanya limbah industri dari 
Eropa. Namun Konvensi 
London 1972 melarang pem- 
buangan limbah nuklir di 
lautan 

Tsunami hanya memua t air Ia ut 
dan lumpur pantai, ia tidak 
membawa material dasar laut 
apalagi gelombang panas. 

Sekali lagi tsunami hanya me- 
muat air laut permukaan . Tidak 
ada material laut alamiah yang 
sanggup membakar daratan. 
(Bulan Desember-Januari ada- 
lah musim penghujan) 



148 



Berdasar pemetaan masalah, hasil analisis beserta bukti- 
bukti, dapat ditarik kesimpulan ilmiah 7 bahwa: tsunami di 
Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 bukanlah diakibatkan 
oleh gempa bumi. Berdasar empat kriteria telah dibuktikan 
bahwa tragedi tsunami di Aceh tidak memiliki karakter 
sebagai bencana alam akibat gempa bumi. 

Dengan demikian, tindak lanjut rangkuman dikembalikan 
kepada pembaca dengan pesan apakah kita memiliki pedoman 
untuk mengambil hikmah atas peristiwa tsunami di Aceh s , 
Dan secara keseluruhan materi buku ini diharapkan memberi 
penyegaran kepada berbagai kalangan baik intelektual 
maupun tokoh agama yang telah mempertanyakan mengapa 
Bencana /Tragedi terjadi di Aceh dan bukan di wilayah lain 
yang mungkin memiliki tingkat maksiat lebih besar. 

7.3 Momen Refleksi Berbangsa 

Apapun sikap dan tanggapan yang mungkin lahir pada 
diri pembaca, buku ini hadir dalam rangka refleksi satu tahun 
Tsunami. Satu tahun adalah waktu yang cukup untuk refleksi 



i s unusual, since earthquakes o f magnitude S or more oecur only 
about once per year on average {sumber: en.wikipedia, 19 Oktober 
2005). 

7 Lihat kembali metodologi analisis bab J. 

H Selanjutnya penulis menyarankan dilakukan penelitian 
lanjut untuk mengetahui kemungkinan adanya energi raksasa (non 
seismic) yang telah menggerakkan pemindahan volume air laut 
menjauhi daratan pantai Aceh untuk kemudian kembali sebagai 
gelombang tsunami yang dahsyat. 

149 



bagi kehidupan berbangsa agar kita dapat menata hari esok 
dengan lebih baik. 

■ Mengapa bencana alam dan bencana kemanusiaan akibat 
perbuatan manusia sering terjadi di Indonesia. Sebuah 
negeri yang subur, yang dianugerahi kekayaan alam 
layaknya permata "Zamrud di Katulistiwa". Namun sejak 
Indonesia merdeka 1945 sampai kini akhir tahun 2005 
ternyata kemiskinan dan kesengsaraan masih melekat ke 
dalam jatidiri bangsa. 

■ Sebuah ironi bila peristiwa Aceh dianggap sebagai Azab 
Tuhan, diinana forum dan majelis agama tumbuh 
semarak. Namun banyak tokoh berpenampilan Agama 
yang haus publikasi dan puja puji dari penggemarnya. 
Tokoh agama nampak sebagai artis dengan segala atribut 
yang mewah, terkadang dikelilingi pengawal-pengawal 
namun sang rakyat sang umat sengsara. 

■ Organisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat bahkan 
Partai politik, termasuk partai berbasis agama muncul 
layaknya komunitas bisnis profesional dengan rakyat 
sebagai komoditi. Masing-masing organisasi sanggup 
mengumpulkan dana-dana besar meski jarang menyebut 
sumber donaturnya, sementara rakyatnya sengsara di 
pinggir kali, pinggir rel serta kampung-kampung kumuh 
yang jauh dari sentuhan kelompok elite organisasi /LSM/ 
artis agama /partai tersebut. 

■ Pada satu sisi sumbangan untuk bantuan kemanusiaan 
terkumpul sangat banyak, namun saat bersamaan pesta- 
pesta, pertunjukan seni-budaya, pertunjukan politik, juga 



150 



pe n i. i s- pon faa agama berlangsung meriah dalam tai.i 
panggung yang megah dan pakaian-pakaian yang indah. 
Kondisi ini merefleksikan tidak jelasnya orientasi ber- 
bangsa, sehingga kemakmuran rakyat jauh dari harapan. 
Kejahatan-kejahatan intelektual dan korupsi dirasakan namun 
tidak dibuktikan di pengadilan. Demikian puia sikap 
kemandirian berbangsa yang lemah, dan pihak asing semakin 
dominan. 

Peringatan Islam sebelum terjadinya bencana alam 
yang sesungguhnya 

Bagi warga Aceh dan bangsa Indonesia umumnya, semua 
kejadian bencana alam maupun bencana kemanusiaan akibat 
tangan manusia menuntut upaya mawas diri agar tidak merugi 
di kemudian hari. Refleksi satu tahun tsunami harus diambil 
hikmah untuk menata kehidupan berbangsa. Bangsa 
Indonesia sebaiknya memperhatikan semua peringatan 
berikut sebelum terjad inya bencana alam yang sesungguhnya: 

Q$. Al Qashash 58-59: 

"Dan berapa banyak negeri yang telah Kami binasakan 
lantaran penduduknya terlalu berlebihan dalam kehidupan 
mereka. Oleh sebab itu permukiman mereka tidak dapat lagi 
didiami, kecuali hanya sebagian kecil. Dan Kamilah 
pewarisnya." 

"Tidak pernah Tuhanmu membinasakan negeri-negeri 
sebelum diutusNya ke Ibu negeri itu seorang pemberi 
peringatan yang membacakan Ayat-ayat Kami buat mereka. 



151 



Dan tidak pula Kami membinasakan negeri-negeri kecuali 
akibat penduduknya telah berbuat sewenang-wenang atas 
negeri-negeri mereka sendiri, 

QS. Ar Rum: 41 

a Sudah tampak kerusakan didaratan dan di lautan akibat 
perbuatan tangan-tangan manusia y«mg zalim, supaya 
mereka merasakan sebagian kecil dari hasil ulah mereka, 
dengan pengharapan agar mereka kembali kepada Hukum 
Allah/' 

Demikian sebagaimana pesan KH. Ahmad Dahlan di awal 
buku ini, kita harus membedakan antara pintar dan bodoh. 
Pintar dan bodoh hanya berbeda ketika kita menghadapi 
pilihan benar atau salah. Selama tidak dihadapkan pada 
kebenaran maka orang pintar dan orang bodoh adalah sama 
saja, dan tentunya kebodohan telah merugikan kehidupan 
bangsa. 

Sikap yang harus diambil oleh orang yang beragama, 
yaitu mengambil pelajaran atas apa yang terjadi agar terhin- 
dar dari kesusahan dan kealpaan. Kebodohan dan kealpaan 
dapat menjerumuskan kedalam jurang kehancuran di 
kemudian hari.« 



152 



DAFTAR PUSTAKA 






-, 2004 Indian Occan earthauake, Wikipedia, the free 
cncyclopedia, Oct 2005 

- "A Chrouology ofihe Nuckar Age" u p to May 1998 is 
from: Shimbun, Asahi. The Road to the Abolition of 
Nuclear Weapons. Tokyo: Toppan Printing Co, Ltd., 
1999. 

-> Countries most dhvctiy affecied by the 2004 Indian Ocenn 
earthquake. Main orticle: Countries affected by the 2004 
Indian Occan carthquake t wikipedia, 2006 

- Quake Moved Sumatra By Oniy20 Ceutuneters: Danish 
Scientists Copenhagen, Agence France-Presse (AFP) 
Jari 31, 2005 

— , "Rehuilding a Better Aceh and Nias, Stocktaking ofihe 
Rcconstruction Effort" Briof for the Coordination 
Forum Aceh and Nias (CFAN), 13RR dan World Bank, 
October 2005 

153 



r 



Ashari, Yunus Latar belakang tektonik gempa bumi yang 

menimbulkan tsunami di kawasan Aceh-Nicobar- 

Andaman, Fakultas Teknik Unisba, Bandung, 2005 
Brunious, Courtney and Amanda Warner, Earthquakes and 

Society, warnera@umich.edu &cbr u niou@umich.edu, 

2005 
Eichelberger, John Jeff Freymueller, Graham Hill and Matt 

Patrick, Nuclear Stezvardship: Lessons from a Not-So- 

Remote Isfand, Geotimes, March 2002 
Fernandez, Ciarence The Richter Seal e: what i t is and what it 

measures, Reuters, Srngapore, 28 January 2001 
Khalturin, Vitaly I. The 25Largest Earthquake Disasters in Human 

Histori/ Second Edition, Central Asia Representative, 

GeoHazards International, October 1998 
Rajiva, Lila Earthquakes r Tsunamis And Nuclear Testing f http:// 

www.rense.com/, 2005 
Vialis, Joe "Asia Tsunami Proved Biggest War Crime in History" 

Tsunami Part Two., www.vialls.com, 2005 



154 



RIWAYAT PENULIS 



M. Dzikron AM., lahir di Solo 5 Maret 1967 

— Lulus Sarjana Teknik Industri - Institut Teknologi 
Bandung, 1994 

— Lulus Magister Teknik dari Teknik Industri ITB, 2001 

— Semasa kuliah aktif di berbagai unit kemahasiswaan di 
ITB 

— Tahun 1992 membentuk organisasi untuk merancang 
solusi atas Peta Kemiskinan Nasional. Organisasi ini 
mengeluarkan solusi pemberdayaan zakat maal untuk 
fungsi produktif. 

— Tahun 1993-1994 aktif membantu pengembangan 
pesantren melalui workshop teknologi & kewirausahaan. 

— Tahun 1995-1996 bekerja sebagai staf pengembangan 
bisnis di Jakarta. 

— Tahun 1997-2000 sebagai Direktur Pusat Pengembangan 



199 



1 



Kewirausahaan, Center for Student's Entrepreneurship 
Devefopment (CSED) di ITB. 

— Tahun 1996-sekarang sebagai konsultan Pengembangan 
Kewirausahaan dan Manajemen Industri di beberapa 
perusahaan swasta serta konsultan Perencanaan Pem- 
bangunan. 

— Tahun 1996-sekarang bekerja sebagai dosen di Jurusan 
Teknik Industri Unisba, untuk mata kuliah Kewira- 
usahaan, dan Manajemen Strategi.» 



136 






Lampiran 



Kronologi gempa di Sumatra khususnya kejadian Gempa 
Aceh tanggal 26 Desember 2004. Data disortir dalam urutan 
magnitude terbesar. 



(Sumber: The U5GS Eart)iquakes Hareartls Program, 2005) 


No 


DATE-{UTC)-T1ME 


Lat 


Long 


Dep 
ih 


Mag 


Gomroertte 


yyyy/mm/dd hfi:mm:ss 


degrees 


ttegree 

s 


km 






J 


200^1/12/26 00:58:53 


3.3DN 


95.96t 


30 


9 


Oh F 1 H E WE5T COAST OF 
NORTHERN SUMATRA 


1 


2004/12/26 04:21:29 


D.83N 


92.9*1 


39 


71 


NICOBAR ISLANDS, INDIA 
REGION 


3 


2004/12/26 09:20:00 


3.89N 


97.35E 


9 


6.6 


NICOBAR ISLANDS, INDIA 
REGION 


4 


2005/01/01 06:25:44 


5.09N 


92 .30 E 


12 


6.6 


OFF THE WEST COAST OF 
NORTHERN SUMATRA 


5 


2005/01/02 15:35:56 


6.34N 


92.79E 


30 


6.3 


NICOBAR ISLANDS, INDIA 
REGION 


6 


2004/12/26 11:05:00 


13.53N 


92 .8 3 E 


13 


6.2 


ANDAMAN ISLANDS r INDIA 
REGION 


7 


2004/12/29 05:50:47 


8.78N 


93 .20 E 


12 


6.2 


NICOBAR 1SLANDS, INDIA 
REGION 


8 


2005/01/04 09:13:11 


I0.65N 


92.37E 


20 


6.1 


ANDAMAN ISLANDS, INDIA 
REGION 


9 


200-V 12/29 06:30:40 


13.24N 


9 2. 65 E 


10 


6.1 


ANDAMAN I5LANDS r INDIA 
REGION 


10 


2004/12/26 01:21:20 


6.33N 


93.36E 


30 


6.1 


NICOBAR ISLANDS, INDIA 
REGION 


U 


2OO5/01/01 19:08:07 


7.36N 


94 35E 


54 


6.1 


NICOBAR ISLANDS, INDIA 
REGION 



157 



I 



Daftjti C*mpji Dirasakan 



Date/Tinir- (WIU) 


Uli 


LfJH 


Depth 
(Km) 


Mag 

(SR) 


Keterangan 












- 


17/ 10/200 L) u,Mi; .'.' 


1.7 


y/.fi 


33 


5.9 


Pusat gempa berada di laut 
47 km utara GunungsitoFi 


l6/lO/2O0S.'tJ.!jt J . , -Uit 


I.IJ 


k'0.06 


30 


A 


Pusat gempa berada di 
darat 33 k m Tenggara Palu 


II/lO/2()0fi.'.'.(JM4U0 


U 


95.2 


33 


6.1 


Pusat gempa berada di laut 
90 km barat daya Banda 
Aceh 


KVIO/2flfl5 17:55:55 


-b.8b 


105.22 


33 


5.7 


Pusat gempa berada di laut 
190 Km Barat Daya Jakarta 


10/10/2005 16:03:59.5 


-3.5 


119.15 


10.5 


4.3 


pusat Gempa berada di 
sekitar teluk Mandar 
kurang Lebih 10 Km 
tenggara Kota Majene 


08/10/2005 11:30:47 


2.2 


97.9 


33 


5.7 


Pusat gempa berada di 
Laut kurang lebih 15 km 
arah tenggara Singkil 


07/10/2005 07:09:27 


^7,3 


105.4 


33 


5,1 


Pusat gempa berada di laut 
137 km barat daya Ujung 

Kulon . 


05/] 0/2005 15:46:44 


5.1 


95.5 


33 


5.5 


Pusat gempa berada di 
darat 50 km Selatan Banda 
Aceh 


04/10/2005 19:23:31.3 


5.56 


95.3 


33 


4.9 


Pusat gempa berada di laut 
53 km barat Daya Banda 
Aceh 


04/10/2005 05:09:26.8 


5.9 


94.7 


60 


5.5 


Pusat gempa berada di laut 
kurang lebih 68 km Barat 
Daya Banda Aceh. 


28/09/2005 15:55:26.9 


-3 7 


128 .4 


80 


4.9 


Pusat gempa berada di 
Laut 24 km Timur Ambon 


25/09/2005 07:03:01.0 


1.5 


126.5 


33 


5.6 


Pusat gempa berada di 
Laut 186 km Timur 
Manado 


20/09/2005 21:59:51.8 


1.77 


94.76 


30 


4.S 


Pusat gempa berada dr laut 

111 km barat daya Banda 
Aceh 


16/09/2005 06:33:47.0 


-8.6 


111,5 


33 


5,5 


Pusat gempa berada di laut 
141 km barat daya Malang 


11/09/2005 19:49:04.0 


-9.1 


115.4 


55 


5 


Pusat gempa berada di 
Laut 51 Km Tenggara 
Denpasat 


10/09/2005 23:57:52.0 


5-4 


95 


33 


5,8 


Pusat gempa berada di 
laut 34 km Barat Daya 
Banda Aceh 


10/09/2005 09:49:23.47 


1,83 


96.84 


30 


5.2 


Pusat gempa berada di 
Samudera Indonesia lebih 
kurang 1?! Km arah Barat 
Laut Gunung Sitoli 


08/09/2005 21:42:03.5 


1.66 


97.65 


30 


-15 


Pusat gempa berada dr 
Laut 46 km Timur Laut 
Gunung Sitoli 



159 



Lampiran 



Kronologi gempa di Sumatra khususnya kejadian Gempa 
Aceh tanggal 26 Desember 2004. Data disortir dalam urutan 
magnitude terbesar. 



(Sumber: The USGS Esrthquakcs Hazzards Program, 2005] 


N o 


DATE-(L-TC)- TlMt 


La t 


Lnng 


EH 


M^g 


Comments 


yyyy/mm/dd hh:mm:55 


degrees 


decjree 


km 






1 


200-1/12/26 OQ:5S:53 


3.30N 


95.96C 


30 


9 


GFF THE WEST C0A5T OF 
NORTHERN SU M Al RA 


2 


2004/12/26 04:21:29 


6.68 N 


92.94E 


39 


7.1 


MC70BAR ISLANDS, INDIA 
REGION 


3 


2004/12/26 00:20:00 


8.8SN 


92.35E 


y 


6.6 


N1COBAR 1SJJ\NDS, INDIA 

REGION 


1 


2005/01/01 06:25:44 


5.09N 


92.30E 


12 


6.6 


OFF THE WEST COAST OF 
NORTHERN SUMATRA 


5 


2005/01/02 15:35:56 


6.34N 


92.7'JE 


30 


b. 3 


NICOBAR ISLANDS r INDIA 
REGION 


6 


2004/12/26 11:05:00 


13.53N 


92-S3E 


13 


6,2 


ANDAMAN 1SLAND5, INDIA 
REGION 


7 


2004/12/29 05:56:47 


8.78N 


93.20E 


12 


6.2 


NICOBAR ISLANDS, INDIA 
REGION 


8 


2005/01/04 09:13:11 


10,65 N 


02.37E 


20 


6.1 


ANDAMAN ISL4NDS, INDIA 
REGION 


9 


2004/12/29 06:30:40 


13.24N 


92.65E 


10 


6 1 


ANDAMAN ISLANDS, INDIA 
REGION 


10 


2004/12/26 01:21:20 


6.33 N 


93.36E 


30 


6.1 


NICOBAR I5LAND5, INDLA 
REGION 


11 


2005/01/01 19:08.07 


7. 36 N 


94 35E 


54 


6.1 


NICOBAR 15LAND5, INDIA 
REGION 



157 



(Sumber, Trie USGS Eartliquakes Hazzands Program, 2005) 


Mo 


OATF (UTCJ-TIME 


Lat 


Long 


th 


Mag 


Commente 


W^v/mm/dd hh:mm:5s 


degrees 


degree 

S 


km 






12 


2004/12/26 01 72-J5 


7.42N 


93.98E 


30 


6.1 


NICOBAR FSLANDS, INDIA 
REGION 


13 


2004/12/29 01:50:52 


9. ION 


93-75E 


8 


6.1 


NICOBAR RLANDS, INDIA 
REGION 


14 


2005/01/09 32:12:56 


4.92N 


95.1 2E 


-10 


6.1 


NORTHERN SUMATRA, 
INDONESIA 


15 


2004/ J 2/2/ (W: S9:0G 


5.35N 


<31.<J6E 


35 


6.1 


N ORTHEftN SUMATRA, 
INDONESIA 


16 


20G4/12/2G 19:19:55 


2.79N 


H4.I7E 


30 


6.1 


OFF THE WEST COteT OF 
WOPTHERN SUMATRA 


17 


2004/12/26 10' 19:31 


U.47N 


92. 72 E 


26 


6 


ANDAMAN ISLANDS r INDIA 
REGION 


IH 


2004/12/31 12:01:57 


6.20N 


92. ^OE 


11 


6 


NICOBAP 1SLANDS, INDIA 
REGION 


19 


200-1/12/26 02 00:39 


6.H3N 


94.64E 


30 





NICOBAR 1SLANDS, J N DIA 
REGION 


20 


2004/12/31 02:24: m 


7.13N 


92511 


34 


6 


NICOBAR 15WNDS, INDIA 
REGION 


21 


2 [MM/ 12/29 01:39:41 


iugn 


L j3.]i,r 


34 


6 


NiCOBAR ISU1NDS, INDIA 
REblON 


22 


2004/1 2/ 2t> 01:25 48 


5.49N 


<M.I9F 


10 


i 


NORTHERN SUMATRA, 
INDONESIA 



Keterangan: 

UTC Universal Time Coordinate (Indonesia UTC + 7) 
Data disusun dalam urutan gempa terbesar 9 R sampai dengan 
gempa berkekuatan 6 Richter.Keterangan: laporan USGS 
merujuk skala Richter sebagai informasi standar kekuatan 
gempa bumi. 



RUMITNYA LAPORAN "GEMPA ACEH" 

Mengingat sulitnya mengakses informasi BMC untuk 
kejadian gempa Aceh tanggal 26 Desember 2004 (query data 
gempa BMG untuk tanggal tersebut tidak keluar datanya) 
berikut kami kutip laporan BMG lainnya sebagai pembanding 
bahwa BMG merujuk standar laporan gempa dalam dimensi 
tunggal skala Richter tanpa pemisahan diskripsi magnitudo 
momen ataupun magnitudo body. 

158 



Daftar Gempa Dirasakan 



Date/Time {WIB) 


Lat 


Lon 


Depth 
(Km) 


Mag 
(SR) 


Keterangan 














17/10/2005 02:03:22 


1.7 


97.6 


33 


5.9 


Pusat gempa berada di laut 
47 km utara Gunungsitoli 


16/10/2005 20:56:50.0 


-1,11 


120.06 


30 


4 


PjSdt gempa berada di 
darat 33 km Tengqara Palu 


11/10/2005 22:05:41.0 


4.7 


95.2 


33 


6.1 


Pusat gempa berada di laut 
90 km barat daya Banda 
Aceh 


10/10/2005 17:55:55 


-6.86 


105.22 


33 


5.7 


Pusat gempa berada di laut 
190 Km Barat Daya Jakarta 


10/10/2005 16:03:59.6 


-3.5 


119,15 


10.5 


4.3 


pusat Gempa berada di 
sekitar teluk Mandar 
kurang Lebih 10 Km 
tenggara Kota Majene 


08/10/2005 11:30:47 


2.2 


97.9 


33 


5.7 


Pusat gempa berada di 
Laut kurang lebih 15 km 
arah tenggara Singkil 


07/10/2005 07:09:27 


-7.3 


105.4 


33 


5.1 


Pusat gempa berada di laut 
137 km barat daya Ujung 
Kulon . 


05/10/2005 15:46:44 


5.1 


95.5 


33 


5.5 


Pusat gempa berada di 
darat 50 km Selatan Banda 
Aceh 


04/10/2005 19:23:31.3 


5,56 


95,3 


33 


4.9 


Pusat gempa berada di laut 
53 km barat Daya Banda 
Aceh 


04/10/2005 05:09:266 


5.9 


94,7 


60 


5,5 


Pusat gempa berada di laut 
kurang lebih 68 km Barat 
Daya Banda Aceh. 


28/09/2005 15:55:28.9 


-3.7 


128.4 


80 


4.9 


Pusat gempa berada di 
Laut 24 km Timur Ambon 


25/09/200S 07:08:01,0 


1.5 


126,5 


33 


5.6 


Pusat gempa berada di 
Laut 186 km Timur 

Manado 


20/09/2005 21:59:51,8 


4,77 


94.76 


30 


4.8 


Pusat gempa berada di laut 
111 km barat daya Banda 
Aceh 


16/09/2005 06:33:47.0 


-8.6 


111.5 


33 


5.5 


Pusat gempa berada di laut 
141 km barat daya Malang 


11/09/2005 19:49:04.0 


-9.1 


115.4 


55 


5 


Pusat gempa berada di 

Laut 51 Km Tenggara 

Denpasar 


10/09/2005 23:57:52,0 


5.4 


95 


33 


5.8 


Pusat gempa berada di 
laut 34 km Barat Daya 
Banda Aceh 


10/09/2005 09:49:23.47 


1.83 


96.84 


30 


5.2 


Pusat gempa berada di 

Samudera Indonesia lebfh 
kurang 121 Km arah Barat 
Laut Gunung Sitoli 


08/09/2005 21:42:03.8 


1.68 


97.65 


30 


4.5 


Pusat gempa berada di 
Laut 46 km Timur Laut 
Gunung Sitoli 



159 



Date/Time (WIB) 


Lat 


Umi 


Depth 

(Km) 


Mag 

(SR) 


Keterangan 


03/09/2005 11:10:09.3 


0.89 


12631 


52 


5.2 


Pusat gempa berada dr lavl 
115 km barat Temate 


07/09 '2005 18:03:35.3 


0.56 


96 02 


30 


5.07 


Pusat gempa berada di laut 
199 Km barat Gunung 
StoJi 


07/09'2005 14:31:59.0 


-9.51 


11507 


33 


S.l 


Pusat gempa berada di laut 
95 km selatan Denpasar 


O7/09'20O5 13:42:58.0 


6.4 


94.9 


30 


5.2 


Pusat gempa berada di laut 

105 km barat laut Banda 
Aceh 


06/09/2005 H: 34; 00 


-5.1 


127S 


29 


49 


Pusat gempa berada di laut 
171 km BaratDaya Ambon 


05/09/2005 06:58:33.3 


3-OS 


12311 


400 


6.2 


Pusat gempa berada di laut 
260 km barai laut Manado 


04 '09/2005 21:23:41.0 


1.4 


126.8 


33 


4.9 


Pusat gempa berada di laut 
200 km timur Manado 


03/09/2005 23:56:02.1 


-4.3 


102.3 


80 


5.5 


Pu^at gempa berada di laut 
52 km selatan Bengkulu 


02W20G5 15:03:53 


2.2 


98.3 


80 


5.6 


Pusat gempa berada di 
darat 74 km barat laut 
Sibolga j Sumut 


01/09/2005 23:42:47.25 


5 18 


93.71 


30 


5 


Pusat gempa berada di Jaui 
183 km barai Banda Aceh 


31/08/2005 21:53:14.05 


-7.37 


106.35 


80 


5.5 


Pusat gempa berada di laut 
48 km barat ddya 
Pelabuhan Patu 


31/08/2005 14:20:19 


5.3 


95.7 


33 


5 


Pusat yempd berddd d 
darat 50 km tenggara 
[Janda Aceh 






Keterangan: Date/Origin Time dalam WIB 

Revisi Angka Gempa yang tidak lazim 

Data gempa oleh seismograf hanya terekam sekali dan 
tidak bisa diulang. Sementara pada bagian lain: press release 
oleh Direktur BMG pada tanggal 29 Desember 2004 merevisi 
laporan BMG sebelumnya oleh Sub Bagian Informasi Gempa 
Bumi - BMG. Dalam Press release tersebut kekuatan gempa 
6, S Richter diubah menjadi: Magnitudo Momen 8,9 Skala 
Richter, Magnitudo Body 6,8 Skala Richter" dengan demikian 
hasil revisi menampilkan angka BMG hampir sama dengan 
angka USGS, 



160 



Untuk iHki'tiilmi kepada pembaca bahwa teknologi 
seismogra I n i i 1 1 1 I i M G termasuk paling canggih di dunia yaitu 
seismograf teknologi Broadband dari negara Jepang. Seismo- 
graf Broadhaml melaporkan peristiwa gempa secara akurat 
dan otomatis. Sejak tahun 1997-2001 berlangsung Joint 
Operation of Japan-lndonesia Seismic Network (JISNET) 
dengan memasang seismograf jenis broadband di 23 stasiun 
di seluruh Indonesia. Kerjasama ini dilanjutkan kembali an- 
tara NIED Jepang dan BMG untuk periode 2001-2006 dengan 
nama Operation <5r Data Exchange of Japan-Indonesia Seismic 
Network (JISNET continued) memasang seismogram 
Broadband di 22 stasiun di seluruh Indonesia- Sementara itu 
tidak diketahui dimana seismogram USGS diletakkan agar 
ia mampu memantau seluruh kejadian gempa di Indonesia 
secara akurat. 

Sementara itu angka gempa versi USGS dan NOAA 
berubah-ubah dalam berbagai versi mulai dari 8,0 R; 8,1 R; 
8,5 R; 8,9 R; 9,0 R; dan 9,3 R. Sedang menurut sumber http:/ 
/en. wikipedia.org dalam "2004 Indian Ocean earthyunkc" 
(publikasi tanggal 19 Oktober 2005) Angka resmi USGS terus 
berubah antara 9,0 R- 9,3 R., dan angka akhir yang disepakati 
oleh para ahli USGS terhadap peristiwa gempa Aceh adalah 
9,15 Richter. 



161 



MENGUJI KEBENARAN 

Gempa Aceh dan Tragedy Tsunami 



26 Desember 2004, Gempa jam 7.58 WIB 

Kontradiksi ukuran : BMG gempa kuat 6,87 R vs USGS gempa sangat besar 9,0 R 

30 Desember 2004, Hasil Diskusi Para Ahli Geologi Indonesia 
Setelah gempa Aceh 26 Desember 2004 tidak akan terjadi 
gempa besar lain : 'Aceh dan Sekitarnya aman untuk 
1 50-200 tahun mendatang". 

4 Januari 2005, Dr. Dartny Hilman Natawijaya, ahli gempa LIPI 

Gempa tak akan terjadi dalam satu bulan atau satu tahun kedepan. 
Peluangnya memang dalam 50 tahun ke depan, 
untuk 100 tahun ke depan itu sudah pasti". 

28 Maret 2005, Gempa Besar 8,7 R terjadi di Nias 

25 Juli 2005, Dr. Yusuf S Djajadihardja, Direktur Teknologi PSDA-BPPT : 

Seharusnya tidak ada gempa besar susulan, karena energi besar telah ditepai 
Tetapi ternyata muncul lagi gempa 8,7 pada skala Richter di Nias. 
"Hal itu tidak pernah diprediksi sebelumnya". 

26 Desember 2004, Tsunami jam 8.30-9.00 WIB 

Dec 28, 2004 Eddie Bernard, Direktur Pacific Marine Environmental 
Laboratory di Seaftle, AS, 

Tsunami 26 Desember 2004 sama sekali berbeda dengan sebelumnya. 
Kembali pada catatan Tsunami sejak tahun 1 509, Tsunami di Lautan Hindia 
tidak pernah menyerang lebih dari satu negara, [AP/AFP). 

Feb 23, 2005 United Nations Environment Program 

Nuclear Waste Being Released on Somalia's Shores After Tsunami, (VOA Ne* ! 



.' v 
st U 



15